Rabu, 20 Januari 2016

MENDADAK GURU

SEBERMULA kisahnya begini. Pada suatu senja yang lelah, tatkala aku barusan tiba di rumah, entah dari ngider ke mana, tetiba seorang ibu muda dengan seorang batita dalam gendongan menghampiriku. Di sampingnya ada seorang gadis belia yang menyertai.

Setelah sapaan awal berisi perkenalan singkat, disambung dengan pemaparan maksud dan tujuannya mencariku (halah... resmi nian kalimatnya), akhirnya deal tercapai. Yakni deal bahwa aku akan menjadi guru les bahasa Indonesia bagi si gadis belia. Sesungguhnya kala itu aku agak degdegan. Aku takut salah. Seumur hidupku, baru sekali ini sajalah aku menjadi guru les. Mengajarkan bahasa Indonesia kepada orang Indonesia asli.

Sewaktu kuliah memang beberapa kali jadi tutor bahasa Indonesia. Hmm. Tutor itu tak beda jauhlah dengan guru les. Tapi yang ditutori para mahasiswa asing. Jadi, mereka memang murni belum banyak paham bahasa Indonesia. Lain halnya dengan murid lesku yang asli Indonesia ini. Pada dasarnya ia sudah pintar. Peringkat akademiknya sudah di deretan atas. Tujuan les adalah mendapatkan nilai minimal 9. Duh! Makin takut aku jadinya.

Namun dengan ucapan basmalah, aku hadapi saja kesempatan itu sebagai tantangan. Tantangan terhadap diriku sendiri, dong. Sanggupkah aku melawan ketidakpedeanku? Sanggupkan aku belajar menjadi seorang guru les yang baik dan benar?

Alhamdulillah, seiring dengan berjalannya waktu, terbukti aku mampu dengan lumayan. Hehehe.... Takut dibilang sombong kalau kubilang mampu dengan sukses. Tak terasa sudah sekian waktu predikat guru les kusandang. Sejak November 2015 lalu. Semoga berkah, bermanfaat dunia-akhirat. Aamiin.

MORAL CERITA:
Dalam banyak hal, seberapa pun kadarnya, kita perlu menaklukkan rasa ragu dan tak mampu!



2 komentar:

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!

 

PIKIRAN POSITIF Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template