Kamis, 11 Februari 2016

REUNI KELAS SENJA

TETIBA di malam tahun baru Imlek, Diajeng Tini kirim pesan manis via BBM. Besok dirimu ada di rumah jam berapa, Mbak? Besok aku punya jadwal keliling yang padat. Semoga bisa sekalian mampir ke tempatmu.

Maka dengan hati ikhlas, kubalas pesan BBM itu. Aku seharian di rumah. Terbelenggu naskah dan jemuran. Silakan datang jam berapa pun, asal tidak berbuat anarkis. Aku tidak akan pergi ke mana-mana, kecuali Armand Maulana mengajakku kencan.

Voila! Atas takdir-Nya semata, keesokan siangnya Tini sudah nongol di rumahku. Aku menyambutnya dengan sebuah informasi, "Tin! Konon Liya sekarang tinggal di rumah mertuanya." Cucoook. Tini antusias menerima informasiku dan kami sepakat untuk mengunjungi Liya Swandari. 

Maka setelah menelepon Liya, memastikan posisinya saat itu, kami dengan riang gembira menuju Dusun Soboman. Sekadar informasi, Soboman itu dusun di sebelah dusunku dan merupakan alamat mertua Liya. Hihihi.... Penting gak sih ini ditulis?

Singkat cerita kami bertiga akhirnya sukses berjumpa, lalu mengobrol cantik ciamik di teras rumah sang mertua. Kalau dulu bayi Liya (yang aku selalu lupa namanya) ikut hadir tapi berada di rahim, kini sang bayi berada di gendongan Liya dan bisa kami towel-towel pipinya. Hmmm. Dasar tante-tante jail.

Lalu, apa isi obrolan kami? Tentunya seputar dunia penulisan. Kami toh sudah berniat jadi penulis profesional. Aih! Pokoknya begitu, deh. Kami berbincang tentang editing, resensi, cara kirim naskah, sikap mental untuk jadi penulis tangguh, hingga cara menjaga mood dan motivasi untuk konsisten menulis. Sudah pasti soal blog, blogger, dan blog walking tak ketinggalan.

Begitulah adanya. Pertemuan tanpa rencana itu terasa seperti reuni Kelas Senja. Ya, kami bertiga memang sempat punya Kelas Senja. Sebelum bayi Liya lahir ke dunia fana ini. Bahkan, di Kelas Senja itu kami juga membahas tentang fotografi. Keren 'kan? Intinya, kami saling berbagi ilmu dan semangat dalam menapaki jalan sunyi seorang penulis. Halah.... #Jelas-ini-bertujuan-untuk-memanas-manasi-Mbak-Indah-yang-ingin-gabung-dengan-Kelas-senja

Ah! Kelas Senja memang bermakna dan tepat guna. Buktinya Liya Swandari termotivasi untuk ikut lomba nulis di blog dan akhirnya juara 2. Lalu Tini, termotivasi untuk menulis artikel dan segera mengirimkannya ke koran lokal. Hasilnya? Dua kali dimuat. Bagaimana denganku sendiri? Aku ya teteeeuuuup jadi emaknya Adiba tho yoooo.... :)

Alhamdulillah, Alhamdulilah. Kelas Senja itu terbukti amat mengatrol semangat menulis kami. Maka wajar bila kami bertiga merindukannya.Wajar bila bila tercetus rencana, dalam waktu dekat kami akan sefera menyelenggarakannya kembali.

Hmm. Aku jadi ingat pada seorang teman kami, sang penulis cernak kondang Kalya Innovie. Beberapa hari sebelum "reuni" dadakan Kelas Senja, dia kirim SMS kepadaku. Begini isinya. Hai, Kelas Senjamu masih ada gak? Pingin ikuut. Hehehe.... Kok ya ndilalah banget, ya?

MORAL CERITA:
Komunitas teman-teman seprofesi/sehobi sebetulnya merupakan harta yang amat berharga. Kita bisa menambah ilmu, pengalaman, wawasan, semangat, bahkan rezeki; jika acara ngumpul-ngumpulnya diisi dengan perbincangan yang visioner terkait profesi/hobi yang sama-sama kita tekuni. Hmmm....





4 komentar:

  1. Hai ... haii ... walaupun masih mupeng dengan kelas senjamu, alhamdulillah dalam press release kali ini, namaku disebut bahkan sampai dua kali! Sungguh suatu kehormatan bagiku, uhuk! Sedikit ralat atas suhu kelas senja yang kurang perhatian pada achievement para anggotanya. Jadi artikel Miss Tini yang sudah dimuat itu tiga ya, bukan dua. Awas lo kalau salah catat, Mas Kaesang marah.
    Kalau tujuanmu menulis postingan ini adalah untuk memanasiku, maka hasilnya aku tidak panas, aku justru bahagia. Lho, kenapa? Bahagia dan terharu membaca moral cerita dari kisah senja itu.

    Sa-ha-bat ... selama-lamanya, kau dan aku sahabat ... untuk selamanyaaa ... selama-lamanyaaa ... setiaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha......aduuh Tiniii...maapkeuunn...tp dia lg kehilangan semangatnya lho, dua malam lalu lewat dr tengah malam dia BBM akuu

      Hapus
  2. Mulai Maret kan aku di kidul. Kita mulai lagi ya... Membernya nambah satu ya... usia tiga bulan. Jangan kaget ya Mbak nek mak bedunduk ada emak emak payungan bawa bayi ke rumah. Hahaha.

    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!

 

PIKIRAN POSITIF Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template