Senin, 10 Oktober 2016

Sehatkan Jiwamu, Sehatlah Bangsamu

HARI ini, tanggal 10 Oktober, adalah Hari Kesehatan Jiwa. Lalu, apa pentingnya hari tersebut bagiku? Oh. Sangat penting, dong. Malah bukan hanya penting bagiku, melainkan bagi siapa saja. Termasuk Anda yang sedang membaca tulisan ini.

Kalau begitu, di mana letak pentingnya? Begini. Paling tidak, dengan adanya Hari Kesehatan Jiwa tersebut, kita punya satu hari khusus untuk menyadarkan diri. Apakah kita masih tergolong waras jiwa? Atau, diam-diam sedang terserang depresi kelas tertinggi?

Yup! Tujuan utama ditetapkannya Hari Kesehatan Jiwa memang begitu. Yaitu untuk mengajak masyarakat  berinstropeksi diri. Tepatnya berinstropeksi diri mengenai kondisi kejiwaan masing-masing. Apakah kita punya gejala-gejala gangguan kejiwaan? Jika punya, seberapa besar persentasenya?

Andaikata dalam diri kita terdapat gangguan kejiwaan, ayolah segera dibasmi saja. Jangan biarkan ngendon dalam diri kita. Kalau banyak gejala kita abaikan, lama-lama para gejala itu akan ngelunjak. Yang semula hanya berupa gejala, kemudian beranjak jadi gangguan jiwa beneran. Anda tentu tidak mau hal itu terjadi 'kan?

Ngomong-ngomong, jangan salah paham dengan pengertian gangguan jiwa. Gangguan jiwa tidak serta-merta berarti gila yang lupa diri, lho. Maksudku, tidak mesti seperti orang-orang gila yang berkeliaran di jalanan itu. Kerap kali merasa cemas dan galau serius saja sudah termasuk gangguan kejiwaan. Maka Anda jangan hobi cemas bin galau, ya. 

Selain kegalauan akut, sikap selalu curiga terhadap orang lain pun termasuk gangguan kejiwaan. Demikian pula orang yang senantiasa berpikiran negatif. Terlebih, orang yang senantiasa berpikiran negatif itu sangat gampang nyolot

Pokoknya bergaul dengan orang yang mengidap gejala gangguan kejiwaan memang tak asyik. Apalagi yang terganggu jiwa sungguhan. Oleh sebab itu, jangan sampai deh kita abai terhadap kesehatan jiwa kita sendiri. Sayangi jiwa kita seutuhnya. Jangan sampai terganggu-ganggu. Oke?.

Mendadak aku teringat pada sesuatu. Hmm. Bukankah belakangan ini masyarakat gampang banget nyolot? Sedikit-sedikit saling menyalahkan. Sedikit-sedikit saling tuding. Masing-masing saling mengedepankan emosi dan pikiran negatif.

Wuahduh! Jangan-jangan sekarang ini masyarakat kita sedang mengalami gangguan kejiwaan? Entahlah. Bisa jadi memang begitu. Lha wong di beranda medsosku saja banyak yang suka marah-marah dan saling sindir, kok. Sangat menyedihkan. Ayolah sehatkan saja jiwa kita agar sehat pula bangsa ini

MORAL CERITA:
Bangsa yang sehat jiwanya adalah bangsa yang tingkat ke-nyolot-annya rendah. Percayalah!



Daripada saling serang, lebih baik saling senyum. Lalu, selfie-selfie cantik seperti empat gadis kecil ini. Oke?

2 komentar:

  1. sereeem kalau berpikiran negatif termasuk gangguan jiwa :o

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe...eeeaaa klo intensitas berpikiran negatifnya sangat tinggi, tentu sdh mertipakan gangguan dong mbak.. :)

      Hapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!

 

PIKIRAN POSITIF Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template