Kamis, 23 Juni 2016

Hujan, Pagi, Tanpa Kopi

PAGI ini hujan menderas. Sebenarnya hujan lanjutan semalam, sih. Dan seperti biasa, aku pun menikmati tiap rinainya dengan sukacita. Yang tak biasa, aku menikmatinya tanpa secangkir kopi panas. 'Kan puasa, bro....

Namun tanpa kopi atau dengan kopi, pagi adalah pagi. Yakni sebuah waktu di mana segala sesuatunya bermula. Ketika semuanya masih terasa segar bugar. Pepohonan segar. Rerumputan yang ditimpa embun pun segar. Apalagi kalau lagi hujan begini. makin segar sebab bekas air hujan terletak di mana-mana.

Pikiranku juga segar. Buktinya, banyak ide jail berseliweran di benakku. Sepagi ini. Hanya saja sedari tadi aku pilah-pilah, kok ide kreatifnya malah belum ada? Di mana engkau wahai ide kreatifku? Masihkah engkau tenggelam dalam secangkir kopiku yang bahkan belum sempat kubuat? Haha!

Sudahlah. Mari menikmati hujan saja. Tanpa kopi tak mengapa. Toh masih ada kuota internet dan sinyal yang enggak lelet. Jadi, bisa curhat-curhat online seperti ini toh? Alhamdulillah.

MORAL CERITA:
Hujan adalah rakmat dan nikmat yang mesti disyukuri semaksimal mungkin. 

#Sebab Ramadan tak ada foto secangkir kopi panasnya
#Sebab hujan pagi hari, tak bisalah aku main-main di kabut pagi seperti yang tampak di foto berikut ini    


Mereka menikmati pagi (juga) tanpa kopi....



2 komentar:

  1. seharusnya hujan tetap dengan kopi walau puasa, bedanya jangan nyeruput (ciyeeee, sanggupkah tak tergoda aroma kopinya?)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wwwaaahhh, ntar judulnya Menggoda Diri Sendiri...

      Hapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!

 

PIKIRAN POSITIF Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template