Selasa, 20 Februari 2018

Belajar Bikin Gerabah di Nglipoh



BAHAGIA hati ini tatkala berhasil memaksa Adiba untuk bermain-main dengan tanah liat. Haha! Dasar dia kid zaman now. Maunya main gadget melulu. Jadi kupikir, memang harus dipaksa untuk tetap mau bermain-main di dunia nyata. Untuk tetap bisa mencecap keriangan, dengan berani berkotor-ria bersama tanah liat.




Tapi main tanah liatnya tidak asal-asalan, lho. Sebab sudah ABG, Adiba pasti enggan untuk sekadar mengobok-obok tanah liat. Jadi ikut workshop bikin gerabah dari tanah liat, menjadi pilihan jitu. Sambil menyelam minum air. Sembari bermain sekaligus belajar (latihan) berkarya.

Tak tanggung-tanggung. Adiba main tanah liatnya jauh dari Jogja. Yakni di Dusun Klipoh (yang lebih tenar disebut Nglipoh), Desa Karanganyar, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Mengapa di Nglipoh? 
Mengapa main tanah liatnya mesti jauh-jauh ke Nglipoh? Bukankah di dekat Jogja ada tempat yang serupa? Hmm. Sebab Adiba tatkala itu sedang menjadi wisatawan di kawasan Candi Borobudur. Jadi boleh dibilang, main tanah liatnya itu dalam rangka berpiknik.




Dusun Nglipoh memang merupakan desa wisata, khususnya untuk destinasi belanja dan workshop bikin gerabah. Kita bisa membeli aneka rupa gerabah di situ. Dan asyiknya, bisa pula belajar membuat gerabah.

Kiranya pengalaman belajar itulah yang belakangan menaikkan pamor Nglipoh. Kaum wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara, banyak yang tertarik untuk mengikuti workshop. Terlebih biayanya amat murah. Kisaran Rp15.000,00-Rp.50.000,00.

Hasilnya pun boleh dibawa pulang. Lumayan keren untuk dijadikan teman narsis 'kan? Seperti ini, nih contohnya ....



Warisan Leluhur yang Terkendala
Sebenarnya telah belasan abad silam Nglipoh lekat dengan gerabah. Maka bisa dibilang, produksi gerabah merupakan warisan leluhur mereka. Tepatnya warisan tradisi yang mampu bertahan hidup hingga kini. Yang masih berusaha dilestarikan meskipun ada beberapa kendala.

Iya. Apa boleh buat? Kendala yang terutama adalah persoalan regenerasi pengrajin. Sekali lagi, apa boleh buat? Kaum muda Nglipoh lebih suka jadi pedagang. Alasannya simpel saja. Kalau berjualan bisa langsung dapetin uang. Sementara untuk menjadi pengrajin gerabah mesti melalui proses yang panjang dulu, sebelum dapetin duit.

Sudah begitu, masih pula ditambah kendala berikutnya. Yakni serbuan aneka produk berbahan plastik. Harus diakui, barang-barang berbahan plastik itu lebih murah dan lebih awet 'kan? Tak seperti gerabah tanah liat yang rapuh. Rentan pecah seperti hatimuuu. Hihi ....

Sementara kendala yang berikutnya lagi adalah soal ketersediaan dan mutu bahan baku. Dari tahun ke tahun, sumber tanah liat di Nglipoh kian menyusut. Maka tak mengherankan, sebagian pengrajin membeli tanah liat dari Bali dan Jawa Barat.

Tercatat di Panel Relief 
Tahukah Anda? Fakta bahwa Nglipoh merupakan sentra gerabah, ternyata terpahat di salah satu panel relief Candi Borobudur. Pada relief tersebut digambarkan adanya kaum perempuan yang membawa gerabah. Yang disinyalir merupakan produksi orang-orang Nglipoh. Faktanya hingga kini, sekitar 80 persen masyarakat Nglipoh menjadi pengrajin gerabah. Wuih! Keren 'kan?

Tak main-main. Rupanya gerabah Desa Wisata Klipoh punya keterikatan kuat dengan Candi Borobudur. Jadi, tak sekadar berdekatan secara fisik (lokasi Klipoh hanya 3,5 km di sebelah barat Candi Borobudur).

Kiranya itulah sebabnya UNESCO dan pemerintah Australia mendukung penuh berdirinya Galeri Komunitas. Yakni sebuah tempat untuk memajang-menjual aneka rupa gerabah karya masyarakat Nglipoh. Yang salah satu tujuan pendiriannya adalah untuk mengembangkan kerajinan gerabah Nglipoh.

O, ya.  Galeri Komunitas yang berlokasi di Desa Karanganyar tersebut diresmikan pada bulan Mei 2014. Hmm. Jadi penasaran untuk mengunjunginya 'kan? Maka dari itu, tengoklah sekali-sekali.

MORAL CERITA:
Sekali lagi kunyatakan, berwisata ke Borobudur itu tak melulu untuk melihat relief dan menonton susunan batu-batu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!