Minggu, 10 September 2023

Begini Rasanya Ditinggal Bapak

APA kabar Sobat Pikiran Positif? Semoga kalian sedang baik-baik saja. Hepi. Tidak sedang mengalami suatu peristiwa yang menyedihkan. Sepertiku, beberapa waktu lalu.

Tepat pukul 03.20 WIB, tanggal 26 Agustus 2023, tunai sudah tugas bapakku di dunia fana ini. Setelah 42 hari terbaring lemah. Segala sakitnya, baik lahir maupun batin, sudah tak lagi ada.

Rezekinya di bumi Allah SWT sudah habis. Pertaliannya dengan ruang dan waktu telah usai. Meninggalkanku, yang hingga detik ini masih denial. Terkadang masih belum percaya kalau bapak sudah tiada.

Bahkan sejujurnya, aku baru satu kali menangis sebentar. Bukan sebab tak sedih. Justru sebaliknya, sebab saking sedihnya.

Aku tahu dan sadar banget bahwa saat perpisahan semacam ini pasti akan tiba. Cepat atau lambat.

Itulah sebabnya tatkala bapak masih ada, sepenuh hati aku berulang kali memohon kekuatan batin kepada-Nya SWT, jika tiba saatnya mesti menghadapi perpisahan abadi begini.

Hanya saja, aku sungguh menyesali keadaanku yang masih jauh dari kata sukses. Belum bisa menjadi anak kebanggaan bapak, padahal sudah setua ini. Eh, tahu-tahu bapak pergi ...

Apa boleh buat? Sesal kemudian memang tiada berguna. Memang aku yang lelet. Tidak bersegera dalam memperjuangkan yang terbaik dalam hidupku. Selagi bapak masih sehat dahulu.

Semoga kalian tidak mengalami penyesalan sepertiku ini, ya.


41 komentar:

  1. saya pernah baca, di dunia kedokteran dan psikologi terkenal dengan teori kubbler - ross tentang tahapan2 dalam berduka cita..
    tahapan2 itu yaitu tahap penyangkalan, tahap marah, tahap tawar - menawar (bargaining), tahap kesedihan yang mendalam, dan tahap penerimaan (acceptance).. semoga mba agustina, perlahan tapi pasti mampu menuju ke tahap penerimaan (acceptance) ya :)

    BalasHapus
  2. Innalillahi Wainnailahi Roojiuun,aku ngalamin hal yang sama waktu ayah meninggal mba,ada hal yang aku sesalin sampai2 sesak banget nangis ga berhenti.

    BalasHapus
  3. Inalillahi wa innailaihi rojiun. Turut berduka cita mbak. Akupun pernah merasakan hal yang sama. Sudah 10 tahun Ayah meninggal, tapi rindu dan sesak ini malah makin menjadi. Semangat ya mbak. Bapak pasti bahagia apapun yg sedang mbak perjuangankan 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamin YRA, terima kasih atas dukungannya, Mbak. Semoga bapak Mbak pun mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.

      Hapus
  4. Innalillahi, turut berduka ya Mbak. Al fatihah untuk almarhum ayahanda tercinta. Semoga beliau tenang di sisi-Nya dan masuk surga.

    Kehilangan emang nyesekk banget.

    BalasHapus
  5. Sedih.. gak kuat baca yg kayak gini. Turut berdukat cita ya, Kak.. Bapakku juga udah tua dan aku masih belum banyak membahagiakan beliau. Semoga aku masih diberi kesempatan untuk memenuhi permintaan2 beliau..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. Semoga Mbak Anis senantiasa dimampukan untuk memanfaatkan kebersamaan dg bapak semaksimal mungkin. Aaamiii amiiin YRA.

      Hapus
  6. Turut merasakan hal yang sama ketika paman saya berpulang, tapi Alhamdulillah Ayah saya masih sehat. Entah yang lebih dulu dipanggil Saya atau Ayah. Karena ajal tidak mengenal umur.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas empatinya, Mas, dan semoga Mas Herijo senantiasa bisa memanfaatkan kebersamaan dengan bapak sebelum terlambat.

      Hapus
  7. Innalillahi wa innaillaihi rojiun. Turut berduka ya, Mbak. Semoga almarhum bapak husnul khotimah.
    Peluuk dari jauh, semoga mbak Agustina tetap sehat dan selalu mengirimkan doa-doa untuk bapak.

    BalasHapus
  8. Papah saya wafat tahun 2019. Wafat mendadak usai shalat. Gak ada gejala sakit sama sekali. Rasa sedih sampai sekarang masih ada. Perbanyak doa untuk Almarhum. InsyaAllah, doa anak untuk orangtua akan sampai. Turut berdukacita ya, Mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas dukungan dan doanya ya, Mbak. Semoga bapak Mbak juga mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.

      Hapus
  9. Turut berdukacita ya kak 🙏🏻 semoga kakak sehat, selalu bahagia dan sukses untuk apapun yang kakak lakukan ! Doa terbaik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin YRA. Terima kasih banyak atas doa dan harapan baiknya, Mbak. Semoga demikian pula buat Mbak.

      Hapus
  10. Setiap orang ada waktunya kak dan manusia hanya menjalankan segala sesuatu sebaik dan semampunya sampai waktu itu tiba ..segala sesuatu yg tidak atau belum bisa tercapai sesuai keinginan serahkan kembali pada NYA , semangat selalu ya kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap, terima kasih atas motivasinya, ya.

      Hapus
  11. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, Mbak aku paham banget perasaan ini, aku pernah ada diposisi ini beberapa bulan kemarin. Saat orang tua meninggal satu hal yang dibanggakan orang tua dihadapan Allah adalah memiliki anak-anak yang sholih-sholihah. Doakan ayahanda ya mbak. Insya Allah akan sangat berguna untuk beliau. Peluuk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas doa dan dukungannya, Mbak. Semoga Mbak juga selalu kuat dan bersemangat.

      Hapus
  12. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Semoga Kakak diberikan kekuatan untuk melaluinya ya Kak. Betul, melepas kepergian seseorang itu membutuhkan proses yang cukup panjang. Saya pribadi pernah mengalami posisi Kakak di 2011. Saat itu butuh bertahun-tahun untuk bisa menerima kepergian Ayahanda. Lalu di 2023 ini pun semua masih melekat kuat. Karena raga orang tercinta bisa pergi, tapi kasihnya tak lekang oleh ruang dan waktu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin YRA. Terima kasih atas doa dan dukungannya. Semoga kita senantiasa ikhlas dan tabah.

      Hapus
  13. Wah baca judulnyas aja sudah nangis, jadi ingat ayah yang sudha berpulang juga. Ingin mengulang waktu kembali jika beliau masih hidup apapun akan saya lakukan untuk membahagiakannya, menebus semua waktu yang hilang, alfatihah ya kak untuk Bapak kita, semoga beliau beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa, ingin memutar waktu, tapi itu sungguh tak mungkin. Apa boleh buat, ya? Semoga ayah-ayah kita senantiasa mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.

      Hapus
  14. Semoga husnul khotmah. Aamiin. Allah akan menempatkan Bapak di SurgaNya yang kekal. yang Kuat dan tabah ya mbak. Jujur, jadi ingat Bapakku juga, selama masih ada saya wajib membahagiakan Bapak. karena perjuangan bapak sungguh membuatku menangis, dan merasakan langsung kesulitan bapak saat sekarang, ketika saya sudah menjadi dewasa dan punya keluarga sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin YRA. Terima kasih banget atas doanya, Mas. Semoga Mas Ihsan dimampukan-Nya untuk selalu memanfaatkan kebersamaan dengan bapak.

      Hapus
  15. Saya pernah merasakannya, bagaimana kehilangan Ayah tepatnya 17 tahun lalu. Memang berat sekali di awal karena sosokna tak bisa tergantikan. Namun seiring dengan waktu kami sekeluarga bisa bangkit walaupun tetap sampai sekarang tak tergantikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya Allah, ternyata bisa selama itu untuk pulih ya. Semoga kita selalu bersemangat ya, Mas.

      Hapus
  16. Iya, Bang, terima kasih atas dukungannya. Juga doa buat almarhum. Semoga Abang selalu dimampukan untuk memanfaatkan kebersamaan dg orang tua.

    BalasHapus
  17. Innalilahi wainailaihi rojiun, turut berduka cita. Memang sedih banget sih rasanya kalau ditinggal orang terdekat. Waktu aku ditinggal sahabat pun rasanya sulit nangis, tapi sedih banget. Gimana ini orang tua

    BalasHapus
  18. Turut berduka cita. Ngerti sekali sama rasa kehilangan ini. Februari 2020, bapakku juga pergi selamanya
    Sampai hari ini rasanya hati masih belum siap dan denial. Aku masih berharap diberi kesempatan untuk berbincang lagi dengan bapak. Tapi itu tak mungkin. Semangat kak, peluuuuuuk

    BalasHapus
  19. Ikut berdukacita mba Tin. Semoga amal ibadah bapak jadi penerang kubur beliau. Kehilangan orang yg terdekat seperti ortu, ga akan pernah mudah. Suatu saat aku pun akan mengalami ini. Jadi harus menguatkan mental . Yg ikhlas ya mba 🤗

    BalasHapus
  20. alfatihah (dibaca) buat almarhum... semoga rohnya ditempatkan dalam kalangan orang beriman dan beramal soleh. aminnn

    BalasHapus
  21. Innalillahi wa innalillahi rajiun kak. Jangan lupa selalu berdoa untuk almarhum... Soalnya itu adalah pahala yang tak terputus. Saya sendiri udah ditinggal ayah sejak umur 2,5 tahun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas doa dan dukungannya ya, semoga para bapak kita mendapatkan tempat paling nyaman di sisi Allah SWT. Aamiin YRA.

      Hapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!