HALO Sobat PIKIRAN POSITIF? Tak terasa, ya? Tahu-tahu Lebaran Haji hendak datang lagi. Tahu-tahu pula sekian bulan terlewati, sejak kunjunganku ke Masjid Sheikh Zayed Solo.
![]() |
Di jalan depan masjid (Dokpri Agustina) |
Ampun, deh. Rasanya baru kemarin ke sana. Kok ternyata telah beranjak jadi kenangan lama.
Faktanya? Hmm. Faktanya memang bukan kemarin. Aku dan kawan-kawan berkunjung ke Masjid Sheikh Zayed itu sebelum Ramadan. Sementara sekarang sudah tiba musim berhaji.
Akan tetapi, keseruan kunjungan tersebut masih membekas kuat di ingatan. Hingga sekarang.
Maklumlah. Pergi ke masjid baru itu memang salah satu rencana jangka panjangku. Pokoknya rencana saja dulu. Berniat kuat dulu untuk ke situ. Eksekusinya entah kapan. Jadinya wajar dong ya, kalau aku bersukacita karena berhasil terlaksana.
Terlebih terlaksananya jauh lebih cepat daripada rencana semula. Plus perginya bersama para kompasianer dari berbagai kota. Yang baru kopdaran sesaat sebelum sama-sama naik kereta api menuju Solo.
Alhasil, kian besarlah rasa sukacita itu. Ibarat menerima rezeki yang tak disangka-sangka. Eh, sebentar. Bukan ibarat deh, melainkan memang sungguhan rezeki.
Walaupun gagal menunaikan ibadah salat di dalam ruangan utama, tak jadi soal. Yang penting masih bisa salat di selasar. Toh judulnya tetap salat di Masjid Sheikh Zayed.
Kok bisa gagal salat di ruangan utama masjid? Nah, itu. Justru itulah kenangan (kurang manis)-nya. Semua terjadi akibat ketidaktahuan. Plus keleletan diri ini tentunya.
Masjid Sheikh Zayed Solo menerapkan kebijakan khusus terkait penggunaan ruang utama untuk salat. Ruangan tersebut rupanya baru dibuka kurang lebih satu jam sebelum azan. Kemudian kurang lebih satu jam seusai salat fardu berjamaah, ruangan utama akan kembali disterilkan.
Kami (aku dan dua orang yang tampak dalam foto di atas) tidak paham itu. Sama sekali tak tahu adanya aturan tersebut.
Akibatnya ya begitu. Hanya bisa melakukan salat di selasar. Tidak dapat menikmati keindahan ruang utama Masjid Sheikh Zayed Solo. Sementara masuk ruangan tersebut adalah tujuan utamaku berkunjung ke situ.
Konyolnya, kami sampai di masjid megah tersebut sekitar pukul 10.00 WIB. Sebenarnya sudah merupakan waktu yang ideal. Ada jeda waktu kurang lebih 2 jam dengan saat berkumandangnya azan zuhur.
Jadi sesungguhnya, kesempatan untuk ngadem dahulu sebelum berwudu lumayan memadai. Hanya saja kami 'kan lupa daratan. Begitu sampai langsung jeprat-jepret. Mana cuaca sedang terik tiada tara. Lalu, kepanasan dan kehausan.
Selanjutnya cari spot buat berteduh dan ternyata tak ketemu yang betul-betul teduh. Hasilnya pastilah tak adem-adem amat. Hingga akhirnya azan zuhur berkumandang.
Demi mendengar azan, baru buru-buru mencari tempat wudu. Namun, ternyata tak segampang ituuu 'tuk menjangkau tempat wudu. Kami lupa kalau kompleks masjid amat luas. Ketambahan kami baru pertama kali ke situ. Belum paham medan jadinya.
Ternyata tempat wudu perempuan terletak di basement. Sudah begitu, antrean menujunya padat tak kelar-kelar. Ya sudah. Kami ketinggalan salat berjamaah. Salat berjamaahnya saja kelar sebelum kami mulai berwudu.
Yeah. Apa boleh buat? Berarti lain waktu wajib mengulang kunjungan ke Masjid Sheikh Zayed Solo.
O, ya. Ada hal "kecil" yang menjadi catatan besarku dalam perjalanan ke masjid tersebut.
Hal apakah itu? Tak lain dan tak bukan, hal itu terkait dengan penampakan Masjid Sheikh Zayed. pemandangan dari area belakang masjid sungguh syahdu dan indah.
Sungguh perjalanan tak terlupakan dan ingin kuulang. Sepertinya pula ingin kutulis cerita khusus mengenai area belakang Masjid Sheikh Zayed itu. Hmm. Tunggu, ya.
tidak dinafikan... cantik senibina masjid ini...👍👍👍
BalasHapusIya, terima kasih telah membaca cerita ini.
Hapussama sama👍
BalasHapus🥰
BalasHapusSyahdu dan indah ya :) Mamah dan papahku nih yang pernah salat di Masjid Sheikh Zayed, aku belum. Oh, sekarang aku jadi tahu deh diinfo sama mbak, ternyata ada waktu2 tertentu ya buka-tutup pintu untuk jamaah yang mau salat di dalam bangunan masjidnya. Ya ga apa2 deh jadi di selasar hihihi pengalaman yang kurang manis wkwkwkwk. Semangatttt! Kapan2 mampir lagi.
BalasHapusSaya pikir ini typo, kok mau lebaran Idul Fitri, malah dibilang mau lebaran Idul Qurban, ternyata ini tukisaylama ya dua tahun lalu...
BalasHapusHehehe...
Saya belum pernah ke majia ini. Semoga aja ada kesempatan ke sana
Aamiin...
Masjidnya keren dengan warna exterior serba putih. Mungkin saat ini pasti lebih hijau di sekitarnya karena musim hujan.
BalasHapusWaduh, seasyik itu ya Mbak, sampai sana jam 10 dan masih ketinggalan salat Duhur karena beberapa hal termasuk tidak paham denah masjid. Tapi jadi pengalaman seru dan informasi penting bagi kami kalau ingin ke sana.
BalasHapuswah noted banget nih, jadi tahu kebijakan khusus penggunaan ruang utama untuk salat yang dibuka kurang lebih satu jam sebelum azan. Aku juga pengen banget menikmati keindahan ruang utama Masjid Sheikh Zayed Solo.
BalasHapusMeskipun kunjungan ke masjid ini sebelum ramadhan, tapi vibesnya masih sama kok. Terutama acara cerita menarik yang setidaknya bisa ditulis di artikel blog ini.
BalasHapusSyahdu ya kak mesjidnya, penting nih mengenai kebijakan penggunaan ruang di masjid dan waktu-waktu tertentu karena bakal mempengaruhi nanti ketika pengen ke sana, apalagi kalau orang-orang yang jauh
BalasHapus