Sabtu, 12 November 2016

Ternyata Kuncinya di Leher


BELAKANGAN aku berkesempatan mendatangi berbagai acara. Kebetulan masing-masing acara yang kudatangi jenisnya berlainan. Ada yang sifatnya formal seremonial. Ada pula yang semiformal. Yang sangat kasual alias full berbau lapangan juga ada. 

Sudah pasti aku mesti menyesuaikan diri manakala pergi ke tiap acara. Tidak mungkin dong, aku datang dengan kostum ngaco. Masak datang ke acara formal dengan kostum serba jeans? Atau sebaliknya, datang ke acara santai kasual dengan busana formil plus high heel. Segagap-gagapnya aku dengan dunia fesyen, kayaknya tak sampai separah itu deh ngaconya.

Aku kasih tahu, ya. Orang salah kostum itu sungguh tak enak, lho. Bikin tingkat kepercayaan diri merosot tajam. Alih-alih enjoy menikmati acara. Yang ada, kita bakalan sibuk menyamankan diri sendiri selama acara berlangsung.

Mengingat akibat salah kostum yang sungguh tak mengenakkan, maka aku berusaha untuk selalu cermat membaca undangan. Dresscode-nya apa? Biasanya dalam undangan 'kan dicantumkan. Tapi ada pula undangan yang tanpa penjelasan mengenai dresscode-nya. Yang begini ini yang agak merepotkan. Maka aku harus pintar-pintar untuk menyiasatinya.

Bagaimana caranya? Yaitu dengan berbusana ala setengah-setengah. Setengah resmi, setengah kasual. Main aman sajalah. Kalau ternyata acaranya resmi, ya aku cuma sedikit salah. Jika acaranya kasual, ya aku hanya tampak paling necis. Hehehe....

Namun suatu ketika, aku menemui pengalaman kurang enak. Duh, duh. Main amanku ternyata masih belum aman juga. Begini kejadiannya. Dalam suatu acara formal yang kudatangi dengan busana ala setengah-setengah, seseorang rupanya memperhatikanku. Dia adalah seorang emak cantik yang penampilannya terlihat oke banget. Tidak glamour, tapi kesan elegannya kuat sekali. Padahal kalau dilihat dari pilihan busananya, tidak beda jauh denganku.

"Jeng, maaf ya. Mau ngomong sedikit. Tapi jangan tersinggung, ya." Ia berkata seraya menggamitku untuk mendekat. Aku menurut saja sebab kemal, kepo maksimal. Plus sangat deg-degan juga sih.

"Hmm. Begini. Kulihat dirimu main aman, ya? Pakaianmu itu, lho. Ragu-ragu antara resmi dan kasual...." Aku langsung terkekeh-kekeh begitu mendengar perkataannya. Hilang sudah deg-deganku, berganti geli.

"Wedew! Ketahuan, deh. Kok dirimu bisa tahu, Jeng?" Aku bertanya.
"Lhah? Saya juga begitu soalnya. Hahaha...." Jawab si emak cantik seraya tertawa.

"Enggak, ah. Jeng kostumnya sudah benar. Sudah formal elegan tuh, " sahutku.
"Eh. Lihat baik-baik. Pilihan baju kita sebetulnya 11-12 'kan?" Demi mendengar perkataannya, aku percaya. Itu pula yang ada di pikiranku tadi. "Tahu enggak, apa yang bikin penampilanku lebih istimewa?" 

Aku terdiam mendengar pertanyaannya tersebut. Heran juga mengapa bisa begitu. Aku menggeleng pelan. "Entahlah," gumamku pasrah.

"Kuncinya di leher ini, lho," katanya sambil menunjuk bagian lehernya. Dengan wajah tak paham aku memperhatikan lehernya. Ada seuntai kalung indah di situ. Selain itu, tidak ada apa-apa. "Jeng lihat apa di leherku ini?" Tanya si emak cantik.

"Kalung," jawabku singkat.
"Nah! Kalung inilah yang bikin elegan. Nih, lihatlah." Dengan sigap dilepaskannya kalung cantik itu dari lehernya. "Perhatikan baik-baik, deh. Tanpa kalung, penampilanku berubah jadi sangat kasual 'kan?"

Aku tertegun memandanginya. Ya, ternyata begitu. Lalu, ia kembali memasang si kalung di tempatnya semula. Perubahan signifikan pun terjadi. Ia kembali tampil resmi elegan. "Wow! Betul banget."

Si emak cantik tersenyum. "Makanya pakai kalung seperti ini saja. Demi menghindari salah kostum, Jeng. Kalaupun sekarang ini acaranya kasual, kalung ini akan aku lepas dan kusimpan di tas. Praktis 'kan?"

"Iya, sih. Tapi duitku terbatas. Tak leluasa untuk beli-beli aksesoris semacam ini," kataku sembari mengelus kalung manisnya. "Jangankan kalung aksesoris seindah ini. Untuk kalung kesehatan pun aku bimbang jika harus membelinya. Duitnya itu, lho."

"Idih, Jeng. Beli di MatahariMall.com itu, lho. Dijamin enggak mihil." Si emak menjawab, lalu mengeluarkan HP-nya. "Sebentar, ya. Ayo kita cek harga kalung kesehatan terbaru hahaha.... Zaman sekarang 'kan tinggal klik HP sudah tersaji info yang kita mau."

Aku nyengir menanggapi perkataannya. Sesaat kemudian, ia menyodorkan HP-nya kepadaku. "Nih, Jeng. Lihat model-modelnya. Sekalian cek harganya. Mahal enggak?" 

Aku pun lalu sibuk melihat-lihat sederetan kalung cantik yang ditunjukkannya. Yang paling bikin mupeng, harganya sedang diskon besar. Jadi terjangkau oleh kantongku, deh. Apalagi ada pula yang bisa dicicil belinya. Ya ampyuuun. Kok begini banget barang dan diskonannya? Ini beneran bikin sehat deh jadinya. Walah! Malah sungguhan cek ricek harga kalung kesehatan terbaru. Kalung yang tak bikin sakit dompetku. Haha! 

Jika Anda kepo juga, ini lho beberapa penampilan cantikers  yang kumaksud. Yuk, bantu daku untuk memilihnya.... Bingung, nih. Manis semua kayak aku. Haha! 
            
Xuping SJ0894 Kalung + Liontin 18K Rhodium Plated - Silver
Sumber: https://www.mataharimall.com/p-554/kalung


Exclusive Imports Rhinestone Bowtie Pendant Necklace Sweater Chain Silver
Sumber: https://www.mataharimall.com/p-554/kalung
 
Loading

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!

 

PIKIRAN POSITIF Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template