Rabu, 21 Desember 2022

Kencan Cerdas dengan MPR RI

HALO, Sobat PIKIRAN POSITIF. Tetap semangat dan sehat selalu, ya. Kalau sehat 'kan bisa ikut memberikan sumbangsih bagi Indonesia kita tercinta. Enggak perlu jauh-jauh, deh. Misalnya yang kulakukan tempo hari, saat kencan cerdas dengan MPR RI. 

Andai kata tidak dalam kondisi sehat, aku tentu tak bisa berangkat ke Hotel Porta by Ambarukmo untuk kencan cerdas dengan MPR RI. Jika tidak bersemangat, sesehat apa pun aku pasti tidak mau pula berangkat ke acara tersebut. Tidak bisa ketemu kawan-kawan sesama blogger - netizen.

Nah, lihatlah! Semangat dan sehat memang dua hal yang harus bersinergi, ya.

Semangat tanpa didukung kesehatan, jatuh-jatuhnya mentok sebagai orasi belaka. Sementara kondisi sehat yang tidak dilengkapi semangat, ujungnya mager. MAlas GERak. 

Yuk, ah! Semangat, semangat. Sehat, sehat. Demi Indonesia yang lebih maju. Minimal biar bisa pepotoan dengan ceria barengan teman dan tas MPR RI seperti ini. Hihihi ....
 

Dokpri/Agustina


O, ya. Tentu saja sehatnya sehat lahir dan batin, ya. Fisiknya sehat. Psikisnya juga sehat. Ingat, ingat! Negara ini bakal kewalahan kalau punya banyak warga yang tak utuh kategori sehatnya.

Jalannya Acara 

Mungkin kalian bertanya-tanya, apa saja yang kulakukan selama kencan cerdas dengan MPR RI? Sudah pasti bersilaturahmi dengan kawan-kawan dan MPR RI, dong. Adapun dalam kesempatan ini, MPR RI diwakili oleh Ibu Siti Fauziah dan Bapak Muhammad Jaya.
 

Dokpri/Agustina


Acara berlangsung sejak pukul 12.00 WIB - 15.30. Diawali dengan registrasi ulang peserta, makan siang bersama, dan ramah tamah. 

Format acara awal yang santai dan interaktif ini mempererat rasa persaudaraan di antara kami, para narablog (blogger) - warganet (netizen). Plus kenalan tipis-tipis dengan sebagian tim tuan rumah (staf MPR RI).

Ketika jarum jam menunjukkan pukul 13.00 WIB, acara inti segera dimulai. Untuk mengawalinya, kami bersama-sama menyanyikan "Indonesia Raya". Tentu sambil berdiri tegap. Ini lagu kebangsaan kita, lho.
 

Dokpri/Agustina


Selanjutnya Ibu Siti Fauziah S. E., M. M., Plt. Deputi Administrasi sekaligus Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Sistem Informasi MPR RI, langsung menyapa peserta berikut menyampaikan keynote speech.

Terusterang saja aku beberapa kali terhenyak saat menyimak materi yang disampaikan oleh Ibu Siti Fauziah. Mendadak merasa jadi WNI yang kurang baik dan benar. 

Yeah, mau baik dan benar dari mana? Empat Pilar MPR RI saja aku tidak tahu. Baru tahu saat Ibu Siti Fauziah menjelaskannya. 

Bahkan, aku juga tidak tahu kalau ternyata ada perubahan nama UUD 1945. Sekarang namanya lebih panjang, yaitu UUD NRI Tahun 1945 (silakan cermati foto di bawah ini).  
 

Dokpri/Agustina



Ternyata, oh, rupanya. Setelah beberapa kali mengalami amandemen, namanya diubah menjadi lebih panjang. Oalaaah. Kukira amandemen-amandemen yang terjadi tak berpengaruh pada namanya.

Ngomong-ngomong, ada satu hal penting lagi yang baru kutahu dari kencan cerdas dengan MPR RI. Itu lho, terkait dengan statusnya bahwa sekarang MPR RI bukan lagi lembaga tertinggi, melainkan salah satu saja dari lembaga tinggi negara. 

Hadeeeh. Ke mana saja engkau selama ini, wahai diriku sendiri? Separah inikah keteledoranmu sebagai anak bangsa? *tutup muka* 

Oleh sebab itu, aku amat bersyukur diundang ke NETIZEN GATHERING pada 17 Desember 2022 lalu. Betul-betul menambah wawasanku tentang MPR RI terkini.
 

Dokpri/Agustina


Setelah sesi Ibu Siti Fauziah, kemudian ada tambahan materi dari Bapak Muhammad Jaya S. IP., M. SI., Plt. Kepala Biro Sumberdaya Manusia. Materinya terkait peran Humas dalam publikasi kegiatan MPR RI.

Waaainiii. Peran Humas! Jangan-jangan selama ini Humas MPR RI belum punya akun medsos, misalnya Instagram? O la la! Ternyata sudah ada @mprgoid .... 

Hmm. Kok sampai aku enggak tahu, ya? Sementara aku cukup aktif di Instagram. Mengapa tak pernah melihat postingan akun MPR RI sama sekali?

Usut punya usut, aku memang belum jadi pengikutnya. Namun, tenang saja. Sekarang sudah, kok. Tatkala itu langsung klik follow begitu tahu informasinya.

Semula kusangka kalau akun Instagram MPR RI belum lama dibuat. Atau, jarang posting sehingga jarang ada warganet (netizen) yang menemukannya. Faktanya? Kedua sangkaanku itu salah semua.

Ternyata akun Instagram MPR RI tidak baru-baru amat. Tidak pula jarang posting. Hanya saja, jumlah komentatornya memang sedikit. Timpang dengan jumlah pengikutnya.

Sepertinya karena postingan MPR RI terlalu serius. Formal gaya bahasanya. Caption panjang-panjang. Tidak melibatkan emosi pembaca. Foto yang diunggah kurang menarik. 

Pendek kata, gaya penyajian kontennya kurang kekinian. Jadinya kurang bisa memancing jari-jari warganet untuk meninggalkan jejak. 

Pihak MPR RI rupanya menyadari hal tersebut. Oleh karena itu, para narablog selaku warganet aktif diundang dalam rangka memberikan masukan. Gerangan apa penyebab kurang populernya akun @mprgoid ?

Yup! Sesi terakhir dari kencan cerdas tempo hari adalah penyampaian kritik dan saran dari masing-masing peserta. Maksudnya kritik dan saran terkait konten media sosial MPR RI. Dalam hal ini akun Instagram.

Sesi terakhir ini bikin aku degdegan. Tiap orang wajib memberikan masukan. Sementara aku merasa tidak percaya diri. Khawatir masukanku "ajaib" dan terlampau retjeh dari sudut pandang MPR RI.

Wuih, usulan konten dari kawan-kawanku keren-keren. Bernas semua. Ada yang menyoroti gaya berbahasanya, sisi fotografinya, format postingannya, dan lain-lain hal terkait teknis apalah-apalah yang berpotensi meningkatkan engangement.

Hingga tibalah giliranku. Simpel saja masukanku. Sesuai jiwaku. Aku hanya mengusulkan, "Gimana kalau bikin figur atau sosok semacam si kocheng oyen yang legendaris, kayak di akun Presiden Jokowi? Kucing itu selalu ditunggu-tunggu warganet dengan antusias."

Alhamdulillah usulanku ternyata malah bikin heran Pak Jaya. Muehehehe .... Beliau malah mengira kalau si oyen itu bisa tenar karena merupakan kucing milik Pak Jokowi.

Nah. Mendengar perkataan beliau gantian aku yang heran. Kukira semua orang paham tentang kocheng oyen yang legendaris sebab hobi ngereognya. Ternyata enggak. 

Penutup

Singkat cerita, aku sangat antusias dengan acara yang bertajuk "NETIZEN GATHERING Peran Media Sosial dalam Publikasi Kegiatan MPR RI" ini. Pastinya bisa mencerahkan wawasanku banget. Seru!

Plus memantik tekadku untuk lebih sering menengok akun Instagram MPR RI. Selain untuk tahu informasi terkininya, sekalian untuk cek ricek progres penyuguhan kontennya. Siapa tahu sudah ada kolega si kocheng oyen juga di situ?
 

Dokpri/Agustina




2 komentar:

  1. Aku juga baru2 aja tahu kalau MPR bukan lagi lembaga tertinggi negara yaitu saat ndampingi Emir belajar materi PKn pas ujian kemarin. Trus...anu...aku juga belum tahu kocheng oyen karena aku jarang lihat akun pak Jokowi. Begitu.

    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!

 

PIKIRAN POSITIF Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template