Senin, 21 Maret 2016

SEHATKAN DOMPETMU

YUPS!! Sehatkan dompetmu. Sehatkan dompetmu. Sehatkan dompetmuuuuh. Hehehe.... Memang kenapa kalau dompet kita enggak sehat?  Apa tujuan kita menyehatkan dompet? Tentunya supaya hati kita terhindar dari kerisauan akibat kekurangan uang. Hohoho.... #Jelaslah-bahwa-tulisan-ini-tak-berlaku-bagi-Anda-yang-berlimpah-harta

Baiklah. Mari kita bicara tentang kekurangan uang. Bukan rahasia lagi deh kalau enggak berduit itu sakitnya di sini. Entah sininya mana, yang penting di sini. Bayangkan saja. Mau beli bakso saja harus mikir sejuta kali, lho. Apalagi kalau lagi ingin piknik. Terlebih lagi jika banyak kerabat dan tetangga yang punya hajat. Entah hajat kawinan, sunatan, atau bayian (maksudnya selapanan bayi). Wuahh! Mikirnya pasti berlipat jadi miliaran kali! #Metafora-lebay

Kalau Anda orang Jawa atau tinggal di Jawa, utamanya di wilayah pedesaan, pada musim-musim lepas sasi Suro pasti akan merasa uhuyyy syekalee. Mengapa? Sebab setelah sasi Suro (bulan Sura, Muharram), pada umumnya banyak orang punya hajat. Setelah sebulan penuh tak ada kegiatan sumbang-menyumbang untuk orang hajatan, begitu bulan Sura berlalu akan segera datang masa-masa uhuyyy syekalee itu.

Betapa tidak uhuyy syekalee? Lepas sasi Suro biasanya banyak undangan manten dan sunatan/khitanan. Ada pula beberapa orang yang punya hajat lain. Misalnya selapanan bayi atau seribu hari orang meninggal. Kalau kita dapet undangan, masak sih gak dateng? Kalaupun gak dikasih undangan resmi, masak sih kita cuek gak dateng jika yang punya hajat itu kerabat?  Kalau kita dateng, masak sih tanpa bawa kado atau amplop? Tentu saja yang dibawa bukan amplop kosong 'kan?

Maka tak ada cara lain untuk mengantisipasi kondisi tersebut. Satu-satunya cara adalah: sehatkan dompetmuuu! Apa pun yang terjadi, sesakit (sekosong) apa pun dompetmu, kewajiban mendatangi undangan tak bisa dielakkan. Iya toh?

Bagaimana cara menyehatkan dompet? Tentu saja dengan mengisinya sebanyak mungkin. Sudah pasti isinya berupa uang, ya. Makin banyak uang yang ada di dompet, berarti makin sehatlah dompet itu. Pikiran si empunya dompet pun ikut tenang. Tidak pusing tujuh kelililing muter-muter kompleks nyari utangan buat ke kondangan. Hehehe....

Baiklah. Selamat menanti undangan-undangan yaa. Jangan lupa untuk berupaya menyehatkan dompet Anda selalu. Ada banyak cara kok untuk mengisi dompet agar makin sehat. Syaratnya, Anda tidak malas berpikir dan bekerja. Anda sekalian paham maksudku 'kan?      

MORAL CERITA:
Tak usah sok gak butuh duit. Duit memang bukan segalanya, tapi segalanya ternyata butuh duit. Jadi sekali lagi, sehatkan dompetmu!


Tentu saja duit untuk ke kondangan tidak berupa logam begini. Yang kertas dooong.... :D




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!