Sabtu, 13 Agustus 2016

Terlatih Patah Hati



KUTULIS postingan ini dengan menahan tawa geli. Hai? Mengapa begitu? Sebab tulisan ini terinspirasi oleh kejailan Adiba. Kejailan yang bikin aku sempat ngakak berat. Hmm. Kejailan macam apa sih yang dilakukannya? #eh... termasuk kejailan atau bukan, ya?

Begini kisahnya. Tatkala semalam aku sibuk menyetrika, Adiba juga sibuk dengan tombol radionya. Ah! Silakan baca Adiba dan Tombol Radio agar paham duduk perkaranya. Hihihi….

Entahlah tuh bocah hendak mendengarkan acara apa? Lha wong sedari awal hanya memutar-mutar tombol channel. Tak sekalipun berhenti pada satu gelombang tertentu. Baru terdengar lagu sekelumit sudah diputar lagi tombolnya. Baru terdengar dua kalimat dari seorang penyiar, eh, langsung dipindah ke saluran dangdut. 

Tapi aku hanya diam. Kumalas berkomentar. Lagi pula kalau kukomentari, dia akan menghentikan keasyikan ajaibnya itu. Ujung-ujungnya malah balik ke gadget. Ih! Aku ‘kan paling tidak suka jika dirinya terlampau intim dengan gadget. Maka aku geram pada keputusan sang ayah yang membelikannya HP. Huft! #agak baper ini

Sudahlah. Mari balik fokus ke Adiba. Ternyata sesudah sekian menit putar sana putar sini, dia memutuskan berhenti pada satu gelombang. “Bundaaa…. Ini lagumuuu…. Dengarkan, dengarkan!” Teriaknya antusias. 

Sesaat kemudian, aku terbahak-bahak begitu ngeh dengan lagu yang terdengar. Hahaha…. “Kenapa kaubilang kalau lagu ini lagu Bunda?” tanyaku.

“Lho? Bunda suka menyanyikannya ‘kan? Bunda hafal, lho.”

Rupanya diam-diam dia mencatat kebiasaan gokilku dengan lagu tersebut. Selama ini bila menyetel radio dan menemukan lagu tersebut, aku memang acap kali ikut menyanyi keras-keras. Menyanyi dengan semangat empat lima dan didukung oleh rasa geli tiada tara. 

Biasalah. Seperti laiknya sebuah lagu pop. Lagunya esay listening. Langsung mudah diikuti tanpa perlu mempelajarinya dengan keras terlebih dahulu. Terlebih liriknya kacau-kacau menggelitik hatiku. Jadi, makin mudahlah aku untuk “ikut” menyanyikannya. Ingat, ada kata “ikut” di situ. Maka artinya, aku tak dapat menyanyikannya sendiri…. #DIR (= Daya Ingat Rendah)

BTW, lagu apa sih itu? Yang sedari tadi dibahas? Hah. Ini judulnya: “Terlatih Patah Hati”. Siapa penyanyinya? Entahlah. Hihihi….

MORAL CERITA:
Anakmu adalah pengamat setiamu…. :p



4 komentar:

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!

 

PIKIRAN POSITIF Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template