tag:blogger.com,1999:blog-55269519047527812082024-03-27T13:37:22.552+07:00PIKIRAN POSITIFsegalanya tentang Jogja dan gaya hidup berPIKIRAN POSITIFAgustina Purwantinihttp://www.blogger.com/profile/15330382576717209359noreply@blogger.comBlogger863125tag:blogger.com,1999:blog-5526951904752781208.post-55889256020417620032024-03-24T23:50:00.001+07:002024-03-24T23:50:31.599+07:00Work Life Ibadah Balance<span ;="">HALO, Sobat Pikiran Positif? Sebelum hari berganti, mari ngomongin hal penting sebentar. Yup! Tentang Gaya Hidup Work Life Ibadah Balance. </span>
<br><br><span ;="">Kiranya gaya hidup tersebut sedang menjadi buah bibir. Terkhusus di kalangan pekerja milenial dan genzy. Mungkin termasuk kalian?</span>
<br><br><span ;="">Seingatku, gaya hidup Work Life Ibadah Balance bukanlah hal baru. Orang-orang zaman dulu pun banyak yang telah mempraktikkannya. Namun, entahlah apa sebutannya. Yang jelas intinya sama, yaitu pembagian waktu dengan baik agar hidup berjalan seimbang; bahwa dalam sehari semalam waktu kita harus dipakai untuk keperluan duniawi dan ukhrawi secara proporsional.</span>
<br><br><span ;="">Dalam sa</span><span ;="">tu hari terdiri atas 24 jam. Nah, waktu yang 24 jam itu mesti dipakai untuk bekerja, beristirahat, melakukan apa saja selain bekerja, dan beribadah; agar tercapai Work Life Ibadah Balance. </span>
<br><br><span ;="">Akan tetapi, jangan salah paham. Pengelompokan waktu sebagaimana dijelaskan di atas janganlah dibayangkan bersifat dikotomis; betulan terpisah dalam ruang-ruang tertentu. </span>
<br><br><span ;="">Sebab faktanya, saat bekerja pun kita sekaligus bisa melakukan ibadah dalam arti luas. Tentu sejauh pekerjaan itu diniatkan sebagai ibadah hanya untuk-Nya SWT. Iya 'kan?</span><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_240324_234928_464.sdocx-->Agustina Purwantinihttp://www.blogger.com/profile/15330382576717209359noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5526951904752781208.post-89685336817498594982024-03-14T06:44:00.000+07:002024-03-14T14:51:40.949+07:00Features to Prioritize When Selecting Women's Yoga Outfits<div><b>Features to Prioritize When Selecting Women's Yoga Outfits</b></div><div><br></div><div style="text-align: justify;">Yoga is considered a very feminine form of working out. That's because there are no heavy gym machine and weights to lift. On the other hand, the benefits are just the same because you get to strengthen your core and achieve the fitness standards like nothing else. </div><div><br></div><div style="text-align: justify;">The only issue is that you've to choose the right clothes that don't stop your movement. You've to wear the <a href="https://www.cosmolle.com/collections/activewear">yoga sets</a> with top-notch fabric and flexibility, making it convenient to work out. So, if it's your first time purchasing the yoga clothes, we are sharing some features that you've to look out for.</div><div><br></div><div><b>Soft Fabric </b></div><div><br></div><div style="text-align: justify;">First things first, the first connection of clothes with your body will be through the fabric, so make sure it is comfortable and soft. The fabric shouldn't cause any irritation or rashes because that's going to make your yoga sessions difficult (and even painful). </div><div><br></div><div style="text-align: justify;">The high-end brands like Cosmolle are using breathable and soft fabrics, such as spandex, Lycra, recycled nylon, and polyester. All these fabrics are safe to use on your body and won't hurt you. Even more, all of them are eco-friendly, leading to a safer environment.</div><div><br></div><div><span id="docs-internal-guid-8228d7e3-7fff-88d1-6328-7b0cabb829f5"><img height="640" src="https://lh7-us.googleusercontent.com/XyvgWq72tOWJbh2BL4i05G81Wp36ySjCY34cb79N8T2p5e7WuS35lmboLCDuJppb-kiytVwvriFS-1ljURC_4kut9nn4v2cqzaw9z2lbYKVBSxPfI1K9JguVULSJafZGISLAkT3bdB5VXnDpnVh41_PMeItsm7e9=w512-h640" width="512"></span></div><div> </div><div> </div><div><br></div><div><b>Locked Seams</b></div><div><br></div><div style="text-align: justify;">Many women don't focus on this feature whenever they purchase <a href="https://www.cosmolle.com/products/airwear-high-waist-legging">high waisted leggings</a> or top for yoga but it can make a significant difference. For instance, if the seams are open and out, there will be an impact on your comfort level. In addition, they can cause rashes by creating friction with the moisture on your body.</div><div><br></div><div style="text-align: justify;">For this reason, it's important to choose clothes with locked seams. The good thing is that Cosmolle has amazing yoga clothes with locked seams. This not only increases the comfort factor but also ensures that your look doesn't seem odd.</div><div style="text-align: justify;"><br></div><div><span id="docs-internal-guid-f17cd455-7fff-027d-058e-76b9317595c8"><img height="640" src="https://lh7-us.googleusercontent.com/JGVLcm7AzpMs0CK8yW5NQGufhjsaHaEmVDFiM4JGBzAJmBUBoKNvPfOMKDq1WPQMAFFgc0tG7KROadzA3FVt9pln2o6AQ9kUTS1puAe7sj7JBkI5aoHeZntp1IgcTnTdJEkNPdHlIYdEV-8YsHB81eAOwyArK2-S=w512-h640" width="512"></span></div><div> </div><div><br></div><div><br></div><div><b>High Waist</b></div><div><br></div><div style="text-align: justify;">Purchasing leggings might seem like an easy job but you've to be careful. To begin with, you should try opting for leggings with a high waist design. It doesn't matter if you want <a href="https://www.cosmolle.com/products/built-in-thong-soft-smoothing-legging">thong leggings</a> or regular ones, it is much better to get the one with a higher waist. It will hide your tummy rolls and your bulging belly won't show.</div><div><br></div><div style="text-align: justify;">Topping it all, your legs look toned and well-shaped. There will be much-needed slender factor as well. The leggings available at Cosmolle will also increase butt uplift and support. This means that your butt shape will look good. Also, there are no issues related to size, so your skin won't show. </div><div><br></div><div><span id="docs-internal-guid-1b170909-7fff-7b23-dcb0-ce682bd1d1b7"><img height="640" src="https://lh7-us.googleusercontent.com/2k6ouTfXXy5glP8pxaKeplSxpSqJtgjs4E5Xj7nAgJSQ3-AmZnZzMAeo4XEnoZiXl9Ctz74jbleTpWqm4Fjs5lNuEpIj0TqVDbFtwGgDzM_2tPTGgZA58Xt0ScjJybaM8laq8FzzlOUAOLzCwtR4F7Jrp3YTKypr=w512-h640" width="512"></span></div><div> </div><div><br></div><div><br></div><div><b>Wide Straps </b></div><div><br></div><div style="text-align: justify;">When you go into different yoga poses, you will have to stretch a lot. This means that you need support on the upper body as well, which is why it's better to get a top or support bra with wide straps. The wide straps will ensure that your breast has the support it needs. In addition, the wider straps eliminate the chances of slippage, so there won't be any coverage issues. </div><div><br></div><div style="text-align: justify;">With Cosmolle’s bras, there will be enough width of the shoulder straps. Also, the bras are available in various colors, so you'll have multiple choices. </div><div><br></div><div><span id="docs-internal-guid-3d007268-7fff-3d08-e81e-21feba4d05ee"><img height="640" src="https://lh7-us.googleusercontent.com/9Fw2J_UOAqtqxTVXFfaKwhrD45MxeHQMZkoIADvULujRK2j6EM10TRPggefvyiWy-L998E_R9vqjosX4rKgv34Pi5myS7WCf4whMdOc2LxBK4ZB0gh61fdBAM992Am8ElkrTRwTp5vQM0VJDHN9ldue19ISB3mqY=w512-h640" width="512"></span></div><div> </div><div><br></div>Agustina Purwantinihttp://www.blogger.com/profile/15330382576717209359noreply@blogger.com25tag:blogger.com,1999:blog-5526951904752781208.post-22038257712978244482024-03-10T23:29:00.001+07:002024-03-13T12:23:03.689+07:00Hidup Adalah Permainan<span ;="">HALO, Sobat PIKIRAN POSITIF? Besok sudah siap menjalani rangkaian ibadah Ramadan 'kan? Walaupun sesungguhnya, siap enggak siap ya sudahlah. 'Kan Ramadan jelas-jelas sudah di depan mata. Mau gimana lagi? Tak dapat dihindari lagi.</span>
<br><br><span ;="">Andai kata merasa belum siap menyambut Ramadan tahun ini, misalnya karena masih punya utang puasa Ramadan tahun lalu, apa boleh buat? Salah sendiri menunda-nunda untuk bayar utangnya. Iya 'kan? Nasi telah menjadi bubur, mari jadikan menu sahur saja. Hehehe ...</span>
<br><br><span ;="">O, ya. Tanggal 11 Maret esok hari, aku sudah mulai menjalani Ramadan. Mengikuti Muhammadiyah meskipun secara kultural, diriku tumbuh besar di lingkungan masyarakat yang memegang tradisi NU. Di pantura sana. </span>
<br><br><span ;="">Mengapa? Karena saat ini aku tinggal di wilayah yang memegang tradisi Muhammadiyah. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tepatnya di Kota Yogyakarta. Malah tepat persis di Kauman, yaitu kampung tempat lahir ormas Muhammadiyah.</span>
<br><br><span ;="">Yoiii. Aku fleksibel saja. Di mana bumi dipijak, di situlah langit dijunjung. Jika sekarang berdomisili di kampung yang bertradisi NU, yang memulai Ramadan tahun ini pada tanggal 12 Maret, aku pastilah mulai berpuasa pada tanggal 12 Maret juga.</span>
<br><br><span ;="">Perbedaan seperti itu tak jadi soal bagiku. Sebagai umat dari kalangan awam, bukankah aku cuma berkewajiban untuk mengikuti para alim ulama? Merekalah yang kelak bakal ditanya-tanya oleh Allah SWT.</span>
<br><br><span ;="">Ealaaah. Serius nian tulisanku ini. Oke, oke. Tampaknya akibat keberatan judul, nih. Haha! Baik. Ayo, sekarang kita ngomongin sedikit tentang hidup. Sedikiiit saja agar sah sesuai dengan judulnya.</span>
<br><br><span ;="">Begitulah adanya. Hidup itu memang permainan, yaitu permainan tali-temali dengan waktu. Kita hidup berarti punya waktu. Masih punya kesempatan <i>to do the</i> <i>best</i> semasa hidup. </span>
<br><br><span ;="">Sekali lagi, semasa hidup. Mengapa? Karena bila ajal tiba, tak ada lagi kesempatan untuk memperbaiki diri. Bila berhadapan dengan maut, semua menjadi tak ada arti. Iya 'kan? </span>
<br><br><span ;="">Oleh karena itu, kita mestinya bisa memenangkan permainan. Jika hidup adalah permainan, marilah menjadi pemain yang baik. Sanggup?</span><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_240310_232825_562.sdocx--><div><span ;=""><br></span></div><div><span ;=""><br></span></div>Agustina Purwantinihttp://www.blogger.com/profile/15330382576717209359noreply@blogger.com19tag:blogger.com,1999:blog-5526951904752781208.post-25644541638422648172024-02-29T20:35:00.001+07:002024-03-14T06:58:30.968+07:00Tahun Kabisat 2024<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://lh3.googleusercontent.com/-rKtFJS3ofIo/ZeCIHX_VgBI/AAAAAAAAgyk/sU4NwMVuD2so7B1Q3ImxVEXQP0jT4eghACNcBGAsYHQ/w497-h640/1709213704228339-0.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="497" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-rKtFJS3ofIo/ZeCIHX_VgBI/AAAAAAAAgyk/sU4NwMVuD2so7B1Q3ImxVEXQP0jT4eghACNcBGAsYHQ/s1600/1709213704228339-0.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><br /><span>HALO, Sobat PIKIRAN POSITIF? Apa kabar kalian hari ini? Tepat pada Tahun Kabisat, pada tanggal 29 Februari 2024 ini? </span>
<br /><br /><span>Kalau kabarku sejujurnya tidak begitu baik. Entahlah kapan bakalan membaiknya. Semoga sih, segera oke gas oke lagi semangatku yaaa. Muehehe ... </span>
<br /><br /><span>Makanya semangati aku dengan MTA, dong. "Menyala Terus Abangkuuuh." Haha!</span>
<br /><br /><span>Mari kembali ke Tahun Kabisat. Yup. Tahun 2024 ini merupakan Tahun Kabisat. Maksudnya, jumlah hari di Februari sampai mencapai 29. Silakan cek, deh. Biasanya Februari maksimal sampai hari ke-28 'kan?</span>
<br /><br /><span>Tahun Kabisat cuma terjadi empat tahun sekali. Jadi, orang-orang yang lahir pada Tahun Kabisat akan merayakan ultah ke-1 pada saat berumur empat tahun. Adapun ultah ke-17 yang konon istimewa, tak bakalan bisa mereka rayakan secara presisi tepat pada hari H.</span>
<br /><br /><span>Walaupun tidak lahir pada tanggal 29 Februari, aku selalu berusaha mengingat Tahun Kabisat. Tujuannya satu, yaitu agar tidak lupa mengucapkan selamat ulang tahun kepada adikku. </span>
<br /><br /><span>Kasihanlah ya, kalau sampai kelupaan. Mesti menunggu empat tahun berikutnya. BTW tahukah kalian, umur berapa adikku kalau dia merayakan ulang tahun yang ke-5? Silakan jawab di kolom komentar. </span>
<br /><br /><span>Sebagai penutup, aku hendak memberitahukan pula bahwa Suneo dan N. H. Dini juga lahir pada Tahun Kabisat. Hmm. Kalian tahu mereka atau tidak? Semoga tahu. Kalau belum, semoga mau mencari tahu.</span><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_240229_202841_805.sdocx--><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span><br /></span></div>Agustina Purwantinihttp://www.blogger.com/profile/15330382576717209359noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5526951904752781208.post-57615340891666594182024-02-19T15:42:00.002+07:002024-03-14T07:01:55.627+07:00Story of My Pemilu 2024<div><span><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://lh3.googleusercontent.com/-_70u0LwlCrQ/ZdN_MKtNZrI/AAAAAAAAgvs/Zc8MvPvOq3EoW8G4XtViT1aSJa5v5_ItwCNcBGAsYHQ/w360-h640/1708359466886745-0.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="360" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-_70u0LwlCrQ/ZdN_MKtNZrI/AAAAAAAAgvs/Zc8MvPvOq3EoW8G4XtViT1aSJa5v5_ItwCNcBGAsYHQ/s1600/1708359466886745-0.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /></span></div><span><div><span><br /></span></div>APA kabar Sobat PIKIRAN POSITIF? Semoga kalian dalam kondisi hepi dan senantiasa diberkahi oleh-Nya SWT. Alhamdulillah ya, kita telah melewati Pemilu 2024.</span>
<br /><br /><span>Ayo, mengaku. Pada 14 Februari 2024 lalu, kalian ke TPS atau tidak? Yup. Ke TPS (Tempat Pemungutan Suara). Enggak lupa kalau pada tanggal itu ada pilpres sekaligus pileg 'kan? Enggak golput 'kan? </span>
<br /><br /><span>BTW aku bersyukur karena pada Pemilu 2024 ini batal golput. Walaupun sejujurnya, ketidakgolputanku tidak begitu organik. Maksudnya, aku tuh sesungguhnya berangkat ke TPS dengan terpaksa. Bukan demi tujuan mulia semacam menunaikan hak dan kewajiban sebagai WNI. Bukan atas nama kesadaran bahwa satu suaraku akan sangat bermanfaat, melainkan gara-gara ditelepon Pakdhe. </span>
<br /><br /><span>"Jadwal kita sampai setengah sepuluh. Nomor urut kita kecil, lho! Cepat berangkat. Undanganmu kubawa sekalian. Kamu langsung nyusul ke TPS saja. Cepat! TPS-nya di sebelah angkringan Pak Bambang." </span>
<br /><br /><span>"Lebih dari setengah sepuluh masih boleh kok, Pakdhe. Batas terakhirnya pukul satu nanti. Penjadwalan itu agar enggak numpuk saja antreannya," kataku.</span>
<br /><br /><span>"Enggak, enggak. Cepat, cepat. Segera ke sini saja kamu. Jangan bikin repot petugas!"</span>
<br /><br /><span>Singkat cerita, setelah gedubrakan mempersiapkan diri sehabis ditelepon Pakdhe, aku dan Adiba tiba di TPS dengan ngos-ngosan. Gimana enggak gedubrakan? Ditelepon sekitar setengah sembilan dan kami masih rebahan. Masih malas-malasan buat mandi. Haha!</span>
<br /><br /><span>Syukurlah saat turun dari angkutan daring, tanda waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh kurang tiga menit. Paaas banget. Syukurlah pula TPS-nya di tepi jalan. Begitu keluar mobil bisa langsung masuk barisan antrean. Nah, sembari antre itulah mata kami bergerilya mencari Pakdhe sekeluarga. </span>
<br /><br /><span>Yoiii. Aku batal golput sebab sungkan. Alamat KK dan KTP-ku 'kan numpang di tempat Pakdhe. Jadi, namaku tercantum di DPT situ. Bukan di tempatku berdomisili. </span>
<br /><br /><span>Sudah pasti ada jarak lumayan yang mesti ditempuh untuk sampai ke TPS. Butuh tenaga dan uang. Plus semangat (atau rasa sungkan yang besar hihi ...).</span>
<br /><br /><span>Dari tempatku berdomisili ke TPS memang cuma sekitar 2 km. Akan tetapi, itu jarak nanggung. Ditempuh dengan berjalan kaki bikin lelah dan berpotensi kepanasan/kehujanan. Ditempuh dengan kendaraan pribadi, enggak punya. Solusi terjitu ya naik angkutan daring. </span>
<br /><br /><span>Namun, masa tunggu orderan angkutan daring saat pemilu selalu lama. Jauh lebih lama daripada hari-hari biasa. Jauh lebih lama menunggu driver tiba daripada durasi naik angkutannya.</span>
<br /><br /><span>Maklumlah. Para driver, baik untuk sepeda motor maupun mobil, juga berpartisipasi dalam pemilu serentak 2024. Jadi, ada yang ke TPS dulu sebelum narik. Ada pula yang malah enggak narik sebab pulang kampung untuk mencoblos di sana. </span>
<br /><br /><span>Ah, kereeen mereka. Pulkam demi mensukseskan Pemilu 2024! Mereka luar biasa. Eee? Aku dan Adiba yang batal golput juga keren, dong. Kalau kalian gimana? Keren jugakah dengan tidak golput?</span><div><br /></div><div><br /></div><div><div><span><br /></span></div></div>Agustina Purwantinihttp://www.blogger.com/profile/15330382576717209359noreply@blogger.com37tag:blogger.com,1999:blog-5526951904752781208.post-90894193750669791122024-02-11T22:07:00.001+07:002024-02-11T22:21:18.581+07:00Baliho Pilpres Pileg 2024<span ;=""><b>Baliho Pilpres Pileg 2024</b></span>
<br><br><span ;="">APA kabar Sobat PIKIRAN POSITIF? Gimana, nih? Sudah siap menuju ke TPS pada 14 Februari nanti? Sudah punya pilihan untuk pilpres dan pileg 2024 'kan? Jika belum, masih ada waktu sedikit hari untuk berpikir. Go go go!</span>
<br><br><span ;="">Oke. Tentu saja aku tidak akan menulis tentang politik walaupun paragraf pembuka tulisan ini mengandung ajakan ke TPS. Siapalah aku ini? Bukan politikus. Bukan pula pengamat politik. Takut ngawur kalau ikut-ikutan membahas dunia perpolitikan yang panas bin ganas. Haha!</span>
<br><br><span ;="">Sesuai dengan judul di atas, tulisan ini hanya menyoal baliho yang banyak bertebaran selama masa kampanye pilpres pileg 2024. Sekali lagi, selama masa kampanye. Oke? Jadi saat kalian membaca tulisan ini, mestinya sudah tak ada lagi baliho pemilu yang bertebaran.</span>
<br><br><span ;="">Kalau di tempat kalian ternyata baliho-baliho masih eksis, ayo copot saja. Kalau lebar bisa dimanfaatkan sebagai tikar, lho. Yang kecil-kecil bisa dikumpulkan, lalu diloakkan. Lumayan 'kan? </span>
<br><br><span ;="">Kalau dipikir-pikir di era serba digital begini, mestinya baliho jalanan yang berpotensi menjadi sampah diminimalkan jumlahnya. Mestinya cuma di daerah-daerah pelosok saja dipasangnya. Terkhusus yang sinyal internetnya kerap angin-anginan. </span>
<br><br><span ;="">Iya. Sudah tiba masanya kita beralih ke baliho digital. Kupikir-pikir, durasi kampanye di dunia maya saat ini sudah memadailah. Dengan demikian, jumlah baliho pilpres pileg jalanan sudah saatnya dikurangi. </span>
<br><br><span ;="">Ayolah beralih ke model kampanye dan baliho yang lebih ramah lingkungan alias tidak menimbulkan sampah. Setuju 'kan? </span>
<br><br><span ;="">Baik. Untuk mengakhiri tulisan ini, kutampilkan deretan foto baliho pemilu 2024. Silakan cermati satu demi satu. Siapa tahu ada salah satu caleg yang kalian kenal?</span><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkeEkThfOXlnieXx45-9D2edqC1GpEHfwCn24rnzyfVhEw-E4W5VwgILty5FmKZ8t3PUILLGj2Q8bQFRL7a0DdihDYayn5AacarkB5EDCEcaTeK1yqAo2quBsYmx0nrCf19tw8KMw1dm0/s1600/1707664013007958-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkeEkThfOXlnieXx45-9D2edqC1GpEHfwCn24rnzyfVhEw-E4W5VwgILty5FmKZ8t3PUILLGj2Q8bQFRL7a0DdihDYayn5AacarkB5EDCEcaTeK1yqAo2quBsYmx0nrCf19tw8KMw1dm0/s1600/1707664013007958-0.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNtcn3KKtS3OkMt2_qrArNxOin2-wJCbnWONxCo056bSNM96FU17IKnOzQfMWh4DlXPB43SapeefU3MKGxgZwHycDLfEPqRNSZdeUtNaclopMEET0ImTCN4N4bGP87WqjHM6FJdPrt0AE/s1600/1707664003276996-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNtcn3KKtS3OkMt2_qrArNxOin2-wJCbnWONxCo056bSNM96FU17IKnOzQfMWh4DlXPB43SapeefU3MKGxgZwHycDLfEPqRNSZdeUtNaclopMEET0ImTCN4N4bGP87WqjHM6FJdPrt0AE/s1600/1707664003276996-1.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhMf3xjd7xrzTgqWAHRGN96C8YNnn-wxUFjIz23QMTCfO9vOFfZJC-Woc-xXFiekMIr7mzgfDTUQ7kwXw3sqdpniw5Fov9Mj7iJmAVUcJE2h_uczCE_H_DPTe6cUYMGapy12HSwutj4RA/s1600/1707663996242416-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhMf3xjd7xrzTgqWAHRGN96C8YNnn-wxUFjIz23QMTCfO9vOFfZJC-Woc-xXFiekMIr7mzgfDTUQ7kwXw3sqdpniw5Fov9Mj7iJmAVUcJE2h_uczCE_H_DPTe6cUYMGapy12HSwutj4RA/s1600/1707663996242416-2.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijVdJsfGjPjZFuqyDpAMV_6T2MGDURpz_zACVfHUTnb1lJCb4P6Fs50MecIWmdEachDpeBHV2OX1p7yGRaqyis-ufg3YuK9HlCrNhpozs4UXglVEr1CqXFmqPyph4V4wwwSc3UqngLwIY/s1600/1707663990364096-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijVdJsfGjPjZFuqyDpAMV_6T2MGDURpz_zACVfHUTnb1lJCb4P6Fs50MecIWmdEachDpeBHV2OX1p7yGRaqyis-ufg3YuK9HlCrNhpozs4UXglVEr1CqXFmqPyph4V4wwwSc3UqngLwIY/s1600/1707663990364096-3.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMtrVFXpjPASWqtJb6IPc08vlujLKsdreWk7CYqHmOkTwapAZqC28rBuAAVwZy41YkcRNQ9D9birLpuvgwbExYkUrfAVuuOxeIikrV2Hemb9LXPKcwu9goA45AHIvZ4452vtdI6PACv1Q/s1600/1707663982244482-4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMtrVFXpjPASWqtJb6IPc08vlujLKsdreWk7CYqHmOkTwapAZqC28rBuAAVwZy41YkcRNQ9D9birLpuvgwbExYkUrfAVuuOxeIikrV2Hemb9LXPKcwu9goA45AHIvZ4452vtdI6PACv1Q/s1600/1707663982244482-4.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghb_Lku0xi9FyWm3IeXpR3fDMRwgLE-ftSniTApkt3U1DHowsw7Gvj-WlUJGHZ_5HiaR51NlBMeNkoZTUJHxX9tEzK-y99x1NfXffhVWlNSClpx8WBjvuhLj6qFwmMMHBgqf83pd-6EB4/s1600/1707663975425361-5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghb_Lku0xi9FyWm3IeXpR3fDMRwgLE-ftSniTApkt3U1DHowsw7Gvj-WlUJGHZ_5HiaR51NlBMeNkoZTUJHxX9tEzK-y99x1NfXffhVWlNSClpx8WBjvuhLj6qFwmMMHBgqf83pd-6EB4/s1600/1707663975425361-5.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrzNykr8Uf1KIfThk4VD-KiVbb3-rFA2WzzpXfrmehxcyKG5UMY3QDcfqCLAfbvqC_7c1hRldGCYh9-P4Hyubxc6Gv-dVt4C9KfWTfQ3OZa6vf_X_MRIpZrzjv4JIVLsF9iuXwal7qEHw/s1600/1707663967002945-6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrzNykr8Uf1KIfThk4VD-KiVbb3-rFA2WzzpXfrmehxcyKG5UMY3QDcfqCLAfbvqC_7c1hRldGCYh9-P4Hyubxc6Gv-dVt4C9KfWTfQ3OZa6vf_X_MRIpZrzjv4JIVLsF9iuXwal7qEHw/s1600/1707663967002945-6.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj72JuQb2kif5c-kmfr2V3V2jN1vnP3Xvkfub666Hymb37oyDQbAhCs3HKzWKKIkRPGlnMvt0klROF0DZv_zEKYZty7LlGeieK2H57bjn3yscZLnO1yuITU2rKEynbxbaIvJbCKdcI0SUQ/s1600/1707663960248003-7.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj72JuQb2kif5c-kmfr2V3V2jN1vnP3Xvkfub666Hymb37oyDQbAhCs3HKzWKKIkRPGlnMvt0klROF0DZv_zEKYZty7LlGeieK2H57bjn3yscZLnO1yuITU2rKEynbxbaIvJbCKdcI0SUQ/s1600/1707663960248003-7.png" width="400">
</a>
</div> <br></div>Agustina Purwantinihttp://www.blogger.com/profile/15330382576717209359noreply@blogger.com24tag:blogger.com,1999:blog-5526951904752781208.post-58082683842109665822024-01-21T23:04:00.000+07:002024-01-21T23:09:06.057+07:00Mural Art di Yogyakarta (4)<span ;="">HALO, Sobat PIKIRAN POSITIF? Kali ini aku hendak kembali bercerita tentang mural art di Yogyakarta. O la la! Secinta itu lho, aku terhadap mural.</span><div><br></div><div><span ;=""></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRHxHKtyueA1hVVKtpY5Zx-ImYD4xTMWAG_Ze2gijQyM8tEWTxhi2CtZ_eD7UtVU8uR4JhGkfPzwUy_k9lGARZzBjxJpp4nLogToZeiuBZuvwAE_juKdhzE0jgjusKe3uX_TF4OajkEGM/s1600/1705853004601589-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRHxHKtyueA1hVVKtpY5Zx-ImYD4xTMWAG_Ze2gijQyM8tEWTxhi2CtZ_eD7UtVU8uR4JhGkfPzwUy_k9lGARZzBjxJpp4nLogToZeiuBZuvwAE_juKdhzE0jgjusKe3uX_TF4OajkEGM/s1600/1705853004601589-0.png" width="400">
</a>
</div><br><br><span ;=""><b>Silakan baca juga: <a href="https://www.tinbejogja.com/2020/10/mural-art-di-yogyakarta.html?m=1">Mural Art di Yogyakarta</a></b> </span></div><div><span ;=""><br></span></div><div><span ;="">Gimana enggak cinta, kalau sampai 4 kali aku menuliskannya? Bahkan sangat mungkin, kelak aku akan menulis tentang mural art di Yogyakarta lagi. Serius.</span>
<br><br><span ;="">Namun, tak usah khawatir. Insyaallah tak akan pernah membosankan kok, kalau ngomongin mural art di Yogyakarta. Apa alasannya? Sebab sejauh pencermatanku, tema mural di suatu tempat bisa berganti dalam </span><span ;="">satu periode tertentu. </span>
<br><br><span ;="">Jadi andai kata hari ini kita berfoto di dekat mural A, bisa jadi tahun depannya di situ sudah menjadi mural B. Sudah ganti lukisan. Oleh sebab itu, memang butuh dicekrek berkali-kali untuk dokumentasi dan tabungan narsis. Haha!</span>
<br><br><span ;="">Yoiii. Terlepas dari beberapa kekurangannya, Kota Yogyakarta memang istimewa. Tak mengherankan jika banyak yang merindukannya. Adapun mural-muralnya, tentu saja menjadi salah satu partikel yang membangkitkan kerinduan itu. </span>
<br><br><span ;="">Baiklah. Berhubung tulisan ini tentang mural art di Yogyakarta, silakan langsung nikmati saja beberapa penampakannya berikut.</span></div><div><br></div><div><span ;=""></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv9B5HzpiNCWI08keynWwZygZGNZ6UYa7EYkr0durorcPSURvl33vWEeCHYTRhzcZEVH5b83IlL4opus7q76rxJtPjF9gNk9CNk_JzfY_6X-kye4kRLIZQgGjB2hYY3R-cf9-uf5aUdvI/s1600/1705852981437744-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv9B5HzpiNCWI08keynWwZygZGNZ6UYa7EYkr0durorcPSURvl33vWEeCHYTRhzcZEVH5b83IlL4opus7q76rxJtPjF9gNk9CNk_JzfY_6X-kye4kRLIZQgGjB2hYY3R-cf9-uf5aUdvI/s1600/1705852981437744-1.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJ2bBGJytu1URRDxBshIsoHkwSoVqt5tqoschydZyrqp5zNGGKvEHlKDKT2m-B17Da_YOethCQriEovqNo09Vw-jVdB33FKZdaIGkPBmxeNs0QCX31tHcprUCoVsw6JB4XZm645pQfWOM/s1600/1705852965386493-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJ2bBGJytu1URRDxBshIsoHkwSoVqt5tqoschydZyrqp5zNGGKvEHlKDKT2m-B17Da_YOethCQriEovqNo09Vw-jVdB33FKZdaIGkPBmxeNs0QCX31tHcprUCoVsw6JB4XZm645pQfWOM/s1600/1705852965386493-2.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikx1G9HGmxm3b6VhzoEP-QtwEuKS4SP0pxwFDBTShpoLWpuwN1H1L3R3M4qZjtNhZiMGGpcBDthTlq62_cvlPdUc4UmzGBTjJ7AtV28vMWJBHkxAg9h7x8svgZt6Rlb6krvCA91TpMGc8/s1600/1705852938474185-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikx1G9HGmxm3b6VhzoEP-QtwEuKS4SP0pxwFDBTShpoLWpuwN1H1L3R3M4qZjtNhZiMGGpcBDthTlq62_cvlPdUc4UmzGBTjJ7AtV28vMWJBHkxAg9h7x8svgZt6Rlb6krvCA91TpMGc8/s1600/1705852938474185-3.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh10QbUY8E5d2v7B9Xp8kswogugbfdNvw0FWQMREiqOsH1IwK2OUdiz8HZpNi7QEvZY7MRnBg5vLnPkZV89tQen2EGVOcWyL5o9swSYrQm-kNxEdzp4CwZbTMlL-SUW82Nu4VajFdpPzek/s1600/1705852920241968-4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh10QbUY8E5d2v7B9Xp8kswogugbfdNvw0FWQMREiqOsH1IwK2OUdiz8HZpNi7QEvZY7MRnBg5vLnPkZV89tQen2EGVOcWyL5o9swSYrQm-kNxEdzp4CwZbTMlL-SUW82Nu4VajFdpPzek/s1600/1705852920241968-4.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdGLnyIZOUe9grP2kva0RZMm2lxEQH1A2B9p-Pts8TpqIi2qVigVwKBwX58czDnTIoPrI40HBlvZhx16bYaQCdeTvCT2BUPJV1xiw43s-XNTB79e91PPLLl7B6q1LoHKyWTO1xAxjAZkg/s1600/1705852884855051-5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdGLnyIZOUe9grP2kva0RZMm2lxEQH1A2B9p-Pts8TpqIi2qVigVwKBwX58czDnTIoPrI40HBlvZhx16bYaQCdeTvCT2BUPJV1xiw43s-XNTB79e91PPLLl7B6q1LoHKyWTO1xAxjAZkg/s1600/1705852884855051-5.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7dbKu3EeJqN41tEknsZU1hGi8sySm0Pre9wYy_tJl5SrgvHZVoJuJNkHiKtnLTQw9xg-0b9xnTXzqgci_N8lE3yIGU3hXjD8j9xejVK-DrjQivu-s_yx_2KcvpA8lrapi3qPY2c4QfrA/s1600/1705852860529027-6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7dbKu3EeJqN41tEknsZU1hGi8sySm0Pre9wYy_tJl5SrgvHZVoJuJNkHiKtnLTQw9xg-0b9xnTXzqgci_N8lE3yIGU3hXjD8j9xejVK-DrjQivu-s_yx_2KcvpA8lrapi3qPY2c4QfrA/s1600/1705852860529027-6.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwPB3X3A4rkCipO2rofJ5KOomr4KI0jKSiorZET1x-RVc1CkLB6Qlpiv0nXUjGt9FnGvL5YHnRUbnNtIYCtR_8fy5rrjQwrY-GtRhAnJ2ztY5Teg4JDSlVxW01Wk6Oa27H5bvIFIcURWc/s1600/1705852834047781-7.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwPB3X3A4rkCipO2rofJ5KOomr4KI0jKSiorZET1x-RVc1CkLB6Qlpiv0nXUjGt9FnGvL5YHnRUbnNtIYCtR_8fy5rrjQwrY-GtRhAnJ2ztY5Teg4JDSlVxW01Wk6Oa27H5bvIFIcURWc/s1600/1705852834047781-7.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjnwrxQ4J5TO4gRzYZG38jZLUmDBjVsxSZxW-sEnTutr4gKSPgt3LZ7mxu_Vy82eSZhrZs39SaCIOAY3wA-jTqZ2NZtuY8mQN7XvNgIWJvC6TaBV6_YeCqbfsGHtSnDQSq7GWJiuPpeHw/s1600/1705852822726616-8.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjnwrxQ4J5TO4gRzYZG38jZLUmDBjVsxSZxW-sEnTutr4gKSPgt3LZ7mxu_Vy82eSZhrZs39SaCIOAY3wA-jTqZ2NZtuY8mQN7XvNgIWJvC6TaBV6_YeCqbfsGHtSnDQSq7GWJiuPpeHw/s1600/1705852822726616-8.png" width="400">
</a>
</div><br><span ;="">Bagaimana menurut kalian? Mural art di Yogyakarta memang keren 'kan? Keberadaannya bikin suasana kota kian menarik. Menceriakan dan memperindah tembok-tembok yang lumutan bin kusam. Bukankah ketimbang dibiarkan kusam atau dinodai vandalisme, lebih baik dihiasi mural? </span>
<br><br><span ;="">Nah. Kalau di kota kalian ada banyak mural atau tidak? Ayolah, kisahkan di kolom komentar. Kutunggu, ya.</span><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_240121_224903_169.sdocx--></div><div><span ;=""><br></span></div><div><span ;=""><br></span></div><div><span ;=""><br></span></div>Agustina Purwantinihttp://www.blogger.com/profile/15330382576717209359noreply@blogger.com32tag:blogger.com,1999:blog-5526951904752781208.post-87765855697226228452024-01-14T20:43:00.000+07:002024-01-14T20:43:26.968+07:00Prestasi Menulisku Selama 2023<span ;="">HALO, Sobat PIKIRAN POSITIF? Semoga kalian baik-baik saja. Tidak ada yang terkena banjir, tanah longsor, gempa, angin ribut, ataupun musibah lainnya. Sebagaimana yang belakangan kuketahui dari berita-berita di media massa. </span>
<br><br><span ;="">BTW tulisan ini ada benang merahnya dengan tulisan terdahulu yang berjudul </span><span ;=""><b>"Gembira Memulai 2024"</b></span><span ;="">. Idenya terpantik oleh ingatan kepada sebuah antologi, sebuah BTU (Buku Teks Utama) yang direvisi, dan dua naskah buku yang siap diterbitkan. Yang tentunya melibatkan diriku, baik selaku penulis/kontributor maupun editor.</span>
<br><br><span ;="">Yup! Pada intinya tulisan ini merupakan rangkuman prestasiku di dunia kepenulisan, terkhusus bidang perbukuan. Yang sesungguhnya mungkin tak perlu dianggap sebagai prestasi. </span>
<br><br><span ;="">Gimana, ya? Keseharianku memang berkecimpung dalam dunia tulis-menulis beserta kerja pengeditannya. Jadi kalau ada berhasil-berhasilnya, itu bukan prestasi melainkan kewajaran. </span>
<br><br><span ;="">Iya. Kuanggap itu sebuah kewajaran belaka. Mengapa? Sebab dengan nekad, aku telah meneguhkan hati untuk menjadi seorang pekerja lepas di dunia tulis-menulis. Jadi, pencapaian dalam menulis atau mengedit </span><span ;=""><i>is a must</i></span><span ;="">. </span>
<br><br><span ;="">Malah sebenarnya keterlaluan kalau sampai aku tak mampu mencapai apa-apa di situ. Walaupun ironisnya, justru aku sering berada di posisi keterlaluan itu. Apa boleh buat? Namanya juga diriku. Muehehe ...</span>
<br><br><span ;="">Namun, syukurlah pada tahun 2023 lalu prestasiku di dunia sunyi itu masih terbilang lumayan. Daripada tak ada sama sekali, Alhamdulillah ada satu antologi yang kuhasilkan. Antologi itu berjudul </span><span ;=""><i>Senjakala Radio. </i></span>
<br><br><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheZjr3TUCQLmBAWAVIvGo1U4AmvBD8J9E1Bjm-dq6CxFAQd-B3mxlhWt50itAE0TfTACaEazQbVrl4ILW2-72nO8clq98S1JVuojdchbbETPbgpMpmj42kUfl6N8iHzWMlWHGitTMLZ1I/s1600/1705239226446612-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheZjr3TUCQLmBAWAVIvGo1U4AmvBD8J9E1Bjm-dq6CxFAQd-B3mxlhWt50itAE0TfTACaEazQbVrl4ILW2-72nO8clq98S1JVuojdchbbETPbgpMpmj42kUfl6N8iHzWMlWHGitTMLZ1I/s1600/1705239226446612-0.png" width="400">
</a>
</div><br><br><span ;="">Selanjutnya, pada tahun 2023 aku kembali dipanggil oleh Pusbuk Kemendikbudristek. Dua kali malahan. Yang pertama untuk menjadi editor bahasa, dalam pengolahan BTU sebuah mapel. Mungkin pada Tahun Ajaran Baru 2024/2025 nanti sudah dipergunakan di sekolah-sekolah. </span>
<br><br><span ;="">Yang kedua untuk menjadi editor bahasa, dalam revisi BTU sebuah mapel yang lain. BTU yang ini telah dipakai di sekolah-sekolah, tetapi pada tahun 2023 direvisi. </span>
<br><br><span ;="">Yang terakhir, pada awal Januari 2023 aku sukses menyelesaikan sebuah naskah bernapaskan keagamaan Islam, yang merupakan pesanan dari sebuah penerbit.</span><span ;=""> J</span><span ;="">udulnya "Kisah dan Kemuliaan Para Wanita Ahli Surga di Sekeliling Nabi". </span>
<br><br><span ;="">Naskah tersebut dibeli putus oleh penerbitnya. Jadi, aku tidak bakalan menerima royaltinya. Bahkan, nama penulisnya pun bukan nama asliku. Kalau kalian penasaran, silakan cek di toko buku daring ataupun luring. </span>
<br><br><span ;="">Gimana menurut kalian? Pencapaianku menyedihkan atau tidak? Kalau menurutku sih, lumayan. Namun, pada tahun 2024 ini aku akan berusaha memiliki prestasi tulis-menulis yang lebih banyak. Supaya ada peningkatan gitu, lho.</span>
<br><br><span ;="">Nah! Jadi sudah jelas, ya. Kalau kalian butuh jasa untuk mengedit tulisan, baik fiksi maupun nonfiksi, bisa hubungi aku. Tenang saja. Menghubungiku itu gampang, kok. Bisa melalui email agustinasoebachman@gmail.com atau DM sosmedku. #malahngiklan 😁</span><br><br><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_240114_203052_825.sdocx-->Agustina Purwantinihttp://www.blogger.com/profile/15330382576717209359noreply@blogger.com32tag:blogger.com,1999:blog-5526951904752781208.post-39651936571104349102024-01-07T22:14:00.001+07:002024-01-07T23:04:14.816+07:00Gembira Memulai 2024<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5qv3IKhMvJ2scD_WvgfyBnx8BqGvZ-b4yU0DUTg-TgrSV5HdjnSzlm88INc_E_XNA6t3tZ-lwKk8nziOM4W4lCzMq-hSn8QbNJmlgXmvu03qQh79x_BlhQZVYmb6atVeHzg7Den_Q7SA/s1600/1704640466751298-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5qv3IKhMvJ2scD_WvgfyBnx8BqGvZ-b4yU0DUTg-TgrSV5HdjnSzlm88INc_E_XNA6t3tZ-lwKk8nziOM4W4lCzMq-hSn8QbNJmlgXmvu03qQh79x_BlhQZVYmb6atVeHzg7Den_Q7SA/s1600/1704640466751298-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><br></div><div>HALO, Sobat PIKIRAN POSITIF? Akhirnya 2023 benar-benar habis. Telah resmi berganti menjadi 2024. Sementara 2024 langsung gaspol memulai pergerakannya. Tahu-tahu sekarang (saat kususun tulisan ini) sudah tanggal 7 Januari. Pun, telah malam.<br></div><br><span ;="">Tuh 'kan. Tahu-tahu 2024 sudah berlangsung seminggu. Cepat sekali waktu berjalan. Ya ampuuun. Sementara rasa mager dan tak tahu arah ini masih membelenggu diri. </span>
<br><br><span ;="">Jadi, apa kabar resolusi? Kalau resolusiku sih, aman. Aman di tempatnya. Dalam arti, belum mulai diproses. Oleh sebab itu, kumohon pliiis, jangan tiru diriku. Aku bukanlah contoh yang baik, Kawan. Hehehe ...</span>
<br><br><span ;="">Mungkin otakku kelelahan sebab sejak November hingga awal tahun gaspuuuoool menyelesaikan berbagai pekerjaan. Plus ikutan lomba-lomba. Mulai dari lomba nulis, foto, hingga video (baik di IG reel maupun Tiktok). Alhasil, saat awal tahun alam bawah sadarku mengajak santuy gitu.</span>
<br><br><span ;="">Namun, bagaimanapun aku mesti bersyukur. Sebagian lomba yang ngotot kuikuti tersebut membuahkan hasil manis berupa saldo GoPay dan uang tunai. Bisalah buat memperpanjang usia blog setahun ke depan. Plus buat jajan-jajan juga. Alhamdulillah.</span>
<br><br><span ;="">O, ya. Mungkin pula rasa magerku diperberat oleh sinyal internetku yang down total pada 1Januari 2024. Yang kemudian beberapa hari setelahnya juga on off tiada tara. Itu lho, sebagai dampak dari kebakaran di kantor providernya.</span>
<br><br><span ;="">Tempo hari, pada pagi pertama 2024, aku dan gengs #PPJ 'kan blusukan ke sebagian sirip Malioboro. Pulangnya sudah semangat banget untuk posting foto-foto dan video-videonya di medsos.</span>
<br><br><span ;="">Eeeh. Ternyata runyam. Tiada sinyal sama sekali. Ya sudah. Patah semangatlah aku. Magerku kian kental. </span>
<br><br><span ;="">Sudahlah. Sekali lagi, yang terbaik adalah tetap bersyukur. Selalu bersyukur di tiap embusan napas. Iya toh? Niscaya kalau berusaha, magerku itu tentu akan musnah pelan-pelan. </span>
<br><br><span ;="">Baik. Mari memulai 2024 dengan gembira dan bersemangat. Walaupun bersemangatnya tidak bisa tepat dimulai pada tanggal 1 Januari, tak jadi soal. Yang penting masih bisa bersemangat dan bersemangART. </span>
<br><br><span ;="">Semoga kita semua senantiasa bergembira dan berbahagia.</span><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_240107_221158_006.sdocx-->Agustina Purwantinihttp://www.blogger.com/profile/15330382576717209359noreply@blogger.com47tag:blogger.com,1999:blog-5526951904752781208.post-6755459213470945862023-12-24T23:44:00.005+07:002023-12-25T16:26:16.438+07:00Karpet Bunga di UGM<div style="text-align: justify;">Halo Sobat PIKIRAN POSITIF? Aku mau bercerita tentang Karpet Bunga di UGM nih, yang tempo hari kujadikan sarana reunian dengan teman-teman semasa kuliah. Plus kami jadikan sarana pepotoan tentunya.</div><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiiOorz3bFvTMtX9qyDBYFmYFMDuKWofJFNJWIXTSc4x-f9tRH7_HV4UzZk18etwiu-LMNmOyvcnULU6MGGkYDIhcO6STJnCu-W9leVa_vFAhZ4D2gW0RyQFv0raDKXtEanV4Io1btOjc/w360-h640/1703436054625422-0.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="360" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Erina</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiiOorz3bFvTMtX9qyDBYFmYFMDuKWofJFNJWIXTSc4x-f9tRH7_HV4UzZk18etwiu-LMNmOyvcnULU6MGGkYDIhcO6STJnCu-W9leVa_vFAhZ4D2gW0RyQFv0raDKXtEanV4Io1btOjc/s1600/1703436054625422-0.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><br /><div style="text-align: justify;">Di tengah hamparan bunga-bunga itu sesungguhnya ada tulisan "74 Tahun UGM". Akan tetapi, berhubung peranti memotretku tidak mendukung untuk mengambil gambar dari atas, ya sudah. Seperti itu saja hasilnya.</div><br /><div style="text-align: justify;">Hmm. Andai kata punya drone ...</div><br /><div style="text-align: justify;">Astaghfirullah. Tak baik berandai-andai. Oke. Lebih elok nikmati saja apa adanya. Sesuai dengan kenyataan. Faktanya, dipotret dari sisi mana pun karpet bunga itu tetap indah. Buktinya banyak pengunjung yang bela-belain berpose di situ, lho.</div><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgydK4jav-jMQ83CQp0z21fpiXa-8gmogWtcyvUjDq1tIRgjG4UM_Jn2dmjyOufno-X6kgdM91_K_rF758mdC1-0ymFiMMZtm-T-P9uXBtnN4h2q1880cpcyFDKVGfXs1onZE5bqSDDyEk/w480-h640/1703436046522072-1.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgydK4jav-jMQ83CQp0z21fpiXa-8gmogWtcyvUjDq1tIRgjG4UM_Jn2dmjyOufno-X6kgdM91_K_rF758mdC1-0ymFiMMZtm-T-P9uXBtnN4h2q1880cpcyFDKVGfXs1onZE5bqSDDyEk/s1600/1703436046522072-1.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><br /><div style="text-align: justify;">Yang bikin tak terduga, tiba-tiba seseorang memanggilku. Menyapa dari kejauhan. Ahaiii. Rupanya Ibu Sri Rumani, rekan sesama Kompasianer Jogja. Beliau menikmati karpet bunga bersama suami, anak, dan cucu. Tentu saja kami berfoto sebagai dokumentasi (baca: untuk dipamerkan di WAG K-Jog hiyahiya ...).</div><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh52A6axemGIAbkU3L_JQcrBJtR1mdlVnT9O0uOSu9uHMWd5cpL2FMottV25QU9P6ADi8yRYAKT5lIeeCTJXQ3GzoCB3lqrisgBMJeL8K0naitkUGqqDlZY9FDh5vGLayq4UwBfibSwlPA/w480-h640/1703436037101280-2.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh52A6axemGIAbkU3L_JQcrBJtR1mdlVnT9O0uOSu9uHMWd5cpL2FMottV25QU9P6ADi8yRYAKT5lIeeCTJXQ3GzoCB3lqrisgBMJeL8K0naitkUGqqDlZY9FDh5vGLayq4UwBfibSwlPA/s1600/1703436037101280-2.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><br /><div style="text-align: justify;">Faktanya lagi, walaupun tak sukses memotret tulisan "74 Tahun UGM" dengan ciamik, karpet bunga itu tetap menjadi latar foto yang menarik bagiku. Bagi teman-temanku juga. Bagi kami.</div>
<br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgc-3HDTFwTk6VAsnRHNsefkQeoZswpGaao4mvHBQZdolV448pbHuZ5-o-BAsvC2aMGJqt2w_pC0gk8DRt-E3eTPg6lJYLmXNwENgaKRYopCiFyrC0QK_VT7YIdI9O3TQdQXSlC4OvjZfM/w480-h640/1703435998369300-3.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgc-3HDTFwTk6VAsnRHNsefkQeoZswpGaao4mvHBQZdolV448pbHuZ5-o-BAsvC2aMGJqt2w_pC0gk8DRt-E3eTPg6lJYLmXNwENgaKRYopCiFyrC0QK_VT7YIdI9O3TQdQXSlC4OvjZfM/s1600/1703435998369300-3.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj22FaYFjelKrBGrLi5DOHe2kia3hqEN7NdkZIDReKHFg3zdELg_2XmcCQC4on3StxLu6Jx2xswseWgTV2L5dlsGWP3u7TUmYGXCY_8EaKveg0UPdQcmpiG20m4isvRmSiGu5qZIhadDDk/w480-h640/1703435993191831-4.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj22FaYFjelKrBGrLi5DOHe2kia3hqEN7NdkZIDReKHFg3zdELg_2XmcCQC4on3StxLu6Jx2xswseWgTV2L5dlsGWP3u7TUmYGXCY_8EaKveg0UPdQcmpiG20m4isvRmSiGu5qZIhadDDk/s1600/1703435993191831-4.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="566" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtbKwGVtv_e6ywNT9HZYfdBC5rAZz0fLyrkJ2HKJgQkL426RgrxxtYAqPxAVWK3GG2dWez4KH4tT4ajOCv7FSZw2GzA0e_8kvHtBZjX19ln_aMdG1OzZnumjawXrI2kuQREFWf5gs5XEM/w640-h566/1703436282274065-0.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="640" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtbKwGVtv_e6ywNT9HZYfdBC5rAZz0fLyrkJ2HKJgQkL426RgrxxtYAqPxAVWK3GG2dWez4KH4tT4ajOCv7FSZw2GzA0e_8kvHtBZjX19ln_aMdG1OzZnumjawXrI2kuQREFWf5gs5XEM/s1600/1703436282274065-0.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfKRy6HMFYZFB-LSADHanc-xI1AT4PPe9lKKAqXdBQ0CJ69vLauEookEI8NyHsOwRLudmM5izV2WSp1KRl56ddOJERqbiyFJ6u3MLuLQn0kjDxWbIV0llLMQ6Ip8pNdWcXglPQ7JEEKyE/s1600/1703436275722777-1.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfKRy6HMFYZFB-LSADHanc-xI1AT4PPe9lKKAqXdBQ0CJ69vLauEookEI8NyHsOwRLudmM5izV2WSp1KRl56ddOJERqbiyFJ6u3MLuLQn0kjDxWbIV0llLMQ6Ip8pNdWcXglPQ7JEEKyE/w480-h640/1703436275722777-1.png" width="480" />
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJN2zo8xMurds_WxTor00aoHa4KYH8touxhXtA27MChrfNWRRmYLLRTmyKj9KekC28HzpFibNrPL6hlyJBb22TD7co95Ztde-lgVT42OOJVPaMurvjXJoJ9sV0ICLQqoRW9HaBnonXNXA/s1600/1703436266042535-2.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" height="523" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJN2zo8xMurds_WxTor00aoHa4KYH8touxhXtA27MChrfNWRRmYLLRTmyKj9KekC28HzpFibNrPL6hlyJBb22TD7co95Ztde-lgVT42OOJVPaMurvjXJoJ9sV0ICLQqoRW9HaBnonXNXA/w640-h523/1703436266042535-2.png" width="640" />
</a>
</div><br /><div style="text-align: justify;">Nah. Gimana menurut kalian? Muak atau mupeng melihat foto-foto di atas itu? Hahaha!</div><br /><div style="text-align: justify;">O, ya. Karpet bunga yang "digelar" di Boulevard UGM itu dalam rangka menyambut HUT ke-74 UGM, almamater kami tercinta. Walaupun belakangan banyak orang yang "memproklamasikan" ogah masukin anaknya ke UGM, gara-gara ketua BEM yang ituuuh, right or wrong is our UGM! 🥰</div><br /><div style="text-align: justify;">Eh, tapi itu kabar baik juga. Kalau betul-betul terjadi penurunan jumlah pendaftar ke UGM, berarti persaingan untuk menjadi mahasiswa UGM tak lagi ketat. Peluang lolos SNBP dan SNBT kian besar. Iya 'kan?</div><br /><div style="text-align: justify;">Perlu diketahui, karpet bunga di Boulevard UGM digelar 3 hari. Sejak 18 Desember hingga 20 Desember 2023. Adapun karpet bunga itu sesungguhnya merupakan bagian dari pelaksanaan UGM Harmoni.</div><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdUShbM11hr2tgiBy5tTM9QtkdrDPr4wqJ8yedwkze4xdmpLZj_rbcuds9Ah4_J2TsJtAynjP3UXwIRDSMqMMFkkD1Gj3pC4is1VRbTXqiur69cuqAjLqCejCqgU-YLt0oydlYxunKxS0/w640-h360/1703435989108114-5.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="640" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Fortu</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdUShbM11hr2tgiBy5tTM9QtkdrDPr4wqJ8yedwkze4xdmpLZj_rbcuds9Ah4_J2TsJtAynjP3UXwIRDSMqMMFkkD1Gj3pC4is1VRbTXqiur69cuqAjLqCejCqgU-YLt0oydlYxunKxS0/s1600/1703435989108114-5.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><br /><div style="text-align: justify;"><span>Lalu, UGM Harmoni itu apa? UGM Harmoni merupakan pertunjukan yang menampilkan instalasi seni merangkai bunga </span><span><i>beyond art.</i></span><span> Sebenarnya selain karpet bunga yang menjadi andalan, ada pula karya lain. Di antaranya instalasi rangkaian bunga yang berbentuk sepeda, buku, kipas, dan kursi.</span></div><br /><div style="text-align: justify;">Namun, mohon maaf. Yang kupotret cuma karpet bunga. Mengapa? Karena lupa. Maklumlah. Hari keburu gelap dan kami mesti segera pulang. Dasaaar.</div><br /><div style="text-align: justify;">Barangkali kalian bertanya-tanya, "Karpet bunga itu dibuat dari bunga segar atau bunga imitasi? Apa tidak sayang bunga-bunganya kalau kemudian layu dan cuma dibuang? Bukankah itu pemborosan?"</div><br /><div style="text-align: justify;">Tenanglah. Tidak semua bunga yang dipakai merupakan bunga segar. Sebagian merupakan bunga imitasi yang dibuat dari klobot (kulit jagung). Jadi setelah pertunjukan selesai, bunga-bunga imitasinya masih bisa dimanfaatkan.</div><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcRUsfI6lYUHlPpgX5d19u2yd4frmZKca6pCL9vvCdWEYKB2qyKMAyAUzhK1wyxmo8faVCU2Cwn7V7-A73Ie3QG8gh3V1l-D3f29g2QMxda7V5JYE1Myo6ieK8ZY56vVw3X8U56JQfsiA/w408-h640/1703435972055747-6.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="408" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcRUsfI6lYUHlPpgX5d19u2yd4frmZKca6pCL9vvCdWEYKB2qyKMAyAUzhK1wyxmo8faVCU2Cwn7V7-A73Ie3QG8gh3V1l-D3f29g2QMxda7V5JYE1Myo6ieK8ZY56vVw3X8U56JQfsiA/s1600/1703435972055747-6.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><br /><div style="text-align: justify;">Kalau tentang pemborosan, rasanya kok tidak. Karena sebenarnya, bunga-bunga klobot itu sengaja dibeli dari pengrajin tingkat UMKM. Terkhusus pengrajin perempuan penyangga ekonomi keluarga.</div><br /><div style="text-align: justify;">Begitulah faktanya. UGM asyik 'kan? Meskipun sepintas lalu tampak sebagai sarana buat hip hip hura belaka, pembuatan instalasi seni merangkai bunga tersebut ternyata berfaedah secara sosial ekonomi.</div><br /><div style="text-align: justify;"><span>Jadi gimana, nih? Kembali berminat pada UGM atau </span><span><i>kekeuh</i></span><span> berpaling darinya?</span></div><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRGlbWoNPsK7oEsYPS1E0EeuzPbnWNZs9m-O1MPEOq1ncGZDkA_xIWYMGLpW7LpPXViXhQKO5i5pFpESUS0ZOQG_rq2DcxNSzGfT5-PzX__gFfT7lJbbOaDRNptMCjeHG5y77JQywwwK4/w480-h640/1703435967312140-7.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Ammar</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRGlbWoNPsK7oEsYPS1E0EeuzPbnWNZs9m-O1MPEOq1ncGZDkA_xIWYMGLpW7LpPXViXhQKO5i5pFpESUS0ZOQG_rq2DcxNSzGfT5-PzX__gFfT7lJbbOaDRNptMCjeHG5y77JQywwwK4/s1600/1703435967312140-7.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_231224_233148_400.sdocx-->Agustina Purwantinihttp://www.blogger.com/profile/15330382576717209359noreply@blogger.com58tag:blogger.com,1999:blog-5526951904752781208.post-44490864369001285772023-12-17T23:27:00.003+07:002023-12-25T16:39:18.606+07:00Ide Berfoto di Titik Nol <span><b>Ide Berfoto di Titik Nol Yogyakarta</b></span>
<br /><br /><span>HALO, Sobat Pikiran Positif? Gimana, gimana? Aroma liburan makin tercium kuat? Kalau di sekitaran Titik Nol Yogyakarta, dekat domisiliku, sudah liburan banget nuansanya.</span><div><br /></div><div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheT0sd6iqx5mAQXAlnT7c9ZRRiNjKppvMuF0XOifnm8hLn_L6h_KnbR-TiDq-M_x9Or-4dUhJsJyo86b7MencjVI0imgIPXfrOh81XcBD6SBZec_OtDGkwlRWTDp92SulvMwyFv6gBzrQ/w512-h640/1702879081238545-0.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="512" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /><br /><br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheT0sd6iqx5mAQXAlnT7c9ZRRiNjKppvMuF0XOifnm8hLn_L6h_KnbR-TiDq-M_x9Or-4dUhJsJyo86b7MencjVI0imgIPXfrOh81XcBD6SBZec_OtDGkwlRWTDp92SulvMwyFv6gBzrQ/s1600/1702879081238545-0.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNiCec2v1Gqx9dwCF1pewsUv62MOfjw6oPlNedg1HlFJmcGl1R2DEcWS-tRtAy1zq3DmTPcuHb2cIqsRoS5xENvo7w5Q0lW1i2bKGx_lgXIibjnB2yjgOuCFFEhZWF7NtwHq28abbc55Q/w480-h640/1702879070049925-1.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNiCec2v1Gqx9dwCF1pewsUv62MOfjw6oPlNedg1HlFJmcGl1R2DEcWS-tRtAy1zq3DmTPcuHb2cIqsRoS5xENvo7w5Q0lW1i2bKGx_lgXIibjnB2yjgOuCFFEhZWF7NtwHq28abbc55Q/s1600/1702879070049925-1.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /></div><div><span>Pada hari-hari biasa bukan akhir pekan saja sudah terasa liburan. Terlebih pada hari-hari belakangan. Jelang libur Natal dan Tahun Baru 2024. Makin pekat deh, atmosfer liburannya. </span>
<br /><br /><span>Malioboro dan area Titik Nol lebih padat daripada biasanya. Bus besar pariwisata makin banyak yang melintas. Akibatnya, aku sebagai warlok tidak berani beli makan di warung padang seberang jalan. </span><br /><br /><span>Yaaa gimana, ya? Seorang manusia imut sepertiku kayaknya susah dilihat, deh. Sekalipun sudah mengenakan pakaian genjreng, tetap saja para pengemudi kendaraan melaju dengan kecepatan yang tak mungkin kujeda untuk nyeberang. Huuuaaa. </span>
<br /><br /><span>Ketambahan pada dasarnya aku penakut dalam hal menyeberang jalan. Alhasil, kalau nyeberang aku selalu cari barengan. Kadang kala pun minta tolong diseberangkan kepada Pak Polisi atau Petugas Parkir. </span>
<br /><br /><span>Nah, nah. Solusiku dalam menyeberang itu bisa kalian pakai jika sedang liburan di Yogyakarta. Terkhusus manakala kalian liburan di Titik Nol Yogyakarta. </span><br /><br /><span>O, ya. Apakah kalau ke Yogyakarta, kalian pasti ke Malioboro? Pasti ke sekitaran Titik Nol juga? Oke, deh. Ke mana pun destinasinya, kalian tentu tak lupa pepotoan 'kan? Ngomong-ngomong kalau di seputaran Titik Nol Yogyakarta, di manakah spot foto favorit kalian?</span>
<br /><br /><span>Apakah di sini? Di Ngejaman ini? Yang lokasinya di antara gereja dan istana presiden (Gedung Agung). Yang dahoeloe, zaman ketika kakekku remaja, area Ngejaman ini menjadi tempat nongkrong sore-sore para kawula muda. </span>
<br /><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirMkUke-VPLbheuMsjoZuFIvpDWNyPZOxBBkz6xoMrybLQOPPAqPsCwSjNPYxMj4iJbbfcz2Wjr9lJoWBfzsDWVWVcgqdCyr0ESqRVzoyX__Hdl2_85dnZVSw3vtgcBqaTGl-AK5O9-Fk/w480-h640/1702830419078810-0.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /><br /><br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirMkUke-VPLbheuMsjoZuFIvpDWNyPZOxBBkz6xoMrybLQOPPAqPsCwSjNPYxMj4iJbbfcz2Wjr9lJoWBfzsDWVWVcgqdCyr0ESqRVzoyX__Hdl2_85dnZVSw3vtgcBqaTGl-AK5O9-Fk/s1600/1702830419078810-0.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiImlx_nzDZnTBmBo42Km31Hk_OIpTn3Q4SJYXzHsfp906f8XURI4RQus9Enzj20GyVnRQIXswSWfAznAnygVoBUMwz5dB-H4ZZpXbpGwtl-6hbDh0QTKcqdEudFQ9nOG8kG1sKfGXrMkY/w480-h640/1702830373954814-1.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiImlx_nzDZnTBmBo42Km31Hk_OIpTn3Q4SJYXzHsfp906f8XURI4RQus9Enzj20GyVnRQIXswSWfAznAnygVoBUMwz5dB-H4ZZpXbpGwtl-6hbDh0QTKcqdEudFQ9nOG8kG1sKfGXrMkY/s1600/1702830373954814-1.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><br /><span>Apakah di sini? Di depan gerbang Gedung Agung, yang merupakan istana kepresidenan di Yogyakarta? </span>
<br /><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFvxQRpfDMU4E4Cmzp1c-x43XbGUL9M_TGe4LrxAgFPz0YtXcUh6vr3he6NLzt-vgGAgKyndPhFc5IkDgfQKZqVf-ONyKw-t8Z9bVQPkjYmXtu2q3fAHJ7sXv-hNTXQ4QV_1ahsMX0XsY/w480-h640/1702830364539631-2.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFvxQRpfDMU4E4Cmzp1c-x43XbGUL9M_TGe4LrxAgFPz0YtXcUh6vr3he6NLzt-vgGAgKyndPhFc5IkDgfQKZqVf-ONyKw-t8Z9bVQPkjYmXtu2q3fAHJ7sXv-hNTXQ4QV_1ahsMX0XsY/s1600/1702830364539631-2.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><br /><span>Ataukah tepat di perempatan Titik Nol Yogyakarta ini? </span>
<br /><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWVabQT6Ecmpt4QLzvTnrdx8Cg1w9-4DALczX0uJUMweBFoqp73z_MOQMdLXmZ4sFSDH68zvJ_n5TY_DZc5iQwnGZMxT1YiaxMTt0jW35NuMfeH6fTXe26kLMvePASBQhYFKL5Yjkla1A/w480-h640/1702830356876846-3.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWVabQT6Ecmpt4QLzvTnrdx8Cg1w9-4DALczX0uJUMweBFoqp73z_MOQMdLXmZ4sFSDH68zvJ_n5TY_DZc5iQwnGZMxT1YiaxMTt0jW35NuMfeH6fTXe26kLMvePASBQhYFKL5Yjkla1A/s1600/1702830356876846-3.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><br /><span>Atau, di trotoar yang tepat persis ada di depan Kantor Pos Besar Yogyakarta? Yakni di titik yang merupakan <i>the real</i> nol kilometer. Jangan lupa, itungan jarak memang dimulai dari depan kantor pos. Dari 0 Km itu.</span></div><div><br /></div><div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjokI_16VvxTSpBa_SpWfArfbSa2B3hjWKBO-__C2fBxdlFdrz4EiA0slQx-xPaGlDUGgl9a8j4dMi_zDwAPLiI0VXfFXDpFldUYLgitbtHX1TItRB1hgdsnbINJ5mVMwH7d4djJRYxAA4/w480-h640/1702879064340327-2.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjokI_16VvxTSpBa_SpWfArfbSa2B3hjWKBO-__C2fBxdlFdrz4EiA0slQx-xPaGlDUGgl9a8j4dMi_zDwAPLiI0VXfFXDpFldUYLgitbtHX1TItRB1hgdsnbINJ5mVMwH7d4djJRYxAA4/s1600/1702879064340327-2.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /></div><div><span>Ya ampuuun, lama-lama aku ngakak sendiri melihat foto-fotoku di atas itu. Untung saat iseng pepotoan begitu, tak ada tetanggaku yang tiba-tiba melintas dan menyapa. </span>
<br /><br /><span>Eetapiii ... mungkin sebetulnya ada yang lewat dan melihat, tetapi tidak paham kalau itu aku. Maklumlah ya pakai masker. Yup! Foto-foto tersebut memang dibuat semasa aturan wajib bermasker di tempat umum masih berlaku.</span>
<br /><br /><span>Perlu diketahui juga, sesungguhnya aku pepotoan tanpa rencana. Ceritanya selalu sama, kok. Ide pepotoan di area Titik Nol Yogyakarta munculnya saat perjalanan pulang ke rumah. Sengaja banget jalan kaki sebab ingin sekalian healing. </span>
<br /><br /><span>Daripada healing di poliklinik jiwa, bukankah lebih baik healing dengan cara pura-pura jadi wisatawan yang sedang pepotoan, dalam rangka liburan di Titik Nol Yogyakarta? Haha!</span>
<br /><br /><span>Baiklah. Sekian tulisan ringan ini. Semoga ada faedahnya dan bisa menghibur. Plus dapat menginspirasi buat pepotoan di area Titik Nol Yogyakarta.</span><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_231217_231332_094.sdocx--></div><div><span><br /></span></div><div><span><br /></span></div>Agustina Purwantinihttp://www.blogger.com/profile/15330382576717209359noreply@blogger.com31tag:blogger.com,1999:blog-5526951904752781208.post-83784860671514207682023-12-10T23:32:00.000+07:002023-12-10T23:32:14.511+07:00Workshop Penulisan Sejarah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span ;="">HALO Sobat PIKIRAN POSITIF. Hati ini aku mengikuti acara yang amat berfaedah, lho. Yup! Itulah acara Workshop Penulisan Sejarah. Penyelenggaranya Komunitas Malamuseum. HTM-nya 10 ribu rupiah saja. Terlalu murah pokoknya.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div style="text-align: start;"><br></div><div style="text-align: start;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZJBr2eQJ6Zx52Nwde7PyYvltCo-xyOE7ETtTDLS_ODU0xyWKGXT66_hq-3HhRWzW1-Hs55dE-Whm1lT5Rz2KhyVpKa_SEKVUXvsv8hRsVtEZJ9-ceSwpLiiJcDYB6nVrZ7SJ39Bk-ohU/s1600/1702225925457949-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZJBr2eQJ6Zx52Nwde7PyYvltCo-xyOE7ETtTDLS_ODU0xyWKGXT66_hq-3HhRWzW1-Hs55dE-Whm1lT5Rz2KhyVpKa_SEKVUXvsv8hRsVtEZJ9-ceSwpLiiJcDYB6nVrZ7SJ39Bk-ohU/s1600/1702225925457949-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><span ;="">Memang terlalu murah karena ilmu yang kudapat sangat padat merapat. Bukan merayap. Otakku yang sedang agak lelah pun lumayan kepayahan mengikuti pemaparan narsum. Hahaha!</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span ;=""><br></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span ;="">Serius. Aku jadi tahu cara berselancar demi mendapatkan referensi sejarah yang akurat. Intinya, sang narsum menginformasikan kepada kami mengenai a-z cara pemanfaatan internet, untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk penulisan sejarah.</span><br><br><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUL60_wKmmuVnax73KN4x4qnkyTcT_aSk5filGJIMMHBbpDJ2cAf-Z6dVxJ5xbvFnC8EhbO6WM_1Pb7t-pwSOu0VKL7q1H7ZbdhXKC8XfRzjYzcB-U2dHSEVwtbCgRNQmoBWzb3J23dac/s1600/1702225918652793-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUL60_wKmmuVnax73KN4x4qnkyTcT_aSk5filGJIMMHBbpDJ2cAf-Z6dVxJ5xbvFnC8EhbO6WM_1Pb7t-pwSOu0VKL7q1H7ZbdhXKC8XfRzjYzcB-U2dHSEVwtbCgRNQmoBWzb3J23dac/s1600/1702225918652793-1.png" width="400">
</a>
</div><br><br><span ;="">Yang cukup menantang, kami diajak Praktik Menulis Sejarah. Untung praktiknya berkelompok. Tidak individual. Lumayan degdegan aku, tuh. Peserta paling tua, tetapi merasa paling kurang referensi soalnya. Hahaha!</span>
<br><br><span ;="">Mula-mula semua peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok berisi 3 orang. Kemudian kami harus membuat konten sejarah untuk diunggah di Instagram. Boleh reel, feed, atau story. </span>
<br><br><span ;="">Tentu ada pemantik ide untuk bikin konten tersebut. Adapun pemantik yang diterima masing-masing kelompok berupa sejumlah arsip sejarah.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span ;=""></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioRCUojIpj4vt2EOhgI-xc-QxKJUG4WQ-qZEOEU2mRgk_MoD4ZPJnpRUg-ZB4XeAwjhLf5LnN5LM84ucI6w96O5eXjBtO7as_hP0N8P2hZ7F4WQN9HvFviNlxE7N_mF28WVKUeDnXw8rs/s1600/1702225909867597-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioRCUojIpj4vt2EOhgI-xc-QxKJUG4WQ-qZEOEU2mRgk_MoD4ZPJnpRUg-ZB4XeAwjhLf5LnN5LM84ucI6w96O5eXjBtO7as_hP0N8P2hZ7F4WQN9HvFviNlxE7N_mF28WVKUeDnXw8rs/s1600/1702225909867597-2.png" width="400">
</a>
</div><br><br><span ;="">Istimewanya, ar</span><span ;="">sip yang diberikan kepada peserta berkaitan dengan program Pameran Arsip dan Seni Historiafest Malam Museum dengan tema “Baboe en Djongos: Pekerja Rumah Tangga Pada Masa Kolonial”. Alhasil, aku merasa ini seperti bocoran alus tentang pameran itu.</span>
<br><br><span ;="">O, ya. S</span><span ;="">atu kelompok yang kontennya terbaik mendapatkan mini doorprize. Nah. Berhubung kelompokku tidak menang, tentu saja aku tak tahu apa mini doorprize-nya. </span><br><br><span ;="">O, iya. Tiap kelompok berisi 3 orang. Teman kelompokku bernama Tya dan Dimas. Keduanya genZy. Lebih tua beberapa tahun daripada anakku. Untunglah jiwaku gaul dan tetap muda. Jadinya, enggak kagok aku berkomunikasi dengan mereka. Yeah, mau bagaimana lagi. Nyaris semua pesertanya genZy kok, ya. Hahaha!</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span ;=""><br></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span ;=""><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZLvr9BVd96X7y3u1SqcooSbeB8iefOJqb3mFmnfa__hJhUVWg5T179QiJwTsG3nDdfRx6YvM52JdmM210JW2StNIUvuhLpppQYrdnqE_q-q_BZhcE0KfTRTVyZlLz_yR6cjyH7UwuAXs/s1600/1702225896193256-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZLvr9BVd96X7y3u1SqcooSbeB8iefOJqb3mFmnfa__hJhUVWg5T179QiJwTsG3nDdfRx6YvM52JdmM210JW2StNIUvuhLpppQYrdnqE_q-q_BZhcE0KfTRTVyZlLz_yR6cjyH7UwuAXs/s1600/1702225896193256-3.png" width="400">
</a>
</div><br></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Baiklah. Begitu saja cerita singkatku. Semoga menginspirasi, menghibur, dan bisa memantik motivasi untuk giat belajar di usia berapa pun. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br>
<!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_231210_231429_087.sdocx--><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvasTu3p7Hu6eqmNNuDY2wWxBEbozPRY2JWslQD1D68QH4AsN1xzA_FA_nZAaQdYfgSOzMkBl72ufiBJ-jRJkS0SRYtySKF0KiD8iJhDGX1wr1lyUEH2mp0EztSn_2t_5-3c9qp-cwAJQ/s1600/1702224952149010-0.png" imageanchor="1">
</a><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvasTu3p7Hu6eqmNNuDY2wWxBEbozPRY2JWslQD1D68QH4AsN1xzA_FA_nZAaQdYfgSOzMkBl72ufiBJ-jRJkS0SRYtySKF0KiD8iJhDGX1wr1lyUEH2mp0EztSn_2t_5-3c9qp-cwAJQ/s1600/1702224952149010-0.png" imageanchor="1">
</a>
</div>Agustina Purwantinihttp://www.blogger.com/profile/15330382576717209359noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5526951904752781208.post-39943034716173883562023-12-03T21:47:00.000+07:002023-12-03T22:00:39.628+07:00Aku & Museum Benteng VredeburgAPA kabar Sobat PIKIRAN POSITIF? Semoga tidak sedang bete bin gabut, ya? Etaaaapi kalau memang sedang bete dan gabut, kenapa enggak <i>healing</i> ke Museum Benteng Vredeburg saja?<div><div><br></div><div>Yoiii. Museum Benteng Vredeburg (MBV) berlokasi di Kota Yogyakarta. Jadi, saranku itu terkhusus buat kalian yang tinggal di Yogyakarta. Atau, sedang berada di Yogyakarta walaupun ber-KTP luar planet. Enggak sekadar luar pulau. Hahaha!</div><div><br></div><div>Ngomongin MBV tak pernah ada tuntasnya bagiku. Lokasinya yang luas, ruangannya yang banyak, koleksi bersejarahnya yang banyak, hantunya yang banyak .... Eh?!</div><div><br></div><div>Kalian pasti sudah tahulah, ya. Di Yogyakarta ada banyak tempat menarik, baik yang bercitarasa heritage maupun kekinian. Sebut saja Tugu Pal Putih, Malioboro, Kraton Yogyakarta, Tamansari Watercasstle. Ah, pokoknya banyaaak.</div><div><br></div><div>Nah. Dari sekian banyak itu, kenapa hanya ada sebuah tempat di pusat Kota Yogyakarta yang bikin aku tergila-gila? Yang tak pernah bikin bosan walaupun kerap banget kukunjungi dan kulewati. </div><div><br></div><div>Sejak aku kuliah sampai anakku kuliah, kerjaanku ya ke situ lagi ke situ lagi. Sampai-sampai aku selalu tahu perubahan harga tiket masuknya. Bahkan, pergeseran letak meriam di halaman tengahnya pun aku tahu. Ckckck!</div><div><br></div><div>Yoiii. Secinta itu aku pada bangunan MBV itu. Terbius aku pada keindahan dan segala kisah yang disimpannya. Ini betul-betul anugerah. Aku jatuh hati pada tempat yang amat mudah diakses. Lhah lokasinya sangat strategis, kok.</div><div><br></div><div>Anehnya, banyak orang tidak <i>ngeh</i> dengan lokasinya, padahal mereka kerap pepotoan dan nongkrong di depannya. Bila aku mengunggah foto di spot-spot menarik di seantero MBV, banyak yang nanya, itu di mana? Ketika kujawab di MBV, mereka malah nanya alamat MBV. Lhaaah. Menyedihkan enggak, sih?</div><div><br></div><div>MBV itu 'kan berada di sekitaran Titik Nol Yogyakarta. Tepat berseberangan dengan istana kepresidenan, yaitu Gedung Agung. Jadi, <i>why oh why</i> sampai tidak <i>ngeh</i> huuhuhuu ....</div><div><br></div><div>BTW aku pun telah beberapa kali menulis tentang MBV atau kegiatan-kegiatan di MBV di blog www.tinbejogja.com ini. Silakan telusuri saja, deh. Menarik-menarik pokoknya. </div><div><br></div><div>Singkat cerita, Museum Benteng Vredeburg itu memang andalanku banget. Kalau ada teman dari luar kita kuajak ke situ. Buat ngobrol di halamannya nyaman dan aman dari pengamen Malioboro yang terlampau atraktif. </div><div><br></div><div>Kalau buat pepotoan gimana? Wow! Di Museum Benteng Vredeburg tersedia banyak spot instagramable, dong. Bahkan, tak sekadar instagramable. Seperti yang kalian lihat pada foto-foto di bawah ini, MBV pun menyediakan spot yang sesuai dengan tema buku yang kuiklankan. Hehehe ...<br><div><br></div></div><div><br></div><div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnOwwPX8lXVHjSbzmeIYfBPlA_SiiwJOKCVKqdVb9iMSRTCr7CA3NfGEX7mHcWv-hBeDCE7N-zHyLHkueWvHrNL4Ww_N0rlMzqARhiD5vb-RDg9yUG-68GVPshrLSR681wPSpEK04g1JE/w480-h640/1665910804797816-0.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480"></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnOwwPX8lXVHjSbzmeIYfBPlA_SiiwJOKCVKqdVb9iMSRTCr7CA3NfGEX7mHcWv-hBeDCE7N-zHyLHkueWvHrNL4Ww_N0rlMzqARhiD5vb-RDg9yUG-68GVPshrLSR681wPSpEK04g1JE/s1600/1665910804797816-0.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDOI3sbWNPf19LzgrQzjeVLa9RLEt-w-x6nUzw7N44gMsT-3RIfL8Op_lvIW7ReHLgdayd0vzEIprK9ZAwFpQViFP4oJady5n7mRt1EF42rKQWqCjHLZfEcrYqLDUF4hyrRMnhyphenhyphenBpffd8/w480-h640/1665910794211057-1.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480"></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDOI3sbWNPf19LzgrQzjeVLa9RLEt-w-x6nUzw7N44gMsT-3RIfL8Op_lvIW7ReHLgdayd0vzEIprK9ZAwFpQViFP4oJady5n7mRt1EF42rKQWqCjHLZfEcrYqLDUF4hyrRMnhyphenhyphenBpffd8/s1600/1665910794211057-1.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtYv6uxt6x3UusqbvknzBajmHRcmD2Qe83dJvnGKcLV_DkWISP_EQOvPM-CYJVWEq61exhRfqlEij25_YljKZjHrb9qUu1Esvafsj8UHBk7bQY4zZ5lP_HuVA0v8o-kTGXt5VLzTAep_g/w480-h640/1665910783360407-2.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480"></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br></td></tr></tbody></table>Kalau dua foto yang berikutnya, tentu beda tema. Yang dua terbawah ini temanya reunian kuliah. Sekaligus kami "meninjau" perbedaan situasi dan kondisi Museum Benteng Vredeburg, antara tempo doeloe pas kami kuliah dengan situasi dan kondisinya di zaman now. Hahaha!</div><div> </div><div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv0c_m1dAC0vz8druFM4Cs3nmGgcX2xctfJbCSbG13MRQW0UnHErVi3ul-KYwF0E8DilKTK81p_x7WMsyvDzeoDeCpH0Z6YmRghyvZcf_0xfvZ90x5___7-58FbF0Pr2p6Cvrc-x4zOps/w480-h640/1665910764478048-4.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480"></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv0c_m1dAC0vz8druFM4Cs3nmGgcX2xctfJbCSbG13MRQW0UnHErVi3ul-KYwF0E8DilKTK81p_x7WMsyvDzeoDeCpH0Z6YmRghyvZcf_0xfvZ90x5___7-58FbF0Pr2p6Cvrc-x4zOps/s1600/1665910764478048-4.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9qpb3emPpl9-Ahr8OIXgeJFfAuAa2fZDpNOSk0DHOSSatOvT6C5ZExjW9iDtVpGbtMnLvwh_71w_Kl8c88oDyvzBIWrQv-Dz2y7WNQqVmKya7VZmpRtWJC1ItE_DYVZAQL69sZXj-anY/w480-h640/1665910747273566-5.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480"></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br></td></tr></tbody></table>Jadi gimana, nih? Kapan kalian <i>healing</i> dan hahahihi di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta? Kabari aku, ya. Aku mau nebeng pepotoan di situ. </div><div><br></div><div><br></div><div><br></div><div><br></div><div><br></div></div>Agustina Purwantinihttp://www.blogger.com/profile/15330382576717209359noreply@blogger.com24tag:blogger.com,1999:blog-5526951904752781208.post-73706332520490299242023-11-19T20:55:00.003+07:002023-11-19T21:17:26.923+07:00BRI untuk Indonesia<div style="text-align: center;"><span><b>128 Tahun yang Adaptif dan Luar Biasa</b></span><br /></div>
<div><br /><span> </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">HALO Sobat Pikiran Positif? Aku mau cerita tentang BRI (Bank Rakyat Indonesia), nih. Yang rupanya pada 2023 ini telah mencapai usia 128 tahun. Wow, itu satu abad lebih!</span></div><div><span> </span>
<br /><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqGPu-CH_HKLIsk12MRbDDveqnRQV9xSF5qxhjxQoCMq507nJpuCBZqjSFfkrzZe21N-bgU3mDOlLLPWk5Qf4HtH2GsIfDnqoyFJt6ic_acaQfwj7M-4uDkxMgOUixlBry8mEkW6tUXkk/w385-h400/1700402122770927-0.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="385" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokumentasi BRI<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqGPu-CH_HKLIsk12MRbDDveqnRQV9xSF5qxhjxQoCMq507nJpuCBZqjSFfkrzZe21N-bgU3mDOlLLPWk5Qf4HtH2GsIfDnqoyFJt6ic_acaQfwj7M-4uDkxMgOUixlBry8mEkW6tUXkk/s1600/1700402122770927-0.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Sungguh sebuah pencapaian yang patut diapresiasi. Ternyata sudah selama itu BRI melayani rakyat Indonesia. Terlepas dari segala kelebihan dan kekurangannya, berarti BRI terbukti tangguh. Mampu bertahan eksis dari generasi ke generasi.</span><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;">
<br /></span></span></div><div><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><span><b>Sejarah Singkat BRI </b></span>
<br /></span></span></div><div><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><span>Cikal bakal BRI berdiri tanggal 16 Desember 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah. </span><span>Tentu belum menyandang nama BRI. Masih memakai nama dalam bahasa Belanda, yaitu De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden. Yang di kemudian hari dikenal juga dengan nama Bank Priayi. </span><span>Pendirinya Raden Bei Aria Wirjaatmadja.</span>
<br /></span></span></div><div><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><span>Bank Priayi itu berdinamika sesuai dengan kebutuhan dan kondisi zaman. Mengalami reorganisasi, bahkan perubahan nama. Hingga akhirnya tibalah babak baru, yang dimulai sejak Indonesia merdeka tahun 1945. </span>
<br /></span></span></div><div><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><span>Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1946 Pasal 1, BRI dinyatakan sebagai bank pemerintah pertama di Republik Indonesia. Namun, operasionalnya terhenti pada tahun 1948 karena pecah perang untuk mempertahankan kemerdekaan RI. Setelah Perjanjian Renville operasionalnya kembali berjalan, tetapi dengan nama baru, yaitu BRIS (Bank Rakyat Indonesia Serikat).</span>
<br /></span></span></div><div><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><span>Setelah kembali menjadi BRI, pada tahun 1960 malah berganti nama lagi menjadi BKTN (Bank Koperasi Tani dan Nelayan). BKTN itu peleburan dari BRI, BTN (Bank Tani dan Nelayan), dan NHM (Nederlandsche Handels Maatschapij).</span>
<br /></span></span></div><div><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><span>Pada tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam BI (Bank Indonesia) menjadi BIUKTN (Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani, dan Nelayan). Tak terlalu lama kemudian, pada 18 Desember 1968 berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 1968, BRI kembali dinyatakan sebagai bank umum. </span>
<br /></span></span></div><div><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><span>Kemudian pada tanggal 1 Agustus 1992, berdasarkan UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 21 Tahun 1992, status BRI berubah menjadi Perseroan Terbatas. Kepemilikannya 100 % di tangan pemerintah RI. </span>
<br /></span></span></div><div><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><span>Namun, pada tanggal 10 November 2003 ada keputusan untuk menjual 30% saham BRI. Jadi, BRI menjadi perusahaan publik dengan nama resmi P. T. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., Perseroan Terbuka, sampai sekarang.</span>
<br /></span></span></div><div><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><span>Begitulah faktanya. BRI sudah lama sekali membersamai kita. Merupakan salah satu bank tertua di Indonesia, yang masih beroperasi hingga sekarang. Sejak zaman BRI tempo doeloe hingga era digitalisasi</span><span><b> </b></span><span>BRI</span><span><b> </b></span><span>saat ini.</span>
<br /></span></span></div><div><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><span><b>Tumbuh Kuat dan Hebat karena Adaptif</b></span>
<br /></span></span></div><div><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><span>Orang Indonesia tentu tak asing dengan BRI. Walaupun bukan nasabah, pastilah tahu keberadaannya. </span><span>Sejauh masih berdomisili di wilayah NKRI, sungguh keterlaluan kalau sampai tidak tahu BRI sama sekali. </span>
<br /></span></span></div><div><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><span>BRI untuk Indonesia (baca: seluruh rakyat Indonesia), lho. Kantor cabangnya ada di mana-mana. Informasi yang kuperoleh, hingga akhir tahun 2022 BRI punya 449 unit kantor cabang di Indonesia. Belum lagi outletnya yang berjumlah ribuan. Plus sejumlah kantor perwakilan di luar negeri. Antara lain di Hongkong, Singapura, Taiwan, dan Amerika Serikat.</span>
</span><br /></span></div><div><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="355" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-tfm_jxPEAwOGjnXCbAz0ZPs5wdhXSypMvZSYms4_gCfFds6WwOBYwCboa9qlz6PPXOuQ44gHb5cKl4NDYa-8Y0PDC2SVw4Gy0eXvwSMeukY_56OebynuDHlLLJmjJRvSXwZU2enXtTk/w640-h355/1700402118936757-1.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="640" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokumentasi BRI<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-tfm_jxPEAwOGjnXCbAz0ZPs5wdhXSypMvZSYms4_gCfFds6WwOBYwCboa9qlz6PPXOuQ44gHb5cKl4NDYa-8Y0PDC2SVw4Gy0eXvwSMeukY_56OebynuDHlLLJmjJRvSXwZU2enXtTk/s1600/1700402118936757-1.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Kantor cabang BRI tak cuma ada di perkotaan, tetapi merambah sampai ke pelosok-pelosok Indonesia raya. Itulah sebab</span><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">nya sejak masih SD, aku sudah tahu BRI. Sementara domisiliku tatkala itu di sebuah desa sepi meskipun berstatus sebagai ibukota kecamatan. Masih tahun 90-an pula. </span><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;">
<br /></span></span></div><div><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Ketika itu di kampung kami, kalau ada orang yang berkata mau pergi ke bank, serta-merta yang melintas di benak hanyalah BRI. Dia pasti hendak ke kantor BRI. Entah untuk utang-piutang, entah untuk urusan tabungan. </span><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;">
<br /></span></span></div><div><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Ada satu rumusan unik yang kuingat. Pada zaman itu kalau ada yang pergi ke BRI, dia dianggap kaya dan keren. Mana ada orang miskin bisa menabung di bank? Mana ada orang miskin berani berutang pada bank yang mensyaratkan adanya jaminan? Hanya orang kaya yang punya aset berharga, yang bisa dijadikan jaminan berutang pada bank.</span><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;">
<br /></span></span></div><div><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Alhasil kepalaku membesar, ketika suatu hari almarhum bapak mengajakku ke BRI. Tujuannya membuka rekening tabungan buatku. Tabungan khusus pelajar, tetapi aku lupa namanya.</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Jika mengaitkan rumusan unik tersebut dengan situasi sekarang, aku jadi geli. Mengapa? Karena sekarang aku lumayan sering ke kantor BRI. Hanya saja kenyataannya, aku belum bisa disebut keren dan kaya. Hehehe ... </span><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;">
<br /></span></span></div><div><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Lagi pula, ternyata bukan cuma orang kaya raya yang bisa meminjam modal usaha dari BRI. Siapa saja termasuk orang-orang dari golongan menengah ke bawah, asalkan sanggup mematuhi syarat dan ketentuan yang diberlakukan, bisa mendapatkan pinjaman modal usaha. </span><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;">
<br /></span></span></div><div><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Kiranya hal tersebut sesuai dengan semangat reorganisasi yang dilakukan BRI pada tahun 1992. Tatkala itu dilakukan pemisahan bank umum dari sektor keuangan. Tujuannya memperkuat industri perbankan dan berfokus pada pemberdayaan perekonomian masyarakat.</span><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;">
<br /></span></span></div><div><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Komitmen BRI untuk peningkatan perekonomian masyarakat konsisten dijalankan. Tak mengherankan kalau BRI kemudian ditahbiskan menjadi Pahlawan</span><span style="font-family: georgia; font-size: medium;"><b> </b></span><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">UMKM</span><span style="font-family: georgia; font-size: medium;"><b>. </b></span><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Kenyataannya memang demikian. Banyak pelaku UMKM yang tertolong oleh kucuran dana usaha dari BRI.</span><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;">
<br /></span></span></div><div><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Zaman berubah. Sudut pandangku terhadap BRI juga berubah. </span><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Seiring dengan inovasi-inovasi dan adaptasi yang dilakukannya. Kiranya inilah kunci yang membuat BRI bisa bertahan.</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">BRI memang adaptif dengan dinamika zaman. K</span><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">eanekaragaman layanan perbankan yang ditawarkannya, yang mampu melayani kebutuhan lintas generasi, merupakan buktinya.</span><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">
<br /></span></div><div><span style="font-family: georgia; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Ngomong-ngomong kalau kalian bertanya mengenai hubunganku dengan BRI, tentu bakalan kujawab "sangat baik". Apa alasannya? Karena sejak tahun 2010 aku menjadi nasabah setianya melalui jalur Simpedes (Simpanan Pedesaan). Ini nih, buktinya. </span></div><div style="text-align: justify;"><span> </span>
<br /></div><div><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK8GlvaaERPwPP4AvbrVvj9chE_IPJdACnki1q6veioCcV7n6__n0MjRSay_gu_TQX-f8CIBfug8qfaPXPsOJ6JORazSUuwVHDGbCRw71eNdDPZJUmRSYiadv-HRqyjNv_MJ7dbo8FIlI/w547-h640/1700402113873870-2.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="547" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK8GlvaaERPwPP4AvbrVvj9chE_IPJdACnki1q6veioCcV7n6__n0MjRSay_gu_TQX-f8CIBfug8qfaPXPsOJ6JORazSUuwVHDGbCRw71eNdDPZJUmRSYiadv-HRqyjNv_MJ7dbo8FIlI/s1600/1700402113873870-2.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Lalu, mengapa kupilih Simpedes? Sementara diriku merupakan warga kota? Penyebabnya simpel saja. Saat itu uang yang kubawa ke kantor cabang terdekat, hanya cukup untuk membuka rekening Simpedes. </span><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">
<br /></span></div><div><span style="font-family: georgia; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia; font-size: medium;"><span>Jangan buru-buru berkomentar, "Kenapa tidak buka rekening secara online?" Hmm. Bukankah 13 tahun lalu digitalisasi BRI belum sekeren sekarang? Aku pun belum kenal internet. </span>
<br /></span></div><div><span style="font-family: georgia; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia; font-size: medium;"><span>Jadi, bersyukurlah kalian wahai generasi milenial dan genZy. Kini digitalisasi BRI telah massif untuk seluruh programnya. Bahkan, BRI berbaik hati mengklasifikasikan cara kalian mengatur keuangan. </span>
<br /></span></div><div><span style="font-family: georgia; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia; font-size: medium;"><span>Silakan cermati gambar di bawah ini. Lalu, jadikan pertimbangan untuk merencanakan pengaturan keuangan kalian.</span></span></div><div><span style="font-family: georgia; font-size: medium;"> </span>
<br /><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaNLkhXAC1erMtXdAlSsVtVebCzBYL9WBLgaGlU_A-X-1Z6MAwAzRe1J4YDdfryFEhhXWo1ERMoov1ebhLGZDdMNJEdhe-9C8z1oZ6NQJlvXrc3KJLgMfTSGM-3xZG8Q2ZXJkJmzBRixk/w512-h640/1700402109277170-3.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="512" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokumentasi BRI<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaNLkhXAC1erMtXdAlSsVtVebCzBYL9WBLgaGlU_A-X-1Z6MAwAzRe1J4YDdfryFEhhXWo1ERMoov1ebhLGZDdMNJEdhe-9C8z1oZ6NQJlvXrc3KJLgMfTSGM-3xZG8Q2ZXJkJmzBRixk/s1600/1700402109277170-3.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Sekali lagi, terlepas dari segala kelebihan dan kekurangannya, sejauh ini aku masih percaya bahwa memang BRI untuk Indonesia (seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali). Iya, BRI masih sangat layak kita jadikan solusi perbankan andalan. </span><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;">
<br /></span></span></div><div><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Bagaimana bisa ragu, jika kinerja keuangannya senantiasa kuat? Pada kuartal III tahun 2023 saja, BRI berhasil mencetak laba sebanyak 44,21 triliun rupiah. </span><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;">
<br /></span></span></div><div><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><span><b>Penutup</b></span><span> </span>
<br /></span></span></div><div><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><span>Demikian ceritaku tentang BRI (Bank Rakyat Indonesia), yang tak pernah berhenti untuk berinovasi demi kepuasan seluruh nasabahnya. Yang kukenal sejak aku masih anak-anak hingga sekarang, saat aku sudah punya anak.</span>
<br /></span></span></div><div><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><span>Memang cepat sekali waktu berlalu. Menyebabkan banyak hal berubah. Kiranya dalam hal ini hanya satu yang tak berubah, yaitu tetap setianya BRI untuk Indonesia. </span>
<br /></span></span></div><div><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><span>Selamat menapaki tahun yang ke-128, BRI!</span><br /></span></span></div><div>
<span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Semoga tetap kuat dan hebat sehingga bisa melayani masyarakat dengan optimal.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></span></div><div>
<span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /><br /><span>REFERENSI</span>
<br /><br /><span>bri.co.id</span><br /></span></span>
<span style="font-family: georgia; font-size: medium;">kompas.com</span><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></span>
<span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Pengalaman pribadi</span><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: georgia;"><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_231119_205028_398.sdocx--></span></span><div><span style="font-family: georgia; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span><br /></span></div><div><span><br /></span></div><div><span><br /></span></div></div>Agustina Purwantinihttp://www.blogger.com/profile/15330382576717209359noreply@blogger.com38tag:blogger.com,1999:blog-5526951904752781208.post-1621533501397338662023-11-12T21:13:00.000+07:002023-11-12T21:13:40.933+07:00Mari Menyeduh Semangat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg365rgmJt1QTcjXj0vkFwSG9nSUm-ech7CnJXYXf3SBXRn-2yOT3QHyVY8rNWEDgE31JxZ1Ergf96PRTqryLMXXoYUnWpCxQ2qWpa0u7sayXZcM-qAnKFpyvC6MfX0IQwHVdkUmZi6LUvC/s1600/Sudahkah+kauseduh+secangkir+hangat+semangatmu_.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg365rgmJt1QTcjXj0vkFwSG9nSUm-ech7CnJXYXf3SBXRn-2yOT3QHyVY8rNWEDgE31JxZ1Ergf96PRTqryLMXXoYUnWpCxQ2qWpa0u7sayXZcM-qAnKFpyvC6MfX0IQwHVdkUmZi6LUvC/s320/Sudahkah+kauseduh+secangkir+hangat+semangatmu_.png" width="320"></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">HALO Sobat PIKIRAN POSITIF? Apakah masih penuh semangat sejauh ini? Hingga bulan ke-11 tahun ini?</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Tak terasa, ya. Tahun 2023 tahu-tahu sudah sampai di November. Mana sudah nyaris pertengahannya pula. Apa kabar resolusi tahun baru dulu? Dalam rangka menyambut datangnya 2023 dulu itu?</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Sudah sejauh apa eksekusinya? Sudah seberapa banyak pencapaiannya? Atau, jangan-jangan malah masih banyak yang belum dieksekusi? Atau ... malah belum ada yang dieksekusi sama sekali? </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Tenang, tenang. Andai kata sungguhan resolusi 2023 kalian belum ada yang tercapai sedikit pun, bahkan belum kalian usahakan sama sekali, tak perlu frustrasi. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Aku tak mengajari kalian untuk santuy saja dalam mengkhianati resolusi lho, ya. Bukan begitu konsepnya. Idealnya, resolusi tahun baru itu ya dipatuhi. Bukan dijadikan resolusi untuk tahun baru berikutnya. Hehehe ...</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Akan tetapi, begini. Aku yakin di balik belum terlaksananya resolusi kalian, pasti ada hal-hal yang menjadi alasan kuat. Bisa jadi resolusi kalian zonk semua sampai 2023 mau habis, tetapi justru punya pencapaian-pencapaian dahsyat di bidang lain. Yang justru di luar senarai resolusi.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Nah, nah. Kalau seperti itu 'kan berarti kalian tak perlu frustrasi. Itungannya tetap sukses mengukir prestasi. Soal tak patuh resolusi, itu perkara lain. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Mungkin kalian akan menanyakan, "Gimana kalau resolusi masih zonk plus belum memiliki pencapaian apa pun di luar yang telah diresolusikan?"</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Hmm. Ya sudah, sih. Yang penting tetap semangat saja. Kalau mulai merasa kekurangan semangat, ayolah bergegas menyeduh semangat lagi. Oke? </div></div>
Agustina Purwantinihttp://www.blogger.com/profile/15330382576717209359noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5526951904752781208.post-71677228659394286122023-11-05T07:30:00.001+07:002023-11-09T11:25:12.724+07:00Jogja Street Sculpture 2023<div><div><span><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheDRNd3iLtzvlXXmmf0nt6Fs4gNG-oe827ugymYpsCGqtpCMdJ6v7TZU4CYyrbKh4ucP3CGAXruitcDBqwHPLpet2wpsE6z2IYW0ZVdylDPuNvA3FSeGFzD-gVo3Sh4WONG3Zec_4u4Hc/w480-h640/1699202924025401-0.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div style="text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /></span></div><p style="text-align: left;"><span></span></p><div><span><span><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span>HALO Sobat PIKIRAN POSITIF. Kali ini aku hendak bercerita tentang</span><span> Jogja Street Sculpture Project (JSSP) #5 yang telah membuatku memperoleh hadiah berupa uang.</span> </div><p style="text-align: justify;"></p><p style="text-align: justify;"><span>Kok bisa? Bisa, dong. Aku 'kan ikut lomba foto & video yang diselenggarakan oleh panitia </span><span>JSSP #5 dan Alhamdulillah menjadi juara ketiga untuk kategori foto. </span></p><p><span> </span>
<br /><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoGbyS1bhTVMY88BQFPszMPhfVGgBkUf9V-wQZFZR9l0dNy-comcttF6AxH66_Wp2KL9pKnCWZO6cLnb8RDA0Ijwuq4Xo-YJNPv-FC2fR_IMyM_oQl4QkxKtjsPx1tti-70NSY9SepP64/w412-h640/1699202919718386-1.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="412" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Capture Dokumentasi JSSP #5<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoGbyS1bhTVMY88BQFPszMPhfVGgBkUf9V-wQZFZR9l0dNy-comcttF6AxH66_Wp2KL9pKnCWZO6cLnb8RDA0Ijwuq4Xo-YJNPv-FC2fR_IMyM_oQl4QkxKtjsPx1tti-70NSY9SepP64/s1600/1699202919718386-1.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><p><br /><br /></p><p style="text-align: justify;"><span>Lomba foto dan video itu bertema "Merespons Tema JSSP #5. Adapun tema JSSP #5 yang berlangsung sejak 16-28 Oktober 2023 adalah "Ruwat Gatra Rasa: Redefining Form and Space". </span>
<br /><br /><span>Jadi, peserta lomba dituntut sensitif dan kreatif dalam menerjemahkan makna karya-karya yang dipamerkan. Untung saja ada satu karya yang sangat memikatku. Plus paling bisa kupahami maknanya. Karya itu berjudul "Phubbing/Gemawai". Senimannya bernama Hilman Syafriadi.</span></p><p><span> </span>
<br /><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiybzT0OvfuJrcKt5vZopFFYwZWH9jnebDa8TsRhnIvO_NztMzbbkeDbhIgWrQaHFy3ju1KOL2QZGpgNS_rNzXNceXMINKmy-bPRfKhQ_ZPDG7IxP06_8sshAfB1HBQaFLCOKG9A0-Pc20/w480-h640/1699202910000657-2.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiybzT0OvfuJrcKt5vZopFFYwZWH9jnebDa8TsRhnIvO_NztMzbbkeDbhIgWrQaHFy3ju1KOL2QZGpgNS_rNzXNceXMINKmy-bPRfKhQ_ZPDG7IxP06_8sshAfB1HBQaFLCOKG9A0-Pc20/s1600/1699202910000657-2.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><p><br /><br /></p><p style="text-align: justify;"><span>Phubbing berarti mabuk gawai. Tak bisa lepas dari gawai. Sekalipun sedang berdekatan dengan orang lain, orang yang mabuk gawai cenderung mengabaikannya. Yup, dunia maya dirasakannya lebih memikat. </span>
<br /><br /><span>Ngomong-ngomong demi membuat foto sesuai dengan ideku, yang kuyakini bisa merespons tema "Phubbing/Gemawai" secara tepat, sampai dua kali aku datang ke Malioboro. Apa boleh buat? Aku harus mengambil buku yang sesuai dulu sebagai properti berfoto. Alhasil, beginilah hasilnya.</span></p><p><span> </span>
<br /><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhraxa4D3WnwrrpVcEwKGRoGGryscHNsEP5aqsvJHuAlo-aTpOoR1PaKBKNGwhU9NUBBD7AHPGA34Tpgmexl7noDlf4rQi5j3OCOjY3-VFiJf2wC3aaWmF1a82hXXUzrAUMvL5gtxI4SSo/w480-h640/1699202903554912-3.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhraxa4D3WnwrrpVcEwKGRoGGryscHNsEP5aqsvJHuAlo-aTpOoR1PaKBKNGwhU9NUBBD7AHPGA34Tpgmexl7noDlf4rQi5j3OCOjY3-VFiJf2wC3aaWmF1a82hXXUzrAUMvL5gtxI4SSo/s1600/1699202903554912-3.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRuV7mDg0AItdGWKeQ8h2JRhFoqLWv3BYTJHJFcL-jrhSQWS4F84Sv22cNhpdyfsh1QeUyT76OtysdLVmaV3On_6a6USJLEur3SEQWIoNYMP-0cTZ9X4LVZV0ucXVsEMfJsXZLYNnBOKs/w480-h640/1699240127576982-0.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRuV7mDg0AItdGWKeQ8h2JRhFoqLWv3BYTJHJFcL-jrhSQWS4F84Sv22cNhpdyfsh1QeUyT76OtysdLVmaV3On_6a6USJLEur3SEQWIoNYMP-0cTZ9X4LVZV0ucXVsEMfJsXZLYNnBOKs/s1600/1699240127576982-0.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Terniat berpose memang. Sudah kuniati menebalkan muka saat bergaya bersama patung-patung. Pokoknya saat itu orang-orang yang lewat dan senyum-senyum memperhatikan, kucueki setengah mati. Hahaha! Untunglah hasilnya lumayan manis. </span></div><div style="text-align: justify;"><span><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span>O, ya. Di bagian telinga patung-patung berjudul "Phubbing" tertempel benda pipih segiempat warna hitam. Itu menyimbolkan HP (gawai). </span></div><div style="text-align: justify;"><span><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span>Adapun buku yang kujadikan properti berpose dapat dilihat pada foto berikut. Apakah kalian pernah membacanya?</span></div><div><span> </span></div><div><span><br /></span></div><div><span><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgafQQCtYF742INXk7XCj1u2sNB0dZR8dKXkF6fwNnTqzGOhY-B3OUb1ERXe0Li_aQ3ajNFeBBNBzJoVQ8WvsPGP1tBOP0B3fWdme32r-4v8P9-qdUt_oZUSe2ussDtevAA6ge5q5H3DA/w480-h640/1699240526746395-0.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgafQQCtYF742INXk7XCj1u2sNB0dZR8dKXkF6fwNnTqzGOhY-B3OUb1ERXe0Li_aQ3ajNFeBBNBzJoVQ8WvsPGP1tBOP0B3fWdme32r-4v8P9-qdUt_oZUSe2ussDtevAA6ge5q5H3DA/s1600/1699240526746395-0.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /></span></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Pasti kalian bertanya-tanya. </span><span>Jogja Street Sculpture Project #5 itu apa? Gampangannya, itu merupakan ajang pamer patung-patung di jalanan (ruang publik). </span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Biasanya 'kan pameran patung diselenggarakan di sebuah gedung atau tempat khusus. Dengan demikian, hanya pengunjung pameran yang berinteraksi dengan patung-patung yang dipamerkan.</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Lain halnya dengan </span><span>Jogja Street Sculpture Project #5. Dalam gelaran tersebut, hasil karya para pematung dipamerkan di kawasan Malioboro. Mulai dari ujung utara hingga ujung selatan. Mulai dari plang nama Jalan Pasar Kembang hingga bulatan-bulatan tempat duduk di perempatan Titik Nol Yogyakarta.</span>
<br /></div><div><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKpgPmHzS-twaftj0_tCcAomQ_fn2-lXibvFdQ0MlGoMfnr1o-i9msIJFEbEFr5NX6-Kfcz139fOkfZuVwiEqDVv70CYbFYQ2kNEKj5SVqGLAxw0tjsOtqdMm3pZrvm-HMibloIyl6uws/w422-h640/1699202900006240-4.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="422" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKpgPmHzS-twaftj0_tCcAomQ_fn2-lXibvFdQ0MlGoMfnr1o-i9msIJFEbEFr5NX6-Kfcz139fOkfZuVwiEqDVv70CYbFYQ2kNEKj5SVqGLAxw0tjsOtqdMm3pZrvm-HMibloIyl6uws/s1600/1699202900006240-4.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Total ada 30 patung yang dipajang. Terdiri atas karya dari 22 seniman, 5 kelompok seniman, dan 3 seniman undangan. Seniman undangannya adalah Nasirun, Putu Sutawijaya, dan Ugo Untoro. </span></div><div><span> </span></div><div><br /></div><div><span></span><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKufG2uXMinPCLNXz9zrtWLKfccQpr3kZbrrpr4VYXJ1xNy9kYoMDh9AFZsr0Cnr8NYc6jpbfzUT8Y0vNfsmYQtq3LjqV4vmsWGnyhxzHLZQo9JdPh4ARPsVoZhn9GX19YX4Xbug9Lrrc/w480-h640/1699243531345528-0.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKufG2uXMinPCLNXz9zrtWLKfccQpr3kZbrrpr4VYXJ1xNy9kYoMDh9AFZsr0Cnr8NYc6jpbfzUT8Y0vNfsmYQtq3LjqV4vmsWGnyhxzHLZQo9JdPh4ARPsVoZhn9GX19YX4Xbug9Lrrc/s1600/1699243531345528-0.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFtOYrRZ43sEDsz7n0xUftqDO1s6ppLTg_1miADNDkCTaF7Vdg5m9qYC9wgjnfuevUNLJEoz6AHVY-EmGZCpF6FwDyxQgJ2bzuwnI0S0YOcZkQ-0pcbPguxvarK1zXXC6RETBhS1czIjo/w480-h640/1699243524114883-1.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFtOYrRZ43sEDsz7n0xUftqDO1s6ppLTg_1miADNDkCTaF7Vdg5m9qYC9wgjnfuevUNLJEoz6AHVY-EmGZCpF6FwDyxQgJ2bzuwnI0S0YOcZkQ-0pcbPguxvarK1zXXC6RETBhS1czIjo/s1600/1699243524114883-1.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Jika kamu ingin melihat semuanya, silakan datang langsung ke Malioboro. Secara resmi pameran memang telah ditutup pada tanggal 28 Oktober lalu. Namun, patung-patung masih dipajang sampai tanggal 16 November 2023 nanti.</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Baiklah. Sebagai penutup, mari makan nasi kucing di angkringan. Minumnya susu jahe panas. Ditemani Spiderman dan Petruk.</span></div><div><span> </span>
<br /><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixGArcpLIPAldY3wn6OaVtZZ7PmxAAJylUiydSgVdQS8GDeRnq10ae_g8QMjgGekz33CcpQUR861Xh5vOGwMgrtTY4SNhIMX4zXrfmbRHuArF6K200AT40ikuNURe2onaCq8Gb0cyq5vg/w480-h640/1699202894093006-5.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixGArcpLIPAldY3wn6OaVtZZ7PmxAAJylUiydSgVdQS8GDeRnq10ae_g8QMjgGekz33CcpQUR861Xh5vOGwMgrtTY4SNhIMX4zXrfmbRHuArF6K200AT40ikuNURe2onaCq8Gb0cyq5vg/s1600/1699202894093006-5.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_231105_233649_685.sdocx--></div>Agustina Purwantinihttp://www.blogger.com/profile/15330382576717209359noreply@blogger.com34tag:blogger.com,1999:blog-5526951904752781208.post-18569904096039962462023-10-29T23:08:00.002+07:002023-11-09T11:30:00.035+07:00Blogger dan Sumpah Pemuda<div style="text-align: justify;"><span>Halo, Sobat PIKIRAN POSITIF. Walaupun kurangkai tulisan ini tanggal 29 Oktober, kuucapkan Selamat Hari Blogger Nasional dan Selamat Hari Sumpah Pemuda. </span><br /></div>
<div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Kok bisa, ya? </span><span>Hari Blogger Nasional dan Hari Sumpah Pemuda berurutan jatuhnya? Jangan-jangan memang disengaja? Hari Blogger Nasional sengaja ditetapkan pada tanggal 27 Oktober? Supaya </span><span><i>nyambung</i></span><span> dengan Hari Sumpah Pemuda keesokan harinya?</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Entahlah kebenarannya bagaimana. Namun, yang jelas aku berpikir bahwa ada benang merah yang menghubungkan antara Hari Blogger Nasional dan Hari Sumpah Pemuda.</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Tunggu, tunggu. Kalian jangan salah sangka, ya? Jangan buru-buru menyimpulkan bahwa kedua hari khusus itu kusebut punya benang merah sebab usia para blogger muda-muda. Sementara tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Hmm. Sama sekali tidak begitu, ya. Terlebih faktanya, sebagian blogger ada yang berasal dari zaman kolonial. Tak usah jauh-jauh. Aku contohnya. Haha!</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Mayoritas blogger memang berusia muda. Paling tidak sejauh pengamatanku, banyak yang mulai jadi blogger semasa kuliah. Kemudian aktif ngeblog hingga usai kuliah. </span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Pada masa-masa mencari pekerjaan pun masih aktif. Barulah ketika diterima kerja di sebuah perusahaan/kantor, lalu </span><span><i>mundur</i></span><span> </span><span><i>alon-alon</i></span><span>. Hehehe ... Tidak semua begitu, sih. Cuma lumayan banyak setahuku.</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Sudah, sudah. Mari kembali ke benang merah. </span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Begini. Menurutku, Hari Blogger Nasional dan Hari Sumpah Pemuda dibuat berurutan agar para blogger Indonesia mampu berbahasa Indonesia secara baik dan benar. </span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Jangan lupa. Salah satu ikrar pemuda Indonesia dalam kongres 28 Oktober 1928 lalu adalah "berbahasa satoe bahasa Indonesia". Oke?</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Eh, jangan serta-merta berpikir rumit bila mendengar istilah "berbahasa Indonesia secara baik dan benar". Mulai saja dari yang paling simpel. Misalnya dengan belajar menulis "di" dan "di-" secara tepat.</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Jangan lagi menulis DI PUKUL karena yang benar DIPUKUL. Jangan lagi menulis DIRUMAH sebab yang benar DI RUMAH.</span>
<br /></div><div><br /></div><div><div style="text-align: justify;"><span>Nah. Enggak rumit 'kan? Masak sih, mengaku blogger kok tak bisa mempergunakan "di" dan "di-" secara tepat? </span></div><div style="text-align: justify;"><span> </span></div><div style="text-align: justify;"><span> </span></div><div style="text-align: justify;"><span> </span><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_231029_230558_429.sdocx--></div><div><span><br /></span></div><div><span><br /></span></div></div>Agustina Purwantinihttp://www.blogger.com/profile/15330382576717209359noreply@blogger.com34tag:blogger.com,1999:blog-5526951904752781208.post-73381605401033826972023-10-22T22:23:00.002+07:002023-11-09T11:34:06.918+07:00Abon Brambang Pemboros Nasi<div style="text-align: justify;"><span>HALO, Sobat PIKIRAN POSITIF? Apakah kalian sedang galau gara-gara lapar? Ingin makan nasi, tetapi bosan sebab lauknya itu-itu saja? Atau, sedang mencari lauk kering yang bercitarasa cetar menggoda?</span><br /></div>
<div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Tenanglah. Itu solusinya mudah, kok. Tak sepelik urusan copras-capres. Oops!</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Hmm. Kita balik ngomongin lauk kering sajalah. Lebih membumi ketimbang ngomongin strategi politik tingkat tinggi. Oke?</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Begini. Tempo hari aku merasa ogah-ogahan makan nasi gara-gara bingung hendak pakai lauk apa. Sementara setelah sekian lama makan roti dan mi, aku kangen nasi. Ckckck! Dasar manusia memang banyak maunya.</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Kemudian tak dinyana tak diduga, aku melihat sebuah kiriman obrolan di WAG komunitas menulisku. Yang mengirim seorang teman yang biasa kami sapa Bunda Sulis. </span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Kirimannya berupa foto sebuah produk. Disertai narasi begini: <i>Abon Brambang Dapur Bunda Sulis kembali tersedia, ya.</i></span></div><div style="text-align: justify;"><span><i> </i></span>
<br /></div><div><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-hPt9ErOyafSbDxHAjDRSNKn9_aqrlPgc74wHbOQ_Yf0Swi_f7rtu3E88UFXWsfeHjMgkujt6kT9axdOmwRdiNE-gWtsnM3KNYbF4hw2BuVtG73uieyXZTE5le89ip1sa1Fwrx3QtPlg/w480-h640/1697988177600449-0.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-hPt9ErOyafSbDxHAjDRSNKn9_aqrlPgc74wHbOQ_Yf0Swi_f7rtu3E88UFXWsfeHjMgkujt6kT9axdOmwRdiNE-gWtsnM3KNYbF4hw2BuVtG73uieyXZTE5le89ip1sa1Fwrx3QtPlg/s1600/1697988177600449-0.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Wow! Pucuk dicinta ulam tiba. Aku yang sedang mikirin Nicholas Saputra, eh, mikirin lauk maksudnya hihihi ... menjadi tergugah. Ingin membelinya. Siapa tahu cocok dengan seleraku?</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Apesnya, aku malah lupa order gara-gara habis buka WA langsung bikin PR dari kelas menulis. Setelah sekian hari baru teringat lagi.</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Singkat cerita, si abon brambang akhirnya sukses kuterima. Harga per botolnya Rp25.000,00 dengan berat 80 gram. Produk ini tanpa penyedap rasa buatan, tanpa pengawet, dan ada logo halalnya. Tersedia dalam 3 kategori rasa, yaitu (1) gurih, (2) pedas, (3) super pedas.</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Aku memiliki yang rasa gurih dan pedas. Namun, saat ini yang sudah kubuka (kucicipi) baru yang pedas. Yang ternyata rasanya memang sungguhan pedas.</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Semula ketika baru masuk mulut belum terasa pedas, sih. Lambat-laun pedasnya terasa nyata. Wah?! Yang super pedas pasti lebih menggigit pedasnya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span> </span>
<br /></div><div><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw9O-hq0UZnSGU_KWMLGmgcDAU2fQwIgxrSp2ra2blpMFKzvchyphenhyphen_9ZaHH_i0klJ2g0H1kSfBPAml3X6uTFph8zaL1FhwJT_mPh0UmwS-4vqoTI8Z2o37d4y3fKXk4ZjUJJwCkAzXuUfNo/w480-h640/1697988173527522-1.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw9O-hq0UZnSGU_KWMLGmgcDAU2fQwIgxrSp2ra2blpMFKzvchyphenhyphen_9ZaHH_i0klJ2g0H1kSfBPAml3X6uTFph8zaL1FhwJT_mPh0UmwS-4vqoTI8Z2o37d4y3fKXk4ZjUJJwCkAzXuUfNo/s1600/1697988173527522-1.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1iYj7iWnnfo_M3bA9_fXoRKoMzUfiEZRHzjKZrawqA5HajmsXZpyV1QD4q3D90Hs_tAAxstBvbp1glA-tolo5HNJVl7d0i8dafawpFOK1r7JmkA_Swqjn_p3AeVBLIUepP9Yga1unzz0/w480-h640/1697988168834895-2.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1iYj7iWnnfo_M3bA9_fXoRKoMzUfiEZRHzjKZrawqA5HajmsXZpyV1QD4q3D90Hs_tAAxstBvbp1glA-tolo5HNJVl7d0i8dafawpFOK1r7JmkA_Swqjn_p3AeVBLIUepP9Yga1unzz0/s1600/1697988168834895-2.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Menurut estimasiku, yang gurih nanti pasti lebih nyaman kunikmati. Terlebih bagi orang-orang yang takut cabai. Pasti mereka bakalan aman dan nyaman, jika berlauk abon brambang dari Dapur Bunda Sulis ini.</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Yeah ... saking nyamannya sampai tak terasa bolak-balik nambah nasi. Hahaha! </span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>O, ya. Abon brambang ini kujadikan lauk nasi putih dan nasi singkong (yang berwarna kuning itu). Semua cocok sekali rasanya. Untunglah aku tak pernah masak nasi dengan jumlah berlimpah ruah. Jadi, tidak bisa nambah-nambah. Amaaan.</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Lalu, apa saja komposisi abon brambang itu? Sesungguhnya amat simpel dan minimalis. Sesuai dengan label di tiap botol, komposisinya adalah cabai, bawang, brambang, teri, dan kacang.</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Bawang itu maksudnya bawang putih. Adapun brambang adalah bawang merah. Sementara kacang yang dipakai adalah kacang tanah. </span>
<br /></div><div><br /></div><div><div style="text-align: justify;"><span>Nah, gimana? Sudah terbayangkan atau belum jika semua bahan tersebut digoreng dan disatukan menjadi abon brambang? Yang kemudian dimakan dengan nasi hangat?</span><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_231022_221717_556.sdocx--></div><div><span><br /></span></div><div><span><br /></span></div><div><span><br /></span></div></div>Agustina Purwantinihttp://www.blogger.com/profile/15330382576717209359noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-5526951904752781208.post-17216039638854677892023-10-15T23:27:00.002+07:002023-11-09T11:42:04.054+07:00Festival Angkringan Yogyakarta 2023<div><p style="text-align: justify;"><span>HALO, Sobat PIKIRAN POSITIF. Aku mau cerita sedikit tentang FAY (Festival Angkringan Yogyakarta) 2023, yang berlangsung tanggal 6-8 Oktober lalu.</span></p><p><span> </span>
<br /><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtMQXOilBza_HzCIn-ehvRpeNhyafWbSsD3nDQ1FqpOQwfM-pfReuwQ9yBG4NsytteWGEBTUqbwANzqMesmd70wdamYMm_RS95k11cm1LQ20gYWc9Fyq-Qct0RlbdTRWVG2xmq3oaAOiQ/w480-h640/1697387242770234-0.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtMQXOilBza_HzCIn-ehvRpeNhyafWbSsD3nDQ1FqpOQwfM-pfReuwQ9yBG4NsytteWGEBTUqbwANzqMesmd70wdamYMm_RS95k11cm1LQ20gYWc9Fyq-Qct0RlbdTRWVG2xmq3oaAOiQ/s1600/1697387242770234-0.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>FAY 2023 itu rupanya baru pertama kali diselenggarakan. Namun, tahun depan bisa diadakan lagi kalau memang diminati masyarakat. </span><span>Demikian janji Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, </span><span>Ibu Veronica Ismuwardani.</span><span> </span><br /></div>
<div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Perlu diketahui, FAY 2023 digelar dalam rangka HUT Kota Yogyakarta yang jatuh pada tanggal 7 Oktober. Adapun pada tahun 2023 ini, Kota Yogyakarta merayakan ulang tahunnya yang ke-267. Wow! Sudah <i>sepuh</i>, ya? Hahaha! </span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Akan tetapi, Kota Yogyakarta itu istimewa. Kian <i>sepuh</i> malah kian gemar bersolek, lho. Tak usah jauh-jauh untuk mencari buktinya. Cermati saja foto berikut. </span></div><div style="text-align: justify;"><span> </span>
<br /></div><div><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlNJUnCUpxp-4XQue1Xg7sNwPzyUPzOBHWiwpG-HK-HOuJU1MGfd3P6x7OUJzH46-kR3KukkYI5P4rZw2VtZOMv7WgBEQsLaZBZZXmpCLtmnaYGu4kTfdYNvEeu_Fusip4e1oDvTDNKMw/w480-h640/1697387237285201-1.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlNJUnCUpxp-4XQue1Xg7sNwPzyUPzOBHWiwpG-HK-HOuJU1MGfd3P6x7OUJzH46-kR3KukkYI5P4rZw2VtZOMv7WgBEQsLaZBZZXmpCLtmnaYGu4kTfdYNvEeu_Fusip4e1oDvTDNKMw/s1600/1697387237285201-1.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Foto di atas memperlihatkan panggung Plaza Ngasem. Tjakeup 'kan? Nah. Panggung bagus tersebut justru baru ada setelah Yogyakarta lebih tua. Bukankah itu berarti makin berumur makin suka bersolek?</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Festival Angkringan Yogyakarta 2023 dibuka secara resmi oleh </span><span>Bapak Singgih Raharjo, </span><span>Pj Walikota Yogyakarta. Pada Jumat, tanggal 6 Oktober 2023. Dalam kesempatan itu, beliau ditemani oleh istri dan beberapa pejabat terkait.</span></div><div style="text-align: justify;"><span> </span>
<br /></div><div><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPztOJnc9Nv7i96kw0WFEVMOrd4xSMtVniJXC1O2ZJMFgbvmknypgTJfNKuylyr3DZBfRwDK05CN7Zvv7ygCNr6FwszcxeVCh3hGHN0k9NaRqLxx0ImY-a6ImxmrCFl0SXglle6uitvKc/w379-h640/1697387233777555-2.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="379" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPztOJnc9Nv7i96kw0WFEVMOrd4xSMtVniJXC1O2ZJMFgbvmknypgTJfNKuylyr3DZBfRwDK05CN7Zvv7ygCNr6FwszcxeVCh3hGHN0k9NaRqLxx0ImY-a6ImxmrCFl0SXglle6uitvKc/s1600/1697387233777555-2.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Foto di atas memperlihatkan kedatangan Pj Walikota Yogyakarta, </span><span>Bapak Singgih Raharjo. Yang berjilbab itu istri beliau. Lalu, yang berjalan paling depan adalah </span><span>Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, </span><span>Ibu Veronica Ismuwardani.</span><span> </span>
<br /></div><div><br /></div><div><div style="text-align: justify;"><span>Penyelenggaraan Festival Angkringan Yogyakarta merupakan buah dari kerja sama antara Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta dan Gekraf (Gerakan Ekonomi Kreatif) Nasional. Jadi, tak mengherankan kalau sejak awal festival berembus isu bahwa Bapak Sandiaga Uno akan hadir.</span></div><div style="text-align: justify;"><span> </span></div><div><br /></div><div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8doDfJ33WTTFx3iL7mxVLGkjx4fD7H1kVNjGRkGPen0jQIQQSXyXj3b5lmdnQyLwR3-imkU5HE07fGwt6NXJldM_JAVULHL72_lwi9stEKxz9opn5USnZGxC5oU-MeM641GVJ7CpzElk/w480-h640/1697387228487163-3.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8doDfJ33WTTFx3iL7mxVLGkjx4fD7H1kVNjGRkGPen0jQIQQSXyXj3b5lmdnQyLwR3-imkU5HE07fGwt6NXJldM_JAVULHL72_lwi9stEKxz9opn5USnZGxC5oU-MeM641GVJ7CpzElk/s1600/1697387228487163-3.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Faktanya? Faktanya FAY 2023 tetap ramai walaupun Bapak Sandiaga Uno tak muncul sampai penutupan. Semoga sih, ramainya bukan gara-gara pembagian nasi kucing gratis. Hahaha!</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>O, ya. Panitia penyelenggara memilih angkringan untuk difestivalkan sebab trennya sedang kembali naik setahun belakangan. Jadi, ke depannya sekalian akan dijadikan ikon baru Kota Yogyakarta.</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Ada pula alasan lain, mengapa tema angkringan dipilih. Yup! Tak lain dan tak bukan, sebab angkringan tercantum dalam puisi karya Penyair Joko Pinurbo (JokPin). Hmm. Kalian pasti tahu bait puisi berikut ini.</span>
<br /></div><div><br /><span><i>Jogja itu terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan</i></span><span>.</span></div><div><span> </span>
<br /><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHqmQx__q9QW7TT0kWFqvyyPmauJ7lxgE-Byjzlgbi5bJbVurrlpEbDE4pLwI8YZr3EPA7oGQwXPTfbem7SY8kR4jY1U382XSZDeWYebNOzk-CewidZ39c5WBwh3jKbFFKpIiUQR_fKNg/w480-h640/1697387222454312-4.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div style="text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHqmQx__q9QW7TT0kWFqvyyPmauJ7lxgE-Byjzlgbi5bJbVurrlpEbDE4pLwI8YZr3EPA7oGQwXPTfbem7SY8kR4jY1U382XSZDeWYebNOzk-CewidZ39c5WBwh3jKbFFKpIiUQR_fKNg/s1600/1697387222454312-4.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUolz3q6k9vog6Yr0DHcGUpXoADbQpEp1QxyMhEzzIRykq22Ng_QTUJzq2sBRMrLfJ3ub5mJrWJSZbt0GJ6rLVUgYYEsUZqelHMmbIPB88upJmMYbeAX5_TABPL_px478yk0eErJsjb8Y/w480-h640/1697387216033573-5.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUolz3q6k9vog6Yr0DHcGUpXoADbQpEp1QxyMhEzzIRykq22Ng_QTUJzq2sBRMrLfJ3ub5mJrWJSZbt0GJ6rLVUgYYEsUZqelHMmbIPB88upJmMYbeAX5_TABPL_px478yk0eErJsjb8Y/s1600/1697387216033573-5.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Demikian ceritaku tentang Festival Angkringan Yogyakarta 2023. Gimana? Menarik atau tidak?</span></div><div style="text-align: justify;"><span> </span></div><div style="text-align: justify;"><span> </span></div><div style="text-align: justify;"><span> </span><br /></div><div>
<!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_231015_231915_483.sdocx--></div></div>Agustina Purwantinihttp://www.blogger.com/profile/15330382576717209359noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-5526951904752781208.post-66268691159421223812023-10-08T23:23:00.002+07:002023-11-09T12:04:38.184+07:00Serunya Garebeg Mulud 2023<div style="text-align: justify;"><span>HALO, Sobat PIKIRAN POSITIF? Sekarang aku akan bercerita tentang Garebeg Mulud </span><span>Jimawal 1957. Yang artinya, garebeg yang diselenggarakan pada Rabiul Awal 1445 H. </span><br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Hajat Dalem Garebeg Mulud dilakukan pagi hari setelah </span><span><i>Kondur Gongso</i></span><span>. Jadi pada tahun 2023 ini, karena </span><span><i>Kondur Gongso-</i></span><span>nya pada Rabu malam, Garebeg Mulud dilaksanakan Kamis pagi. Bertepatan dengan tanggal Masehi 28 September 2023. </span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Prosesi Garebeg Mulud tersebut dimulai pukul 10.00 WIB. Bermula dari Bangsal Pancaniti di Kamandungan Lor, melewati Regol Brajanala, Sitihinggil Lor, Bangsal Pagelaran, dan berakhir di </span><span>Pelataran ingkang Kagungan nDalem Masjid Gedhe Kraton (Masjid Gedhe Kauman).</span></div><div><span><br /></span></div><div><span><br /></span></div><div><br /></div><div><span></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKPfyZF62nAfoO2wAMZ5nb0Q1-YHBkKdJ3PNwOrKUevoPmyfAmiUg-EYh8UvErWxTHD_35HElV4kJFwZniKWoWwmZYtMLyL6pEGlMJ6iHlMQlnJHm-6weXGRdXL9UHB3eeiVWPnrtDrvM/w403-h640/1696827195332330-0.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="403" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKPfyZF62nAfoO2wAMZ5nb0Q1-YHBkKdJ3PNwOrKUevoPmyfAmiUg-EYh8UvErWxTHD_35HElV4kJFwZniKWoWwmZYtMLyL6pEGlMJ6iHlMQlnJHm-6weXGRdXL9UHB3eeiVWPnrtDrvM/s1600/1696827195332330-0.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div></div><br /><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Pelataran Masjid Gedhe Kauman adalah titik terakhir dari prosesi Garebeg Maulud, yang sekaligus menjadi tempat <i>rayahan</i> (rebutan) gunungan. Oleh karena itu, orang-orang yang berniat ikut <i>rayahan</i> gunungan akan langsung menuju area Masjid Gedhe Kauman. </span></div><div><span><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span>Jika ingin menonton betapa "gilanya" situasi <i>rayahan</i> gunungan, silakan cek saja di akun-akun IG, Tiktok, atau Youtube yang menayangkannya. Sebab tempo hari fokusku di sekitar Bangsal Pagelaran, aku cuma bisa mendokumentasikan situasi di situ setelah gunungan tinggal sisa-sisa. </span></div><div style="text-align: justify;"><span> </span></div><div><span><br /></span></div><div><span><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibgQAXXjTvE58jbWT1YFXTr8Xqr_4e8GO6fWEhrzhqhjtT9_tCZrlMw2dOFRoMvdX0ZNaTCPLZOmjBlNavdqBPAnTzyaXYmb-G8vR-vfRwWvC-OoDMWeNqtVkfg735CK32y2vuZb6DXL0/w480-h640/1696827187672999-1.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibgQAXXjTvE58jbWT1YFXTr8Xqr_4e8GO6fWEhrzhqhjtT9_tCZrlMw2dOFRoMvdX0ZNaTCPLZOmjBlNavdqBPAnTzyaXYmb-G8vR-vfRwWvC-OoDMWeNqtVkfg735CK32y2vuZb6DXL0/s1600/1696827187672999-1.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div></span></div><div><span><br /></span></div><div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif7J0XTe6J-uSdbYVx0YV4V-BT9mrAZxhFUE2zyTaNvGMN0z27ylcFbN7HZCzszo-BcOuUIOvdolmXEJRq8r5v0dOprWjyyXqBgCd02gUCeFNvRmbwYT6-yiEP4r9iFd6x3QFNFGrces4/w502-h640/1696827183004197-2.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="502" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif7J0XTe6J-uSdbYVx0YV4V-BT9mrAZxhFUE2zyTaNvGMN0z27ylcFbN7HZCzszo-BcOuUIOvdolmXEJRq8r5v0dOprWjyyXqBgCd02gUCeFNvRmbwYT6-yiEP4r9iFd6x3QFNFGrces4/s1600/1696827183004197-2.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /></div><div><span><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVb89jkyZJY5dhhq2fu10UOI4YHD-3aoq5Hdl055O0ceGq8TUPqdMio9pNew_6K-rvwUpneViO1yMfgrryXEsRsJ42gb2zAz6s26ZxmGoYv4-5Sikh-lrq2vgsThR6RKQdY5yWB-9AjlI/w495-h640/1696827146166568-3.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="495" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVb89jkyZJY5dhhq2fu10UOI4YHD-3aoq5Hdl055O0ceGq8TUPqdMio9pNew_6K-rvwUpneViO1yMfgrryXEsRsJ42gb2zAz6s26ZxmGoYv4-5Sikh-lrq2vgsThR6RKQdY5yWB-9AjlI/s1600/1696827146166568-3.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /></span></div><div><span><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span>Perlu diketahui bahwa ada 5 gunungan yang diperebutkan di Pelataran Masjid Gedhe Kauman. Lalu, siapa yang membawa semuanya ke situ? Tim <i>kanca abrit, </i>dong<i>. </i></span></div><div><span><i><br /></i></span></div><div style="text-align: justify;"><span><i>Kanca abrit </i>pula<i> </i>yang membawa pulang peranti memikulnya. Kasihan juga kupikir-pikir. Keluar kraton berat, masuk kraton masih lumayan berat. Untunglah saja tim ini seragamnya memakai alas kaki. Kalau tanpa alas kaki, alangkah makin berat beban tugasnya. </span></div><div style="text-align: justify;"><span> </span></div><div><span><br /></span></div><div><span><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpQGDSTcRMNzveRO1QVF1D7M9ac3apoXfJMPfdYnDltdho1pb7TMcPDJDmiXr23ya4CeUdTvVkfZTYk81ECTPqzvsjTU-vjTD2QFr3OeHOrMKNs0Dat7iKPdK3nN90h01X9dj6Jc2MaZg/w399-h640/1696827142973508-4.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="399" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpQGDSTcRMNzveRO1QVF1D7M9ac3apoXfJMPfdYnDltdho1pb7TMcPDJDmiXr23ya4CeUdTvVkfZTYk81ECTPqzvsjTU-vjTD2QFr3OeHOrMKNs0Dat7iKPdK3nN90h01X9dj6Jc2MaZg/s1600/1696827142973508-4.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><br /></span></div><div><span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvVPUiiSpLy2PFuFygCjlgI8YnZlJfgQ2LmR_cqi0fRxBSrai_KaXHanDMqHb87VttR55wX_0rvNTefYcNtwr0ds9_Sws0kBZLeWaEMteaDqMPBNFy12f61qeFjyQNsa1BzIP58-Zwaeg/w387-h640/1696827138742788-5.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="387" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvVPUiiSpLy2PFuFygCjlgI8YnZlJfgQ2LmR_cqi0fRxBSrai_KaXHanDMqHb87VttR55wX_0rvNTefYcNtwr0ds9_Sws0kBZLeWaEMteaDqMPBNFy12f61qeFjyQNsa1BzIP58-Zwaeg/s1600/1696827138742788-5.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSMzIuxZwuGSpD9AJbn1gfGM5K3RsGHJPt1q8m7shSjHXIs9dldKfbj-c72apbuGUtzGQbQcLCvjNER1kLVCjUxPK0CETBW3r-2kOVw-ntT9w74-Xgelpn5iHGKwi7H5wWZrfHGfQlQAY/w572-h640/1696827133909263-6.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="572" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div style="text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSMzIuxZwuGSpD9AJbn1gfGM5K3RsGHJPt1q8m7shSjHXIs9dldKfbj-c72apbuGUtzGQbQcLCvjNER1kLVCjUxPK0CETBW3r-2kOVw-ntT9w74-Xgelpn5iHGKwi7H5wWZrfHGfQlQAY/s1600/1696827133909263-6.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /></span></div><div><br /></div><div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHKR9RSuC9aizPJdHCpi6LgNYO8l0oLGKs65SMoP3MK7pbH3BYyRl2i2Ipj6FjreToLOk86pOkbrJZnElLtl1A-2u5TxpDI7D-4nAJP6UaZFTeZEIvLt8uIYRZnqHTzifjbtg4lsA6V3g/w480-h640/1696782183480982-2.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHKR9RSuC9aizPJdHCpi6LgNYO8l0oLGKs65SMoP3MK7pbH3BYyRl2i2Ipj6FjreToLOk86pOkbrJZnElLtl1A-2u5TxpDI7D-4nAJP6UaZFTeZEIvLt8uIYRZnqHTzifjbtg4lsA6V3g/s1600/1696782183480982-2.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Ada 10 bregada (kesatuan prajurit) yang menyertai 5 gunungan yang akan dirayah di Pelataran Masjid Gedhe Kauman. Kesepuluh bregada itu adalah wirabraja, dhaeng, patangpuluh, jagakarya, prawiratama, ketanggung, mantrijero, nuytra, bugis, dan surakarsa.</span></div><div><span><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span>Baiklah. Supaya lebih bersemangat, mari lihat beberapa penampilan bregada Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. </span></div><div><span> </span></div><div><span><br /></span></div><div><span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhECR46mnWgnp1OlaceYixFh4fwJPbw8UAAdc9qTfZL4mfayhxMh1Kgiqh3jppHLzggoXn_K8oYkcTAHJYMZMmqFNIWlx8SG9AfI2jgroaxngR0cRcZgxXMRfXnrJSHqisnSKjIZcr1I4/w480-h640/1696827128238143-7.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhECR46mnWgnp1OlaceYixFh4fwJPbw8UAAdc9qTfZL4mfayhxMh1Kgiqh3jppHLzggoXn_K8oYkcTAHJYMZMmqFNIWlx8SG9AfI2jgroaxngR0cRcZgxXMRfXnrJSHqisnSKjIZcr1I4/s1600/1696827128238143-7.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifO4vWy4KcJP5SQVQWL5SzcN4S7SL5avw9TjhleDreEDt1Z6XLQemCeb6y_1-v0HLS2-BuKs_wZGzKJZXguwfQANGjqw8k1OVDKv6BXsGaT3e-2xFob2lhTksnIlKO3_4vFecl1Ir0tkc/w405-h640/1696827123742199-8.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="405" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifO4vWy4KcJP5SQVQWL5SzcN4S7SL5avw9TjhleDreEDt1Z6XLQemCeb6y_1-v0HLS2-BuKs_wZGzKJZXguwfQANGjqw8k1OVDKv6BXsGaT3e-2xFob2lhTksnIlKO3_4vFecl1Ir0tkc/s1600/1696827123742199-8.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div></span></div><div><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5RH55Ce8LQAA6QEZswxi9Vw9zOTvJW4FfJm9RdFV6-1-ijNgysTXP78ocf8Q4j7M_IOg44AwnPMr840B0VzvIaFrmhLa1r-P_dvtJI1wPu_YPFSnDA39IJb6A0q2k27_zBhtK9IMKjdc/w480-h640/1696782156070688-5.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5RH55Ce8LQAA6QEZswxi9Vw9zOTvJW4FfJm9RdFV6-1-ijNgysTXP78ocf8Q4j7M_IOg44AwnPMr840B0VzvIaFrmhLa1r-P_dvtJI1wPu_YPFSnDA39IJb6A0q2k27_zBhtK9IMKjdc/s1600/1696782156070688-5.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRge1PwD0szw7VQsxnHonBD_HOCd0obDjmhXcdNNjShj0dKh7UfiOYa3jZSt718Gn51izMa3wRFbes79s3cAr5-fqaPAs6NTrlIN5lbWDWXLhhG8IffvGdwGX7OSBHt41ppLVPsTtdt4w/w420-h640/1696832941702129-0.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="420" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRge1PwD0szw7VQsxnHonBD_HOCd0obDjmhXcdNNjShj0dKh7UfiOYa3jZSt718Gn51izMa3wRFbes79s3cAr5-fqaPAs6NTrlIN5lbWDWXLhhG8IffvGdwGX7OSBHt41ppLVPsTtdt4w/s1600/1696832941702129-0.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /></div><div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVdIUxekExECGJyIC0IsvAbLDzlqD7OcawwtSoMx_hpObSGTE0rHvxmpgokTXzsLLRORn-f5QMJoN2GfLcsfCMVH7WQYi-qS7NdWljG03doZ9L5MFI7x5av5e_OAkUIotaBOW1BTJnZMk/w404-h640/1696832938080738-1.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="404" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVdIUxekExECGJyIC0IsvAbLDzlqD7OcawwtSoMx_hpObSGTE0rHvxmpgokTXzsLLRORn-f5QMJoN2GfLcsfCMVH7WQYi-qS7NdWljG03doZ9L5MFI7x5av5e_OAkUIotaBOW1BTJnZMk/s1600/1696832938080738-1.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /></div><div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyoQq-U9febVP-11u5g01ibZhT5sks4VkW_3Zm0HQVXfXAPNWcQsu-qODSPx0JNArJYIQCN0_ZOGdWT0AReNTZO7ZzGxd7-13-SzC3qS2IN-U9YMvlsaCYq8iFzjyOmuca-5_VI1H2tKc/w408-h640/1696832933740043-2.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="408" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokpri Agustina<br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyoQq-U9febVP-11u5g01ibZhT5sks4VkW_3Zm0HQVXfXAPNWcQsu-qODSPx0JNArJYIQCN0_ZOGdWT0AReNTZO7ZzGxd7-13-SzC3qS2IN-U9YMvlsaCYq8iFzjyOmuca-5_VI1H2tKc/s1600/1696832933740043-2.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a>
</div><br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>O, ya. Sesungguhnya gunungan yang dibuat Kraton Yogyakarta berjumlah 7. Namun, yang 2 dikirim ke Pura Pakualaman dan Kepatihan. Di kedua tempat tersebut, gunungannya juga <i>dirayah</i>.</span></div><div><span><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span>Bagaimana nih, menurut kalian? Prosesi Hajat Dalem Garebeg Mulud dengan rayahan gunungannya memang seru toh?</span></div><div style="text-align: justify;"><span> </span></div><div style="text-align: justify;"><span> </span></div><div style="text-align: justify;"><span> </span><br /></div><div><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_231008_231432_746.sdocx--></div><div><br /></div><div><br /></div>Agustina Purwantinihttp://www.blogger.com/profile/15330382576717209359noreply@blogger.com42tag:blogger.com,1999:blog-5526951904752781208.post-68354012967179759162023-10-01T23:24:00.004+07:002023-10-06T11:08:15.585+07:00Sekaten Kraton Yogyakarta<div style="text-align: justify;"><span>HALO, Sobat PIKIRAN POSITIF? Kali ini aku akan bercerita tentang Sekaten. Terkhusus yang diselenggarakan oleh Kraton Yogyakarta.</span></div><div style="text-align: justify;"><span> </span></div><div><br></div><div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhP2q_2WQM35w0knCUcKJQa7ZpwRCsn5VbQnmwWmRl1XUTOCEd8BmEbnR6DkMAxO51j87s3-fVyY6vRTSuIW3dgJGlT9aDlgYeMcJhYccTOwor0_y76pAWPHkE3dICxni0eYhkaGo3xU3k/s1600/1696177443839401-0.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhP2q_2WQM35w0knCUcKJQa7ZpwRCsn5VbQnmwWmRl1XUTOCEd8BmEbnR6DkMAxO51j87s3-fVyY6vRTSuIW3dgJGlT9aDlgYeMcJhYccTOwor0_y76pAWPHkE3dICxni0eYhkaGo3xU3k/w480-h640/1696177443839401-0.png" width="480">
</a>
</div>Masjid Gedhe Kauman (Dokpri Agustina)<br><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Terusterang saja aku terpantik untuk menulis tentang Sekaten gara-gara komentar seorang teman blogger. Dia berkomentar di postingan IG-ku tentang Sekaten. Adapun komentarnya berupa pertanyaan, "Sekaten itu apa?"</span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Semula kukira dia bercyandyaaa. Jadi, komentarnya cuma kujawab pakai emoticon ketawa. Kukira dia sedang berkomentar jail.</span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Usut punya usut, dia berdomisili di Aceh dan memang orang sana. Jadi, pertanyaan itu bukan gurauan melainkan serius kepo. Hehe .... Maafkan aku, Kawan. </span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Baik. Mari langsung kita bahas. Kita mulai dari pertanyaan, "Sekaten itu apa?"</span></div><div style="text-align: justify;"><br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Secara umum </span><span><b><i>Sekaten</i></b></span><span> dikenal sebagai perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang diselenggarakan oleh Kraton Solo (Surakarta) dan Kraton Yogyakarta. </span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span><i>Mohon dicatat, karena aku warga DIY dan berdomisili di Kota Yogyakarta, yang kuceritakan pastilah Sekaten Kraton Yogyakarta. Ini bukan soal SARA lho, ya. Semata-mata karena aku tidak paham saja tentang Sekaten Solo. </i></span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Sekaten diawali dengan </span><span><b><i>Miyos Gongso</i></b></span><span>, yaitu dikeluarkannya sekati (sepasang) gamelan dari kraton. Pada Maulid 2023 ini, Miyos Gongso dilakukan tanggal 21 September. Bertepatan dengan tanggal 5 Mulud Jimawal 1957 atau 5 Rabiul Awal 1445 H. Waktunya Kamis malam alias malam Jumat.</span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Adapun akhir Sekaten dimulai ketika </span><span><b><i>Kondur (Mlebed) Gongso</i></b></span><span>, yaitu dikembalikannya sekati gamelan ke dalam kraton. Untuk tahun ini dilakukan tanggal 27 September. Bertepatan dengan tanggal 12 </span><span>Mulud Jimawal 1957 atau 12 Rabiul Awal 1445 H. </span><span>Waktunya Rabu malam alias malam Kamis.</span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Nah! Kurun waktu dari tanggal 5 hingga 12 Mulud Jimawal 1957 (Rabiul Awal 1445 H) itulah yang disebut Sekaten. </span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Adapun sekati (sepasang) </span><span>gamelan yang dikeluarkan dari Kraton Yogyakarta adalah Kanjeng Kiai Guntur Madu dan Kanjeng Kiai Naga Wilaga. Yang masing-masing diletakkan di Pagongan Lor dan Pagongan Kidul. </span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Selama Sekaten berlangsung, dimainkanlah sekati gamelan tersebut. Bergantian. Kalau Kanjeng Kiai Guntur Madu dimainkan, Kanjeng Kiai Naga Wilaga rehat. </span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Waktunya pagi, siang, dan malam. Berhenti manakala waktu shalat 5 waktu dan shalat Jumat.</span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Lalu, di manakah Pagongan Lor dan Pagongan Kidul itu? Keduanya terletak di Pelataran ingkang Kagungan nDalem Masjid Gedhe Kraton (Masjid Gedhe Kauman).</span></div><div><span> </span></div><div><br></div><div><span></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDlIGqYIkzRicKr6Ntz7LIaikE8OedoISvlMkwfFFhh8k9EOK_vBVrQEy-iSwZ7MPA037lBshz_ynbnzXTMzgR9I0iouzM-CSH2oS6MPAfai3ChaglIEnczvdj-OjH8ikeM1WldNZj7vk/s1600/1696177439027726-1.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDlIGqYIkzRicKr6Ntz7LIaikE8OedoISvlMkwfFFhh8k9EOK_vBVrQEy-iSwZ7MPA037lBshz_ynbnzXTMzgR9I0iouzM-CSH2oS6MPAfai3ChaglIEnczvdj-OjH8ikeM1WldNZj7vk/w480-h640/1696177439027726-1.png" width="480">
</a>
</div>Pagongan Kidul ketika tak ada Sekaten (Dokpri Agustina)<br><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Selama Sekaten juga ada pengajian dalam rangka Sekaten. Dilaksanakan tiap hari selepas Isya. </span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Ada pula makanan khas Sekaten, yaitu <i>sega gurih</i> (semacam nasi uduk dengan topping agak berbeda) dan <i>endog abang</i> (telur rebus yang diwarnai merah dan diberi hiasan).</span></div><div style="text-align: justify;"><span> </span></div><div><span><br></span></div><div><span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwyzrrmiIAXPmXMfpp_jv9ES4nTOHogCPQWyXkkPU1kdgcijmcSWmoELELPknQYhogP4kkH8cUucTObjqKTKpcsMjB_s2SEOxxNVDWPIXx97-WtQ-RHq5VwSjW3qnQhQymvQkwSJMXQ48/s1600/1696177431663146-2.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwyzrrmiIAXPmXMfpp_jv9ES4nTOHogCPQWyXkkPU1kdgcijmcSWmoELELPknQYhogP4kkH8cUucTObjqKTKpcsMjB_s2SEOxxNVDWPIXx97-WtQ-RHq5VwSjW3qnQhQymvQkwSJMXQ48/w480-h640/1696177431663146-2.png" width="480">
</a>
</div>Lapak jualan di Sekaten (Dokpri Agustina)</span></div><div><br></div><div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuCyIaidi0BXNlz_Q6fqQyCUuwFK46eoNXG80Y1IqL8aEkCkb4Ky8lgiCBM1GFFjjkNW2tLJTlzylPb6AEUwtOsftmQ_hmfFKjy_qo4t2trCs6l7yzg5fiK6_Flv8rapGK3kaEAJkyvHg/s1600/1696177426781156-3.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuCyIaidi0BXNlz_Q6fqQyCUuwFK46eoNXG80Y1IqL8aEkCkb4Ky8lgiCBM1GFFjjkNW2tLJTlzylPb6AEUwtOsftmQ_hmfFKjy_qo4t2trCs6l7yzg5fiK6_Flv8rapGK3kaEAJkyvHg/w429-h640/1696177426781156-3.png" width="429">
</a>
</div>Lapak jualan di Sekaten (Dokpri Agustina)<br><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Demikian cerita singkatku tentang Sekaten. Semoga berfaedah. Insyaallah nanti akan kusambung dengan cerita tentang Grebeg (Garebeg) Mulud. Namun, sembari menunggu bisa juga membaca <a href="https://www.tinbejogja.com/2017/11/sekaten-2017-adalah-sekaten-taun-dal.html?m=1">TULISAN LAMAKU INI</a> dulu.</span></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Sekali lagi berhubung aku tinggal di Yogyakarta, yang kuceritakan ini rujukannya Sekaten ala Yogyakarta. Walaupun garis besarnya mungkin sama, aku tidak tahu apakah ada perbedaan detil pelaksanaan, antara Sekaten Surakarta dan Sekaten Yogyakarta.</span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Jika di antara kalian ada yang paham, tolong jelaskan yuk di kolom komentar. Apakah memang ada perbedaan tata cara Sekaten di kedua wilayah itu atau tidak? Terima kasih banyak sebelumnya. </span></div><div style="text-align: justify;"><span> </span></div>Agustina Purwantinihttp://www.blogger.com/profile/15330382576717209359noreply@blogger.com52tag:blogger.com,1999:blog-5526951904752781208.post-50964542160626113052023-09-24T23:17:00.003+07:002023-10-02T10:49:12.806+07:00Sekuel Songgo Buwono<div style="text-align: justify;"><span>HALO, Sobat PIKIRAN POSITIF? Rupanya kali ini kita belum bisa </span><span><i>move on</i></span><span> ke jenis makanan lainnya. Ternyata tulisan <b>"</b></span><span><b>Songgo Buwono Atau Songgobuwono?" </b></span><span>mesti dibuatkan sekuel. </span><br></div>
<div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Mengapa? Alasannya simpel saja. Sebab ada beberapa hal yang belum kutuliskan dalam artikel sebelumnya. </span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Sementara kalau sekalian dirangkum dalam artikel sebelumnya, bakalan panjang sekali. Tentu berpotensi membosankan. Bisa-bisa malah merusak kebahagiaan kalian, deh.</span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Lalu, apa saja hal-hal yang hendak kusampaikan dalam sekuel ini? Baik. Mari langsung simak penjelasan berikut. </span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><i><span><b>Pertama, bagaimana cara makan songgo buwono?</b></span></i>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Lazimnya dimakan pakai sendok. Oleh karena itu, saat membeli songgo buwono untuk dibawa pulang (bukan dimakan di tempat), dalam kemasannya pun diberi sendok.</span></div><div style="text-align: justify;"><span> </span>
<br></div><div><br><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjlBbANcNGF2A2r09vwFEhMlgpvXrVQtCMglfig8bB6AHtueYzztGlgQ9R0mJxf5-wGCZMDP6GrbFPiiH2gM7mnXB5imNlUqg8zi4lOerIijCc3AyulbT3y_7PunWVuxu1fZVWZ7mfBw4/s1600/1695571685560754-0.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjlBbANcNGF2A2r09vwFEhMlgpvXrVQtCMglfig8bB6AHtueYzztGlgQ9R0mJxf5-wGCZMDP6GrbFPiiH2gM7mnXB5imNlUqg8zi4lOerIijCc3AyulbT3y_7PunWVuxu1fZVWZ7mfBw4/s16000/1695571685560754-0.png">
</a>
</div><br><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Tidak bisakah dilahap tanpa bantuan sendok? Bisa-bisa saja, sih. Terlebih kalau ukurannya mini. Relatif gampang dikendalikan dalam genggaman tangan. </span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Mayonaisnya tinggal dicocolkan ke kulit sus. Sementara acarnya bisa disisipkan ke dalam kulit sus.</span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Akan tetapi, kalau songgo buwono berukuran normal atau malah lebih besar daripada ukuran normal, lebih mudah kalau menikmatinya pakai sendok. </span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Jangan lupa. Makin besar ukuran berarti makin banyak isian daging cincang (giling)-nya. Kalau kita asal gigit, isian tersebut dapat berhamburan. </span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Hmm. Enggak asyik banget jadinya. Sudahlah terbuang, masih pula mengurangi keanggunan. </span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><i><span><b>Kedua, di mana bisa membeli songgo buwono?</b></span></i>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Mayoritas respons terhadap tulisan sebelumnya adalah pernyataan tentang ketidaktahuan perihal songgo buwono. Beberapa orang bahkan menyatakan tekad untuk mencarinya, bila kelak main ke Yogyakarta lagi.</span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Dua respons tersebut bikin aku terhenyak. Sekaligus berdoa agar kelak usaha mereka mencari songgo buwono dilancarkan-Nya.</span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Mengapa? Sebab tekad mereka menyadarkanku, betapa songgo buwono "tak segampang itu" dicari. </span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Sekalipun berdomisili di wilayah DIY, terkhusus Kota Yogyakarta, ternyata belum tentu sewaktu-waktu dapat membeli songgo buwono. </span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Saya </span><span><i>ngeh</i></span><span>-nya tatkala ditanya dua kawan sekota, "Mbak Tinbe kalau beli songgo buwono di mana? Aku enggak pernah nemu di penjual jajanan eee ...." </span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Sementara mereka sama-sama tinggal di kampung </span><span><i>njero beteng</i></span><span>. Yang satu di Pura Pakualaman. Yang satunya di Kraton Yogyakarta.</span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Di sisi lain, aku malah lumayan sering bersikap cuek saat melihat songgo buwono. Bukan sebab tak suka, melainkan tahu diri dengan isi dompet. Bahaya kalau terlalu sering beli songgo buwono. </span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Sampai di sini, mungkin kalian berpikir pesimis. Kalau warga </span><span><i>njero beteng</i></span><span> saja begitu, bagaimana halnya dengan wisatawan yang notabene tak berlama-lama di Yogyakarta?</span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Tenang, tenang. Untuk kaum wisatawan, terutama yang berombongan, bisa memesannya dulu ke produsen songgo buwono. Alamat dan kontaknya bisa cari-cari di internet. Atau, boleh juga bertanya kepadaku.</span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Saat ini kebetulan aku bertetangga dengan seorang pembuat aneka jajanan. Termasuk songgo buwono. Akan tetapi, camilan ningrat itu hanya dibuatnya ketika ada pesanan.</span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Kalau ada pesanan dia terbiasa melebihkan jumlah produksi. Misalnya menerima pesanan 20 buah, dia akan membuat 30 sekalian. Yang 10 biasanya dititipkannya di </span><span><b><a href="https://www.tinbejogja.com/2018/01/dedikasi-yu-hadi-gudheg.html?m=1">Gudheg Yu Hadi.</a> </b></span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Lalu, yang wisatawan perseorangan bagaimana? Tak jadi soal jika ordernya banyak. Kalau cuma mau beli satu, ya ayo persiapkan diri untuk berburu songgo buwono.</span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Di mana berburunya? Di lapak-lapak penjual jajanan di seantero Yogyakarta, dong. Siapa tahu di antara sekian banyak jajanan, di situ terselip songgo buwono?</span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Berapakah harganya? Perihal harga tentu tergantung ukuran dan isian. Makin besar makin mahal. Kalau berisi daging sapi, pasti bandrol harganya pun lebih tinggi daripada yang berisi daging ayam.</span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Begitulah faktanya. Sesuai dengan kemantapan citarasanya, harga songgo buwono memang tak ringan. Terlebih yang kualitas premium.</span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span><i><span><b>Ketiga, penjelasan tentang makna filosofi songgo buwono.</b></span></i></span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Kalian tentu masih ingat penampakan songgo buwono dalam tulisan sebelum ini. Yang ditaruh di piring. Jika lupa, silakan perhatikan saja foto berikut. Hehehe ...</span></div><div style="text-align: justify;"><span> </span>
<br></div><div><br><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZJCmDV77Yc7_d2TN9Mw93P9I1fRvjxhk7AN2z2zzOIv4m8dtx2kAYMANwcuXm_pLPLUo00vUuPE3CYR9npvepv0df7FmgpG1rSVmZKj0Gg4A11hw2m95UVY_dzweYryxIqbWFOXCqmsw/s1600/1695571677208596-1.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZJCmDV77Yc7_d2TN9Mw93P9I1fRvjxhk7AN2z2zzOIv4m8dtx2kAYMANwcuXm_pLPLUo00vUuPE3CYR9npvepv0df7FmgpG1rSVmZKj0Gg4A11hw2m95UVY_dzweYryxIqbWFOXCqmsw/w480-h640/1695571677208596-1.png" width="480">
</a>
</div><br><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Nah. Dalam tulisan terdahulu itu, sempat kusampaikan bahwa songgo buwono mengandung makna filosofis terkait kehidupan manusia. Hanya saja, belum kuberi penjelasan detil. </span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Baik. Sekaranglah saatnya kita membahas makna filosofi songgo buwono. </span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Kita mulai dari namanya, ya. Songgo buwono! Yang rupanya terdiri atas dua kata bahasa Jawa yaitu </span><span><i>songgo</i></span><span> (menyangga) dan </span><span><i>buwono</i></span><span> (langit, kehidupan). Dengan demikian, songgo buwono berarti penyangga langit/kehidupan. </span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Ahaiii. Poin ini sekaligus menjelaskan bahwa penulisan yang benar adalah songgo buwono. Bukan songgobuwono.</span>
<br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Sekarang, mari perhatikan komposisinya. Kita bahas satu per satu, tiap komponen menyimbolkan apa.</span>
<br></div><div><br><span>Kulit sus menyimbolkan bumi. </span>
<br><br><span>Daging sapi/daging ayam menyimbolkan penduduk bumi.</span>
<br><br><span>Telur menyimbolkan keberadaan gunung. </span>
<br><br><span>Selada, menyimbolkan tumbuhan.</span>
<br><br><span>Kuah (mayonaise) menyimbolkan langit.</span>
<br><br><span>Acar menyimbolkan bintang-bintang di langit.</span>
<br><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Kiranya sampai di sini sudah jelas, ya. Tak ada lagi yang perlu dijelaskan. Bahkan kalian bisa menengok salah satu komentar panjang di <b><a href="https://www.tinbejogja.com/2023/09/songgo-buwono-atau-songgobuwono.html?m=1">tulisanku terdahulu,</a></b>sebagai pelengkap informasi.</span><br></div><div><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Percayalah. Begitu kalian mencicipi songgo buwono, makna 'penyangga kehidupan' itu seketika bisa kalian buktikan (melalui rasa kenyang). Haha! </span>
<br></div><div><br><span>***</span>
<br><br></div><div style="text-align: justify;"><span>Baiklah. Kiranya sudah komplet ceritaku tentang songgo buwono. Insyaallah tulisan berikutnya akan memperbincangkan gecok genem. Jenis makanan ala kraton juga. </span>
<br></div><div><br></div><div><div style="text-align: justify;"><span>Namanya tak kalah unik dari songgo buwono 'kan? Citarasanya pun demikian. Tunggu dengan penuh cinta, ya.</span><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_230924_230512_816.sdocx--></div><div><br></div></div>Agustina Purwantinihttp://www.blogger.com/profile/15330382576717209359noreply@blogger.com56tag:blogger.com,1999:blog-5526951904752781208.post-74081660187782551742023-09-17T23:08:00.002+07:002023-10-02T10:14:35.408+07:00Songgo Buwono atau Songgobuwono?<div style="text-align: justify;"><span>APA kabar Sobat Pikiran Positif? Sedang sibuk melakukan apa, nih? Jangan-jangan sedang menikmati songgo buwono? Eh, songgobuwono? Duh! Cara menulisnya bagaimana, sih? Hehehe ...</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Oke, oke. Mulai dari tulisan ini hingga dua tulisan berikutnya, hendak kuajak kalian untuk ngomongin makanan tradisional. Namun, makanan tradisionalnya yang edisi spesial.</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Mengapa kunyatakan sebagai edisi spesial? Karena asal muasalnya dari Kraton Yogyakarta. Dari dalam tembok kraton. </span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Jadi, semula hanya dikonsumsi oleh keluarga kerajaan. Bukan merupakan makanan yang biasa dikonsumsi oleh kalangan rakyat jelata. </span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Yang kemudian seiring dengan berjalannya waktu, menjadi lazim dinikmati oleh siapa saja. Tua, muda, berdarah biru, berdarah warna-warni, kaya, miskin, pokoknya siapa saja.</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Pasti kalian penasaran 'kan? Makanan tradisional apa yang dimaksud? Baik. Jreng jreng jreeeng ... Inilah penampakan makanan tradisional yang hendak kita obrolkan sekarang.</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><i><span>It's songgo buwono!</span>
<br /></i></div><div><br />
<!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_230917_230305_372.sdocx--></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizQdc_rs34_DxkpvAPaGInNPQg_4KFNajcsKVvUHCEPkFhcIkklFKBKnYLfrL_60ZxifZcbLxMOIXgoe1vIgTlYc9kswUhUzMyqhTp5RfRwI9__Wsc_ZPP8v9hCQFjYFGAmwbd4UKfp4c/s1600/1694856989723041-0.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizQdc_rs34_DxkpvAPaGInNPQg_4KFNajcsKVvUHCEPkFhcIkklFKBKnYLfrL_60ZxifZcbLxMOIXgoe1vIgTlYc9kswUhUzMyqhTp5RfRwI9__Wsc_ZPP8v9hCQFjYFGAmwbd4UKfp4c/w480-h640/1694856989723041-0.png" width="480" />
</a>
</div><br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;">Seperti yang tampak dalam foto, songgo buwono dibuat dari kulit sus basah. Isiannya daging sapi giling dan telur rebus. Pelengkapnya daun selada, acar, dan mayonaise.<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Perlu diketahui, songgo buwono dalam foto di atas made in nDalem Benawan. Berisi daging sapi giling. Telurnya telur bebek asin. Citarasanya sungguh lezat. Premium. Tentu harganya pun premium.</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Berbeda dengan songgo buwono yang biasa kubeli di lapak jajanan. Yang kisaran harganya sepuluh ribuan. Lebih murah. </span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Kok bisa lebih murah? Bisa, dong. 'Kan isiannya diganti dengan daging ayam giling. Telurnya pun telur ayam rebus. </span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Begitulah faktanya. Sedari dahulu, rumusan "ada harga ada rasa" terbukti selalu valid.</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Tampilan songgo buwono memang kebule-bulean. Namun, sang pemilik ide pembuatannya adalah Sri Sultan HB VII.</span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Dari referensi yang kubaca, songgo buwono lahir dari keprihatinan beliau terhadap kondisi rakyat Yogyakarta yang cenderung suka mengonsumsi kudapan berpengawet. </span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Tatkala itu yang sering dikonsumsi sejenis burger. Yang masa kadaluarsanya lama sebab berpengawet. Sementara songgo buwono cuma tahan sehari dalam suhu ruang. </span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Sesuai dengan bahan pembuatannya, songgo buwono termasuk kudapan berjenis gurih. </span>
<br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Sementara dalam urutan perjamuan makan yang lengkap, songgo buwono merupakan makanan pembuka. Insyaallah dalam tulisan berikutnya akan kuceritakam makanan utama dan makanan penutupnya.</span>
<br /></div><div><br /><span>O, ya. Segala yang berasal dari kraton selalu mengandung filosofi. Demikian juga halnya songgo buwono. Kudapan yang merupakan akulturasi budaya Jawa dan Eropa ini memuat filosofi kehidupan manusia. </span>
<br /><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Luar biasa 'kan? Sembari mengunyah, kita bisa sembari berpikir keras perihal filosofi tingkat tinggi.</span><br /></div><div>
<!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_230917_230305_372.sdocx--></div><div><br /></div><div><br /></div>Agustina Purwantinihttp://www.blogger.com/profile/15330382576717209359noreply@blogger.com46tag:blogger.com,1999:blog-5526951904752781208.post-12081860705475071532023-09-10T16:13:00.001+07:002023-09-17T16:46:28.162+07:00Begini Rasanya Ditinggal Bapak<span ;="">APA kabar Sobat Pikiran Positif? Semoga kalian sedang baik-baik saja. Hepi. Tidak sedang mengalami suatu peristiwa yang menyedihkan. Sepertiku, beberapa waktu lalu.</span>
<br><br><span ;="">Tepat pukul 03.20 WIB, tanggal 26 Agustus 2023, tunai sudah tugas bapakku di dunia fana ini. Setelah 42 hari terbaring lemah. Segala sakitnya, baik lahir maupun batin, sudah tak lagi ada. </span>
<br><br><span ;="">Rezekinya di bumi Allah SWT sudah habis. Pertaliannya dengan ruang dan waktu telah usai. Meninggalkanku, yang hingga detik ini masih denial. Terkadang masih belum percaya kalau bapak sudah tiada.</span>
<br><br><span ;="">Bahkan sejujurnya, aku baru satu kali menangis sebentar. Bukan sebab tak sedih. Justru sebaliknya, sebab saking sedihnya.</span>
<br><br><span ;="">Aku tahu dan sadar banget bahwa saat perpisahan semacam ini pasti akan tiba. Cepat atau lambat. </span>
<br><br><span ;="">Itulah sebabnya tatkala bapak masih ada, sepenuh hati aku berulang kali memohon kekuatan batin kepada-Nya SWT, jika tiba saatnya mesti menghadapi perpisahan abadi begini. </span>
<br><br><span ;="">Hanya saja, aku sungguh menyesali keadaanku yang masih jauh dari kata sukses. Belum bisa menjadi anak kebanggaan bapak, padahal sudah setua ini. Eh, tahu-tahu bapak pergi ...</span>
<br><br><span ;="">Apa boleh buat? Sesal kemudian memang tiada berguna. Memang aku yang lelet. Tidak bersegera dalam memperjuangkan yang terbaik dalam hidupku. Selagi bapak masih sehat dahulu.</span>
<br><br><span ;="">Semoga kalian tidak mengalami penyesalan sepertiku ini, ya. </span>
<br><br><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHZR0q8PHTH0mIWOTbiy4bqfcRFnvLMydMU4WE5X_jl2gvuzlNImzir_LmMHy4QsbT-SqzYaScKaqN1E1ImX6pXOogaeCF5GUSGwUcG6j3NIEx2EfV5xTULZtWQUxF29UxfZghg8j833k/s1600/1694337215033866-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHZR0q8PHTH0mIWOTbiy4bqfcRFnvLMydMU4WE5X_jl2gvuzlNImzir_LmMHy4QsbT-SqzYaScKaqN1E1ImX6pXOogaeCF5GUSGwUcG6j3NIEx2EfV5xTULZtWQUxF29UxfZghg8j833k/s1600/1694337215033866-0.png" width="400">
</a>
</div><br><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_230910_161158_870.sdocx-->Agustina Purwantinihttp://www.blogger.com/profile/15330382576717209359noreply@blogger.com41tag:blogger.com,1999:blog-5526951904752781208.post-74629393974283984852023-08-25T19:20:00.001+07:002023-08-25T20:44:02.493+07:00Cokelat Gemstone dari CLICKompasiana<span ;="">HALO, Sobat PIKIRAN POSITIF? Kali ini kalian kupameri cokelat gemstone, ya? Yang konon dari Turki. Lalu, ada pula teman yang bilang bahwa itu merupakan oleh-oleh haji/umrah (berarti dari Mekkah atau Madinah).</span>
<br><br><span ;="">Namun, entahlah. Mau dari mana saja asalnya, itu tak jadi problema. Bagiku, yang penting bentuknya loetjoek dan citarasanya lezat. Seloetjoek apakah? Ini nih, penampakannya.</span>
<br><br><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSYTGFAqqZ5cizByJpk1HD-eRvR2BFPk4NPxz1TuV7pbXP4OAUSt51AE6zgPOrI2dOKYnFY46K8kjoIurWYnvzT84MhCGDnT9g_fxhzNvG_p-tpSUcyEb9pqeHim6bL29yeOiwvmmNDbk/s1600/1692966042953952-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSYTGFAqqZ5cizByJpk1HD-eRvR2BFPk4NPxz1TuV7pbXP4OAUSt51AE6zgPOrI2dOKYnFY46K8kjoIurWYnvzT84MhCGDnT9g_fxhzNvG_p-tpSUcyEb9pqeHim6bL29yeOiwvmmNDbk/s1600/1692966042953952-0.png" width="400">
</a>
</div><br><br><span ;="">Memang loetjoek 'kan? Seperti kerikil warna-warni. Itu tuh, yang biasa dijadikan hiasan dalam akuarium. </span>
<br><br><span ;="">Terusterang saja sewaktu pertama kali membuka wadahnya, aku lumayan takjub. Wow! Betapa imoet dan loetjoek! Warna-warni membentuk harmoni. </span>
<br><br><span ;="">Kemudian saat hendak mencomotnya satu untuk nyicip, sempat tebersit ragu di hati. </span><span ;=""><i>Keras enggak, ya? Jangan-jangan ini memang kerikil akuarium?</i></span><span ;=""> Jenis keraguan yang konyol tepatnya. </span><span ;=""><i>Lhahwong</i></span><span ;=""> jelas-jelas makanan, kok. </span>
<br><br><span ;="">Tentu saja manakala telah mendarat di mulut, si cokelat gemstone menunjukkan jatidirinya. Alih-alih keras seperti kerikil akuarium. Yang ada justru kelembutan, kerenyahan, dan kemanisan yang pas.</span>
<br><br><span ;="">Pendek kalimat, pokoknya enak bangeeet!</span>
<br><br><span ;="">O, ya. Se</span><span ;="">sungguhnya cokelat gemstone ini merupakan hadiah dari lomba menulis. Penyelenggaranya </span><span ;="">CLICKompasiana, yaitu komunitas kompasianer pengguna/pecinta kereta api. </span>
<br><br><span ;="">Tatkala itu lombanya bertema "Stasiun Bersejarah Paling Dekat dengan Rumahmu". Karena berdomisili dekat dengan Stasiun Yogyakarta (Stasiun Tugu), otomatis aku menuliskan sejarah yang berkaitan dengan stasiun tersebut.</span>
<br><br><span ;="">Jika ingin membacanya, silakan baca saja di <a href="https://www.kompasiana.com/agustinapurwantini">Kompasiana</a> ( "Stasiun Yogyakarta dan Perjalanan Rahasia Presiden Soekarno").</span>
<br><br><span ;="">Tentu saja kelezatan cokelat gemstone ini makin istimewa sebab merupakan hadiah menang lomba. Keistimewaannya pun makin terasa mantap karena kuterima pada tanggal 16 Agustus, yaitu bertepatan dengan HUT-ku.</span>
<br><br><span ;="">Serasa dikado setoples cokelat istimewa penuh cinta, deh. </span>
<br><br><span ;="">Terima kasih, CLICKompasiana. Terima kasih Kompasiana. </span>
<br><br><span ;="">MORAL CERITA:</span><br>
<span ;="">Menulis bisa menyebabkan kita bahagia dan mendapatkan kado istimewa. Haha!</span><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_230825_191542_743.sdocx--><div><span ;=""><br></span></div><div><span ;=""><br></span></div><div><span ;=""><br></span></div>Agustina Purwantinihttp://www.blogger.com/profile/15330382576717209359noreply@blogger.com4