Kamis, 22 September 2016

Celana Keren

ADEGAN SATU 

Suatu pagi, jelang berangkat sekolah. Adiba sudah berseragam rapi. Sudah pula sarapan. Uang saku pun siap di tangan. Tapi dia masih di kamar. Kelihatannya sedang mencari-cari sesuatu. Bolak-balik dibukanya lemari baju. Diamatinya beberapa saat. 

"Kok enggak ada?" gumamnya.

Lalu, ia melirik keranjang di samping lemari. Kini tangannya sigap mengubek-ubek isi keranjang tersebut. Mati aku! Baju-baju dalam keranjang memang belum disetrika. Tapi kalau diubek-ubek begitu, akan makin kusut dooong.... #si emak diam-diam tergores hati

"Enggak ada juga. Berarti habis." gumam Adiba lagi. Raut mukanya sedikit galau. Kemudian ia memegang-megang rok seragamnya.

"Kenapa? Kok enggak segera berangkat?" tanya si emak.

"Eh? Bunda! Celanaku habiiis. Masak pakai rok enggak pakai daleman? Iki piyeee?" Cerocos Adiba panjang lebar. Oalah, pahamlah si emak sekarang. Ternyata sedari tadi ia mencari-cari celana pendek. 

Adiba memang selalu merangkapi rok seragamnya dengan celana pendek. Tujuannya demi keamanan. Supaya tidak malu. Beberapa anak lelaki teman sekelasnya suka jail. Sering menyingkapkan rok anak-anak perempuan. Ih! Ini sejenis kejailan yang selalu up to date, deh....Sedari si emak SD pun sudah ada. Lha kok ya diuri-uri alias dilestarikan? 

"Lhadalah. Kamu itu, lho. Makanya kalau nyuci jangan ditumpuk. Baju selemari habis baru dicuci. Kalau kamu nyuci baru semalam, mana bisa kering? Kita mengeringkan manual, lho. Pakai angin dan matahari...."

"Sudah tho, Bunda. Jangan diomeli. Malah telat nanti. Cepat bantuin, dong." Si bocah memprotes. 

Untunglah si emak segera teringat sesuatu. Salah satu celana panjangnya robek sedikit di bagian lutut kanan. Tanpa ba-bi-bu langsung diambilnya celana itu. 

"Kita potong ini saja," kata si emak sembari langsung menggunting. Mata Adiba terbelalak. Tanpa peduli reaksi si bocah, si emak secepat kilat membereskan projeknya. "Nih! Pakailah. Pasti pas buatmu. Pinggangnya karetan, kok."

"Hahaha! Bunda kereeeen! Hahaha!" Setelah tawanya mereda, Adiba bertanya, "Eh, Bunda? Enggak apa-apa celananya dipotong?"

"Sudahlah. Daripada bingung. Sebenarnya masih bisa dipakai sih...."  Si emak menjawab kalem.


ADEGAN DUA

"Bunda belanja apa tuh?"
"Beli celana panjang. Gantinya yang dipotong dulu."
"Mana, coba lihat."
Si emak mengeluarkan celana barunya dari bungkusan. "Nih. Keren 'kaaan?"
"Woww! Memang keren. Tapi jauh lebih keren kalau dipotong," sahut Adiba.
"Iya, dong. Silakan dipotong...." Si emak menjawab asal.
"Okeee." Adiba nyengir. Emaknya juga.

ADEGAN TIGA

Beberapa hari kemudian....
Melihat emaknya sibuk mencari-cari sesuatu, Adiba bertanya,"Bunda cari apa?"
"Celana panjang. Yang baru itu, lho."
"Lhah ini. Aku pakai tadi."
"Kok bisa?" tanya si emak heran.
"Kan untuk daleman. Aku kehabisan celana lagi...." jawab si bocah. "Tuh, potongannya kutaruh di dapur. Bisa untuk lap kompor."

"Hahh? Apppaaa?"

Tak peduli suaranya merdu ataupun sember, si emak langsung menyanyi keras-keras. Hanya kamu yang bisaaaa.... Membuatku sempurnaaa.... Sempurna gilanyyyaaa...... (Armand Maulana pun terhenyak lagunya diplesetkan).



MORAL CERITA:
Adegan dalam cerita ini jangan ditiru!





     

4 komentar:

  1. Tulisannya kayak script atau naskah pementasan ya bu... Hehe, ada adegan2 nya gitu.
    Menurut saya ceritanya ringan dan mengalir, topiknya kita banget, keluarga tercinta dan tingkah polah anak yg lucu ngegemesin. Tulis lagi yg banyak buuu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe,,,,makasih Mbak Diana.... InsyaAllah mau nylus yang banyakk lagiii

      Hapus
  2. Lucu Bu, ceritanya.. topiknya sederhana tapi menarik dan menghibur.. :)
    Ditunggu ya Bu, cerita-cerita serunya yang lain :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe...siap berceritaa... #makasih atas kunjungannya yee

      Hapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!

 

PIKIRAN POSITIF Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template