Sabtu, 31 Oktober 2020

Mural Art di Yogyakarta

YOGYAKARTA memang istimewa. Pastinya seistimewa Sobat PIKIRAN POSITIF yang senantiasa mampu berbahagia. Hmm.*Kedip-kedip mata* 

Terlepas dari banyak kekurangan yang dimiliki, warga Yogyakarta rupanya ditakdirkan menjadi insan kreatif. Tak peduli warga asli ataupun warga pendatang sepertiku, semua punya kesempatan sama untuk berkreasi. Tentu dalam bidang masing-masing.  

Silakan baca juga Warga Yogyakarta yang Berbahagia untuk tahu bagaimana asyiknya menjadi wong Ngayogyakarta Hadiningrat.

Salah satu bentuk kreativitas tersebut adalah mural art. Satu dekade terakhir antusiasme wong Yogyakarta terhadap mural art memang terasa meningkat. Masyarakat sudah paham bahwa mural art berbeda dengan vandalisme yang asal gambar dan asal coret. 

Maka tidak mengherankan, sekarang di seantero Yogyakarta banyak terdapat mural art (biasa disebut mural saja). Pasti kalian penasaran wujudnya 'kan? Baik. Mari langsung saja nikmati beberapa mural berikut. Mohon maaf kalau diriku ikutan mejeng sebagai penambah asupan manis. Hahaha! 

 

 

Keren sekali 'kan? Padahal, aku cuma berpose di depan tembok rumah orang. Sebab keren itulah, kuputuskan untuk cekrak-cekrek berulang kali. Hanya saja demi menjaga perasaan kalian, tidak kutampilkan semua di sini. Lebih baik kupamerkan foto-foto berikut saja.  

 





 

Salah satu foto di atas tidak menampilkan mural. Kalian pasti paham 'kan foto mana yang kumaksudkan? Tak jadi soal. Toh sama-sama karya seni dan mejeng di kawasan yang sama. 


 

Kalau foto di atas, diriku sedang beraksi di hydrant box. Hehehe. Malah seperti sedang berpose di mimbar pidato, ya? Begitulah adanya. Sebab mural art, benda biasa pun jadi berubah lebih estetik.






Lain lagi dengan tiga foto bernuansa hitam putih di atas. Ketiganya menceritakan tentang Tamansari a.k.a Water Castle. Maklumlah. Mural ini memang berlokasi di dekat objek wisata tersebut. 

Lebih jauh tentang Tamansari silakan baca Wisata Kamera di Pulo Kenanga dan Pandemi Corona dan Tamansari.

 


Nah. Bagaimana menurut kalian? Gegayaan dengan mural itu asyik bin seru atau tidak? Hayolooo. Ngaku saja. Pasti kalian mupeng untuk ikutan berpose di sini. Oke. Tak usah panik. Silakan datang ke Yogyakarta. Cari SMPN 16 Yogyakarta. Kalau sudah ketemu, silakan masuk gang di sebelah kirinya. Ya sudah. Pokoknya masuki saja ikuti alur. Di sepanjang gang itulah mural art yang kupamerkan di sini berada.  


MORAL CERITA: 

Mari blusukan estetik ke Yogyakarta! 




17 komentar:

  1. Wah Tante??? Karya seni mural art bagus banget lho??? Aku kagum banget lihatnya sayangnya sekarang ini situasinya masih dalam situasi Corona jadi ya??? Banyak yang takut untuk keluar rumah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, sekarang masih terbatasi oleh pandemi gerak kita. Andai kata aku bukan wong Jogja, pastinya ya belum nyampai sini, hehehehe .... Lokasi ini rute jalan pagiku soalnya, tetapi kebetulan estetik.

      Hapus
  2. Wah sayang waktu ke Jogja kemarin gak sempat ke sini. Ajakin main nanti ya mba kalau aku ke sana lagi, sekalian boleh mempererat silaturahmi antar sesama blogger.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insyaallah siap banget, mbak. Hubungi aku, ya jauh hari sebelumnya.

      Hapus
  3. Dulu kalo tembok dicoret-coret bakalan dimarahin ya dianggap mengotori, sekarang justru jadi trend karena emang bagus kok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Masyarakat sudah mulai paham mana yang asal coret alias vandalisme dengan yang mural art dan grafiti.

      Hapus
  4. Mural art saat ini sudah mulai jadi trend yaa, mbak. Di kotaku jg udah mulai banyak loh yg kek gini..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, nih. Lebih bagus lah ya ketimbang coretan liar tan estetik. Kalau mural art 'kan jelas indah, bisa dinikmari, dan acap kali menyampaikan pesan-pesan tertentu.

      Hapus
    2. Iya, nih. Lebih bagus lah ya ketimbang coretan liar tak estetik. Kalau mural art 'kan jelas indah, bisa dinikmati, dan acap kali menyampaikan pesan-pesan tertentu.

      Hapus
  5. Jadi kangen Jogja :’) terimakasih sharingnya mba

    BalasHapus
  6. Bagus bagus muralnya, yg jadi pertanyaan saya dari dlu ; kalo ditempat umum itu dibiayaain apa dana sendiri yg creator mural ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setahu saya hampir semuanya dibiayai oleh pihak kreatornya, mas. Pihak kreator tuh sudah bersyukur banget kalau mendapatkan izin dan diterima karyanya.

      Hapus
  7. Blusukan estetik, euy.. Sedaap lah :D

    BalasHapus
  8. Wah keren keren banget mural art nya, tidak mudah membuat mural yang Nyeni, jadinya warga Jogja memang kreatif kreatif. Dinding jalannya penuh dengan gambar mural.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe iya, Mas. Warga Jogja memang sepertinya ditakdirkan untuk nyeniman.

      Hapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!