APA kabar Sobat PIKIRAN POSITIF? Sudah makan sehatkah hari ini? Yoiii. Selalu upayakan untuk mengonsumsi makanan sehat, ya? Ingat. Yang bakalan menyehatkan badan adalah makanan sehat. Bukan makanan sembarangan.
Tentu akan lebih membahagiakan kalau selain sehat, makanan kita juga enak. Misalnya aneka hidangan yang mengandung keju cheddar berkualitas, baik yang kejunya sekadar ditambahkan sebagai topping maupun dicampurkan sebagai salah satu bahan dasar.
Fakta Sehat Keju Cheddar
Sebagai turunan dari susu, pastilah keju cheddar mewarisi segala kebaikan susu. Termasuk mewarisi kelezatan citarasanya. Yup! Selain enak, keju cheddar mengandung banyak kalsium dan protein plus vitamin D.
Dokpri |
Sebagaimana kita ketahui, kalsium dan vitamin D bermanfaat bagi kesehatan tulang dan gigi. Anak-anak hingga orang tua membutuhkannya. Adapun protein merupakan salah satu komponen esensial dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Selain yang diuraikan di atas, masih ada beberapa kandungan nutrisi lain dalam keju cheddar. Jadi, tak perlu diragukan lagi bahwa keju cheddar merupakan sumber pangan bercitarasa lezat yang penuh manfaat sehat.
Namun, tolong digarisbawahi bahwa manfaat sehat itu hanya dapat diperoleh jika keju cheddarnya berkualitas. Iya, benar. Di sini kualitas adalah koentjie. Kalau tidak berkualitas, manfaat sehatnya pasti tidak maksimal atau malah tidak ada sama sekali.
Posisi Keju dalam Masyarakat Indonesia
Kini keju bukan sesuatu yang asing bagi orang Indonesia. Telah banyak makanan dan minuman, baik dalam kemasan instan maupun berupa fresh food, yang menawarkan citarasa keju. Terlepas dari tingkatan kualitasnya. Terlepas pula dari jenis keju yang dipakai.
Dokpri |
Seiring dengan globalisasi (termasuk dalam bidang kuliner), memang terjadi pergeseran selera. Lidah masyarakat makin "terbuka" dan adaptif dengan rupa-rupa masakan dari belahan bumi mana saja.
Pernah mencicipi ayam geprek keju? Atau, gemar mengudap jasuke alias jagung susu keju? Atau, hobi sarapan dengan nasi goreng keju?
Itulah tiga contoh perkawinan keju dengan makanan ala Indonesia. Yang dahulunya sudah nikmat dimakan tanpa topping keju, sekarang menjadi lebih nikmat sebab ada taburan keju parutnya.
Pemakaian keju untuk aneka camilan tentu lebih masif. Bahkan sekarang, merambah pula ke pemakaian untuk minuman. Tentu di samping terkait dengan citarasa enak, pengonsumsian keju pastilah terkait dengan nutrisi yang dikandung.
Dokpri |
Begitulah adanya. Dari tahun ke tahun, jumlah penikmat dan konsumen keju di Indonesia kian banyak. Kiranya merk-merk keju baru yang bermunculan di pasaran, dapat dijadikan indikator.
Keju Cheddar Paling Disukai
Secara garis besar ada dua macam keju, yaitu keju alami dan keju olahan. Keju alami dibuat dari susu segar, garam, kultur, dan enzim. Sementara keju olahan dibuat dari keju alami dengan tambahan bahan lain termasuk pengemulsi, padatan susu, pengatur keasaman, dan bahan pengawet.
Terkait dengan durasi proses pembuatan dan kepraktisan cara penyimpanan, amat wajar kalau pada akhirnya keju olahan yang lebih banyak beredar di pasaran. Terbukti kini banyak jenis dan merk keju olahan yang dapat kita beli di mana-mana dengan mudah.
Adapun di antara sekian banyak keju olahan, keju cheddar adalah sang juara. Masyarakat Indonesia menyukainya sebab rasa keju cheddar itu asin dan gurih. Cocok diaplikasikan ke berbagai macam makanan dan minuman.
Perlu diketahui bahwa tidak semua jenis keju cocok dipadupadankan dengan aneka makanan dan minuman. Masing-masing memiliki citarasa dan karakteristik tersendiri. Cenderung rumit dihafalkan oleh masyarakat awam.
Itulah sebabnya sangat dimaklumi kalau keju cheddar jadi pilihan utama banyak orang. Istilahnya, kalau punya stok keju cheddar sudah aman. One for all. Bisa dikreasikan dengan hidangan apa saja.
O, ya. Yang dimaksud dengan keju cheddar adalah jenis keju yang teksturnya sedikit keras dan berwarna kuning pucat atau cenderung putih gading. Selain menjadi sumber kalsium yang baik, keju cheddar kaya serat dan protein.
Lalu, mengapa disebut keju cheddar? Karena asal-muasalnya dari Desa Cheddar yang berlokasi di Somerset, Inggris.
Hasil Survei yang Mengejutkan
Konsumsi keju cheddar yang demikian marak ternyata tidak berbanding lurus dengan pengetahuan khalayak tentangnya. Survei konsumen yang dilakukan oleh KRAFT menunjukkan hasil mengejutkan.
Sejumlah 50 % responden (yang terdiri atas ibu-ibu) mengaku bahwa dalam seminggu, mereka bisa menghidangkan makanan mengandung keju cheddar kepada keluarga sebanyak 1-7 kali.
Akan tetapi, sejumlah 61 % dari responden itu ternyata tidak tahu jika produk keju cheddar olahan di pasaran, tak semuanya berbahan utama keju cheddar. Yang berarti banyak keju cheddar yang kurang berkualitas.
Selanjutnya, sebesar 77 % responden mengaku selalu membaca label klaim nutrisi pada kemasan. Sayang sekali sejumlah 48 % dari mereka tidak paham betul dengan hal-hal yang tercantum di situ.
Wah, wah, wah. Walaupun tidak menjadi responden, saya jelas termasuk ke dalam golongan orang-orang yang membaca label klaim nutrisi pada kemasan, tetapi minimal sekali kadar ngeh-nya. Belum menjadi konsumen cerdas.
Kampanye #KejuAsliCheck by KRAFT
Berdasarkan hasil survei yang mengejutkan itu, KRAFT melakukan kampanye #KejuAsliCheck. Tentu demi mengedukasi masyarakat yang notabene merupakan konsumen dan calon konsumen produk-produk keju.
Kampanye tersebut merupakan panduan untuk membaca label pangan pada kemasan keju, terutama keju cheddar. Tujuannya untuk membantu para ibu dalam memilih keju cheddar kualitas terbaik.
Seperti kita ketahui, di pasaran tersedia rupa-rupa keju cheddar dari berbagai merk. Kondisi tersebut pastilah lumayan membingungkan bagi orang-orang yang awam tentang dunia perkejuan.
Sementara kemampuan memilih keju cheddar bermutu bagus merupakan awal dari investasi sehat masa depan. Terkhusus investasi sehat bagi si buah hati. Jangan lupa. Hanya keju cheddar berkualitas yang dapat mendatangkan manfaat sehat.
Dian Ramadianti, Senior Marketing Manager Keju KRAFT, menjelaskan bahwa kampanye #KejuAsliCheck dapat diterapkan melalui dua cara mudah.
Pertama, memastikan keju pada urutan pertama komposisi (betul-betul disebut/ditulis pada urutan pertama).
Kedua, memiliki klaim nutrisi pada kemasan.
Dokpri |
Yup! Melalui kampanye #KejuAsliCheck, KRAFT mengajak masyarakat (utamanya para ibu) untuk pintar dan cermat dalam memilih produk keju cheddar. Jangan sampai salah pilih.
Melalui label pangan yang tercantum pada kemasan, para ibu harus bisa memastikan bahwa keju cheddar yang hendak dibeli benar-benar berbahan utama keju cheddar. Keju cheddarnya mesti berada di urutan pertama komposisi bahan.
Luar biasa mencerahkan kampanye #KejuAsliCheck yang dilakukan KRAFT. Terusterang saja, sebelumnya saya tak tahu bahwa urutan penulisan bahan itu punya makna tertentu. Saya pikir ya asal ditulis lengkap saja. Eh, ternyata urutan penulisan bahannya pun mengandung makna.
KRAFT telah melakukan gerakan edukasi yang amat berfaedah. Tak mengherankan jika saat peluncuran kampanye #KejuAsliCheck, Dra. Indriemayatie Asri Gani, Apt. selaku koordinator BPOM menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh.
Dalam Virtual Press Conference saat peluncuran kampanye #KejuAsliCheck by KRAFT tanggal 3 Desember 2021 itu, beliau menegaskan pula agar ibu-ibu menjadi konsumen yang cerdas. Dalam arti selalu cek ricek kondisi kemasan, label klaim nutrisi, izin edar, dan masa kadaluarsa sebelum membeli suatu produk pangan.
Keju Cheddar KRAFT Itu Andalan Saya
Sungguh tidak berlebihan jika saya mengatakan, "Keju itu ya KRAFT. Keju cheddar itu ya KRAFT." Bisa dicek ke anak saya, yang semenjak usia batita hingga sekarang telah akrab dengan keju cheddar KRAFT.
Sebenarnya pernah juga mengonsumsi keju jenis lain dari KRAFT. Akan tetapi, yang paling cocok di lidah kami ya keju cheddarnya. Hmm. Saya kira saya tahu penyebabnya sekarang. Iya, tidak salah lagi. Keju cheddar itu 'kan one for all.
Yoiii. KRAF cheddar memang pilihan produk keju yang tepat untuk berbagai kreasi sajian lezat bermanfaat bagi si buah hati. Standar keaslian kejunya terpenuhi dan telah diperkaya dengan nutrisi.
Dokpri |
Saya punya kisah menarik terkait keju cheddar KRAFT. Eh? Menarik atau berkesan ya istilahnya? Entahlah. Yang jelas, begini kisahnya.
Dahulu anak saya gemar makan nasi hangat dengan lauk keju cheddar yang diparut. Betul-betul hanya berlauk keju cheddar. Tidak mau ditambahi lauk lain. Sekalipun lauk tambahannya berupa ayam goreng yang juga lauk favoritnya, ia tidak mau. Wow banget 'kan?
Namun seiring bertambahnya usia dan selera makan, ia menolak kalau makan nasi berlauk keju cheddar saja. Tanpa saya tawari pun ia duluan nembung ayam goreng sebagai tambahan lauk.
Lain halnya bila makan nasi goreng. Tanpa lauk apa pun asalkan dipenuhi taburan keju cheddar, ya ayo saja. Pendek kata, kedoyanannya pada keju cheddar KRAFT memudahkan saya dalam memenuhi kebutuhan kalsium hariannya. Setidaknya, keju cheddar KRAFT telah membantu hingga 30 %-nya.
Jangan-jangan kedoyanan anak saya itulah yang membuatnya seperti tak punya rasa lelah. Main kejar-kejaran, bersepeda, lompat-lompat, dan aneka kegiatan fisik yang lain. Pokoknya jejingkrakan melulu. Bahkan, ia sempat terpilih mewakili sekolah untuk lomba lari ketika SD.
Kiranya kesimpulan saya di atas sejalan dengan apa yang disampaikan dr. Rita dalam kampanye #KejuAsliCheck bersama KRAFT beberapa waktu lalu. Beliau menjelaskan, "Keju cheddar juga bisa berperan sebagai sumber energi agar buah hati bisa terus bergerak dan tidak mudah lelah."
Nah 'kan? Sesuai sekali toh? Muehehehe .... Ini ibarat saya berpraktik dulu, belajar teorinya belakangan.
Baiklah. Sebelum mengakhiri tulisan ini, saya ingin menegaskan bahwa keju cheddar KRAFT telah memenuhi semua kriteria sebagai keju cheddar berkualitas.
Komposisinya sesuai dengan kampanye #KejuAsliCheck, yaitu berbahan utama keju asli New Zealand (ditulis pada urutan pertama) serta dilengkapi nutrisi calcimilk yang kaya akan kalsium, protein, dan vitamin D.
Yoiii. Keju itu ya KRAFT. Keju cheddar itu ya keju cheddar KRAFT. Citarasa gurihnya yang khas dan tanpa perisa tambahan niscaya bikin nagih. Syukurlah ada kampanye #KejuAsliCheck by KRAFT, yang bikin saya tercerahkan dalam hal memilih keju cheddar berkualitas. Pasti ibu-ibu lain juga tercerahkan, deh.
Dokpri |
Referensi:
https://ibuibudoyannulis.com/wp-content/uploads/2021/12/KRAFT-KejuAsliCheck-Lembar-Fakta.docx
https://ibuibudoyannulis.com/wp-content/uploads/2021/12/KRAFT-KejuAsliCheck-Siaran-Pers.docx
https://katadata.co.id/safrezi/berita/6142edcacffe7/9-manfaat-keju-untuk-kesehatan-dan-diet
https://www.suara.com/lifestyle/2021/12/04/105227/banyak-produk-keju-cheddar-tidak-menggunakan-bahan-asli-pakar-ungkap-cara-membedakannya
Aku juga suka Kraft Cheddar, enak dan sehat. Kalau senggang, cobain resepku omelet kentang keju Kraft, Mbak Tin 😊 salam kenal
BalasHapusHalo, Mbak. Salam kenal balik. Terima kasih telah berkunjung.
HapusHmm. Kedengarannya enak tuh, kentang keju kraft.
Resepnya ada di blogku, Mbak 😊 yuk masak2 dan makan
HapusSaya tadi ke blog Mbak Lia, caari resepnya itu gak nemu, malah aku komentar di postingan tepung kentang resep 'ibuku' 😀
HapusBlog satunya, Mbak Tin ➡️ queenauliadotcom 😊 makasih Mbak
HapusSiap, Mbak. Sudah nemu postingannya akhirnya.
HapusIni salah satu keju favorit aku mbak, emang suka banget sama keju, apalagi kalau bikin scotel.
BalasHapusHehehehe .... Toss kitaaah.
HapusIya nih sekarang banyak kuliner yg serba keju, ayam geprek dikasih keju juga, lumayan enak. Kalau milih cheddar suka yang Kraft karena beda gitu gurihnya, dan ternyata ada gizinya juga
BalasHapusIya, Mbak. Berarti sudah benar ya pilihannya.
HapusUwaaah catet, jd salah satu tandanya adl keju cheddar di komposisi pertama yah. Syip syip. Tp memang kl aku butuh keju untuk topping atau yg lain selalu ke Kraft, rasanya pas namun khas. Ppernah coba beberapa di luar Kraft, tp dr aku memang cocoknya ini hehe :) mudah ditemukan juga.
BalasHapusSip, Kak. Selera kita terhadap keju sama berarti.
HapusKeju KRAFT ini emang enak banget buat topping kue dan kalau anak-anak bikin Jasuke pakai keju KRAFT juga enak bangets
BalasHapusBenar, Mbak. Enak dan bermanfaat.
HapusBetul nih yg namanya di Indonesia ya tiba2 ada banyak keju palsu. Perlu banget edukasi sprt ini krn yg palsu berbahaya untuk tubuh, alih2 menyehatkan.
BalasHapusHehe masyarakat kita kreatif, tapi sering kali kreatifnya "ajaib".
HapusKraft Cheddar kesukaan aku dan keluarga. Setiap belanja bulanan selalu beli nyetok banyak buat menemani camilan dan masakan di rumah. Komposisinya bagus sekali, bermanfaat untuk kesehatan. Harga juga terjangkau. Benar, kita mesti jeli cek mana produk yang asli dan palsu nih jangan sampai salah.
BalasHapusIni juga masuk ke dalam daftar belanjaan bulananku, Mbak.
HapusKeju kraft ini favorit banget deh
BalasHapusAnakku yang pecinta keju, langsung tahu kalau pas yang dimakan bukan Kraft
Memang beda kalau udah tahu yang asli dan enaknya gak bikin eneg
Iya, Mbak. Yang aseli gak bisa bohong soal rasanya.
HapusKeju favorit anak-anakku, nih. Mereka kadang makan mie (kuah atau goreng) juga ditaburi keju. Kalo aku sih...bisa ngabisin satu stoples kue keju alias kastengels Kraft juga udah anteng, kok. :))
BalasHapusWhaaa, saya pun doyan bangeet kaastengels.
HapusKeju cheddar kraft kesukaanku dari dulu. Pas awal kenal cheddar memang taunya kraft, kalo skrg sih bnyk merk lain, tp kraft udah jadi pilihan utama.
BalasHapusSama kita, Mbak. Pertama kali kenal keju cheddar pun, aku tahunya by KRAFt. Setelahnya keterusan selera sebab sdh cocok.
HapusBuatku makanan kalonudah mengandung keju, pasti uenaaaaak 😄😄.
BalasHapusKraft udah familier banget sejak aku msh kecil. Keju yg slalu distok mama di rumah. Dan biasanya kalo papa balik dari LN, pasti suka juga bawain Kraft yg ada di negara tersebut. Makanya sampe punya anak kyk skr, pilihanku ttp keju Kraft. Pernah sih nyobain merk lain, tapi rasa memang ga bisa boong Yaa 😄. Ttp Kraft yg lebih enak . Anak2ku apalagi mba, doyan biangettt. Menu sarapan fav mereka kalo aku bikin omelet keju.
Wah, memang benar adanya. Keju Kraft tiada lawan. Hehehehe ....
Hapus