Senin, 25 November 2024

Bingung Memilih Alat Penghangat Air Kolam?

15 komentar

Bingung Memilih Alat Penghangat Air Kolam?

Siapa yang tidak ingin menikmati kehangatan kolam renang pribadi saat cuaca dingin? Atau mungkin kamu ingin memperpanjang musim berenang? Memilih alat penghangat air kolam memang bisa jadi dilema tersendiri. Ada banyak pilihan di pasaran, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya. Bingung menentukan pilihan yang tepat? Artikel ini akan memandu kamu untuk menemukan alat penghangat kolam yang paling sesuai dengan kebutuhan dan budget kamu. Kita akan membahas berbagai jenis alat penghangat, cara kerjanya, kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli.

Alat Apa yang paling Cocok untuk Memanaskan Kolam Renang?

Jika kamu ingin pemanas air kolam renang yang efisien dan ramah lingkungan, heat pump adalah pilihan yang sangat baik. Namun, untuk mendapatkan hasil terbaik, pastikan untuk mempertimbangkan hal-hal di atas sebelum membeli.

Heat pump adalah pilihan yang sempurna untuk kolam renang kamu karena beberapa keunggulannya. Pertama dan terpenting, pemanas memindahkan panas dari lingkungan sekitar ke dalam air kolam renang. Teknologi ini menghasilkan tiga hingga empat kali lebih banyak energi panas daripada energi listrik, sehingga kamu dapat menghemat banyak biaya operasional.

Dengan heat pump, kamu bisa berkontribusi pada pelestarian lingkungan sambil menikmati manfaat dari kolam renang yang hangat. Heat pump juga menawarkan fleksibilitas penggunaan yang luar biasa. Alat ini dapat berfungsi dengan baik dalam berbagai kondisi cuaca dan dapat digunakan sepanjang tahun, bahkan saat suhu udara rendah. Ini memungkinkan kamu untuk menikmati kolam renang kapan saja, tanpa tergantung pada musim atau cuaca. 

Bagaimana Cara Kerja Alat Penghangat Air kolam Heat Pump?

Alat penghangat air kolam, atau heat pump, menggunakan teknologi canggih untuk memindahkan panas dari lingkungan luar ke air kolam renang kamu dengan cara yang sangat efisien. Berikut adalah penjelasan singkat tentang cara kerjanya:

Evaporator

Pada tahap ini, refrigeran (cairan khusus dalam sistem ini) menyerap panas dari sumber eksternal seperti udara, tanah, atau air. Saat refrigeran menyerap panas, ia menguap dan berubah menjadi gas.

Kompresor

Gas refrigerant yang telah menguap kemudian dikompresi oleh kompresor. Proses ini meningkatkan tekanan dan suhu gas tersebut, membuatnya menjadi gas panas bertekanan tinggi.

Kondensor

Gas panas bertekanan tinggi kemudian dialirkan ke kondensor. Di kondensor, gas ini melepaskan panasnya ke medium yang ingin dipanaskan, seperti air di kolam renang. Saat gas melepaskan panas, ia mengembun kembali menjadi cairan.

Katup Ekspansi

Refrigeran cair yang telah mendingin kemudian melewati katup ekspansi. Katup ini menurunkan tekanan refrigeran, memungkinkan siklus dimulai kembali dari awal.

Dengan memanfaatkan siklus ini, heat pump dapat memindahkan panas dari lingkungan ke air kolam dengan sangat efisien, memungkinkan kamu menikmati air kolam yang hangat dengan biaya operasional yang lebih rendah dan dampak lingkungan yang minimal. 

Berapa Sih, Biaya Operasional Alat Penghangat Air Kolam 

Biaya operasional alat penghangat air kolam sangat tergantung pada beberapa faktor, termasuk ukuran kolam, target suhu, dan efisiensi alat yang digunakan. Untuk memanaskan kolam renang dengan volume 30.000 liter dari suhu 26°C ke 32°C, kamu membutuhkan sekitar 20,88 kWh energi. Jika biaya listrik per kWh adalah Rp2.500, total biaya operasional untuk satu kali pemanasan adalah sekitar Rp 52.200. Ini hanya perkiraan kasar, dan biaya sebenarnya dapat bervariasi tergantung pada kondisi spesifik kolam renang kamu dan tarif listrik yang berlaku di daerah kamu.

Selain biaya listrik, perlu juga mempertimbangkan biaya pemeliharaan rutin. Pemeliharaan seperti membersihkan filter dan memeriksa sambungan pipa secara berkala sangat penting untuk memastikan sistem bekerja dengan efisien. Filter yang bersih dan sambungan pipa yang baik akan membantu menjaga efisiensi heat pump, sehingga mengurangi konsumsi energi dan memperpanjang umur alat. Biaya pemeliharaan ini bisa bervariasi, tetapi umumnya lebih rendah dibandingkan dengan potensi penghematan yang diperoleh dari efisiensi operasional yang tinggi.

Dengan memilih alat penghangat yang efisien seperti heat pump, kamu dapat mengurangi biaya operasional secara signifikan. Heat pump memindahkan panas dari lingkungan sekitar ke air kolam, menggunakan jauh lebih sedikit energi listrik dibandingkan dengan metode pemanasan tradisional. Investasi awal mungkin lebih tinggi, tetapi penghematan jangka panjang pada biaya operasional dan dampak lingkungan yang lebih rendah membuat heat pump menjadi pilihan yang bijaksana dan ekonomis untuk memanaskan kolam renang kamu. 

Apa Saja Keuntungan Memiliki Kolam Renang Hangat?

Memiliki kolam renang hangat menawarkan sejumlah keuntungan yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kenyamanan kamu. Pertama, kolam renang hangat memberikan kenyamanan ekstra saat berenang, terutama di pagi atau malam hari ketika suhu udara lebih rendah. Dengan air kolam yang selalu hangat, kamu dan keluarga dapat menikmati berenang kapan saja tanpa merasa kedinginan, menjadikan aktivitas berenang lebih menyenangkan.

Selain kenyamanan, kolam renang hangat juga bermanfaat bagi kesehatan. Air hangat membantu merilekskan otot-otot yang tegang dan mengurangi nyeri sendi, menjadikan berenang lebih terapeutik. Ini sangat berguna bagi mereka yang mengalami masalah otot atau sendi, atau bagi siapa saja yang mencari cara untuk relaksasi setelah hari yang panjang. Manfaat terapeutik ini dapat meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental kamu.

Selain itu, memiliki kolam renang hangat dapat meningkatkan nilai properti kamu. Kolam renang dengan pemanas adalah fitur menarik yang bisa menjadi daya tarik tambahan bagi calon pembeli, terutama bagi keluarga yang ingin menikmati berenang sepanjang tahun. Kolam renang hangat juga menarik lebih banyak pengguna, termasuk anak-anak dan orang tua yang lebih sensitif terhadap suhu dingin, serta meningkatkan fleksibilitas penggunaan untuk berbagai aktivitas seperti aerobik air dan terapi air. Dengan semua keuntungan ini, investasi dalam pemanas air kolam renang jelas memberikan nilai lebih bagi kamu dan keluarga. 

Kesimpulan 

Memanaskan kolam renang bukan hanya tentang kenyamanan, tetapi juga tentang mendapatkan manfaat kesehatan dan nilai tambah bagi properti kamu. Heat pump adalah solusi terbaik untuk kebutuhan ini karena efisiensinya yang tinggi dan operasional yang ramah lingkungan. Dengan heat pump, kamu bisa menikmati air kolam yang hangat kapan saja, tanpa khawatir tentang biaya listrik yang melonjak. Efisiensi energi dan kemampuan untuk bekerja dalam berbagai kondisi cuaca menjadikannya pilihan yang bijaksana dan ekonomis.

Jika kamu mencari produk heat pump yang berkualitas tinggi, Elterra adalah solusi tepat. Elterra menawarkan berbagai model heat pump yang dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan ukuran kolam renang. Dengan teknologi terkini dan layanan profesional, Elterra memastikan instalasi dan pemeliharaan heat pump yang optimal, memberikanmu kenyamanan dan ketenangan pikiran.

Hubungi PT Air Hangat Indonesia sekarang sebagai distributor untuk informasi lebih lanjut dan jadwalkan pemasangan heat pump di kolam renang kamu. Nikmati kehangatan air kolam renang kamu sepanjang tahun dan tingkatkan kualitas hidup bersama Elterra Water Heater!




Minggu, 17 November 2024

MuseumKu Gerabah Timbul Raharjo

19 komentar
HALO, Sobat PIKIRAN POSITIF? Aku mau bercerita tentang sebuah museum baru. Lokasinya di Kawasan Desa Wisata Kasongan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tak lain dan tak bukan, museum yang kumaksudkan adalah MuseumKu Gerabah Timbul Raharjo.

Dokpri Agustina

Cara penulisannya memang "MuseumKu", ya. Bagian "Ku" memang diawali huruf kapital meskipun terletak di tengah kata. Tentu saja hal demikian diizinkan sebab  yang dipergunakan konteks estetika. Bukan konteks EYD.

Mengapa pakai embel-embel "Ku"? Bukankah pada umumnya cukup ditulis "museum"? Karena museum ini memang spesial. Milik pribadi. Bukan museum pada umumnya yang notabene milik instansi atau komunitas tertentu.

Lalu, milik pribadi siapa? Sudah pasti milik seseorang yang bernama Timbul Raharjo. Sebagaimana yang tertera di bagian depan museum.

Baca juga sebagai pelengkap, tulisanku di Kompasiana ini.

Mungkin kalian merasa tak asing dengan nama tersebut. Terlebih kalau berkuliah di ISI Yogyakarta. Yup! Bapak Timbul Raharjo adalah seorang seniman, pengusaha, dan akademisi.

Puncak karier beliau sebagai akademisi adalah menjadi Rektor ISI Yogyakarta periode 2023-2027. Namun, Tuhan berkehendak lain. Ternyata baru 5 bulan menjalani amanah sebagai rektor, beliau dipanggil pulang oleh-Nya. 

Seniman yang sekaligus profesor itu rupanya ditakdirkan segera menghadap-Nya. Mewariskan banyak kebaikan, inspirasi, dan rencana-rencana. Salah satu rencana yang belum dilaksanakannya adalah meresmikan pembukaan museum pribadinya.

MuseumKu Gerabah Timbul Raharjo direncanakan dibuka secara resmi pada tanggal 8 November 2023. Tepat pada HUT ke-54 beliau. Akan tetapi, pada tanggal 5 September 2023 Allah Swt memanggil beliau pulang ke haribaan-Nya.

Apa saja isi MuseumKu Gerabah? Tentu sesuai dengan namanya, isinya mayoritas karya gerabah yang dibuat oleh Profesor Timbul Raharjo.

Dokpri Agustina
Dokpri Agustina
Dokpri Agustina
Dokpri Agustina
Dokpri Agustina
Dokpri Agustina
Dokpri Agustina

Foto-foto di atas memperlihatkan karya gerabah, yaitu karya yang berbahan dasar tanah liat. Namun, MuseumKu Gerabah Timbul Raharjo juga menyimpan karya berbahan dasar lain. Misalnya yang tampak pada foto-foto berikut.

Dokpri Agustina
Dokpri Agustina

Koleksi museum tidak hanya diletakkan di dalam ruangan. Yang berukuran besar diletakkan di luar ruangan. Dijadikan penghias di seantero kawasan museum. Ada yang di halaman luar. Ada yang tersebar di sela-sela meja kursi kafe.

Dokpri Agustina

MuseumKu Gerabah tidak semata-mata museum. Selain menikmati keindahan koleksi gerabah dan koleksi lainnya, di situ kita bisa menikmati kudapan dan minuman. Konsepnya menyatukan museum dan kafe. Plus menyediakan sarana edukasi tentang karya gerabah sekalian workshop-nya.

Dokpri Agustina
Dokpri Agustina

Tidak perlu ragu untuk berlama-lama nongki estetik di MuseumKu Gerabah. Jam bukanya sejak pukul 08.00 WIB-20.00 WIB. Terlebih fasilitas kamar mandi dan musala juga tersedia. Makin tak ada alasan buat ragu. Begitu azan Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya berkumandang, kamu bisa langsung menunaikan salat fardu.

Perlu diketahui, MuseumKu Gerabah Timbul Raharjo didedikasikan Profesor Timbul Raharjo untuk Kasongan yang merupakan kampung halamannya. Plus sebagai tanda cinta dan terima kasih.

Keren, keren. Gajah mati meninggalkan gading. Harimau mati meninggalkan belang. Manusia mati meninggalkan budi. Insyaallah Profesor Timbul Raharjo mewariskan banyak karya yang menginspirasi dan mengedukasi.

Jadi, kapan kamu berkunjung ke MuseumKu Gerabah Timbul Raharjo? Agendakanlah waktu untuk ke situ, ya.

Dokpri Agustina

Sebagai pemanasan sebelum betulan datang ke MuseumKu Gerabah Timbul Raharjo, kamu bisa mengintip videonya terlebih dulu. Silakan klik saja tautan di bawah ini.



Minggu, 03 November 2024

Yogyakarta Darurat Miras

22 komentar

HALO, Sobat Pikiran Positif? Mungkin belakangan ini kalian mendengar atau membaca kabar-kabar tak sedap tentang Yogyakarta. Yeah? Tak lain dan tak bukan, itulah kabar-kabar tentang kekerasan jalanan dan penikaman terhadap santri. Yang muaranya adalah miras alias minuman keras.

Kasus penikaman terhadap santri itu jelas dipicu oleh minuman keras. Alhasil, kasus tersebut menjadi momentum bagi warga Yogyakarta untuk bergerak. Melakukan demonstrasi damai menolak peredaran miras. Yang beberapa hari kemudian disusul dengan demonstrasi serupa dari para santri. 

Perlu diketahui, sebetulnya sudah sekian waktu masyarakat Yogyakarta jengah dengan urusan miras. Bukan cuma belakangan ini. Namun, sudah sejak zaman baheula.

Selama aku berdomisili di Kota Yogyakarta rasanya tak habis-habis berita tentang minuman keras ini. Bahkan, beberapa kali aku melayat tetangga yang meninggal akibat menenggak miras jenis oplosan. Mengherankan sekali memang. Yang meninggal lebih belakangan kok ya tidak belajar dari pengalaman. Sudah ada koleganya yang tewas sebab oplosan, mengapa dia tetap juga menenggak oplosan? Nauzubillahi mindzalik.

Begitulah faktanya. Mereka tidak mau belajar dari pengalaman buruk itu. Apa boleh buat? Yogyakarta memang darurat miras. Sungguh tak salah kalau ada "slogan" Yogyakarta darurat minuman keras. Walaupun entah sampai kapan kedaruratannya itu.





Rabu, 23 Oktober 2024

Dolan ke Candi Sojiwan

19 komentar
Kusebut dia gagah dan pemberani. Setia menunggu siapa pun yang mau ditunggu. Tak gentar menjalani hari-hari yang jauh dari gaduh. Dialah Candi Sojiwan ...



HALO, Sobat Pikiran Positif? Aku hendak bercerita tentang perjalananku tempo hari. Sebuah cerita yang dimulai dengan naik KRL jurusan Solo dari Stasiun Yogyakarta (Stasiun Tugu). Tentu aku tidak sendiri. Ada dua kawan yang menemani.

Sesuai dengan judul di atas, kami naik KRL untuk dolan ke Candi Sojiwan. KRL-nya tujuan Solo, tetapi kami turun di Stasiun Brambanan (pakai "B", bukan "P"). Kurang lebih 20 menit perjalanan dari Stasiun Yogyakarta.



Apakah lokasi Candi Sojiwan dekat dengan Stasiun Brambanan? Iya, lumayan dekat. Bisa ditempuh dengan jalan kaki santai sekitar 13 menit dari stasiun tersebut. Akan tetapi, kalian bisa naik becak motor kalau tidak mau lelah.

Enak mana antara jalan kaki dan naik becak motor? Kalau bagi kami jelas enak jalan kaki. Apa alasannya? Pertama, hemat ongkos. Kedua, bisa sambil melihat-lihat suasana sekaligus jeprat-jepret sebelum sampai tujuan.

Begitulah. Di sepanjang jalan kami sibuk mengisi galeri HP. Ada rumah lawasan yang tampak menarik, jepret. Ada bunga flamboyan, jepret. Akan tetapi, saat nemu penjual jajan pasar kami singgahi. Kami larisi beberapa ribu rupiah.

Sesantai itulah kami berjalan. Tahu-tahu Candi Sojiwan sudah di depan mata. "Wow! Itu diaaa," kata kami bersamaan.

"Pintu masuknya mana, ya? Lewat sini atau ke sana?" Tanyaku sembari celingukan.

Salah satu kawan menyahut, "Sepertinya lewat sana masuknya. Tuh, lihat. Pagarnya 'kan sama dengan pagar yang ada di Candi Prambanan."

Kedua kawanku kembali melangkah. Sementara langkahku tertahan oleh bangunan di seberang jalan. Oh! Rupanya itu Kantor Kepala Desa. Gerbang pagarnya terbuka lebar, tetapi tidak ada sedikit pun tanda kehidupan.

"Aneh. Hari kerja jam kerja, tetapi di mana orang-orang?" Entah mengapa aku malah terserang overthinking. Tiba-tiba bergidik membayangkan yang bukan-bukan. Untunglah ada sepeda motor lewat. Mengagetkan sekaligus membawaku kembali ke alam nyata.

Tanpa babibu kususul segera kedua kawan yang telah di depan sana. Ternyata mereka menungguku untuk berswafoto di depan papan nama.



"Di mana orang-orang?" Tanyaku celingukan. Kami sedang memasuki halaman kompleks Candi Sojiwan.

"Maksudmu siapa? Pengunjung lain?"

"Iya," jawabku.

"Eh. Beli tiket dulu. Berapa itu? O, 8000." Kami pun menyiapkan uang tunai untuk membeli tiket masuk.

"Beli tiket, Pak." Salah satu kawanku mendekat ke loket tiket dan menyapa si penjaga loket. "Pak?"

"Pak! Beli tiket!" Barulah si penjaga loket terkejut saat kami sama-sama berbicara secara kompak dan keras. Dia tertidur entah keasyikan main HP.

Singkat cerita, kami kemudian leluasa sekali berfoto ria di seluruh area candi. Mengeksplorasi sisi kiri, lalu pindah ke sisi kanan. Serasa menyewa pokoknya. Bebas jeprat-jepret. Bebas pula membuat video. Sampai-sampai tak terasa kalau nyaris pukul 11.00 WIB. Saatnya pulang sebab mesti mengejar KRL ke Yogyakarta.




Huft! Candi Sojiwan. Bila bisa berbicara, dia pasti akan saling curhat dengan si penjaga loket tiket masuk. Atau, dengan si satpam. Sayangnya si candi tidak bisa bicara.

Selamat tinggal, Candi Sojiwan! Sampai jumpa di lain waktu. Semoga pula dalam suasana yang berbeda. Yang membuat kami mesti mengantre saat hendak berfoto ria. Bukan seperti tempo hari di mana kami bertiga serasa menyewa seluruh areamu.

Artikel ini adalah bagian dari latihan komunitas LFI supported by BRI.
 

PIKIRAN POSITIF Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template