Jumat, 17 November 2017

It's Tirana Art House & Kitchen

HUJAN menderas Sabtu siang itu. Tapi syukurlah pada sekitar pukul empat sore sudah beranjak menjadi gerimis. Dan setengah jam kemudian, tatkala kumulai perjalanan, langit tak lagi mengirimkan tetesan airnya. 

Aih! Mau ke mana, Maaak? Mau malam mingguan Ke Tirana Art House & Kitchen, dong. Mau ngopi-ngopi mesra di situ. Eeeeaaaa! *Eh? Ngopi mesra atau ngopi akrab, ya? Ngopinya 'kan ramai-ramai dengan anak KBJ?* 

Singkat cerita, sampailah aku di lokasi tujuan. Yakni yang beralamat di Jalan Suryodiningratan Nomor 55 Jogja. Tentu seperti biasanya, diantar oleh driver gojek. Ndilalah aku diturunkan tepat di sebelah plang papan nama dan papan pengumuman ini. Ya wis. Sekalian kufoto saja.


O la la! Ternyata di seberang papan pengumuman yang pertama ada satu papan lagi. Yang tulisannya menginformasikan tentang pelaksanaan pameran tunggal dari seniman yang bernama Cahaya Novan. Tempat pelaksanaan pameran ya di Tirana Art House & Kitchen.



Aha! Pahamlah aku mengapa tempat ini dinamakan Tirana Art House & Kitchen. Yup, yup! Sebab di sini food-beverage (terkhusus kopi)-art dipadupadankan sebagai suatu harmoni.

Kopi dan Seni: It's Tirana Art House & Kitchen!
Setelah puas mengamati dan memotret bagian luar, aku beranjak ke dalam. Dan begitu kubuka pintu, aku langsung merasa jatuh cinta. Sama halnya dengan saat pertama kali aku berjumpa denganmu. *Halah!*


Hamparan meja dan kursi kayu di depanku bagaikan merayu. Memintaku untuk segera duduk berlama-lama di situ. Untuk mengobrolkan apa saja dengan teman-teman. Apalagi di beberapa meja diberi tulisan seperti ini ....


Heh? Pada sebuah sudut ada rak berisi sederetan cangkir lucu. Yakni cangkir-cangkir model zadoel yang dihiasi dengan aneka quote dan gambar. Hmmm. I love it! 

Mataku kembali menyapu segala penjuru. Kulihat tujuh manekin penuh goresan seni menempati sudut-sudut tertentu. Itulah karya-karya Cahaya Novan yang sedang dipamerkan. Yang informasinya di papan pengumuman tadi, lho.


Tepat di atas itu adalah manekin ungu, salah satu karya Cahaya Novan yang Alhamdulillah sudah laku terjual. O, ya. Kaulihatkah buku-buku yang di kejauhan sana? Itu adalah buku-buku tentang art, seni. Sementara di sebelah kirinya (tapi tak tampak dalam foto) ada setumpuk kain batik Lasem. Masing-masing boleh dilihat-lihat dan dibeli.

Sudah pasti masih ada aneka benda lain bernuansa seni yang dipajang dan dijual di Tirana Art House  & Kitchen. Di antaranya recycle bottle, syal rajut, gelas enamel, lukisan kaca, tas cantik berbahan dasar recycle, dan sabun ramah lingkungan (nonkimiawi). Hmm. Semua menarik. Sampai-sampai aku lupa tujuan utama kedatanganku. 



Untung saja pandangan mataku terbentur pada sebuah papan informasi menu. Astaga! Iya, iya. Aku ke Tirana Art House & Kitchen 'kan untuk ngopi-ngopi bersama teman-teman KBJ. Dan, ingatan untuk ngopi pun makin sempurna manakala kulihat setumpuk kotak biji kopi aneka jenis. Di sana, di satu sudut ruangan.

O, ya. Para barista di Tirana Art House & Kitchen sigap meracik 10 jenis kopi organik dari seluruh Indonesia. Di antaranya Arabica Bali Kintamani, Arabika Ijen, Arabika Flores, Robusta Temanggung, dan Robusta Dampit. 



Ternyata Aku Belumlah Seorang Penikmat Kopi
Para tetangga dekat kerap menganggapku sebagai pengopi berat. Padahal, itu jelas hoax. Lha wong hanya rutin menikmati kopi di pagi dan sore hari kok disebut pengopi berat. Padahal pula, yang kuminum kopi hitam instan. Maklumlah. Mereka memang tidak doyan kopi. Bahkan, yang paling instan sekalipun. Hihihi ....

Oalaaah, para tetangga dekatku. Andai kalian tahu betapa masih culunnya aku soal kopi, tentu kalian tak lagi menganggapku pengopi berat. Bagaimana tidak culun kalau faktanya aku terkagum-kagum pada aneka alat pembuat minuman kopi ini? 










Meskipun kurang ingat secara detil nama dan cara kerja masing-masing alat tersebut, setidaknya aku kini tahu bahwa  di Tirana Art House & Kitchen kita bisa memesan secangkir Arabica Gayo dengan metode penyajian Vietnam Drip. Yup! Itulah kopi hitam alias single origin yang kupesan. Rasanya? Sungguh membuatku terhenyak dan berbisik tegas, "Inilah rasa kopi yang sesungguhnya."

Para barista di Tirana Art House & Kitchen sigap menyajikan kopi dengan 7 metode pilihan. Selain Vietnam Drip ada Syphon, Rockpress, Aeropress, French Press, V-60, Turkish, dan Moca Pot. Wow! Beberapa jam saja di sini pengetahuanku tentang dunia kopi bertambah drastis. Alhamdulillah. Jadi makin mencintai kopi, deh.  Haha! 


Pada akhirnya di hadapan setengah gelas ekspresso, yang dibuat dengan metode Rockpress itu, aku menjadi tersadarkan. Yakni tersadarkan bahwa selama ini aku merupakan seorang pengabdi (kopi sa-) setan. Hadeeeh.

Alternatif Lain dan Peminimalan Sisa
Kalau tidak doyan kopi, padahal ingin nongkrong di Tirana Art House & Kitchen bagaimana? Apa mesti bawa minuman dari rumah? Aih! Tidak perlulah begitu. Tirana Art House & Kitchen juga menyediakan minuman selain kopi, kok. Ada milk tea, black tea, matcha latte, capuccino, kopi campur susu, dan cascara tea.

Apa sih, cascara tea itu? Cascara tea adalah teh yang dibuat dari kulit kopi. Kamu pasti penasaran ingin mencicipinya 'kan? Tapi sekarang melihat fotonya dulu saja, ya. Nih .... Malah komplet dengan penampakan seorang anggota KBJ juga.



Apakah Tirana Art House & Kitchen menyediakan makanan? Tentu, dong. Ada beberapa kudapan yang bisa dipilih. Di antaranya croissant, empek-empek, frutten cake, dan sweet potato. Harganya terjangkau bagiku. Berhubung aku belum menjadi orang kaya, jika aku berani bilang terjangkau berarti memang terjangkau, lho. Jika dibandingkan dengan wifi-nya yang lancar jaya, jatuh-jatuhnya ya malah murah.




 

Yang atas adalah sweet potato. Penampilannya mirip dengan kentang goreng, ya? Kalau yang bawah frutten cake. Keduanya lumayan mengenyangkan bila dijadikan makanan pendamping ASI, eh, kopi.

O, ya. Penyajian keduanya memang simpel. Tanpa ada hiasan daun warna-warni di piring. Sekalipun dedaunan yang bisa dimakan sekalipun. Itu disengaja, lho. Tujuannya untuk meminimalkan sisa makanan. Pihak Tirana Art House & Kitchen tidak mau "aksesoris" yang disematkan terbuang percuma. Bukankah tidak tiap pemesan makanan mau memakannya?

Lalu, bagaimana dengan kacang? Mengapa selalu hadir dalam tiap foto? Haha! Sudah pasti bakalan selalu hadir. Sebab di tiap meja memang disediakan setoples kacang bawang. Dan, itu free alias gratis. Asyik banget 'kan?

Mitra Pengembang Kreativitas 
Yang perlu digarisbawahi, selain tentang suasananya yang asyik untuk ngopi dan menikmati seni, Tirana Art House & Kitchen pun aktif menyelenggarakan kegiatan-kegiatan. Yang selama ini sudah berjalan adalah workshop, pameran, dan diskusi.

Itulah sebabnya Tirana Art House & Kitchen terbuka bagi siapa pun yang ingin bermitra dengannya. Yakni bermitra dalam hal pengembangan kreativitas di bidang apa pun. Misalnya bidang seni, edukasi, parenting, dan literasi.

Mbak Nunuk Ambarwati, selalu pengelola, mengatakan bahwa saat ini terutama sedang fokus menawarkan kemitraan di bidang literasi. Mengapa literasi? Sebab untuk bidang yang lainnya sudah berjalan, sementara yang literasi belum.

Nah, lho. Apakah kamu tertantang untuk bermitra dalam bidang literasi dengan Tirana Art House & Kitchen? Kalau iya, silakan langsung kontak ke Mbak Nunuk Ambarwati saja. Bisa dengan langsung datang ke Tirana Art House & Kitchen atau bikin janji dulu untuk ketemuan di 0274-411615, 0818277073.

============
IG @tiranahouse  @tiranaartmanagement  @tiranakitchen



4 komentar:

  1. Wah wah, homy dan cozy tempatnya. Jadi pengen nongkrong dan ngopi-ngopi cantik. :D

    BalasHapus
  2. Ini acara apa bun? Acara bersama apa dalam rangka promosi hotel atau apa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. KBJ (Komunitas Blogger Jogja)diundang Tirana Art House & Kitchen, sebuah tempat nongkrong baru yang konsepnya memadukan seni dan kafe.

      Hapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!

 

PIKIRAN POSITIF Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template