Minggu, 15 Mei 2016

Buku dan Ide yang Terlarang

HARI-hari belakangan ini marak lagi soal pelarangan penjualan buku tertentu. Yakni buku yang diduga berisi ide-ide berbahaya. Maksudnya, berbahaya bagi keberlangsungan bangsa dan negara. Iya. Buku-buku yang bertema keKIRIan itu, lho. 

Pro dan kontra tentu ada. Baik pihak yang pro maupun pihak yang kontra, keduanya sama-sama punya alasan. Yang sudah pasti bagi orang awam sepertiku, segala macam argumen yang dikemukakan oleh masing-masing pihak malah bikin baper. 

Kok bikin baper? Macam usai menelusuri detil wajah NicSap saja? Halah, halah. Kok Larinya malah ke sini, sih? Oke. Pindah alinea saja, ya. Daripada kejauhan ngelanturnya. Haha!

Tapi bagaimana, ya? Menurutku, kurang elok jika begitu saja melarang beredarnya buku-buku tertentu. Apalagi kalau langsung main sita. Sementara aparat yang menyita justru enggak paham apa isi dari buku-buku yang disitanya. Jatuh-jatuhnya malah jadi enggak adil 'kan? Enggak adil bagi pihak yang disita. Ealah.... Menyita kok enggak paham apa yang disitanya. Ini lho, yang bikin aku baper.

Buku itu merupakan sebuah/sekumpulan ide. Dan ide, sungguh sulit untuk dibendung pertumbuhannya. Apalagi ide yang sudah tercetak sebagai buku. Wah! Tentu akan mengabadi, tuh. Bila idenya bagus, tak akan menjadi soal. Sebaliknya, jika idenya berbahaya dan buruk pasti akan menimbulkan persoalan tertentu.

Apa boleh buat? Hari-hari belakangan ini media sibuk menggunjingkan komunis, liberalis, dan palu arit. Perang pendapat pun bertebaran di aneka medsos. Kelompok pemuja keKIRIan mati-matian berargumen membela diri, sedangkan kelompok antikiri mati-matian menghujat kelompok pemuja. Huft. Menjadi lingkaran setan yang tak kunjung berujung 'kan?

Tahukah Anda? Bila ide keKIRIan adalah sebuah jalan salah, maka dengan banyak memperbincangkannya berarti telah mempromosikan jalan salah itu. Orang-orang yang belum tahu malah jadi  tertantang untuk tahu. Lhah!

Sudahlah. Mari bersikap adil saja dalam menyikapi pihak pro dan kontra itu. Dan bagiku, cukuplah menulis ini saja untuk menanggapi. Semoga postinganku ini tidak termasuk ide yang berbahaya.

Namun sekalipun berbahaya, aku mungkin dapat sedikit tenang. Toh saat ini negara tak punya payung hukum untuk melakukan pelarangan terhadap ide terlarang. Jangankan sekadar ide terlarang. Bahkan, negara pun tak bisa melarang peredaran buku ideologi tertentu. Silakan cek deh, apa yang dibilang Menteri Anies Baswedan. 

MORAL CERITA:
Sebab hidup adalah pilihan, sudah pasti aku memilih yang baik. Jika menulis yang buruk butuh energi yang setara dengan menulis yang baik, maka aku memilih menulis yang baik.   
  


2 komentar:

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!

 

PIKIRAN POSITIF Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template