Senin, 09 Mei 2016

Melangkahlah Apa Adanya





YUP! Melangkahlah apa adanya. Sesuai dengan kemauan dan kemampuan kita. Bukan kemauan dan kemampuan orang lain. Mengapa? Sebab diri kitalah yang melangkah. Yang bergerak. Yang mengeluarkan tenaga dan meluangkan waktu. Bukan orang lain. Mengapa? Sebab diri kitalah yang paling berhak mengendalikan hidup kita.
Apabila kita tidak bisa menjalani hidup ini apa adanya, kita bisa terlindas dan tergilas oleh waktu, bahkan oleh zaman. Kita terseret-seret tanpa ampun dalam putaran sang waktu. Kita akan selalu bergerak mengejar entah. Kita tak akan punya lagi ketenangan. Kita akan dikuasai oleh waktu, oleh materi yang kita kejar. 
Secara perlahan namun pasti, kita akan beranjak gila. Benarkah? Tentu saja benar. Mengapa? Sebab kita tidak lagi bisa mengendalikan diri dan kehidupan kita sendiri. Kita akan senantiasa merasa kurang, kurang, dan kurang secara materi; bahkan hingga kita mati nanti. 
Maka akan sia-sialah hidup kita. Kerja keras membabibuta dengan mengabaikan keluarga, ironisnya juga sekaligus melupakan-Nya, tapi belum tentu bisa kaya. Justru yang pasti bisa adalah: kita akan menyengsarakan keluarga! Celaka sekali, bukan? 
Ya. Mari melangkah dengan apa adanya kita. Bukan melangkah demi gengsi. Bukan pula demi mencapai posisi tertinggi. Bukan pula melangkah dengan atribut-atribut dan aksesoris-aksesoris pemanis yang profan sifatnya. Tuhan itu Mahatahu, lho. Jadi, buat apa kita jaim di hadapan manusia dan tak tahu malu di hadapan-Nya? 

#Tepok kuat-kuat jidat sendiri 
#Terinspirasi oleh ingatan pada seseorang yang etos kerjanya berdasarkan materi semata....


MORAL CERITA:
Jaim itu sungguh enggak perlu sebab Tuhan beserta semesta raya ini mampu melihat hal yang sesungguhnya. Oke?
 
 

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!

 

PIKIRAN POSITIF Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template