Selasa, 25 September 2018

Seru-seruan di Kedung Pedut (1)

BERSELANCARLAH di dunia maya dan ketikkan "kedung pedut kulonprogo". Voila! Cermatilah baik-baik. Pasti di hadapan kalian terpampang sederetan berita dan foto seru.

Yup, Yup.  Itulah berita dan foto tentang keindahan Kedung Pedut. Yakni sebuah objek wisata alam yang masih alami dan menyegarkan. Hmm. Tentu saja menyegarkan. Kolam air gitu, lhooo.

Kedung Pedut memang merupakan objek wisata alam yang berbasis air. Kata 'kedung' sendiri berarti 'kolam'. Faktanya sejauh mata memandang, air ada di sana-sini di seantero Kedung Pedut.  




Lihatlah kedua foto di atas.  Seru dan syahdu 'kan?  Tampak air yang mengalir berlimpahan. Suasana pun terlihat redup temaram sebab mendung yang menggantung. Kebetulan saat aku mengunjungi Kedung Pedut, hari yang cerah mendadak mendung. Dan ujungnya, hujan deras mengguyur tubuh ini tatkala baru setengah jalan mengeksplorasi Kedung Pedut.  




Tepat setelah memotret papan nama itu, hujan turun. Tanpa gerimis. Langsung menderas. Otomatis aku dan pengunjung lain yang senasib lari lintang pukang. Maksud hati mencari tempat berteduh sesegera mungkin. Eh! Ternyata setelah sekujur tubuh basah kuyup, barulah kami temukan sebuah gubuk peneduh. 




O, ya. Sebenarnya ada satu hal yang kuherankan. Mengapa pancuran itu airnya dibiarkan mengalir terus? Aku bimbang sendiri memikirkannya. Itu merupakan pemborosan air atau tidak? Bukankah kalau tidak terpakai, lebih baik slang ditutup? Entahlah .... #aku bertanya 

Lokasi Kedung Pedut 

Kedung Pedut berlokasi di Dusun Kembang, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo DIY. Menurut estimasiku, lokasi tersebut tak begitu jauh dari beberapa objek wisata yang lain. Di antaranya Kalibiru, Pulepayung,  dan Goa Kiskendo. 

Tak begitu jauh pula dari pusat kota Yogyakarta. Perjalanan dari Yogyakarta kurang lebih satu jam saja, lho. Tentu dengan catatan tanpa nyasar. Kalau pakai acara nyasar ya pasti bakalan lebih dari satu jam. Haha! 

Tapi hati-hati. Medan tempuhnya tak mudah. Jalan menuju Kedung Pedut itu sempit, naik-turun, dan penuh tikungan. Namun, dalam hal ini ada satu hal yang patut disyukuri. Yoiii. Alhamdulillah jalanan sempit itu kondisinya sudah beraspal mulus. 

HTM dan Fasilitas 

Meskipun masih sederhana, fasilitas yang tersedia di Kedung Pedut terhitung komplet. Ada mushala, warung makan, tempat beli jajanan, layanan P3K (di loket tiket), dan toilet yang lumayan bersih. Area parkirnya pun tergolong memadai. 

HTM objek wisata yang resmi dibuka pada tahun 2015 itu murah meriah.  Rp6.000,00 saja, lho. Demikian pula biaya parkirnya. 

Jalan Setapak yang Asyik 

Jarak dari loket tiket ke area kedung sekitar 400 meter. Bagi yang tak terbiasa berjalan kaki tentu sedikit melelahkan. Bikin ngos-ngosan sebelum sampai "TKP" yang sesungguhnya. Haha! Terlebih jalan setapak yang mesti dilalui naik-turun. Tapi asri, kok. Sepanjang jalan dipenuhi pepohonan. Ada pula parit-parit kecil yang teraliri air bening. Makin menambah keasrian 'kan? 



Jembatan kayu seperti yang tampak pada foto di atas pun ada. Bahkan, wajib kita lalui. Masak mau terbang atau melompatinya?  Hehehe .... Jembatan kayu itu memang sempit. Kalau berpapasan ya enaknya bergantian. Daripada senggol-senggolan. Atau, daripada si jembatan ambrol sebab tak kuat menahan kerinduan. Eh? Menahan berat lho, maksudkuuuh. 

Wahana Permainan 

Berwisata di Kedung Pedut berarti berani basah. Berani nyemplung kedung supaya sah kunjungannya. Haha! Padahal aku basah karena hujan, bukan sebab nyemplung kedung. Duileee. Jadinya sah atau enggak yaaa, kunjunganku itu?  

Tapi selain main air di kedung, pengunjung pun bisa mencicipi wahana permainan yang lain. Yakni flying fox dan sepeda gantung. Seruuu bangeeet. Tapi berhubung segalanya licin dan basah kuyup akibat hujan, aku dan rombongan tidak melakukan ketiganya. Alasan keamanan dan nyali kami kurang besar, ciiin. 

Cukuplah bagiku menikmati aksi dua pemuda tampan itu. Memvideokan dan memotret mereka dari kejauhan. Kalau dari dekat bisa jatuh ke kedung, dooong. Di bawah si mas berkaus merah itu terhampar kedung dengan batu-batu besar. Airnya pun membludak sehabis hujan. Hiii!





O, ya. Si mas yang berkaus putih itu sudah bersepeda gantung duluan. Aksinya pun tak kalah heroik dari si kaus merah. Bikin aku dan rombongan bertepuk tangan keras pokoknya. Haha! Just info, mereka sengaja datang dari Jakarta. Menginap di salah satu hotel di Yogyakarta. Lalu, naik sepeda motor sewaan ke Kedung Pedut.

Jasa Potret 

Pengelola Kedung Pedut amat paham kalau para pengunjung amat butuh dokumentasi. Apalagi kalau mereka datang dari tempat-tempat yang jauh. Kualitas dokumentasi yang oke tentu menjadi hal yang krusial. 

Itulah sebabnya di Kedung Pedut tersedia jasa potret. Pengunjung yang berminat mempergunakan jasa tersebut tinggal beraksi sesuka hati, tapi tetap patuh pada prosedur keamanannya, setelah kelar semua tinggal membayar. Waktu itu aku membayar Rp5.000,00 per foto. 




Lihatlah foto di atas. Itulah seperangkat alat yang dipakai sang fotografer. Setelah mengabadikan segala aksi sang penyewa jasa, semua hasil jepretan dipindahkan ke laptop (dari kamera). Selanjutnya sang penyewa jasa dipersilakan memilih. Hendak beli foto yang mana?  Kalau sudah fix semua pilihannya, barulah file dikirim ke HP sang penyewa jasa. Bayar. Beres. 

Baiklaaah. Cerita tentang Kedung Pedut kusudahi dulu, ya. InsyaAllah bersambung ke bagian (2). Harus ditunggu,  lhooo. Agar lebih komplit pemahaman kalian mengenai Kedung Pedut. Hehehe ....





4 komentar:

  1. asiik…
    keren keren fotonya.
    Thank you for sharing

    BalasHapus
  2. pemuda (((tampan))))

    Duh murah, tiket masuk 6 rebo, poto 5 reboo...Mau juga kesitu ah..semoga enggak nyasar biar pas sejam dari Jogja haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau kubilang pemuda buruk rupa malah dadine hoax lhoooo hihihihi

      Hapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!

 

PIKIRAN POSITIF Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template