Selasa, 19 Februari 2019

Berwisata di Bakso Klenger Ratu Sari 2



HALO Sobat Pikiran Positif ....

Kalian penyuka bakso? Kalau iya, cocok sekali membaca postingan ini. Dijamin bakalan terbakso-bakso, deh. Yang belum pernah mencicipi bakso klenger pasti akan penasaran. Sementara yang sudah pernah, bakalan rindu untuk mencicipinya lagi. 

Iya, lho. Bakso Klenger Ratu Sari 2 memang patut dirindukan. Baik dirindukan baksonya maupun situasi dan kondisi warungnya.

Hmm. Ada apa dengan warungnya? Situasi dan kondisinya bagaimana? Kok sampai patut dirindukan? Daripada kepo berlama-lama, yuk segera saja tuntaskan baca postingan ini. 

Baksonya Bikin Klenger

Bakso Klenger Ratu Sari 2 memang betul-betul bikin klenger (pingsan). Tentu maksudnya tidak pingsan tak sadarkan diri, ya. Tapi dalam arti kenyang dan puas bangeeet. Apalagi kalau kita memilih menu klenger. Terkhusus yang baksonya lebih besar daripada bola voli.


Contoh ukuran bakso yang dijual  


Aku yakin. Sedoyan-doyannya bakso, aku tetap menyerah kalau dipaksa menghabiskan bakso sebesar itu. Jangankan yang sebesar bola voli. Yang ukurannya seperempat bola voli saja sudah membuatku kekenyangan. 

Bahkan di tengah sesi makan, aku rehat dulu. Buka-buka akun medsos dulu sekian menit. Setelah merasa mampu melanjutkan makan, barulah aku kembali melahapnya.



Seporsi bakso klenger 

Seporsi kencang alias bakso klenger (berisi) daging cincang


O, ya. Aku mencicipi bakso seperempat bola voli di Bakso Klenger Ratu Sari. Bukan di Bakso Klenger Ratu Sari 2. Tapi sama saja, kok. Kedua warung bakso tersebut berkerabat.

Menu-menunya sama persis. Model buku menunya sama. Hanya beda di tulisan pada sampul depannya. Yakni ada penambahan angka 2 untuk buku menu Bakso Klenger Ratu Sari 2.


Buku Menu Bakso Klenger Ratu Sari 2

Buku Menu Bakso Klenger Ratu Sari 


Pernak-pernik kedua warung senada. Selain menyediakan kursi, keduanya pun sama-sama memfasilitasi pelanggan yang ingin lesehan. Perbedaan mencoloknya terdapat pada luas warung dan luas tempat parkir.

Maka tatkala berkesempatan jajan di Bakso Klenger Ratu Sari 2, aku tak memilih menu klenger. Yang kupilih bakso petir. Yang kupikir lebih kecil porsinya sebab lebih murah harganya.


Seporsi bakso petir

Tiap butirnya berisi cincangan daging dan cabai rawit


Ketika pesanan kuterima, pikiranku terbukti benar. Memang lebih kecil porsinya daripada bakso klenger. Tapi sedikit saja lebih kecilnya. Wajarlah. Selisih harganya 'kan cuma Rp5.000,00. Dengan kata lain,  masih sama-sama bikin klenger.

Lihatlah penampakan seporsi bakso petir pada dua foto di atas. Bukankah auranya memang mengenyangkan? Terdiri atas tiga butir bakso petir plus bahan-bahan pelengkap. Yakni mi putih, mi kuning, irisan sawi hijau, dan sekeping pangsit goreng. Terbayang kenyangnya 'kan?

Apalagi masing-masing bakso petir berukuran lumayan besar. Kira-kira sedikit lebih besar daripada bola pingpong. Yang di dalamnya ada cincangan daging sapi dan cabai rawit.

Mohon diingat-ingat, ya. Ada cincangan cabai rawit di dalam tiap butir bakso petir. Jadi, perlu dipertimbangkan lagi jika kalian hendak membubuhkan sambal. Pokoknya jangan bernasib sepertiku. Terpaksa megap-megap kepedasan sebab lupa kalau butiran baksonya sudah pedas.

Minuman

Minuman yang tersedia di Bakso Klenger Ratu Sari 2 cukup bervariasi. Tapi jenisnya standar. Tidak ada minuman spesial yang menjadi ciri khasnya. Antara lain teh, lemon tea, milo, kopi, kopi susu, dan jahe susu. Yang masing-masing bisa dipesan dalam versi dingin maupun panas.

Citarasa minuman-minuman tersebut juga standar. Biasa-biasa saja. Bahkan menurutku, es teh di angkringan kampung jauh lebih berkarakter daripada es teh di situ. Tapi tak jadi soal. Bukankah komoditi utamanya bakso? Minuman sekadar pelengkap 'kan?

Harga 

Bagaimana dengan harga? Menurutku, harga menu-menu di Bakso Klenger Ratu Sari 2 (juga warung yang satunya) biasa saja. Standar. Tidak mahal sekaligus tidak murah. Sesuai dengan kondisi bakso dan warungnya. Supaya lebih jelas, silakan cermati daftar harga berikut ini. 

O, ya. Harga untuk menu nonklenger sedikit lebih murah. Wajarlah. Ukuran porsinya juga sedikit lebih kecil, kok. Sebagai contoh, seporsi bakso klenger dibandrol Rp30.000,00. Sementara bakso petirnya per porsi Rp25.000,00. Yeah, istilahnya ada harga ada rupa.


Daftar harga menu klenger



Situasi dan Kondisi Warung 

Sebetulnya Bakso Klenger Ratu Sari 2 tidak cocok disebut warung. Berdasarkan luas serta desain interior dan eksteriornya, rasanya lebih cocok kalau disebut restoran. Tepatnya restoran kebun. Sebab selain menyediakan meja kursi seperti warung bakso pada umumnya, tersedia pula saung-saung di antara hijaunya pepohonan.

Saung-saungnya artistik, lho. Penuh ornamen kayu nan indah. Demikian pula properti yang tersebar di seantero warung. Baik yang terletak di dekat kasir, di antara dedaunan hijau, maupun di dalam dan di luar mushola. Wow! Rasanya tak ada yang  tak menarik. Daripada penasaran berlarut-larut, silakan nikmati saja foto-foto berikut.

Sofa kayu yang sandarannya bertuliskan "Bakso Klenger Ratu Sari"



Saung-saung artistik untuk lesehan


Kolam ikan di bawah mushola



Selain baksonya, hal lain yang paling kusuka dari Bakso Klenger Ratu Sari 2 adalah musholanya. Yup! Sungguh keren musholanya. Teduh, unik,  artistik, dan terawat. Pokoknya aku merasa bahagia berlama-lama di dalamnya. Mukena yang tersedia di situ juga bersih wangi. Berdasarkan kondisi musholanya pula, aku merekomendasikan Bakso Klenger Ratu Sari 2 pada kalian.

Sungguh. Tempat ini kondusif dijadikan sebagai tempat nongkrong tanpa melalaikan ibadah. Memang ada banyak tempat makan yang dilengkapi dengan mushola. Tapi sejauh pengalamanku, yang betul-betul terawat hingga ke mukena-mukenanya lumayan sedikit. Apalagi yang seartistik mushola Bakso Klenger Ratu Sari 2.


Pemandangan yang kutangkap dari dalam mushola


Bagi kalian yang berjilbab tak usah khawatir. Tempat berwudu pria dan wanita terpisah, kok. Tempat wudu pria di area terbuka. Sementara tempat wudu wanita di area tertutup dan dilengkapi dengan cermin. Keren 'kan? 


Kawanku bergaya di pintu masuk area wudu wanita


Jangan khawatir soal alas kaki ketika hendak berwudu. Andaikata kalian bersepatu, gantilah dulu dengan bakiak sebelum berwudu. Daripada sepatu kalian basah. Tak usah pula rebutan bakiak dengan teman. Di situ tersedia beberapa bakiak, kok. Tahu bakiak? Iya, benar. Sandal kayu yang fenomenal itu. Hehehe  .... 


Jendela mushola yang ke arah kiblat


Pemandangan yang tampak dari jendela yang ke arah kiblat


Sampai di sini, kalian pasti sudah bisa membayangkan keasrian Bakso Klenger Ratu Sari 2. Mulai dari tempat parkir, tempat duduk pengunjung, hingga musholanya. Pokoknya tak usah cemas soal semilir angin kalau di situ. Lokasinya bersanding dengan sawah dan penuh tanaman 'kan?


Gebyok pembatas antara tempat shalat pria dan wanita


Pahatan sebuah lambang istimewa ....


Atap mushola


Semacam lorong di antara mushola dan ruang utama warung


Mukena-mukena yang bersih dan harum


Tatkala berada di mushola, aku baru sadar kalau ada saung yang bertingkat. Letaknya bersisian dengan area wudu wanita. Sebenarnya aku penasaran dengan kondisi di dalamnya. Tapi enggak mungkin dong, aku ugal-ugalan ke situ. Lha wong di bawahnya ada sekelompok bapak dan ibu sedang makan bakso. 



Saung bertingkat


Pada akhirnya, mari kita pulang. Haha!  Dan lihatlah, betapa ceria dinding-dinding kayu di sekitar area parkir. Yang kuduga, berdasarkan pengamatanku, merupakan susunan bekas jendela dan pintu kayu. Kreatif, ya?  


Warna-warni area parkir


Demikian kisahku selama jajan di Bakso Klenger Ratu Sari 2. Satu kataku untuk warung bakso ini, "Mengesankan!" Maka tak sia-sia aku menempuh perjalanan heroik, hanya untuk menikmati seporsi bakso petir.  Dari seputaran Titik Nol Jogja ke daerah Nologaten (seputaran Ambarukmo Plaza) itu jauh, lho.

Tips

(1) Sebaiknya datang sekitar pukul 11.00 WIB, ketika warung baru buka, sehingga bisa leluasa berswafoto di seantero spot instagramable;
(2) Jangan sarapan sebelum jajan di Bakso Klenger Ratu Sari mana pun. Tujuannya agar tak kekenyangan.

MORAL CERITA:
Bakso pun bisa menjadi inspirasi untuk menyusun sebuah tulisan sepanjang ini. Haha!


IG @baksoklenger






34 komentar:

  1. Pengen ah nyobain..aku blm pernah. Ini yang belakang ambarukmo plaza itu bukan si mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lain waktu kesana ah, biar tahu seperti apa rasanya.

      Hapus
    2. iya, wajib ke sana dan beli lalu dimakan untuk tahu rasanya...hehehe ...

      Hapus
  2. Aku pecinta bakso, kak.
    Waah bikin ngiler. Mana harganya murah pula hihi

    Dsni bakso kecil pun mahal hehee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haloooo.. Iya, memang gak mahal harganya. BTW di mana kamu tinggal?

      Hapus
  3. Saya lebih suka bakso petirnya sajalah, porsinya pas buat perut saya.

    BalasHapus
  4. Astagaaaaa klenger tenan! Wkwkwk
    Tetep asyik ini dijadiin jujugan kalau ke YK, soale instagramable bingits jeee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak. Ke situ enggak wajib beli baksonya kok. Yang penting beli minuman sembari nunut foto. Hahaha!

      Hapus
  5. Mantap banget baksonya. Porsi kecil juga bikin klenger itu, he, he.

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha.... iya, naka tips yang kuberikan itu wajib ditaati

      Hapus
  6. Sampai sekarang aku masih suka takut sama bakso yang super besar atau bakso beranak ahahahaha... Itu beneran bikin klenger ya, Mbak. Tapi tempatnya emang asik, bisa makan bakso sambil foto-foto.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, beneran bikin klenger kalau kita milih menu yang super besar itu. Maka aku milih yang menu normal saja supaya tak klenger hahaha....

      Hapus
  7. Mantap mbak! jaDI pengen nyobain deh

    BalasHapus
  8. Bisa jadi alternatif kuliner nih kalau main ke Jogja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pastinya, Mbak. Jangan lupa colek aku kalau ke Jogja yaaa

      Hapus
  9. Weleh, klenger tenanan aku makan bakso segede itu. Aku pribadi lebih suka bakso urat dengan ukuran yang wajar, ya. Kalau melihat bakso kegedean kok ya malah serem mau makannya. Apalagi kalau baksonya tuh full ndaging, beuh, bakalan butuh bantuan buat menghabiskan. Mungkin itu sebabnya lokasinya dibikin secantik mungkin. Gigit bakso, kenyang, istirahat dulu, balik lagi makan bakso, kenyang lagi, foto-foto dulu, baru deh habisin baksonya, hihihi ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahah ...iya, bisa jadi begitu, Mbak. kita puas-puasin foto demi ngabisin semangkuk bakso

      Hapus
  10. Aku ampun deh, Mbak. Ndelokke baksone wae aku langsung wareg. Lha masiyo doyan, aku nggak selera kalau lihat bakso segede gundul, wkwkwk. Ngeri aku. Tapi tak akoni, UNIK!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha iyaa, aku pun ordernya bkn yg the real klenger

      Hapus
  11. Wah mbak, dari ukurannya aja udah kebayang klengernya kayak apa ya? hahah. Aku pecinta bakso, pake yang ukuran medium aja udah bikin klenger, apalgi yang segede ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehehe ..... kayaknya memang harus ramai-ramai kalau ingin pesen yang menu klenger...

      Hapus
  12. Liat fotonya aja dah ngiler, porsinya besar juga sampai seukuran bola voli

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang sebesar bola voli itu harus dimakan bersama-sama kawan satu gengs supaya gak mblenger...hehehehe ...

      Hapus
  13. Saya pilih bakso petir sajalah. Bakso nglenger, lihatnya saja sudah kelenger duluan.

    BalasHapus
  14. Mbaaa, baksonya beneran bikin klenger hahaha, gede banget.
    Kalau saya sebenarnya kurang suka baso dengan diameter gede gitu, soalnya pernah maka bakso serupa dan rasanya enggak banget, amis dan kayak belum matang hiks

    BalasHapus
  15. Beberapa hari lalu saya dan Palung jajan baso sebesar bola tenis dengan mie dan pelengkapnya di pasar. Harga 10 ribu, cuma kurang mantap rasa dagingnya. Lebih enakan baso di kampung saya yang buatan Ceu Tini.
    Baso bola tenis sudah bikin kami kenyang. Baso sebesar mangkuk rasanya gak akan kuat, apalagi separuh mangkuk. Tapi kalau 1 porsi dimakan 3 orang untuk ukuran 1 mangkuk, bolehlah, ha ha.
    Coba kalau di Balubur Limbangan ada restoran kayak Ratu Sari, bakal betah saya ngebaso di sana, habis Yogya jauh, hu hu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha ...mungkin karena harganya cuma 10 ribu, jadi dagingnya dikiiit, dibanyakin tepungnya doang. BTW Ratu Sari memang asyiiikk buat nongkrong .... hehehe ...

      Hapus
  16. Baksonya menggoda. Kalau yang besar-besar gitu, bikin kenyang duluan. Tapi kalau yang kecil bisa habis banyak. Nggak kerasa aja. Apalagi kalau sambil ngobrol ya, hihi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha iyaa, yang besar sdh mengenyangkan sebelum disantap ... aku pun milih yang biasa-biasa saja, Mbak.

      Hapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!