Sabtu, 03 Juni 2017

Setumpuk Buku dari Sang Guru

SEPULANG sekolah (tapi bukan lagi untuk belajar sebab telah usai ujian nasional), Adiba menyerahkan setumpuk buku kepadaku. Aku memandanginya dengan heran. "Buku siapa? Semalam menginap di mana? Dengan siapa?" *belum-belum sudah ngaco*

"Bunda."
"Yup!" Sahutku.
"Ini buku dari Bu May," kata Adiba. Aku pun menerima setumpuk buku yang diserahkannya. Tentu dengan benak penuh tanda tanya. *Bu May adalah wali kelasnya ketika kelas 3*

"Untuk apa?" tanyaku.
"Enggak tahu. Bu May tidak menjelaskan. Pokoknya disuruh ngasih ke Bunda"

O la la! Baiklah. Alhamdulillah adalah respons pertama yang mesti kulakukan. Iya, Alhamdulillah mendadak punya setumpuk buku baru. Bisa untuk menambah gizi rohani. *Abaikan saja semua tanda tanya di benak tadi*

Respons selanjutnya, ya menuliskannya di blog ini. Haha! Bukan sekadar untuk pamer lho, ya. Tapi siapa tahu di antara pembaca sekalian ada yang memfavoritkan salah satu dari buku-buku ini? Atau malah penulisnya?  

*Tulisan ini ringan banget. Dibuat semata-mata untuk curhat dan sebagai ungkapan terima kasih untuk Bu May*

Setumpuk buku yang dikadokan kepadaku

MORAL CERITA:
Rezeki itu datangnya memang dari arah yang tak disangka-sangka.


1 komentar:

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!