Kamis, 08 September 2016

Ajal





 Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (Al-Baqarah: 197)



HARI ini lagi-lagi ada siaran dari masjid dekat rumah. Maksudku, siaran dukacita. Tentang siapa yang meninggal hari ini. Iya, hari ini tetangga yang dipanggilnya masih berusia 25 tahun. Meninggalnya di rumah sakit. Mungkin takdir kematiannya lewat sakit atau kecelakaan. Entahlah. Daku belum mendapatkan info akuratnya.

Iya. Sudah empat hari ini, berturut-turut, ada siaran kematian dari masjid. Yang berarti, empat tetangga telah dipanggil-Nya. Semuanya berpulang setelah melalui ikhtiar sehat di rumah sakit. Dan, semuanya berpulang dalam usia yang relatif muda. Sungguh, kematian memang rahasia-Nya. Misteri sekali bagi kita. Usia sama sekali tidak dapat dipakai sebagai patokan mengenai datangnya ajal. Begitu pula halnya dengan status sosial, kondisi kesehatan, dan lain-lain.

Yup. Kematian adalah rahasia Tuhan. Mutlak menjadi rahasia-Nya semata. Maka langkah terbaik bagi kita untuk menghadapinya adalah bersiap diri. Yakni bersiap diri dengan meningkatkan ketakwaan. Iya. Dalam hal ini, ketakwaan adalah sebaik-baik bekal. Bila ajal memanggil, maka segalanya menjadi tak berarti kecuali amal saleh. Yuk, kita berlomba-lomba menyongsong ajal dengan tingginya ketakwaan.

MORAL CERITA: 
Berita lelayu  adalah pengingat. Iya, rupanya begitu.




4 komentar:

  1. sudahkah kita memiliki bekal cukup untuk pulang kampung akhirat?

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah, itulah yg mesti kita pertanyakan setiap detik...

      Hapus
  2. iya mbak, setiap berita kematian yang disiarkan oleh masjid. selalu bikin ingat umur diri sendiri, apa sudah banyak bekal pahala untuk akhirat nanti :(

    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!

 

PIKIRAN POSITIF Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template