Rabu, 22 Juni 2016

Sisi Lain Pertandingan Semalam

JELAS sejak pagi buta aku merasa nyaman. Selain sempat makan sahur yang cukup, kemenangan Timnas Jerman atas Timnas Irlandia Utara adalah penyebabnya. Haha! Ditambah lagi, tiket mudik sudah di tangan sejak kemarin. Wow! Sempurna. Alhamdulillah. Nikmat Tuhan yang manakah yang hendak aku dustakan?

Sebagaimana yang sudah-sudah, semalam aku nonton pertandingan dengan antusias. Dengan serius. Tidak nyambi-nyambi apa pun kecuali sesekali nyambi menyeruput kopi panas agar mata tetap melek. Yang main Jerman gitu, lho. Enggak boleh tertidur, enggak boleh nyambi-nyambi aktivitas lain selain ngopi. Hihi.... #Fans garis keras

Tapi ya ampyuun, entah mengapa semalam ingatanku malah terbang ke mana-mana. Mata dan pikiran memang tetap fokus pada pertandingan. Tapi begitu wajah Thomas Muller disorot kamera, aku menjadi terkenang seseorang yang cekungan matanya mirip si Muller itu. Tapi sedetik kemudian.... Huahahaha! Ujung-ujungnya aku tertawa terbahak-bahak mengingat Muller dalam kostum serba pink, berdandan ala perempuan. Sangaaat cucok.

Tawa keduaku meledak ketika sang hakim garis tiba-tiba jatuh terduduk. Oh la la! Rupanya ketika seorang pemain Jerman menendang bola dengan keras, bola justru mengarah keluar lapangan  dan menerpa perut bagian bawah sang hakim garis. Wah! Sakit pasti. Sang hakim garis itu sampai terduduk menahan nyeri untuk beberapa saat. Dalam hal ini kuakui, aku jahat kayak Rangga sebab malah menertawakannya. Duh...

Dan aku selalu tertawa-tawa, manakala Om Joachim Loew muncul di layar TV. Ahaiiii. Sudah pasti aku teringat pada insiden garuk-ciumnya. Konyolnya, di akhir pertandingan ketika kedua pelatih dari dua tim yang bertanding saling bersalaman, aku degdegan banget. Tanganmu yakin bersih, Sir Joachim Loew? Demikian tanyaku dalam hati. Haha!

Yup, yup. Pada dasarnya pertandingan semalam bikin aku hepi. Tapi sedih tak bisa kunafikan manakala wajah Ozil melintas. Mata sendunya, mata Ozil itu, sungguh membuatku ingat pada almarhumah Darsi... seorang teman masa kecil yang barusan berpulang.

Apa boleh buat? Rupanya banyak sisi lain yang kulihat dalam pertandingan semalam. Sisi lain yang bikin hepi dan sesekali melintaskan sedih. Persis sama seperti kehidupan kita ini. Dan memang bagiku, sebuah pertandingan sepakbola adalah representasi dari kehidupan ini. Apa pun yang terjadi, permainan terus berlangsung. Sampai nanti peluit panjang mengakhiri semuanya.

MORAL CERITA:
Hikmah kehidupan itu ada di mana-mana. Termasuk dalam sebuah pertandingan sepakbola.    

           

4 komentar:

  1. Oh sepakbola? Aku tak banyak tahu ini hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe...bacalah postinganku terkait bola, MBak...ntar bisa tau banyak...hahaha

      Hapus
  2. Hmmm moral ceritamu ini perlu kaudebatkan dengan bu ustadzah yang kuceritakan kemarin hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, Mbak Indah. Ustazah itu pasti memandang sepakbolan ansich sebagai kegiatan nongkrong melototin tipi aja...padahal utk paham pertandingan seutuhnya,kita butuh baca refgerensi terkait sejarah-politik jugaa

      Hapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!

 

PIKIRAN POSITIF Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template