Selasa, 06 Februari 2018

Mengenal Batik Borobudur

Di sini kita bisa membeli batik dan belajar membatik 


SUATU pagi jelang siang, pada suatu Ahad di tahun 2018 ....

Tibalah aku dan rombongan kecilku di Desa Ngaran 1 Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang. Yakni salah satu sentra batik di kawasan Candi Borobudur. Tujuan kami ke situ adalah belajar membatik. Tepatnya belajar membuat batik Borobudur.

Dua ibu menyongsong kedatangan kami dengan hangat. Mereka itulah yang hendak mengajari kami membatik. Setelah basa-basi perkenalan seperlunya, sembari menyiapkan alat dan bahan untuk membatik, acara belajar pun dimulai.

Malam (lilin) telah cair, berarti siap untuk membatik 


Kami duduk mengelilingi kompor menyala yang ditumpangi wajan kecil berisi cairan malam. Tangan kiri memegang sehelai kain putih seukuran serbet. Supaya mudah memegangnya, kain itu dijepit dengan peranti yang biasa untuk menyulam.

Sementara tangan kanan kami memegang canting. Dengan canting itulah kami mengambil cairan malam dari wajan. Lalu, menggoreskannya pada kain putih yang sudah digambari motif batik dengan pensil. Maklumlah. Kami 'kan belum bisa langsung menggambar motif dengan canting.

Kami sibuk belajar membatik 


Motif Relief Candi 
Karena kami belajar membatik di sentra batik Borobudur, tentu ada keistimewaannya. Adapun keistimewaan itu terletak pada motif. Yup! Batik Borobudur mengadaptasi motif-motif relief yang terdapat pada Candi Borobudur, Candi Pawon, dan Candi Mendut.

Asal tahu saja, pengadaptasian itu tidak dilakukan sembarangan. Tapi sudah mengantongi izin khusus dari UNESCO. Jadi, tidak asal comot motif dari candi.

Contoh beberapa motif batik Borobudur 

Batik Borobudur siap jual 


Kapan Semua Bermula? 
Kedua guru membatik kami menuturkan. Dahulunya kondisi perekonomian masyarakat di kawasan Candi Borobudur tidak sebagus sekarang. Dahulu rata-rata mereka berprofesi sebagai pedagang souvenir asongan.

Mesti mengejar wisatawan ke sana kemari demi menawarkan dagangan. Tak peduli terik dan hujan. Padahal, penghasilan yang diperoleh tak seberapa. Tak sebanding dengan upaya yang telah dikeluarkan.

Lain halnya dengan kondisi terkini. Berkat batik Borobudur,  baik dari hasil penjualan maupun mengajar membatik, kehidupan perekonomian mereka telah berubah. Yakni berubah jadi lebih baik.

Lalu, sejak kapan masyarakat Borobudur mulai mengembangkan batik bermotif candi? Semua telah dimulai sejak tahun 2011. Dan selanjutnya pada tahun 2015, UNESCO Jakarta turun tangan melalui program pendampingan.

Adapun program pendampingan tersebut secara garis besar bertujuan untuk memberdayakan kaum perempuan setempat. Dengan tujuan, mereka bisa membantu sang suami dalam menegakkan ekonomi rumah tangga.

Mengapa Batik? 
Mengapa keterampilan membatik yang dipilih untuk program pendampingan tersebut? Hmm. Kiranya ada beberapa alasan yang mendasari.

PERTAMA, kaum perempuan cenderung telaten untuk melakukan aktivitas semacam membatik.

KEDUA, batik adalah warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia.

KETIGA, batik punya nilai ekonomi (nilai jual) yang tinggi.

Dengan demikian, ada dua hal sekaligus yang bisa dicapai. Hal pertama, melestarikan peninggalan budaya (melalui pengadaptasian motif relief candi ke kain batik). Hal kedua,  meningkatkan perekonomian warga (melalui penjualan batik dan mengajar membatik).

Dua jam pun berlalu tanpa terasa ....

Dan, tiba saatnya bagi kami untuk berpamitan. Tapi sebelum pulang, kami menyempatkan narsis terlebih dulu. Tentu bersama dengan serbet (((SERBET)))  hasil membatik kami, dong.

Ini lho, karya kami ...


Demikian ceritaku saat ikut pelatihan membatik di kawasan Candi Borobudur. Lumayan seru 'kan? Dan, sekaligus dapat menambah pengetahuan plus wawasan.

Padahal biayanya murah banget,  lho. Untuk pelajar @ Rp20.000,00. Untuk wisatawan lokal @Rp25.000,00. Adapun untuk wisatawan mancanegara @Rp50.000,00.

Seiring berjalannya waktu, pastilah kelak biaya belajar membatik tersebut bakalan naik.  Demi penyesuaian dengan kondisi lah yaaa. Tapi percayalah,  itungannya tetap sangat terjangkau.

MORAL CERITA:
Kalau piknik ke kawasan Candi Borobudur jangan hanya terpaku pada candinya, dooong. Nikmati juga aneka destinasi wisata di sekitarnya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!