Selasa, 09 Oktober 2018

Aku dan Karya Seni

Berusaha memahami sepenuh hati


SUNGGUH aku tak menyangka bahwa ada interaksi bagus di antara kami. Bagus dalam arti konsisten dan berkesinambungan. Halah, halah. Istilah apa ini? Haha! Sudahlah. Gampangannya tuh, tak pernah ada cekcok di antara kami. 

Yoiii. Meskipun tak selalu memahaminya dengan baik, aku tak pantang menyerah. Faktanya begitu. Sungguh. Setakpaham-takpahamnya aku, belum pernah ada sedikit pun niatku untuk meninggalkannya. 

Alih-alih meninggalkan. Aku justru berusaha lebih keras supaya dapat paham. Bukankah kata D'Massiv, "Jangan menyerah, jangan menyerah  ...."


Duduk dulu, ah ....


Aku tak sekadar omong, lho. Bukankah kalian telah melihat sendiri buktinya? Dari foto-foto yang terpampang di postingan ini. Yeah,  lihatlah! Lihatlah betapa bahagianya aku berada di dekatnya. Dan, tahukah kalian? Rasa bahagia hanya akan terpancar dari sebuah keharmonisan. Tepat persis dengan keharmonisan yang ada di antara aku dan karya seni.

Nah, nah. Sampai di sini kalian baru ngeh 'kan, kalau "kami" yang kumaksudkan adalah "aku" dan "karya seni"? Bukan "aku" dan "dia yang ada di sana". Hehehe .... 



Menurutmu, apa makna foto ini?


Kiranya sudah menjadi takdir Ilahi, jika hidupku kerap bersinggungan dengan karya seni. Bagaimana, ya? Rasanya tuh selalu mudah bagiku untuk mengakses karya seni. Ada saja yang mencolekku untuk ke pameran karya seni. Baik yang berbayar maupun yang gratisan 

Meskipun berdompet tipis, aku mau-mau saja tuh membeli tiket masuk ke sebuah pameran karya seni. Padahal acap kali, harga tiketnya setara dengan biaya makanku seharian. Demi apa, coba? Mungkin ya demikian saja adanya. Haha!

Aku tahu bahwa beberapa teman menganggapku boros. Mengatakan bahwa sikapku absurd. Tak punya penghasilan tetap kok sok-sokan membeli tiket pameran karya seni. Yang berarti menghambur-hamburkan uang.


Aku dan ikan-ikan (palsu)



Apa boleh buat? Aku mesti berusaha memaklumi munculnya anggapan-anggapan miring tersebut. Faktanya, saat ini dompetku memang cenderung tipis. Faktanya pula, tak ada keuntungan materiil yang langsung kudapat dari pameran karya seni yang kudatangi itu. Bukankah secara kasat mata, yang kudapat hanyalah foto-foto narsis bersama karya seni?

Padahal sesungguhnya, aku nonton tak sekadar nonton. Meskipun tak selalu paham sepenuhnya, insya Allah aku selalu membawa pulang beberapa poin penting. Antara lain (1) bertambahnya pengetahuan plus wawasanku mengenai dunia seni terkini; (2) menguatnya motivasiku untuk terus berkarya di bidangku; (3) munculnya inspirasi-inspirasi tertentu di benakku, yang bikin aku kembali merasa "hidup".


Bersama sang seniman berikut karyanya


Jadi sepulang dari pameran karya seni, aku menjadi lebih bersemangat. Lebih termotivasi untuk berprestasi. Untuk berkarya sesuai dengan bidang yang kugeluti. Atau paling tidak, aku menjadi terinspirasi untuk lebih menghargai karya seni beserta senimannya. Mimimal aku bisa mengurangi beban stres akibat terkepung berita-berita politik. Haha!

 
MORAL CERITA: 
Sesekali nikmatilah karya seni demi menjaga kewarasan jiwamu.



0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!

 

PIKIRAN POSITIF Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template