Jumat, 05 Februari 2016

GAFATAR vs "GAFATAR"


KALAU Pak Jokowi selaku Presiden RI dipusingkan oleh Gafatar, maka aku selaku ibu dari seorang ABG dipusingkan oleh "Gafatar". Pokoknya kami sama-sama pusing, deh. Fiuh! Ternyata aku bernasib sama dengan presiden! Huahaha.... #Kesimpulan-sinting

Tapi ada pula bedanya, kok. Ini nih bedanya. Pak Jokowi punya banyak pembantu profesional untuk mengatasi Gafatar, sedangkan diriku tidak. Ya Allah, Ya Rabb. Mengapa jadinya begini? Aku sendiri dalam penderitaan menghadapi "Gafatar" ini? Nanar, sunyi, hilang akal.... #Mulai-lebay-dan-asli-lebay

Demikianlah hidup berjalan di atas relnya. Demikianlah bumi berputar pada porosnya. Tiap-tiap manusia punya takdirnya masing-masing. Pak Jokowi ditakdirkan berurusan dengan Gafatar (= Gerakan Fajar Nusantara), sedangkan aku ditakdirkan selalu berurusan dengan "Gafatar" alias Gerakan AFA-AFA Ntar....

Yup! Gafatar vs "Gafatar". Sama-sama memusingkan bagi yang menghadapinya. Tapi bagiku, "Gafatar" jelas mengganggu kehidupanku. Stabilitas emosiku berpotensi tergubrak-gubrak gegara "Gafatar". Ampyuuun, deh. Betapa tidak tergubrak? Silakan simak saja ilustrasi berikut ini.

"Adiba? Makannya sudah?"
"Jelas sudah, dong. Piringku sudah kosong ;kan?"
"Oke. Kalau gitu, angkat piringnya ke tempat cucian piring."
"Iya, ntar, " sahut Adiba sembari mengisi TTS.
30 menit kemudian....
"Adiba? Piringnya, lho."
"Oh, iya. Lupa. Ntar. Ntar dulu, Bunda. Nanggung nih." Adiba menjawab sambil tetap asyik main TTS.
1 jam kemudian....
"Piringnya gimana, Nak?" Aku bertanya dengan menekan tensi serendah mungkin.
"Ha? Iya, ya. Sabar, Bunda. Ntar dulu, sebentaaarrr. Wah, Bunda telat mengingatkan. Nanggung lagi, nih. Aku baru mulai buka BBM nih."
2 jam kemudian....
"Hmm. Piringnya," gumamku sambil mengelap bibir.
"Iya, iya. Aku angkat sekarang. Tidak ntar ntaran lagi." Adiba berkata seraya bangkit dari duduknya. "Lho? Piringnya mana?" Tanya Adiba sambil celingukan.
"Sudah habis Bunda cemil..."

MORAl CERITA:
Jadilah ibu yang doyan nulis. Bila bete menghadapi anak yang menjadi penganut aliran "Gafatar", maka Anda akan bisa mencerahkan jiwa dengan menulis di blog seperti iniiiiih





4 komentar:

  1. Setiap baca cerita tentang Adiba yang Bunda tulis,jadi gemes-gemes gimanaaa gt he he ... Sepertinya malah bisa jadi obat BETE Bunda kalau sudah dikisahkan jadi tulisan ...Adiba, Adiba ada-ada saja ...Saya tunggu kisah Adiba selanjutnya Bund hiks hiks hiks

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha...iyaa, saya pun gemesssssss2 gubraks mbaakkk dlm menghadapi Adiba...hehehe...makasih ya atas apresiasinya..

      Hapus
  2. Ya ampyun. Kok sama dengan si dhenok. Sik ma dilit. Sik ma dilit. #simbok
    Senam Jantung

    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!

 

PIKIRAN POSITIF Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template