Senin, 30 Mei 2016

Naik Kendaraan Eyecatching

SESUATU yang eyecatching alias mencolok mata memang menarik perhatian. Iya, selalu begitu. Hadir sekilas saja sudah mampu membuat orang menengok ke arahnya dan kemudian tersenyum simpul, bahkan takjub. Baik takjub dalam arti positif maupun negatif.

Takjub dalam arti positif itu contohnya bilang "WOWWW...kerennn, kerennn, luar biasa, emang ciamiikkk...".  Sementara takjub dalam arti negatif contohnya "HALAHHH... kok bisa-bisanya lho ada orang yang kayak ondel-ondel gila begitu?" Atau, "Lhadalah.... Edan nian...", "Woww super sinting", dan sebagainya. Haha! Contoh-contoh yang kukemukakan kok ekstrem semua, ya? Mohon maaf, mohon maaf.

Namun, begitulah adanya. Pokoknya hal yang eyecatching itu maaakkksreeettt...taarrrrraaa......!!! Menonjol sehingga menarik perhatian. Kalau lagi mujur ya dapet perhatian yang mengundang decak kagum. Sebaliknya kalau sedang apes, ya dilirik khalayak bolak-balik sambil mereka mesam-mesem. Hmmm. Tepatnya mesam-mesem yang menyampaikan bahasa nonverbal, "Ih, aneh." Atau, "Kok bisa begitu, ya?"

Nah. Kali ini aku mau bercerita tentang pengalamanku naik kendaraan eyecatching. Yakni naik bus milik TNI AU. Sebab naiknya di Jogja, otomatis bus tersebut milik TNI AU Jogja yang bermarkas di wilayah Bandara Adisucipto.

Dengan siapa aku menaiki bus tersebut? Dengan para tetangga, dong. Hendak ke mana? Hendak piknik. Pernah pula hendak nganterin manten. Haha! Percayalah. Kami naik bis keren yang biasa mengangkut para pria keren itu (maksudku para anggota TNI AU), memang dengan dua tujuan tersebut. Kalau tidak untuk piknik, ya untuk nganter manten.

Karena bus TNI AU amat besar dan tongkrongannya kokoh, seluruh peserta piknik atau seluruh peserta rombongan pengantar manten dapat terangkut semua. Jadi, kami tak perlu pusing cari beberapa mobil sewaan. Walhasil, bus keren itu jadi idola kami bila hendak pergi berombongan.

Tapi kalau jadwalnya Sabtu atau Ahad. Pas hari-hari kerja dipakai pihak TNI AU sendiri, dong. Sabtu atau Ahad saja dengan catatan, tidak sedang dipakai. Jikalau pada dua hari itu ada acara khusus TNI AU, ya batal deh kami menyewanya.

Menyewa? Iya, dong. Tapi harga sewanya muraaaah. Mungkin Anda bertanya-tanya, kok bisa punya akses ke bus keren itu? Iya, dong. Salah seorang warga kami 'kan anggota TNI AU. Tapi ini secara hukum dibolehkan, kok. Bukan menyewa secara kucing-kucingan. Link foto-foto di bawah membuktikan bahwa masyarakat sipil pun boleh naik bis tersebut. Asal prosedur perizinannya benar. Ya, kukira demikian adanya.

Lalu, apa bedanya naik bus TNI AU dengan bus komersial biasa? Ya jelas bedaaaa. Tongkrongan bus TNI AU itu sangat eyecatching. Mencolok mata bila di jalanan. Baik jalan raya maupun jalan tidak raya. Fisiknya yang gagah akan membuat siapa pun yang melihatnya terpesona. Seperti NicSap tiba-tiba lewat di depan embak-embak dan emak-emak penyuka Rangga AADC begitu.... Ehem.

Belum lagi tulisan besar-besar di badan bus. Yup! Tulisan apa lagi kalau bukan "TNI Angkatan Udara". Maka berada di dalam bus keren itu terasa menjadi orang prestisius. Halahh.... Tapi beneran, lho. Aku yang suka banget menjadi pengamat manusia sangat merasakan hal itu. Kulihat tatap mata orang-orang di jalanan selalu penuh pesona terhadap bus yang kami tumpangi. Apalagi kalau pas berhenti gegara lampu merah. Wuihh!

Begini kronologinya.  Begitu bus yang kami tumpangi melintas, orang-orang langsung srrrreeeettt. Menoleh penuh rasa ingin tahu. Ada bus kok segede itu? Dengan mulut membentuk huruf O, mereka jatuh kagum. Lalu, merasa mafhum setelah membaca tulisan di badan bus. Selanjutnya.... mereka tertawa ngakak melihat tampang-tampang para penumpangnya.

Duh! Apa boleh buat? Kami memang tak segagah para perwira TNI. Apalagi aura wajah kami sangat terlihat norak melihat kepadatan lalu lintas dan suasana kota. Maklum. Kami 'kan wong ndeso sing arep piknik. Pisan-pisan numpak bis ngono, lho. Haha!   

MORAL CERITA:
Bila Anda merasa lebih bahagia dan nyaman ketika bersandal jepit, maka tak usah memaksakan diri untuk bersandal kulit yang mahal. Dengan catatan, sejauh situasi dan kondisinya sesuai. Kalau acara resmi ya jangan bersandal jepit, dong. Oke?    

      
Foto-foto di bawah ini kuambil dari internet. Maklum saja, pas piknik dulu HP-ku error kameranya. Jadi enggak bisa narsis-narsis di depan bis, deh. Untuk tahu sumber aslinya, silakan klik di sini. Atau,  klik di sini saja.

  photo DSC01962.jpghttps://ainun10messi.files.wordpress.com/2015/03/dsc_2763.jpg
 

2 komentar:

  1. wah, bahagia banget kalau warga sipil bisa naik bus TNI AU

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahah...iya mbak, bahagi dan merasa sedikit jumawa...

      Hapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!

 

PIKIRAN POSITIF Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template