Minggu, 28 Agustus 2016

Rokok, Oh, Rokok



MARI sejenak berbincang tentang rokok. Ingat, aku mengajak berbincang tentang rokok. Bukan mengajak Anda merokok. Camkan itu. Aku tak mau bila terjadi salah paham di antara kita. Hehehe…. :p   

Anda tentu mafhum. Hari-hari ini rokok sedang kerap disentil-sentil perihal harganya. Konon mau dilejitkan setinggi langit harganya. Dari belasan ribu rupiah, dikabarkan akan menjadi lima puluh ribu rupiah. Fantastis, ya? 

Sudah pasti banyak pro dan kontra begitu terdengar rencana tersebut. Rokok gitu, lhooo. Bukan merupakan sembako namun amat dibutuhkan banyak orang di negeri ini. Lagi pula, industri rokok kita terkait erat dengan banyak hal di negeri tercinta ini. Jadi, wajar kalau banyak yang buru-buru berkomentar riuh.

Tentu saja komentarnya sesuai dengan latar belakang masing-masing. Sesuai dengan isi benak tiap komentator. Pokoknya riuh, deh. Riuh dan “lucu”. 

Padahal, kabar pemahalan harga rokok itu konon hoax. Kalaupun tidak hoax seratus persen, setidaknya masih merupakan penggiringan opini. Belum merupakan rencana resmi pemerintah. Eh? Entahlah, entah. Daku kok malah jadi ngeri. Sudah saja deh ya tulisan ini. Takut salah berpendapat.  

MORAL CERITA
Jangan mudah baper dalam menerima informasi apa pun. Teliti dulu, pahami, baru berpendapat/berkomentar secara elegan. Oke?



2 komentar:

  1. gak mgkn lah hrga rokok dinaikin sefantastis gitu, nanti malah byk kejahatan buat nambahin beli rokok, jadi apa bedanya dgn narkoba..
    Rokok dihargai murah malah makin untung gede, wong pd doyan ngerokok, pejabatnya juga ngerokok, gak mau rugi yg beli :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul mbak, riskan bila nekad2an memfantastiskan harga rokok haha....

      Hapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!

 

PIKIRAN POSITIF Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template