Selasa, 24 April 2018

Pule Payung, I'm Coming!



It's Pule Payung!


BEGITU mobil berhenti di parkiran, kami bergegas turun. Yuhuuu! Pule Payung, kami dataaang! Aku dataaang! Demikian teriakku dalam hati. Iya. Dalam hati saja supaya tak kelihatan norak. Haha!

Alhamdulillah. Pada akhirnya bisa kuinjakkan kaki di Pule Payung. Setelah menempuh perjalanan dengan mobil (dari kota Jogja) selama kurang lebih 2 jam. Tanpa hambatan suatu apa.

Tentang Tiketnya
Tanpa buang waktu, kami langsung menuju loket pembelian tiket masuk. O la la! Tiket masuknya Rp5.000,00 saja (sebab kami datang pada hari kerja; kalau datang saat akhir pekan tiketnya dua kali lipat). Lumayan murmer 'kan? Tapi jangan salah paham. Itu cuma tiket masuk. Nantinya masih bakalan ada acara bayar membayar, kok.

Mau bersepeda langit, bayar. Mau main Flying Fox, bayar. Mau narsis di spot-spot foto kerennya pun mesti bayar. Kisaran rupiahnya Rp10.000,00-Rp30.000,00.

Jatuh-jatuhnya mahal, dong? Enggaklah. Meskipun dompetku tidak tebal-tebal amat, aku menilainya tidak mahal. Masih terjangkau oleh siapa pun, kok. Sebab menurutku, pengalaman dan kenangan yang kita bawa pulang sebanding dengan jumlah uang yang kita bayarkan. 

Menyempatkan narsis bareng di depan loket tiket masuk (pict by Mbak Andri)

Pohon Pule 
Setelah mendapatkan tiket masuk, kami pun menyusuri jalan setapak yang dibuat dari kayu-kayu. Sebenarnya sih, lumayan instagramable. Tapi kondisi pencahayaan kurang bagus untuk pemotretan. Ya, sudah. Terpaksa tidak narsis di situ. Wah!

Lepas dari jalan kayu, kami kembali menapak tanah. Wow! Aneka rupa papan petunjuk wahana permainan dan spot berfoto pun langsung menyerbu mata. Dan ahaaai .... Mataku justru hinggap di sebuah papan informasi yang menarik: POHON PULE.

O la la!  Sebutan Pule Payung rupanya berasal dari nama pohon tersebut. Maka kami memutuskan untuk berpose di depan Pohon Pule. Sebagai kenang-kenangan, dong.

Ini lho, yang disebut Pohon Pule (pict by Mbak Andri)


Spot Foto Angkasa 
Spot Foto Angkasa adalah target pertama kami. Untuk menikmati spot ini kami mesti membayar tiket seharga Rp10.000,00 per orang. Apa yang bisa dilakukan di spot ini? Narsis-narsis, dong. Seperti ini nih, hasilnya.


Ngopi-ngopi di angkasa, siapa takuuut? (pict by Mbak Andri)

Boleh dooong sekali-sekali bergaya ala ibu pejabat (pict by Mbak Andri)

Di spot ini kami merasa tak perlu menyewa jasa fotografer yang tersedia di Pule Payung. Selain kamera yang kami bawa sudah memadai, situasi dan kondisinya masih bisa diatasi oleh Mbak Andri. Siapa Mbak Andri? Beliau adalah ketua rombongan kami, sang pemilik kamera, dan (tentu saja) sang fotografer rombongan kami.

O, ya. Masih ada beberapa spot foto di Pule Payung. Di antaranya Spot Foto Jembatan Surga, Spot Foto Lollipop, dan Spot Foto Wolu. Tapi sependek pengetahuanku, dari waktu ke waktu dilakukan perubahan model dan penataan spot foto. Sebab aku tak lagi menemukan beberapa spot foto, yang sebelumnya kulihat dokumentasinya di berbagai website.

Wahana Sepeda Langit 
Usai mengeksplorasi Spot Foto Angkasa, kami memilih Wahana Sepeda Langit sebagai target berikutnya. Tiketnya Rp25.000,00. Itu sudah termasuk 3 jepretan untuk action keren kita. Jatuh-jatuhnya murah 'kan harga sang tiket? Hehehe ....


Duuuh! Disuruh narsis berdiri sembari mengendarai sepeda langit (pict by tim Pule Payung)

Dengan degdegan kulepas satu tanganku (pict by tim Pule Payung)

Lhaaah! Adiba justru jauh lebih bernyali daripadakuuuh (pict by tim Pule Payung)

Bagiku secara pribadi, wahana ini sungguh menantang. Semula aku sangat takut lho, untuk mencobanya. Alhamdulillah akhirnya sukses mengumpulkan keberanian.

Adapun tips yang kupergunakan untuk menaklukkan rasa takutku itu adalah (1) berdoa dengan khusyuk; (2) berbisik pada diri sendiri seperti ini, "Pahitnya hidup saja mampu kamu telan. Masak main begini saja kamu tak sanggup?"

Nah! Anda mau mencoba tips tersebut? Silakan banget, lho. Siapa tahu manjur juga untuk Anda?

O, ya. Wahana Flying Fox tidak kami coba sebab keterbatasan waktu. Padahal jauh di lubuk hatiku, segunung ingin serasa menghantam-hantam dinding dada .... #duileee enggak ketulungan alay-nya

Yang Ditawarkan Pule Payung 
Secara umum yang ditawarkan Pule Payung adalah wisata alam di ketinggian. Yup, yup! Pule Payung memang merupakan objek wisata perbukitan. Sebelas dua belas dengan objek wisata di sebelahnya, yang berjarak sekitar 500 meter, yaitu Kalibiru. Terutama Pule Payung menyajikan keindahan panorama alam dengan latar belakang Waduk Sermo di kejauhan.

Untuk mencapai Pule Payung kita mesti melalui jalan yang berkelok-kelok dan menanjak-menurun. Jadi jangan lupa untuk mengondisikan kendaraan yang Anda naiki, ya. Namun andaikata kendaraan Anda kurang memadai untuk dipakai menuju Pule Payung, tak usah buru-buru patah hati.

Buat apa patah hati? Anda toh bisa menyewa jeep khusus dari Waduk Sermo yang berlokasi di bawah Pule Payung. Beres 'kan?

Fasilitas
Fasilitas yang tersedia di Pule Payung antara lain (1) tempat parkir yang luas; (2) toilet yang bersih; (3) mushola; (4) gazebo; (5) aneka spot foto yang menarik. Secara umum apa-apa yang tersedia lumayan bikin wisatawan merasa nyaman. Maka tak mengherankan jika bukan hanya wisman yang berkunjung ke situ. Tahukah Anda? Meskipun tergolong sebagai objek wisata baru, Pule Payung sudah banyak dikunjungi oleh wisatawan dari Malaysia, lho.

Sedikit Tips 
Ada sedikit tips untuk berkunjung ke Pule Payung, nih. Yakni terkait dengan waktu kunjungan. Sebaiknya berkunjunglah saat pagi atau sore jelang senja hari. Jangan saat siang-siang bolong, tatkala matahari sedang cerah-cerahnya. Mengapa? Sebab kurang kondusif kalau mau ambil foto. Oke?

Jadi, kapan Anda hendak berkunjung ke Pule Payung?



MORAL CERITA:
Piknik pun bisa berfungsi sebagai wahana untuk menguji nyali kita ....


0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!

 

PIKIRAN POSITIF Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template