Yang Ultah & yang Berpulang

TULISAN ini aku buat dengan perasaan sedih yang berkecamuk dalam dada. Kesedihan yang tiba-tiba melanda. Walaupun sebenarnya, hal yang menjadi penyebab adalah hal yang hari-hari belakangan ini telah kerap mencemaskanku. Iya. Aku berduka sebab akhirnya Pak Taufiq, lengkapnya Bapak Muh. Taufiq HS, S.Ag., dipanggil-Nya. Beliau adalah guru agama Adiba di SDN Sindurejan Yogyakarta. 

Setelah sekian hari kritis, Allah SWT tidak berkenan membiarkan beliau berlama-lama menanggung sakit. Hmmm. Sejujurnya aku kurang jelas beliau sakit apa. Tapi tiga hari terakhir, Adiba bilang beliau masih kritis dan tak dapat bergerak sama sekali. Sungguh, entah mengapa, aku demikian cemas mendengar kabar tersebut. Dan tiap kali pulang sekolah, aku bertanya tentang Pak Taufiq kepada Adiba. Kiranya ada perkembangan apa dari kondisi beliau. 

Lalu pagi ini, walaupun Adiba belum pulang sekolah, akhirnya datanglah kabar buruk itu. Pak Taufiq berpulang. Jujur aku menangis. Aku merasa amat kehilangan. Ada pula rasa bersalah di hatiku sebab terakhir kali berinteraksi, aku belum tuntas menjawab pertanyaan beliau. Ya Allah, kukira masih ada waktu untuk menuntaskan urusan-urusan yang ingin kucurhatkan dan kusolusikan pada beliau. Kukira... kukira.... 

Duh. Kepastian dari Tuhan memang acap kali tak terduga. Dan, inilah awal Maret dengan kepastian-Nya yang menerbitkan air mata. Satu pelajaran lagi buatku. Jangan pernah menunda! Sekalipun itu untuk sebuah urusan yang kelihatannya remeh-temeh. Maafkan saya, Pak. Maaf berjuta kali maaf. Sejuta Alfatikah buat Bapak....      

Ada yang datang, ada yang pergi. Ada yang berulang usia, ada yang tutup usia. Semua merupakan situasi kontradiktif yang lazim terjadi dalam hidup ini. Aku kerap mengalaminya dan lumayan bisa merasakannya sebagai hal yang "biasa saja". Dalam arti, tetap mampu mengendalikan perasaanku agar stabil; bisa tetap berempati pada kesedihan sekaligus ikut merayakan kebahagiaan orang. 

Maka hari ini, bagaimana pun aku masih bisa ikut tersenyum bahagia atas bertambahnya usia sahabatku, Titik Rohayati, yang ada nun jauh di sana. Selamat ILANG tahun ya, semoga hidupmu makin berkah.  Semoga engkau tak pernah lupa bahwa ada aku yang selalu rindu dengan perjumpaan denganmu. Untuk curhat tentunya....