HAI, Sobat PIKIRAN POSITIF? Apa kabar? Semoga masih setia menggenggam erat pikiran positif.
Aku tahu bahwa belakangan ini relatif sulit untuk bersikukuh memegangi pikiran positif. Akan tetapi, sulit enggak sulit ya harus bisa senantiasa berpikiran positif. Imunitas kita bisa kacau jika malah berkawan dengan pikiran negatif.
Jadi jelas, ya. Sesulit apa pun prosesnya, pikiran negatif tetap wajib dihempaskan. Pokoknya jangan sampai kita diintimidasi oleh pikiran negatif. Jangan pula membiarkan diri untuk overthinking. Oke?
Salah satu cara jitu untuk selalu berpikiran positif adalah menghindari membaca/mendengar berita-berita hoaks. Benar bahwa membaca adalah aktivitas berfaedah. Namun, pastilah faedah tersebut tergantung pada apa yang kita baca. Iya 'kan?
Hmm. Kupikir, semua tulisan di www.tinbejogja.com ini bisa banget dijadikan alternatif bacaan berfaedah. Cobalah baca satu per satu untuk membuktikannya. Muehehehe ....
Jika awang-awangen untuk membaca semua satu per satu, ya baca saja tulisan yang berjudul "Sound of Borobudur: Wonderful Indonesia!" ini dulu.
Foto Koleksi Sound Of Borobudur |
O, ya. Di Kompasiana telah dua kali kutulis tentang Sound of Borobudur (SoB). Yang satu dalam rangka ikutan samber Ramadan (dilombakan); satunya lagi kutulis setelah ikutan Konferensi Internasional secara daring.
Aku beruntung diajak K-Jogja untuk ikutan International Conference Sound of Borobudur. Walaupun seharian wajib mantengin zoom, rasanya tak membosankan. Pengetahuan dan wawasanku tentang Candi Borobudur pun bertambah banyak.
Diriku tampak terniat sekali ya, memperbincangkan Candi Borobudur? Harus, dong. Bagaimanapun candi tersebut pernah menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia. Kita harus bangga memilikinya.
Lalu, SoB itu apa? Baik. Akan kujelaskan secara singkat. Begini. SoB adalah sebuah gerakan (movement) untuk membunyikan Candi Borobudur.
Dalam arti, alat-alat musik yang terpahat di relief-relief candi keren itu direka-reka bentuk dan bunyinya. Dilacak jejaknya, kira-kira berasal dari daerah mana, alunan nadanya bagaimana, dan sebagainya.
Foto Koleksi Sound of Borobudur |
Foto Koleksi Sound of Borobudur |
Tentu proses itu butuh waktu tahunan. SoB telah meneliti relief tentang musik sejak 2016, lho. Inisiatornya Mbak Iie (Trie Utami).
Menarik sekali 'kan ngomongin tentang Sound of Borobudur itu? Hmm. Daripada sekadar membayangkan bunyinya, silakan langsung mendengarkannya via YouTube resmi Sound of Borobudur, ya.
Sebelum kuakhiri tulisan ini, aku hendak memberitahukan kepadamu sekalian bahwa kini berwisata ke Borobudur tidak melulu mesti ke candinya.
Selain berswafoto enggak jelas di samping stupa, kita bisa belajar membatik dan bikin keramik. Kelak malah bisa gabung juga untuk mainin "replika" alat musik yang ada di relief Candi Borobudur.
MORAL CERITA:
Hidup ini dinamis. Demikian pula halnya dengan objek wisata.
setujuu aku bangga juga Candi Borobudur masuk di dalam bagian 7 keajaiban dunia. waktu itu aku masih SD, dan waktu darmawisata ke jogya pas SD rasanya seneng.
BalasHapussiapa yang nggak seneng kalau peninggalan sejarah Indonesia bisa dikenal dunia, apalagi waktu TN Komodo juga masuk ke dalam 7 keajaiban dunia.
seru banget join di acara sound of borobudur kemarin ya mba, aku liat di story temen temen yang ikut, ada mba vicky juga. seru
Iya, Mbak. Seru dan bermanfaat. O, ya. kalau Mbak Vicky langsung hadir di TKP. Dia diundang sebgaia salah satu pemenang lomba nulis tentang SoB.
HapusHai kakak, keren. Aku juga bangga punya candi seperti Candi Borobudur nan megah.
BalasHapusAlhamdulillah. Suatu hari akankah kita menginap di kawasan Borobudur?
HapusAaaa bener banget mbak, dari pada baca bertita negatif yang kadang isinya ternyata haox mending baca artikel yang bikin good mood kayak gini. Duh, beruntung banget sih bisa ikutan acaranya walaupun online tapi itung-itung nambah wawasan dan semakin cinta sama negeri ini.
BalasHapusIya, baca berita yang punya kandungan keburukan terlebih hoaks, duileee bikin gila lama-lama.
HapusYa bener...foto disamping stupa.legend banget...dan menjadi sebuah keharusan kalau ke borobudur...jadi lupa kalah masih banyak hal yg bisa dilakukan..membatik dan bikin keramik...
BalasHapushehehehe .... untung ada SoB yaaaks..
BalasHapusAku suka sama cerita2 sejarah kayak Candi Borobudur ini. Tentu bangga dong candi ini pernah masuk dalam 7 keajaiban dunia. Mesti dirawat sebaik mungkin. Aku kalau ke sana suka sewa pemandu wisatanya 😀
BalasHapusBagus, MBak. Jadinya simbiose mutualisme
HapusWah iya ak baru kepikiran klo di relief itu juga menceritakan kebudayaan masyarakat di masa pembangunannya termasuk juga seni yang hidup di masa itu. Btw Borobudur punya situs yg menampilkan reliefnya buat dishare di internet g sih? Jadi orang2 bisa belajar n melihat relief candi itu meski g harus datang ke Borobudur
BalasHapusSilakan dilihat di web Sound of Borobudur, Kak.
HapusIya, kalau hanya baca artikelnya agak sulit membayangkan bunyinya. Kayaknya harus lihat youtubenya. Tapi, yakin deh pasti keren banget
BalasHapusIya, Mbak. Keren. Syahdu mendayu-dayu.
Hapuswowww luar biasa, merekonstruksi alat musik yang mungkin belum ada gambarannya dan dibuat sedemikian rupa. Ini menarik banget, karena menelusuri musik tempo dulu
BalasHapusBenar, Kak. Kerja serius tahunan itu. Hasulnya pun amat menarik
HapusTerakhir kali ke Borobudur saat anak masih setahun sekarang udah mau 6 th, udah berkali-kali ngunjungin Borobudur tapi engga pernah bosen. Takjub dengan Salah satu keajaiban dunia ini. Jadi pengen lihat juga pertunjukkan mudiknya, ada link YouTube engga Kak?
BalasHapusAda, Kak. Itu silakan dieksplorasi tautan yangvkutanama di website Sound of Borobudur
HapusDuh.. sudah pengen banget berkunjung ke Borobudur sama anak-anak buat wisata sejarah T.T
BalasHapustapi pandemi seperti ini jadi bikin awang-awangen juga berangkatnya :(
Sabar dulu ya, Kak, tunggu pandemi mereda dulu.
HapusBelum pernah kesampaian ke Borobudur, pengen menyaksikan langsung candi yang ada di sana
BalasHapusInsyaallah, suatu saat kelak bisa, Mbak.
HapusUdah lama bgt ke candi borobudur terakhir 10th yg lalu. Terimakasih ulasan tentang SoB
BalasHapusSiap, sama-sama, Mas.
Hapus