Selasa, 24 Desember 2019

The Journey of Happiness

HALO Sobat Pikiran Positif .... 

Sedang berlibur di manakah? Atau, malah sedang memilih untuk rebahan saja? Mumpung libur, rebahannya pun dimaksimalkan. Haha! Baiklah, baiklah. Apa pun bentuk dan nuansa liburan kalian, semoga kalian menjalaninya dengan gembira plus bahagia. Sungguh enggak lucu bila berlibur kok malah tertekan perasaan. Iya toh? 

Jadi intinya, unsur terpenting dari aktivitas liburan adalah bikin bahagia. Tak peduli ongkos liburan kalian mahal atau murah, yang penting bisa menimbulkan kegembiraan bin kebahagiaan. Yeah! Itu prinsip. 

Sekadar keliling-keliling kota sendiri juga termasuk liburan. Apalagi kalau keliling-kelilingnya bersama dengan kekasih hati. Tapi kekasih hati sendiri lho, ya. Bukan kekasih hatinya orang lain. Hihihi .... 

Kiranya sebagai penduduk Yogyakarta aku sangat diuntungkan dalam hal liburan. Betapa tidak? Karena kotaku merupakan destinasi wisata yang banyak dikunjungi kaum wisatawan, relatif mudah bagiku untuk membuang jenuh dengan cara berwisata dalam kota. 

Apalagi Yogyakarta merupakan surga bagi seniman pelbagai genre. Otomatis banyak agenda seni budaya yang dihelat di kotaku ini. Yang berarti para penikmat seni budaya sepertiku, ikut termanjakan. Kami jadi kerap mendapatkan asupan nutrisi seni budaya dari acara-acara keren yang kami tonton. 

Saat ini saja ada pameran seni rupa asyik di Taman Budaya Yogyakarta. Yakni pameran tunggal seni rupa yang bertajuk "The Journey of Happiness". Yang menampilkan puluhan karya Ekwan Marianto.


Penampakan bagian depan tempat pameran (pict by Ardian) 

Sesuai dengan tajuknya, semua karya di pameran ini mengajak kita untuk berbahagia. Faktanya para pengunjung memang bisa seketika bersuka ria, demi menikmati parade karya Ekwan Marianto ini. Betapa tidak? Corak dan warna-warni karyanya saja ceria. Romantis humanis. Sampai-sampai  bisa menyeret siapa pun yang melihatnya ke masa silam (masa kanak-kanak). 


Warna dan tema lukisannya sama-sama penuh romantika 

Lukisan kanvas yang dibingkai relief kayu  

Ada tiga jenis karya yang disuguhkan dalam pameran asyik ini. Yakni karya patung (dari bahan perunggu dan fiber), karya relief kayu, dan lukisan kanvas. Ada patung yang berukuran besar, ada pula yang mungil. Ada lukisan kanvas yang berukuran kecil, ada pula yang berukuran besar (seperti tampak pada foto di atas). Sementara untuk relief kayu, ukurannya besar-besar. 

Seorang kru pameran menuturkan bahwa tiap karya relief kayu atau relief kayu feat lukisan kanvas lebar butuh satu truk untuk mengangkutnya. Truk lho, ya. Bukan pick up. Jadi, silakan bayangkan saja seberapa besar ukurannya. 


Karya relief kayunya memang berukuran besar semua

Unik dan keren! 

Ceria dan penuh warna! 

Sang seniman mempersiapkan pameran tunggalnya ini sejak dua tahun lalu. Wow banget 'kan? Pastilah tidak mudah untuk menjaga mood agar fokus dan konsisten selama itu. Bukankah sebagai manusia, seniman pun memiliki dinamika rasa? Sangat mungkin terserang bad mood yang dapat memberantakkan jadwal berkarya. Tapi buktinya, Mas Ekwan mampu mengendalikan fokus dan konsistensinya.

Berkali-kali beliau menegaskan bahwa hati mesti dalam kondisi gembira, tatkala sedang berkarya. Berkarya itu ya gembira, bahagia. Ketika aku bertanya, "Bagaimana caranya agar bisa segera balik gembira, saat perasaan Mas terasa oleng-oleng?"

Tak kusangka, jawaban Mas Ekwan bikin aku terperangah. Katanya dengan yakin dan mantap, "Saya tak pernah oleng."

Wow .... Luar biasa. Jawaban itu pun sukses bikin aku baper. Iya, baper sebab teringat naskah buku yang belum kuselesaikan. Yang sejujurnya acap kali membuatku terancam depresi. Aku merasa tersindir, Kakaaak. Mestinya 'kan aku menulis dengan riang gembira bahagia. Heu heu heu!


Patung fiber ukuran besar 

"Bermain Musik" (patung besar berbahan fiber juga) 

Pendek kata, sungguh beruntung aku bisa datang ke pameran ini. Menyenangkan. Aku sudah dua kali datang, lho. Seorang tetanggaku bahkan terang-terangan bilang, kalau ia belum puas menikmati karya-karya bahagia Mas Ekwan.

Iya. Hidup kita sudah berat. Tiap detik senantiasa dipenuhi narasi kebencian dan ketegangan antargolongan. Maka (setidaknya bagiku pribadi) nonton pameran ini bisa menjadi jeda yang menentramkan hati. Apa yang ditampilkan "The Journey of Happiness" kiranya merupakan sebuah upaya untuk membuat Indonesia lebih happy dan santuy yeaaah! 

Patung mungil berbahan fiber  (1)

Patung mungil berbahan fiber  (2)

Demikian cerita singkatku tentang "The Journey of Happiness". Menurut kalian, bagaimana? Sangat menarik dan menggembirakan toh? Maka dari itu, segera berkunjunglah ke TBY jikalau kebetulan sedang liburan di Yogyakarta. Lokasinya tidak jauh dari Malioboro, kok. Tepat di belakang Museum Benteng Vredeburg.

Sebagai informasi, pameran ini berlangsung dari tanggal 21 Desember 2019-4 Januari 2020. Buka tiap hari. Sejak pukul 09.00-21.00 WIB. Terbuka untuk umum dan gratis.

O, ya. Sebagai penutup tulisan ini, izinkan aku untuk memasang foto sang seniman tatkala sedang bercerita tentang salah satu karya kebanggaannya. Siapa tahu ternyata kalian pernah berjumpa dengan Mas Ekwan sebelumnya. Hehehe  ....


Mas Ekwan in action (pict by Ardian) 






22 komentar:

  1. Menarik ulasannya tentang pameeran seni rupa, pasti recommended buat teman2 yang berprofesi sebagai seniman sejati. Luar biasa karya2 seniman lokal ini,pasti bisa sukses jika diekspor ke luar negeri. Saya juga senang tagline blog ini: sobat pikiran positif. Tagline adalah sugesti, sugesti adalah doa, semoga kita selalu dapat berpikir positif dan bijak dalam menyikapi sesuatu di tengah maraknya sifat nyinyir apalagi di medsos

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak atas apresiasinya, Pak.

      Salam Pikiran Positif dari Jogja berhati nyaman.

      Hapus
  2. penjelasan tentang pameran seni lengkap banget lho tante? Maaf mohon izin, itu foto tentang karya 3D ya saya save boleh ? buat contoh prakarya di tempat kerja saya. terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleeh.. Silakan.. Jangan lupa cantumin nama senimannya ya, Ekwan Marianto...

      Hapus
  3. Pameran seni emang bikin hati adem dan menyenangkan apalagi orang yang pecinta seni.. kaya sesuatu yang bisa bikin mood bahagia terus ya ka

    BalasHapus
  4. Saya suka kata2nya.. hidup kita udah berat hehe.
    Setuju mba dengan meluangkan waktu seperti berkunjung pada pameran begini bisa sedikit meringankan beban hidup hehehe

    BalasHapus
  5. ohh ini yang di taman budaya itu. Ada next pameran lagi mba?

    BalasHapus
  6. Aku jatuh cinta pada kesederhanaan tema yang diangkat. Kebahagiaan rakyat tergambar dengan nyata. Hmmm kapan lagi menikmati karya seni yang indah milik Ekwan. Pengen kesana lagi deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, ayo ke sana lagi sekarang.. Tingggal tiga hari sejak hari ini kan?

      Hapus
  7. unik sekali pamerannya, apalagi banyak kayak kayu-kayu gitu bagus banget, pameran senin memang selalu menarik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan, mahal dooong. Materialnya saja sudah mantep begitu.

      Hapus
  8. Karena bermain warna dan menikmati warna juga membuat bahagia. Jadi tidak ada alasan untuk tidak bahagia. Semua tergantung sudut pandang kita.

    BalasHapus
  9. Aku setuju sama pemikiranmu mba, mau murah atau mahal kalau happy ya itu yg dicari. Kadang cuma ngelihat karya2 semacam itu udah bikin seneng banget. Aih, jadi kangen banget ama Jogja :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yeah, hakikat sebuah kebahagiaan. Kalau kangen Yogya, ayo siniii, sempatkan bila ada waktu. Hehehe...

      Hapus
  10. Aku baru tau aliran seni yang kayak gini berkat pameran mas Ekwan Marianto ini. Kereeen. Bisa kepikiran gitu ya mb.

    BalasHapus
  11. ini nih membuktikkan klo INDONESIA itu sangat-sangat kreatif
    Bangga Indonesia
    mampir yaa ke website saya hehe
    https://www.vhiezca.store/

    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!