Kamis, 01 Juni 2017

Legitnya Madusari Dyas Snack & Catering

BERMULA dari Adiba, putri semata wayangku, aku mengenal kudapan ini: MADUSARI. Dari mana Adiba mendapatkannya? Ehem, ehem. Dia mendapatkannya dari Cella, seorang teman sekelasnya. Tentu secara gratis. Tidak beli.

Ceritanya, Mama Cella punya usaha bikin kue-kue dan catering. Karena Adiba doyan kue-kue tradisional, dia pun terpilih untuk kerap mencicipi para kue tersebut. Salah satunya ya si madusari. Eh? Apa iya alasannya begitu? Entahlah. Yang jelas, faktanya dia kerap dapetin kue gratis. Hihi ....

Jatuh Cinta pada Gigitan Pertama

Kadang kala Adiba sengaja menyisakan sedikit kue pemberian Cella untukku. Keren juga, ya. Pulang sekolah mampu membawakan sesuatu yang berguna. *Halah banget*

"Untuk Bunda. Ini oleh-oleh dariku. Kasihan Bunda di rumah saja. Kuper," kata Adiba. Wah. Oleh-oleh sih oleh-oleh. Tapi kenapa mesti ada embel-embelnya kuper?

Tapi Alhamdulillah. Baru sekolah SD saja sudah bisa membawakan oleh-oleh. Apalagi kalau sudah kerja nanti. Pasti oleh-olehnya bernilai miliaran. Haha! *Ini doa pengharapan yang teramat sangat*

Lalu .... Wow! Sebab si madusari memang legit menggigit, jatuh cintalah si emak kepadanya.  Tepat pada gigitan yang pertama. Anda tahu sendirilah. Jatuh cinta pada pandangan pertama itu bagaimana. Dan, ini seperti cinta pada pandangan pertama.

Alhasil di kemudian hari, si emak order dalam jumlah besar. Lebih dari 100 biji, cynn! Memang banyak 'kan? Tidak untuk dimakan sendiri, lho. Tapi untuk suguhan arisan PKK. Selanjutnya di lain hari, order lagi untuk keperluan pengajian kampung. 


Penampakan madusari Dyas Catering nan hijau-hijau segar

Ukurannya Pas, Legit Manisnya Pas

Aku berani order madusari dari Dyas Snack & Catering tentu ada alasan kuatnya. Apalagi order dalam jumlah besar. Untuk kepentingan umum pula. Lalu, apa alasan kuat yang kumaksudkan itu? 

Pertama, halal dan thayyib. Ini merupakan syarat mutlak yang tak bisa ditawar-tawar sedikit pun. Karena sangat tahu siapa pemilik Dyas Snack & Catering, aku berani merekomendasikan kehalalan dan ke-thayyib-an madusarinya.    

Kedua, citarasanya memang layak untuk dinikmati khalayak (para tamu). Cocok untuk lidah orang-orang di sekitar tempat tinggalku. Yang lidahnya sangat zadoel doyan. Sebaliknya, yang berlidah sangat kekinian pun masih doyan.

Ketiga, ukurannya sedang-sedang saja. Tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Soal ukuran ini penting banget, lho. Kalau terlalu besar berpotensi enggak dihabiskan. Apalagi kalau yang makan anak-anak balita. Mubazir dong, kalau sudah digigit tapi tidak dihabiskan.

Keempat, harganya sangat terjangkau oleh rakyat jelata. Tidak berat untuk kalangan ekonomi menengah ke bawah.  Buktinya aku mampu mengorder sejumlah ratusan purnama. Eh, ratusan biji.

Kelima, yang jualan kanca dewe, teman sendiri. Ibu dari kawan sekolah Adiba berarti kawanku juga toh? Yeah, anggap saja begitu. Memperpanjang silaturahmi dan lingkaran perkawanan tiada salahnya 'kan?

Komposisi Madusari

Mungkin di antara Anda sekalian ada yang belum ngeh dengan madusari. Madusari itu apa, sih? Kudapan yang bagaimana?  Kok bisa tidak mahal dan cocok untuk lidah semua kalangan?

Begini. Madusari itu semacam kek, cake. Dibuat dari singkong parut yang dicampur dengan telur, margarin, garam, vanili, dan (mungkin) beberapa ubarampe penyedap lainnya. Entahlah. Kalau ingin tahu resep detilnya silakan langsung googling saja, ya.

O, ya. Madusari dimasak dengan cara dikukus. Jadi, jauh lebih sehat daripada kudapan gorengan. Maka aman untuk kaum balita dan jelita. *BAwah LIma TAhun* JElang LIma puluh TAhun*

Nah, nah. Kalau memang ingin mencicipi madusari ini, bisa banget lho minta traktir aku. Syaratnya, maksimal 5 biji. Kalau mau order ratusan biji, silakan langsung cap cus ke Dyas Snack & Catering saja. Bisa via telepon/SMS/WA di 0823-2586-7289.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!