Jumat, 10 Juli 2015

LOR NITIPRAYAN

YA! Lor Nitiprayan. Sebelah utara Nitiprayan. Itulah lokasi kampung tempatku berdomisili kini. Apa boleh buat? Walaupun lokasinya tak jauh dari pusat kota Jogja, banyak teman yang tak ngeh bila kuberikan ancer-ancer. Kalau kusebutkan namanya, SANGGRAHAN, eh... malah rerata orang Jogja teringat pada nama sebuah lokalisasi PSK yang kini sudah ditutup. Ih! Sedikit runyam memang.

Begitulah kenyataannya. Aku tinggal di sebuah kampung yang secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Bantul. Tapi de facto, letaknya tak jauh dari batas kota. Istilahnya, pepetan tembok dengan Kodya Yogyakarta. Tak jauh dari Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat. Bahkan kabarnya, nama Sanggrahan itu pun ada kaitannya dengan  kraton.

Konon pada zaman dahulu kala, raja beserta kerabat kraton yang lainnya acap kali refreshing di lokasi yang kini kutinggali. Tapi entah apa dan bagaimana bentuk refreshing-nya. Sebab tak ada bekas/reruntuhan bangunan yang disinyalir sebagai tempat nongkrong para bangsawan itu, kuimajinasikan mereka ya hanya ngider muter-muter menikmati dedaunan yang menari-nari. Hihihi.... Mungkin pula sambil menulis sebait puisi???

Sudahlah. Apa pun bentuk cerita masa lalunya, yang jelas Sanggrahan tempatku berdomisili terletak di sebelah utara Kampung Nitiprayan. Lor Nitiprayan. Yup! Nitiprayan yang mendunia itu, lho. Yang tak asing lagi di kalangan seniman. Iya, betul. Nitiprayan yang ada Sangkring Art-nya itu. Kampung seni yang ditinggali oleh Putu Sutawijaya itu. Eh, belum ngeh juga? Googling saja deh....

#ternyata-kampung-yang-kutinggali-kurang-beken
  

 

 



2 komentar:

  1. Aku belum pernah berkunjung ke Lor Nitiprayan

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayolah disempatkan sebelum kau balik ke Makassar, sewa mobil dan kau sekeluarga mngunjungikuu

      Hapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!

 

PIKIRAN POSITIF Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template