Sabtu, 25 November 2017

Ayo ke Lokasi Baru Pizza Pazza

24 komentar
SIANG tidaklah terlalu terang ketika aku beranjak pergi. Dan sungguh, selama perjalanan panjangku matahari sama sekali tidak garang, Alhamdulillah. Teduh selalu adanya. Alhasil dari rumah hingga lokasi tujuan, seperti dipayungi awan saja rasanya. 

O, ya. Titik akhir perjalanan panjangku siang itu adalah Pizza Pazza. Yakni sebuah tempat nongkrong yang menawarkan berbagai menu bercitarasa Italia. Sudah pasti sesuai dengan namanya, ada pizza di situ. Namun jangan salah, selain pizza masih ada beragam menu lainnya.

Lokasi yang Tenang dan Teduh
Mengapa kubilang kalau perjalananku adalah perjalanan panjang? Sebab memang panjang. Lokasi Pizza Pazza di Jogja utara. Tepatnya beralamat di Jalan Sumatra Condongcatur Depok Sleman. Sementara diriku berdomisili di Jogja selatan. Lebih kurang 10 kilometer jarak yang mesti kutempuh. Lumayan jauh 'kan?


Tapi perjalananku tak sia-sia sebab lokasi Pizza Pazza sangat menyenangkan. Yup, lokasinya tenang dan teduh. Tenang sebab lalu lintas di depannya tak begitu padat. Teduh sebab di depannya terhampar pemandangan hijau seperti ini .... Alhasil, angin sepoi-sepoi bebas polusi pun kerap kali menyatroni.
  


Genuine Italia yang Bikin Gila 
Tahukah Anda? Mengapa resto pizza yang satu ini dinamakan Pizza Pazza? Ini jawabannya. Sebab pizza yang diolah dan disajikan Pizza Pazza rasanya bikin pengunjung gila. Tergila-gila sehingga mau datang lagi dan lagi. Kiranya hal itu sesuai dengan arti Pizza Pazza, yaitu 'pizza gila'. 

Menurut Ibu Anastasia Riana, sang pemilik Pizza Pazza, pizza dan semua menu yang ditawarkan bercitarasa asli Italia. Jadi tepatnya, pengunjung akan tergila-gila pada rasa genuine Italia di Pizza Pazza. Maka Anda yang gemar sekali pada makanan Italia sangat cocok kalau berkunjung ke sini.

Percayalah akan keaslian citarasa Itali Pizza Pazza. Lha wong yang mengelola Pizza Pazza Ibu Anastasia Riana dan suaminya, kok. Sementara sang suami adalah Gieseppe Stasi, seorang warga negara Itali. 

Pizza Kriuk Alami 
Apa beda pizza di Pizza Pazza dengan pizza di tempat lain? Selain rasa genuine Italinya, semua varian pizza di Pizza Pazza berbentuk pipih. Karena bentuknya yang pipih itulah, pizza pun jadi garing setelah dibakar. Alhasil saat digigit, timbullah sensasi kriuk yang khas. Demikian yang dituturkan oleh Ibu Anastasia Riana. 



Sejatinya pizza diolah secara alami. Dari bahan-bahan yang segar dan dimasak dengan cara tradisional. Dan memang, prinsip pengolahan itulah yang dipakai oleh Pizza Pazza. Di Pizza Pazza tak ada oven. Adanya tungku perapian dengan kayu bakar pilihan. Durasi membakarnya pun tidak asal-asalan. Ada penghitungan waktu yang cermat. Disesuaikan dengan topping yang dipakai.


Aneka Menu Lain
Jangan buru-buru patah hati bila merasa kurang suka makan pizza. Padahal, sangat ingin nongkrong di Pizza Pazza yang lokasinya asri. Santai saja. Ada banyak menu Italia selain pizza, kok. Dua di antaranya seperti yang terlihat di bawah ini.



Aku lupa nama menu di atas. Pakai istilah Italia, sih. Hehehe .... Tapi yang jelas, lidahku yang agak ndeso ini lumayan bisa menerimanya. Jadi kalau lidah Anda lebih metropolis, pasti bakalan lebih bisa menerimanya. Apalagi kalau Anda memang penggemar makanan Italia. O, ya. Komposisi utamanya jamur dan fillet daging ayam. 

Kalau menu yang fotonya di bawah ini adalah Bruschetta. Yakni roti tawar yang dibakar kering, lalu ditaburi irisan sosis atau tomat. Adapun yang tampak di foto adalah roti bakar kering bertabur irisan tomat segar. Nah, lho. Kalau Anda suka tomat pasti bahagia bila menyantap Bruschetta ini.



Ramah Dompet dan Ramah Vegetarian
Bagaimana dengan harganya? Hmm. Jangan galau bin risau soal harga. Meskipun rasanya genuine Italia dan bahan bakunya banyak yang impor, semua menu di Pizza Pazza sangat ramah dompet. Percayalah. Andaikata hanya punya seratus ribu dan ingin nongkrong cantik di Pizza Pazza, masih kondusiflah.

Demikian pula, bila Anda seorang vegetarian. Anda pun tetap bisa bebas makan di Pizza Pazza. Anda tinggal memilih menu yang di buku menunya dilingkari warna hijau. Yup! Lingkaran hijau itu merupakan tanda bahwa menu yang bersangkutan bisa disantap oleh seorang vegetarian.




Nah. Sekarang silakan cermati saja nama-nama menu yang ditawarkan. Pasti deh, salah satunya dapat memikat selera Anda. Sesudah itu langsung berangkat ke Pizza Pazza, ya. Lokasi barunya beralamat di Jalan Sumatra Condongcatur Depok Sleman.

Ini rutenya. Dari perempatan Kentungan ke utara, lalu belok kiri, masuk ke Jalan Timor Timur. Teruslah menyusuri jalan hingga beberapa meter ke barat, sampai menemukan plang petunjuk bertuliskan "Jalan Sumatra". Silakan masuk ke Jalan Sumatra (arahnya ke utara) dan susurilah hingga menemukan Pizza Pazza. Oke?

 

Minggu, 19 November 2017

Welcome Jogja Cushy Cheese

2 komentar
EKOLOGI Desk & Coffee pada sebuah pagi yang berlumur sisa hujan ....

Puluhan orang tampak sibuk dengan aktivitas masing-masing. Ada yang memotret. Ada yang merekam gambar. Ada pula yang mengobrol sembari menikmati kudapan tradisional yang disuguhkan.

Siapa mereka? Mereka adalah para blogger, instagramer, dan netizen. Lalu, mengapa pada pagi yang dingin dan basah itu mereka berkumpul di situ? Hmmm. Sebab mereka sedang menunggu seseorang yang akan menyampaikan sesuatu.

Setelah sekian lama berselang, lewat sedikit dari jadwal yang direncanakan, sosok yang dinanti pun tiba. Yup, Ria Ricis! Sang selebgram yang sarat dengan prestasi di bidangnya itulah yang mereka nantikan sejak tadi. Dan sesungguhnya, Ria Ricis pula yang mengumpulkan (mengundang) mereka.

Iya. Pagi itu Ria Ricis hendak melakukan konferensi pers terkait dengan kehadiran brand kulinernya di Jogja. Yakni brand kuliner yang diberi nama Jogja Cushy Cheese, yang dirancang sebagai cake oleh-oleh kekinian Jogja. 

It's #TimeToCheese
Senyuman senantiasa mengembang di bibirku sejak pertama kali melihat Ria Ricis. Amboi! Lincah nian sosok mungil manis itu. Unsur kocaknya juga ada. Hmm. Menarik. Namun, kaca mata hitamnyalah yang paling menarik perhatian. Hehehe .... 

Eh? Jangan-jangan kaca mata hitam itu tak dilepasnya sama sekali sebab dia sedang menutupi grogi? Halah. Masak sih, seorang Ria Ricis bisa grogi? Lihat saja gayanya saat memperkenalkan Jogja Cushy Cheese ini.  




Dengan gaya ala kids zaman now, Ria Ricis bercerita tentang bisnis kuenya yang di Jogja. Dia mengungkapkan bahwa Jogja Cushy Cheese merupakan usaha kuenya yang kedua. Adapun yang pertama dibukanya di Surabaya. *Cushy dibaca 'kusi'*

Mengapa Jogja? Ria Ricis pun menjawab lugas, "Sebab aku mencintai Jogja." Duileee. Aku makin banyak saingan,  deh. Betapa banyaknya orang yang mencintai Jogja!???

Sesuai dengan namanya, Jogja Cushy Cheese memang berbahan dasar utama keju, cheese. Itulah sebabnya Jogja Cushy Cheese bercitarasa manis tipis-tipis. O, ya. Ada 6 varian rasa  Jogja Cushy Cheese. Keenamnya adalah Ohricis, Ria Miss U, Cakelet, Bluberia, Caramelonut, Cascheesecus.




Di atas adalah penampakan dari kotak kemasan Jogja Cushy Cheese. Bahannya istimewa 'kan? Ramah lingkungan sehingga mudah didaur ulang. Bahkan, mobil yang dipergunakan untuk operasionalnya juga dipilih yang paling irit BBM. 

Yang paling istimewa tentu tulisan-tulisan yang terdapat pada kotak kemasan tersebut. Mangga, silakan dicermati. Ada logo halal. Kehadiran logo ini tentu menenangkan hati para konsumen Muslim.

Lalu, ada 4 saran edukatif untuk mengekseCUSHY (menikmati) Jogja Cushy Cheese. Pertama, doa yang utama (menyarankan orang untuk membaca doa sebelum mencicipi si kue). Kedua, gunakan tangan kanan. Ketiga, nikmati sembari duduk (menyarankan orang untuk makan sambil duduk). Keempat, serunya berbagi dengan kanan kiri.
  


Menawarkan Kebaikan
Ria Ricis menjelaskan bahwa keju menjadi pilihannya dengan alasan tertentu. Apakah alasan yang dimaksudkannya? Begini. Sebagaimana kita tahu, keju merupakan bahan pangan yang mengandung banyak kebaikan bagi tubuh. Di antaranya bisa memperkuat tulang dan gigi.

Maka analogi harapannya, barangsiapa berkenan menikmati Jogja Cushy Cheese akan terinspirasi untuk melakukan banyak kebaikan juga. Sesuai dengan saran ekseCUSHY yang keempat 'kan? Yakni berbagi dengan kanan kiri.

Yang kutangkap, fokus utama Jogja Cushy Cheese adalah mengajak khalayak untuk gemar melakukan kebaikan. Ajakan tersebut dapat kita cermati dari jargon yang dipakai: manisnya kebaikan. Lalu, kata "cushy" dimodifikasi menjadi bagian dari sebuah kalimat yang indah: CUSHYrami hari dengan keBAIKan.




Apa yang tercantum di kotak kemasan dan mug mencerminkan misi dan visi Jogja Cushy Cheese. Yakni berbagi hal positif dan istimewa, seistimewa Jogja. Hmm. Dan memang, Jogja Cushy Cheese tidak semata-mata hadir sebagai brand kuliner. Tapi lebih dari itu, melalui kehadirannya Ria Ricis hendak menawarkan banyak kebaikan.

Muda Berkarya
Jogja Cushy Cheese ingin mengajak siapa saja, terutama anak-anak muda Jogja, untuk gemar melakukan kebaikan-kebaikan. Bahkan kemudian, mau menyebarkan kebaikan-kebaikan itu di mana pun. Kapan pun. Dalam bentuk apa pun. Kiranya di sinilah titik terpenting kehadiran seorang Ria Ricis.

Ada 3 hal yang dilakukan oleh Jogja Cushy Cheese untuk membangun misi dan visinya. Yakni misi dan visi untuk berbagi hal positif dan istimewa. Ketiga hal yang dimaksudkan adalah:

(1) Earth First, menerapkan pola hidup ramah lingkungan dalam melakukan produksi dan distribusi Jogja Cushy Cheese. Sesuai dengan misi dan visi yang telah dicanangkannya;

(2) Inklusif, membuka peluang kerja bagi semua kalangan masyarakat termasuk bagi kaum difabel;

(3) Positive Impact, mengajak generasi muda untuk senantiasa aktif dan kreatif serta bermanfaat bagi lingkungannya.

Sungguh indah misi dan visi Jogja Cushy Cheese itu. Semoga ke depannya betul-betul terlaksana dan terealita sehingga kaum muda Jogja pada khususnya dan warga Jogja pada umumnya dapat ikut mencecap manisnya kebaikan yang menetes dari Jogja Cushy Cheese. Semoga.

Selamat datang Jogja Cushy Cheese. Selamat berkarya nyata untuk Jogja yang istimewa. Jogja sungguh-sungguh menunggu tetesan manisnya kebaikan yang engkau janjikan ....


*******
Lokasi Toko Jogja Cushy Cheese
Jalan Ipda Tut Harsono Nomor 56 Timoho, Umbul Harjo, Jogja (sebelah timur RS Happy Land) 

FB Jogja Cushy Cheese
IG  @cushyjogja





Jumat, 17 November 2017

It's Tirana Art House & Kitchen

4 komentar
HUJAN menderas Sabtu siang itu. Tapi syukurlah pada sekitar pukul empat sore sudah beranjak menjadi gerimis. Dan setengah jam kemudian, tatkala kumulai perjalanan, langit tak lagi mengirimkan tetesan airnya. 

Aih! Mau ke mana, Maaak? Mau malam mingguan Ke Tirana Art House & Kitchen, dong. Mau ngopi-ngopi mesra di situ. Eeeeaaaa! *Eh? Ngopi mesra atau ngopi akrab, ya? Ngopinya 'kan ramai-ramai dengan anak KBJ?* 

Singkat cerita, sampailah aku di lokasi tujuan. Yakni yang beralamat di Jalan Suryodiningratan Nomor 55 Jogja. Tentu seperti biasanya, diantar oleh driver gojek. Ndilalah aku diturunkan tepat di sebelah plang papan nama dan papan pengumuman ini. Ya wis. Sekalian kufoto saja.


O la la! Ternyata di seberang papan pengumuman yang pertama ada satu papan lagi. Yang tulisannya menginformasikan tentang pelaksanaan pameran tunggal dari seniman yang bernama Cahaya Novan. Tempat pelaksanaan pameran ya di Tirana Art House & Kitchen.



Aha! Pahamlah aku mengapa tempat ini dinamakan Tirana Art House & Kitchen. Yup, yup! Sebab di sini food-beverage (terkhusus kopi)-art dipadupadankan sebagai suatu harmoni.

Kopi dan Seni: It's Tirana Art House & Kitchen!
Setelah puas mengamati dan memotret bagian luar, aku beranjak ke dalam. Dan begitu kubuka pintu, aku langsung merasa jatuh cinta. Sama halnya dengan saat pertama kali aku berjumpa denganmu. *Halah!*


Hamparan meja dan kursi kayu di depanku bagaikan merayu. Memintaku untuk segera duduk berlama-lama di situ. Untuk mengobrolkan apa saja dengan teman-teman. Apalagi di beberapa meja diberi tulisan seperti ini ....


Heh? Pada sebuah sudut ada rak berisi sederetan cangkir lucu. Yakni cangkir-cangkir model zadoel yang dihiasi dengan aneka quote dan gambar. Hmmm. I love it! 

Mataku kembali menyapu segala penjuru. Kulihat tujuh manekin penuh goresan seni menempati sudut-sudut tertentu. Itulah karya-karya Cahaya Novan yang sedang dipamerkan. Yang informasinya di papan pengumuman tadi, lho.


Tepat di atas itu adalah manekin ungu, salah satu karya Cahaya Novan yang Alhamdulillah sudah laku terjual. O, ya. Kaulihatkah buku-buku yang di kejauhan sana? Itu adalah buku-buku tentang art, seni. Sementara di sebelah kirinya (tapi tak tampak dalam foto) ada setumpuk kain batik Lasem. Masing-masing boleh dilihat-lihat dan dibeli.

Sudah pasti masih ada aneka benda lain bernuansa seni yang dipajang dan dijual di Tirana Art House  & Kitchen. Di antaranya recycle bottle, syal rajut, gelas enamel, lukisan kaca, tas cantik berbahan dasar recycle, dan sabun ramah lingkungan (nonkimiawi). Hmm. Semua menarik. Sampai-sampai aku lupa tujuan utama kedatanganku. 



Untung saja pandangan mataku terbentur pada sebuah papan informasi menu. Astaga! Iya, iya. Aku ke Tirana Art House & Kitchen 'kan untuk ngopi-ngopi bersama teman-teman KBJ. Dan, ingatan untuk ngopi pun makin sempurna manakala kulihat setumpuk kotak biji kopi aneka jenis. Di sana, di satu sudut ruangan.

O, ya. Para barista di Tirana Art House & Kitchen sigap meracik 10 jenis kopi organik dari seluruh Indonesia. Di antaranya Arabica Bali Kintamani, Arabika Ijen, Arabika Flores, Robusta Temanggung, dan Robusta Dampit. 



Ternyata Aku Belumlah Seorang Penikmat Kopi
Para tetangga dekat kerap menganggapku sebagai pengopi berat. Padahal, itu jelas hoax. Lha wong hanya rutin menikmati kopi di pagi dan sore hari kok disebut pengopi berat. Padahal pula, yang kuminum kopi hitam instan. Maklumlah. Mereka memang tidak doyan kopi. Bahkan, yang paling instan sekalipun. Hihihi ....

Oalaaah, para tetangga dekatku. Andai kalian tahu betapa masih culunnya aku soal kopi, tentu kalian tak lagi menganggapku pengopi berat. Bagaimana tidak culun kalau faktanya aku terkagum-kagum pada aneka alat pembuat minuman kopi ini? 










Meskipun kurang ingat secara detil nama dan cara kerja masing-masing alat tersebut, setidaknya aku kini tahu bahwa  di Tirana Art House & Kitchen kita bisa memesan secangkir Arabica Gayo dengan metode penyajian Vietnam Drip. Yup! Itulah kopi hitam alias single origin yang kupesan. Rasanya? Sungguh membuatku terhenyak dan berbisik tegas, "Inilah rasa kopi yang sesungguhnya."

Para barista di Tirana Art House & Kitchen sigap menyajikan kopi dengan 7 metode pilihan. Selain Vietnam Drip ada Syphon, Rockpress, Aeropress, French Press, V-60, Turkish, dan Moca Pot. Wow! Beberapa jam saja di sini pengetahuanku tentang dunia kopi bertambah drastis. Alhamdulillah. Jadi makin mencintai kopi, deh.  Haha! 


Pada akhirnya di hadapan setengah gelas ekspresso, yang dibuat dengan metode Rockpress itu, aku menjadi tersadarkan. Yakni tersadarkan bahwa selama ini aku merupakan seorang pengabdi (kopi sa-) setan. Hadeeeh.

Alternatif Lain dan Peminimalan Sisa
Kalau tidak doyan kopi, padahal ingin nongkrong di Tirana Art House & Kitchen bagaimana? Apa mesti bawa minuman dari rumah? Aih! Tidak perlulah begitu. Tirana Art House & Kitchen juga menyediakan minuman selain kopi, kok. Ada milk tea, black tea, matcha latte, capuccino, kopi campur susu, dan cascara tea.

Apa sih, cascara tea itu? Cascara tea adalah teh yang dibuat dari kulit kopi. Kamu pasti penasaran ingin mencicipinya 'kan? Tapi sekarang melihat fotonya dulu saja, ya. Nih .... Malah komplet dengan penampakan seorang anggota KBJ juga.



Apakah Tirana Art House & Kitchen menyediakan makanan? Tentu, dong. Ada beberapa kudapan yang bisa dipilih. Di antaranya croissant, empek-empek, frutten cake, dan sweet potato. Harganya terjangkau bagiku. Berhubung aku belum menjadi orang kaya, jika aku berani bilang terjangkau berarti memang terjangkau, lho. Jika dibandingkan dengan wifi-nya yang lancar jaya, jatuh-jatuhnya ya malah murah.




 

Yang atas adalah sweet potato. Penampilannya mirip dengan kentang goreng, ya? Kalau yang bawah frutten cake. Keduanya lumayan mengenyangkan bila dijadikan makanan pendamping ASI, eh, kopi.

O, ya. Penyajian keduanya memang simpel. Tanpa ada hiasan daun warna-warni di piring. Sekalipun dedaunan yang bisa dimakan sekalipun. Itu disengaja, lho. Tujuannya untuk meminimalkan sisa makanan. Pihak Tirana Art House & Kitchen tidak mau "aksesoris" yang disematkan terbuang percuma. Bukankah tidak tiap pemesan makanan mau memakannya?

Lalu, bagaimana dengan kacang? Mengapa selalu hadir dalam tiap foto? Haha! Sudah pasti bakalan selalu hadir. Sebab di tiap meja memang disediakan setoples kacang bawang. Dan, itu free alias gratis. Asyik banget 'kan?

Mitra Pengembang Kreativitas 
Yang perlu digarisbawahi, selain tentang suasananya yang asyik untuk ngopi dan menikmati seni, Tirana Art House & Kitchen pun aktif menyelenggarakan kegiatan-kegiatan. Yang selama ini sudah berjalan adalah workshop, pameran, dan diskusi.

Itulah sebabnya Tirana Art House & Kitchen terbuka bagi siapa pun yang ingin bermitra dengannya. Yakni bermitra dalam hal pengembangan kreativitas di bidang apa pun. Misalnya bidang seni, edukasi, parenting, dan literasi.

Mbak Nunuk Ambarwati, selalu pengelola, mengatakan bahwa saat ini terutama sedang fokus menawarkan kemitraan di bidang literasi. Mengapa literasi? Sebab untuk bidang yang lainnya sudah berjalan, sementara yang literasi belum.

Nah, lho. Apakah kamu tertantang untuk bermitra dalam bidang literasi dengan Tirana Art House & Kitchen? Kalau iya, silakan langsung kontak ke Mbak Nunuk Ambarwati saja. Bisa dengan langsung datang ke Tirana Art House & Kitchen atau bikin janji dulu untuk ketemuan di 0274-411615, 0818277073.

============
IG @tiranahouse  @tiranaartmanagement  @tiranakitchen



Rabu, 15 November 2017

Reuni SMP dan Aneka Dampaknya

2 komentar
HALO lagi kawan PIKIRAN POSITIF ....

Semoga tiada bosan-bosannya menikmati untaian kata yang ada di blog ini. Semoga pula selalu ada hikmah dan nilai yang bisa dipetik dari blog ini. Aamiin.

O, ya. Kali ini aku hendak menuliskan sesuatu yang ringan-ringan saja. Oops! Biasanya juga ringan, sih. Tapi maksudku, kali ini jauh lebih ringan begitu. Lebih remeh temeh meskipun tetap ada moral ceritanya. Hehehe ....

Terus terang saja, postingan ini berangkat dari keinginanku untuk curhat. Yakni curhat ke diari pribadi. Tapi kupikir-pikir, alangkah lebih baiknya kalau curhatan tersebut kubuka untuk umum. Agar banyak orang yang membacanya dan (siapa tahu) terinspirasi. 

Alhasil, bentuk curhatan pun menyesuaikan. Tidak alay mendayu-dayu seperti halnya jika untuk konsumsi pribadi saja. Karena blog terbuka untuk umum, ya lebih elegan dooong. Haha!

Yup! Sesuai dengan judulnya ("Reuni SMP dan Aneka Dampaknya"), kali ini aku memang ingin menyampaikan sesuatu terkait reuni. Khususnya reuni SMP. 

Ada apa dengan reuni SMP? Wah, pastinya ada-ada saja lah yaaa. Haha! Ada kisah lama yang terkuak. Ada kisah baru yang terjalin. Dan sedihnya, ada pula perseteruan baru yang seru. Ckckck. Betapa sangat komplet 'kan?

Manfaatnya

Apa sih manfaat dari sebuah reuni SMP? Tentu manfaatnya hampir sama persis dengan reuni pada umumnya. Hanya saja, reuni SMP itu agak istimewa. Setidaknya begitulah yang kurasakan. Menurut pendapat pribadiku.

Sewaktu SMP, kita ini 'kan sedang dalam usia ABG. Tengah menjalani masa peralihan dari anak-anak ke remaja. Lagi mulai belajar centil. Hmmm. Kalau ini sih, BUKAN aku bangeeet. Hihihi ....

Tatkala itu ada yang mulai saling jatuh cinta. Cie, cie, cie. Enggak sampai pacaran, sih. Cuma saling memendam rindu saja. Atau, memendam rindu sendirian tanpa pernah berani menunjukkannya kepada yang dirindui. Haha!

Adapun manfaat yang paling besar adalah kembali terjalinnya tali silaturahmi. Bukankan silaturahmi itu memperpanjang usia? Juga memperbanyak rezeki?

Dampaknya

Tentu saja reuni SMP mendatangkan dampak. Baik yang positif maupun yang negatif. Dampak positifnya, kita bisa tahu perkembangan kawan-kawan semasa ABG dulu. Rasanya sungguh membahagiakan bila kita tahu bahwa kawan-kawan kita banyak yang sukses. 

Cobalah renungkan baik-baik. Betapa kita tidak ikut senang bila ada kawan yang makin kinclong? Yang makin keren? *Kalau kita tidak ikut merasa senang, malah merasa tidak suka, mawas dirilah. Yuk, basmilah iri dan dengki yang mampir di hati kita gara-gara melihat kawan yang meraih kesuksesan maksimal*

Meskipun kehidupan kita saat ini kacau balau, lebih baik jangan iri. Jangan pula merasa rendah diri. Lebih asyik ikut berbahagia saja. Lha wong datang ke reuni itu 'kan untuk bahagia tho yooo .... 

Namun, hati-hati. Hati-hatilah dalam menyikapi kehangatan sebuah reuni. Terlebih reuni SMP. Aku tahu. Kita pasti akan baper bila mengetahui bahwa cowok yang dulu kita tolak mentah-mentah rasa cintanya, ternyata kini secemerlang Nickolas Saputra. Jangan salah. Meskipun dulu itu hanya cinta monyet, faktanya tetap saja bikin baper. Haha!

Atau sebaliknya, ada seseorang yang amat menyesal sebab dulu tak berani bilang suka. Sementara yang disukai ternyata juga punya perasaan senada. Ampun, deh. Sebuah keterusterangan yang sangat telaaat.

Sudahlah. Kusudahi saja postingan ini. Malah baper sendiri aku jadinya. Semoga postingan ringan banget ini tetap ada manfaatnya. 

MORAL CERITA:
Ajari anak Anda untuk bersikap damai kepada kawan-kawan SMP-nya. Kalau ada yang lirak-lirik tapi anak Anda enggak suka, ajari agar tak ekstrem cara menghindarinya. Siapa tahu pada reuni beberapa tahun ke depan, si tertolak meningkat pesat daya pesonanya. Hmm.




Fotoku bersama kawan-kawan lama, saat reuni SMP. Tampak simpel namun di baliknya ada kerumitan-kerumitan kisah. Haha!



Senin, 13 November 2017

Sekaten 2017 adalah Sekaten Taun Dal

2 komentar
TERNYATA Sekaten tahun 2017 ini merupakan Sekaten Taun Dal. Tepatnya memasuki Taun Dal yang ke-1951. 

Lalu, apa beda Sekaten Taun Dal dengan Sekaten tahun-tahun selainnya? Begini. Biasanya perayaan Sekaten Taun Dal jauh lebih ramai dan meriah. 

Mengapa begitu? Sebab Taun Dal hanya terjadi delapan tahun sekali. Tiap satu windu. Maka tidak mengherankan bila kemeriahannya dibikin berlebih.

Tentu hal itu wajar adanya. Sesuai dengan makna dari istilah  Taun Dal. Yakni tahun dalam hitungan kalender Jawa yang merupakan tahun besar. Adapun penyebutan besar itu didasarkan pada alasan bahwa 1 syawal, 12 Mulud, dan 1 Muharam pada tahun tersebut jatuh pada hari Jumat.

Nah, lho. Itulah sebabnya kusebut wajar bila Sekaten Taun Dal memiliki tradisi istimewa. Yup! Istimewa karena berbeda dengan tahun-tahun selain Taun Dal. 

Intinya, pada perayaan Sekaten Taun Dal (termasuk pada Sekaten Taun Dal 2017 ini) akan  lebih banyak atraksi budaya yang ditampilkan. Beberapa ritual khusus dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat pun tak ketinggalan akan lebih ditonjolkan. Di antaranya ritual mbusanani Pusaka Dalem, pemangkasan pohon beringin, mbethak kendhil Kanjeng Kyai Mrica, njejak bata atau tembok banon, dan keluarnya gunungan Brama pada pisowanan Grebeg Taun Dal.

Jadi gaesss, ke Sekaten Taun Dal yuuks. Acara pembukaan PMPS-nya saja sudah istimewa. Ada sendratari Ilir Ilir Nginang Suruh segala (yakni tarian yang hanya disuguhkan delapan tahun sekali). Apalagi Sekatennya. Tentu lebih istimewa, dong. Seistimewa rasa di hatiku ini ....

MORAL CERITA:
Yang disebut istimewa memang selalu limited edition, ya? Hehehe ....


Sabtu, 11 November 2017

Pembukaan Pasar Malam Perayaan Sekaten

6 komentar
Jogja Istimewaaaa ...

KEMARIN sore lepas Asar, bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November 2017, Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) resmi dibuka. Yeah! Meskipun beberapa malam sebelumnya alun-alun utara sudah meriah, ternyata ya baru kemarin itu pembukaan resminya. 

Alamaaak. Malam-malam yang lalu itu masih belum resmi toh? Padahal, sudah heboh dan semarak. Dan hingga siang sebelum acara pembukaan resmi, sudah mendatangkan 900 juta rupiah. Sementara targetnya adalah 1 M. Hmmm. Target jelas terlampaui, deh. Kok aku tahu? Jelas tahu lah yaaa. Hal itu 'kan disampaikan oleh wakil walikota Jogja dalam pidato sambutannya. Hehehe ....

Pengguntingan Pita oleh Wagub DIY KGPAA Paku Alam X, didampingi
wakil walikota Jogja Heroe Poerwadi

O, ya. Mohon digarisbawahi, ya. Yang sudah resmi dimulai tuh baru pasar malamnya. Bukan Sekatennya. Menurut informasi yang kudapat, Sekatennya sendiri baru akan dimulai pada tanggal 23 November nanti. Yakni saat Miyos Gongso, saat keluarnya Kiai Guntur Madu dan Kiai Nogowilogo dari keraton. Siapa mereka? Ih, bukan mereka. Sebab keduanya merupakan perangkat gamelan.

Sampai kapan PMPS dan Sekaten berlangsung? PMPS akan resmi ditutup pada tanggal 30 November 2017. Sementara Sekaten akan resmi berakhir saat Grebeg Maulud pada tanggal 1 Desember 2017 nanti. Ingat, ya. Untuk acara Sekaten, grebegnya adalah Grebeg Maulud. Bukan grebeg yang lain. *Insya Allah akan aku ceritakan kelak mengenai dua grebeg yang lainnya*


Tribun kehormatan sedang menunggu para undangan

Sesaat sebelum acara pembukaan PMPS dimulai, gadis kecil pemberani ini merangsek ke depan. Mungkin dia ingin melihat dari dekat Sang Wagub, KGPAA Paku Alam X yang baru saja tiba. Mungkin lho, ya ....


Aku  Beruntung
Terus terang saja, baru kali ini aku menghadiri acara pembukaan PMPS. Wuih! Ternyata seru juga, ya? Meskipun rangkaian acaranya singkat, didominasi oleh sambutan bin pidato, masyarakat antusias menghadirinya. Tak terbatas warga sekitar saja yang hadir. Seorang nenek yang kutanya mengaku datang dari Kotagede.

Kiranya beruntunglah aku kemarin sore itu. Dalam hal apa? Beruntung sebab bisa menyaksikan jalannya upacara pembukaan PMPS. Untuk pertama kalinya dalam hidupku. Haha!

Dan kebetulan, PMPS kali ini bertepatan dengan penyelenggaran Sekaten Taun Dal. Yakni tahun dalam hitungan kalender Jawa yang merupakan tahun besar. Adapun penyebutan besar itu didasarkan pada alasan bahwa 1 syawal, 12 Mulud, dan 1 Muharam pada tahun tersebut jatuh pada hari Jumat.

Perasaan beruntungku kian membuncah saat tahu bahwa sendratari Ilir Ilir Nginang Suruh yang disuguhkan kepada hadirin merupakan jenis tarian yang hanya  dapat disaksikan delapan tahun sekali. Bayangkan! Delapan tahun sekali lho, bro!





Aku yakin. Para siswa SMKN 1 Bugisan, Yogyakarta yang terpilih untuk terlibat dalam sendratari tersebut juga merasa seberuntung aku. Bahkan sesungguhnya, mereka jauh lebih beruntung. Yaiyalah. Mereka 'kan jadi artisnya. Sementara aku sekadar menonton saja ....


Sekadar informasi pelengkap, pada detik-detik jelang acara pembukaan PMPS langit Jogja amat temaram. Mendung tebal pun menggantung hitam. Namun Alhamdulillah, atas takdir-Nya hujan batal turun sore hingga senja itu.

Baiklah. Sekian dulu ceritaku mengenai PMPS. Insya Allah akan ada postingan lanjutan dengan tema terkait. Tentu termasuk sejarah di balik penyelenggaraan Sekaten.

MORAL CERITA:
Sejak menjadi blogger aku menjadi lebih perhatian terhadap Jogja. Hihi ....


Minggu, 05 November 2017

GAIA Art Movement, Rooted in Art

4 komentar
BILA Anda konsisten berkarya, niscaya dunia akan mengingat Anda. Terlebih jika Anda konsisten berkarya di satu bidang. Membangun ciri khas tersendiri, yang berbeda dari orang lain, melalui karya-karya yang Anda lahirkan. Wow! Dijamin dunia bakalan susah melupakan Anda. *Ibarat mantan yang secara serampangan meninggalkan Anda, yang pada akhirnya selalu berusaha mendekati Anda kembali*

Hmm. Enggak percaya sama statemenku itu? Baiklaaah. Percaya itu mestinya memang hanya kepada Allah SWT. Bukan kepadaku. Aku ini 'kan manusia biasa banget. Idem ditto dengan Anda sekalian. Hehehe ....

Lima Perupa yang Konsisten dan Berdedikasi Tinggi

Eh! Sudah ya, bercandanya. Mari kita kembali ke topik semula. Yakni mengenai kekonsistenan dalam berkarya. Betapa orang yang konsisten dalam berkarya bisa memperoleh banyak manfaat dan keuntungan. Faktanya? Lima perupa muda Jogja telah membuktikan bahwa kekonsistenan mereka berbuah manis.

Siapa saja mereka? Buah manis apa yang mereka peroleh? Hmm. Kelima perupa yang dimaksud adalah Apri Susanto (media tanah/stoneware), Dedy Shofianto (media kayu), Dery Pratama (media logam cor), Ivan Bestari (media kaca), dan Ludira Yudha (media kawat). Kelimanya didampingi oleh Benda Art Management.

Adapun buah manisnya berupa kesempatan istimewa untuk berpameran di GAIA Cosmo Hotel. Yakni sebuah hotel bintang empat yang berlokasi di Jl. Ipda Tut Harsono No. 16 Muja Muju Umbulharjo Jogja. Tidak semua perupa berkesempatan ikut berpameran di situ 'kan? Apalagi kandidat perupa yang dipilih adalah yang konsisten sejak awal dengan media karyanya.


Tarian kayu nan gemulai (media kayu) -- salah satu karya Dedy Shofianto

Simbiosis Mutualisme

Seniman berpameran di hotel sesungguhnya bukan merupakan hal baru. Namun, bentuk kerja sama yang disepakati (lalu dijalani) oleh GAIA Cosmo Hotel dan kelima perupa konsisten tadi sungguh menggoda. Iya. Menggoda untuk dijadikan objek percontohan kerja sama bagi seniman dan pihak yang lainnya.

Apa alasannya? Sebab karya-karya tidak dipamerkan di dalam suatu ruangan khusus. Tidak berada dalam sebuah galeri. Tidak asal dipindahkan dari studio karya ke hotel. Tapi karya-karya yang dipamerkan memang sengaja dibuat sebagai respons sang seniman. Yakni respons terhadap sebuah ruangan/tempat yang terdapat di hotel yang bersangkutan.

Misalnya Apri Susanto yang konsisten berkarya dengan media tanah (stoneware). Dia mendapatkan jatah ruangan untuk pamer karya di sekitar kolam renang hotel. Dia berkewajiban merespons dinding kosong tepian kolam renang; demi menjadikannya lebih indah. 

Lain halnya dengan Dedy Shofianto. Perupa yang satu ini kebagian jatah di dalam ruangan. Ada beberapa titik dalam ruangan hotel yang bakalan diresponsnya. Menurut penuturannya, dia akan menampilkan beberapa karya istimewa. Salah satu di antaranya bakalan diberi sensor, lho. Bila ada orang mendekat, si karya akan bergerak dengan sendirinya. Nah, nah. Seru sekali toh?

Yang paling istimewa, pihak hotel tidak menekan ataupun sekadar mendikte seniman. Para perupa bebas mengeksplorasi ide mereka. Pihak hotel sudah menyerahkan sepenuhnya dan tidak memberikan pesan sponsor apa pun. Padahal, pihak hotel keluar dana yang nilainya lumayan signifikan.


Sekumpulan batang daun pisang di dalam gayung (media stoneware) karya Apri Susanto


Upaya Memahat Ingatan  akan Seni

Mengapa pihak GAIA Cosmo Hotel berani menggagas GAIA Art Movement, Rooted in Art? Sementara untuk menyokong terlaksananya Exhibition GAIA Art Movement pihak hotel mesti keluar dana yang tak sedikit. Jawabannya adalah ... GAIA Cosmo Hotel ingin memberikan sesuatu yang istimewa untuk Jogja; ingin menjadi bagian dari ekosistem desain dan seni Jogja. 

Adapun GAIA Art Movement, Rooted in Art sendiri sebenarnya merupakan sebuah gerakan. Gerakan apa? Yaitu sebuah gerakan yang bertujuan untuk mengangkat kekuatan seni para seniman lokal agar bisa dikenal luas oleh dunia internasional; melalui karya-karya yang monumental.

Yeah .... Mulai tanggal 18 November 2017 nanti, kita semua bakalan dibikin terperangah oleh hasil karya kelima perupa muda yang konsisten dan berdedikasi tinggi tersebut. Yang harapannya, apa-apa yang kita saksikan itu dapat membekas kuat di ingatan kita. Demikian pula di ingatan para tamu GAIA Cosmo Hotel Jogja. 

Kiranya beruntung jualah daku yang berkesempatan hadir dalam konferensi pers dalam rangka memperkenalkan GAIA Art Movement, yang dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2017 lalu, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-89.

Kompasianer Jogja beserta kelima perupa terpilih dan Pak Yan dari Benda Art Management (foto dari hasil meminjam punya Mbak Riana atau Mas Ken, ya?)


MORAL CERITA:
Sebuah kekonsistenan dan dedikasi tinggi dalam berkarya tak bakalan sia-sia ujungnya.

***O, ya. Sebelum tulisan yang ini aku pun telah menulis terkait GAIA Art Movement dari perspektif yang sedikit berbeda. Kiranya bisa Anda baca untuk melengkapi apa-apa yang mungkin kurang diekspose di sini. Aku menulisnya di Kompasiana dengan judul GAIA Art Movement, Sebuah Upaya Memahat Ingatan Publik.***




 

PIKIRAN POSITIF Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template