Harga pertalian adalah mati....
KALIMAT di atas terngiang-ngiang selalu di telingaku. Sejak pertama kali aku membacanya. Sebuah kalimat yang menjadi bagian dari bait puisi karya seorang teman yang bernama Futiha. Dan kini, kalimat itu makin keras gaungnya di telingaku.
Iya, aku sedang bersedih. Dan aku betul-betul menangis sebab akhirnya, Dia Yang Mahahidup memanggil sohib lamaku. Yang kemarin kisah tentangnya pun sudah kutuliskan di sini. Bro Bagus, engkau rupanya telah membayar lunas harga pertalianmu dengan hidup. Senja kemarin....
Beberapa minggu lalu engkau mudik ke Kudus, sempat berjumpa dengan banyak teman lama. Berjumpa dan bergembira bersama. Namun siapa sangka, semalam engkau pun kembali menempuh 8-10 jam perjalananmu, dari Jakarta ke Kudus, dalam kondisi "berstatus" almarhum. Duh, Gusti Kang Murbeng Dumadi.... Aku harus ikhlas, ikhlas, ikhlas....
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!