HALOOO ....
Apa kabar sobat Pikiran Positif? Semoga kabar baik dan bahagia saja deh, yaaa. Aamiiin.
Ngomong-ngomong, kalian tahu Dwi Darma Pramuka? Iya, betul bangeeet. Yang merupakan janji para Pramuka Siaga itu. Yang isinya begini, nih.
DWI DARMA
(1) Siaga itu menurut ayah ibundanya;
(2) Siaga itu berani dan tidak putus asa
Sebuah janji yang sangat bagus 'kan? Simpel, serta mudah diingat dan dihafalkan. Tak sukar pula untuk diamalkan.
Sebagai ortu, sudah pasti aku senang dengan Dwi Darma. Harapanku, Adiba bisa mengamalkan isinya. Tentu saja dengan bimbingan ortu, guru, dan kakak pembina Pramukanya. Tapi astagaaa! Tak kusangka si bocah malah menolak mentah-mentah isi Dwi Darma.
Ceritanya begini. Beberapa hari setelah mengenal dan menghafalkan Dwi Darma, Adiba mengajukan protes.
"Bundaaa. Aku tidak suka Dwi Darmaaa."
Aku pun menghentikan aktivitas. Setelah memandanginya sejenak, aku berujar, "Kamu tidak suka latihan Pramuka?"
"Bukan begitu, Bundaaa. Aku suka Pramuka. Diajak nyanyi-nyanyi dan bermain-main. Bisa lari-larian."
"Eh? Lalu, masalahnya di mana?" Tanyaku tak mengerti.
"Aku cuma enggak suka Dwi Darmanya. Isinya itu, lhooo." Adiba menjawab seraya menyodorkan buku tulis kepadaku. "Ini, Bun. Baca isinya."
"Iya. Bunda sudah membacanya. Tapi kenapa?"
"Aku tidak suka. Masak siaga itu menurut ayah ibundanya? Aku tidak mau. Aku maunya ngeyel saja. Teruuus itu, disuruh berani dan tidak putus asa. Masak aku harus berani? Tidak boleh takut? Aku 'kan takut setan. Bunda aja takut setan. Masak aku yang anak kecil enggak boleh takut?"
O la la! Begitu rupanya. Sesungguhnyalah pikiranku tak pernah sejauh itu dalam menafsirkan isi Dwi Darma. Ampuuun, deh. Untunglah poin "tidak putus asa" tak ikut dibahasnya (mungkin saat itu dia belum begitu paham maknanya). Kalau iya, bisa jadi justru aku yang terjangkiti rasa putus asa.
#Ini kisah lama, saat Adiba baru masuk SD
#Ini kisah lama, saat Adiba baru masuk SD
MORAL CERITA:
Jangan sepelekan anak kecil. Bila dia sudah "berfatwa", isi "fatwa"-nya bisa amat menakjubkan. Haha!
Ah, jadi teringat masa-masa Pramuka dulu di skolah.
BalasHapusHahaha... Pernah jadi Pramuka juga tooh
Hapus