Minggu, 31 Juli 2016

Tiga Buku Menarik Satu Buku



DALAM hidup ini, ada banyak buku yang telah kubaca. Baik buku yang berstatus sebagai buku pinjaman, buku koleksi pribadi, maupun buku curian tak sengaja. Hah? Buku curian tak sengaja? Apa maksudnya?

Maafkan aku, Kawan. Daku sama sekali bukan seorang pencuri. Bukan pula seorang kleptomania tulen. Hanya saja, tatkala buku pinjaman dari perpustakaan kampung hendak kukembalikan, selalu saja bapak petugasnya tak ada. Aku kudu piye jal? Selain menyimpan buku-buku pinjaman itu dengan kurun waktu tak terprediksikan…?

Oke. Mari balik ke judul: “Tiga Buku Menarik Satu Buku”. Hmmm. Apa maksudnya tuh? Maksudnya ya satu buku ditarik oleh tiga buku. Hehehe…. Malah mbulet tak karuan. Cuma dibolak-balik kalimatnya. 

Begini, begini. Aku sebenarnya ingin bercerita tentang sesuatu yang membahagiakan terkait buku. Sebagaimana yang telah kunyatakan di awal, aku telah membaca banyak buku di sepanjang hayatku. Dan, masing-masing buku memiliki kaitan kisah tersendiri denganku. Menggoreskan kesan, baik kesan mendalam maupun mendangkal sahaja. Haha!

Maka ketika seorang Gunawan Tri Atmodjo bikin kuis iseng lumayan bermutu terkait buku, dengan antusias aku ikut. Kala itu kuisnya begini: Sebutkan tiga buku terbagus (atau buku yang paling berkesan, ya? Haha… malah lupaaa… ) yang pernah Anda baca. Kemukakan alasannya dalam tiga kalimat saja.

Daaan, inilah jawaban yang kutulis untuk kuis tersebut:

(l) TOTTO CHAN  Gadis Cilik di Jendela, karya Tetsuko Kuroyanagi, buku ini kuanggap bagus sebab kepribadian Pak Kobayashi –salah satu tokoh di dalamnya-- entah mengapa kuyakini mirip sekali dengan bapakku & sangat menginspirasi siapa pun yang ingin jadi guru/pendidik yang baik dan benar

 (2) MUSHASHI, karya Eiji Yoshikawa, buku tebal ini memang menawan isinya, tapi jujur aku jauh lebih terkesan pada imajinasi penulisnya: Subhanallah, benak dan otak penulisnya bagaimana bentuknya ya? 

(3) Ulid Tak Ingin ke Malaysia, karya Mahfud Ikhwan, sebab buku ini seolah-olah memberiku penjelasan secara pribadi, tentang para tetanggaku yang dulu mendadak raib dari desa dan pulang-pulang menjadi orang yang lebih kaya daripada bapakku.  

Hasilnya?

Alhamdulillah. Aku menaaang…. Hadiahnya berupa sebuah novel tebaaal. Inilah penampakannya.



MORAL CERITA:
Membaca buku itu memang sangat bermanfaat dunia-akhirat. Hmmm….
#Setujukah para pembaca sekalian dengan moral ceritaku ini? 



2 komentar:

  1. Buku adalah jendela dunia, terlepas zaman serba digital seperti sekarang ini. Kadang untuk mengobati rindu atau bahkan mencari inspirasi dalam menulis blog. Saya pasti membaca buku dan dari situ ilmu baru kadang malah saya dapat.

    Bukankah ilmu yang bermanfaat salah satu modal kita menuju akhirat :) #cmiiw

    Btw, salam kenal balik Mba ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betullll bingittt, buku itu jendela dunia....dan buku tetap punya kelebihan tersendiri dibandingkn dg e-book sekalipun...
      Tengkiyu Mbak, salam hangat darikuuu :)

      Hapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!

 

PIKIRAN POSITIF Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template